Share

29. Sheryl dan Alex

Author: Blue Rose
last update Last Updated: 2025-06-12 22:13:42
"Gue...."

Sheryl menarik Bella di sampingnya. Lalu menatap semua teman-teman Alex dengan garang.

"Alex yang punya urusan sama gue, temen gue gak ada urusan sama kalian. Jadi, biarin dia pergi."

"Tapi, Ryl...."

"Ssttt, pergi! Mereka gak bakal berani nyentuh gue."

Bella pun perlahan menyelinap pergi dari mereka. Ia harap, Sheryl tidak dalam bahaya.

Ia masih menganggap Alex sebagai psikopat. Jadi rasanya, ia tak bisa memaafkan apapun sikap Alex selanjutnya.

.

Bella merasa perlu menunggu Sheryl, ia takut ada sesuatu yang terjadi. Namun, saat ia mengintip. Hal yang mengejutkan terjadi.

Sheryl malah yang menekan Alex. Ia melemparkan tablet itu pada si pemilik dengan kasar.

"Gue gak pernah pingin orang lain tau ya, bego! Lu kira gue senarsis lo apa--yang segala sesuatu harus diupload ke media sosial sama pacar kesayangan lo itu, hah?! Najis!!!"

"Lo cuma iri kan sama gue? Lu ngelakuin ini karena lo cemburu gue punya pacar!"

"Halah bacot lu, anjing! Jijik banget gue deng
Blue Rose

Semoga kalian menikmatinya♡´・ᴗ・`♡ see u next part

| 2
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   39. Mendua

    Di jalanan yang lumayan lengang--jam 1 dini hari. Regan memukul setirnya sampai klaksonnya berbunyi. Situasi ini sangat membuatnya kualahan. Secara fakta, media sosial memang belum stabil, tapi Regan sudah menyelesaikannya. Timnya sudah melaporkan bahwa mereka menemukan pelakunya. Namun, masalah terbesarnya bukan itu, tapi posisi Bella dan nama Danendra yang ia miliki. Perdebatannya dengan sang ibu tentu tidak menghasilkan solusi. Ibunya yang ambisius itu memintanya mengambil jalur untuk 'mendua'. Pilihan itu seperti jurang dan merugikan pihak Yola dan Bella. Solusi yang ditawarkan Ibunya; ia bisa menikah dengan Yola di depan publik, tapi ia juga memiliki Bella di sisinya. Lalu seumur hidupnya, ia akan menyakiti hati dua wanita sekaligus. Regan tentu tidak bisa mengambil solusi berbahaya itu. Namun di sisi lain, ia juga tak siap melepaskan segalanya untuk Bella seorang. Ia merasa perasaannya pada Bella belum sampai di titik itu. . Sampai di apartemen Bella, Regan langsung

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   38. Menjadikan Bella Simpanan

    Malam itu, ketika Regan dan Bella pulang ke apartemen. Di sana Regan mencoba mengungkit apa yang bisa ia berikan pada Bella termasuk membiayai sekolah adiknya sampai mereka bisa lulus. Jika Bella mengakhirinya selama kurang dari dua bulan itu. Bisa jadi tiga adik Bella akan mendapatkan biaya sampai lulus SMA dari Regan bahkan bisa kuliah. Syaratnya adalah Bella harus memperpanjang kontrak dengannya selama 5 tahun. Tentu, Bella pun menolak. Ia bilang, ia akan berusaha sendiri, menjalani hidup dan membiaya adik-adiknya dengan tenaganya sendiri. Namun, Regan tentu tidak akan membuatnya mudah. Ia menawarkan lagi perjanjian dua tahun. Bella menolak lagi, tapi Regan langsung mengancamnya. Kalau Bella tidak menandatangani perjanjian dua tahun itu, ia akan membuat hidup Bella seperti neraka. Awalnya Bella masih berusaha menolak dan bertekad bisa menjalaninya, tapi Regan justru menggunakan cara jahat, dengan mengancam akan mencabut biaya kuliah Bella yang hanya kurang dari dua semester i

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   37. Bertemu Nyonya Danendra

    Di mobil sport mewah itu, Bella merasa khawatir. Akan dibawa kemana dirinya oleh Sheryl. Kali ini, Sheryl tidak kebut-kebutan. Ia menyetir dengan santai dan stabil. Ia sendiri merasa tak nyaman karena suasananya terlalu diam. "Jadi, kita mau ke mana?" "Nemuin seseorang yang mau ketemu lo," jawab Sheryl. "Siapa?" tanya Bella. "Aku gak ada janji sama orang." "Emang gak janjian. Dia pingin ketemu lo. Maminya Om Regan, Tante gue." Deg! "Sheryl, lebih baik gak usah." "Gak usah khawatir, lo gak mungkin dibunuh kok." "Aku lebih baik mati daripada harus ngadepin dia," gumam Bella. Sheryl samar-samar mendengar, meski ia bersimpati, tapi ia tak bisa melakukan lebih. . Di sebuah Rumah mewah lantai 3 dengan eksterior Mewah seperti Kastil Tua di Eropa--versi modern dan lebih terang. Sheryl memarkirkan mobilnya di sana, lalu mereka berdua keluar untuk kemudian masuk lewat pintu utama rumah mewah itu. Bella menelan ludah saat memasuki rumah mewah bergaya Eropa itu. Dinding-

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   36. Orang Rendahan

    Bella terdiam di balkon kamar, mengamati pemandangan pusat kota di kejauhsn sana. Suara misterius dari penelpon tak dikenal itu masih menghantui pikirannya. Meski Regan sudah membantah dan memberi somasi pada penyebar berita itu, ia masih belum tenang. Perempuan itu jelas merupakan orang yang tau aslinya Bella dan Regan. Kecemasan Bella bertambah saat Regan bilang ia tidak bisa ke apartemennya hari ini. Itu melegakan tapi juga bencana di situasi ini. Sejak tadi, Bella sudah menahan diri untuk tidak membuka media sosialnya tapi ia sudah tak bisa menahan diri. Ia ingin melihat opini publik secara langsung. Baru saja ia membuka media sosialnya, akunnya sudah banyak dibahas. Banyak yang masih tidak percaya dengan ucapan Regan. Bahkan masih memandangnya dengan pandangan paling rendah di dunia ini. Apakah ia perlu klarifikasi juga? Tidak. Semakin mereka berbohong, akan banyak kebohongan lainnya. Lagipula kalau ia salah langkah, nanti Regan akan kerepotan lagi. Ia ingin sekali me

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO    35. Klarifikasi atau Diam

    Sore harinya, Bella baru keluar dari perpustakaan saat ponselnya berdering. Nama Regan muncul di layar. Ia menjawab dengan suara rendah. “Halo?” “Kamu di mana?” “Baru selesai kuliah. Mau langsung pulang.” “Jangan pulang dulu. Kita ketemu. Sekarang.” Nada Regan datar, tapi Bella tahu itu bukan nada biasa. Sesuatu sedang terjadi. Di dalam mobil, suasana hening. Bella duduk dengan tangan di pangkuan, menatap Regan yang menyetir tanpa suara. Udara di antara mereka tegang. Akhirnya, Regan bicara. “Kamu liat media sosial?” Bella menggeleng. “Aku belum buka medsos, langsung ngerjain tugas sejak Kelas selesai. Kenapa?” Regan mengarahkan ponsel ke Bella. Ia melihat layar itu dengan mata membulat. Nafasnya tercekat membaca caption yang menyudutkannya. “Oh my God… Ini...” “Ada yang sengaja nyebar ini,” ujar Regan pelan tapi tajam. “Dan mereka tahu kamu dulu dijual ke diskotik. Mereka tahu kamu Sugar Baby-ku.” Bella tak bisa berkata apa-apa. Tangannya gemetar. Kepalanya

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   34. Beban yang Menyenangkan

    Usai makan siang sederhana bersama anak-anak dan pengurus, Bella masih sibuk dikerubungi oleh balita yang tak rela ia pulang. Salah satunya malah memeluk erat lehernya sambil menangis. Bella tertawa, mencium pipinya. “Yang ini bisa ikut pulang nggak?” godanya ke Regan. “Kalau bisa sih, bawa semua aja. Tapi kita butuh suster dua lusin,” jawab Regan, mencoba ringan, tapi suaranya terdengar lebih dalam dari biasanya. Mereka yang mendengar pun ikut tertawa. Para pengasuh dan Pengurus Panti terlihat mengagumi pasangan itu yang tampak sangat mencintai satu sama lain. . Dalam perjalanan pulang, mobil terasa sunyi. Bella menyender ke jendela sambil memainkan ujung rambutnya. Regan tetap fokus pada tabletnya, tapi pikirannya melayang-layang ke waktu sebelum mereka masuk ke dalam mobil ini. “Kenapa?” tanya Bella pelan. Ia peka dengan Regan yang sepertinya tak fokus dengan apa yang ia kerjakan. “Cuma mikir aja. Tentang kamu. Tentang tadi.” Bella mengangkat alis. “Tadi yang mana?

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status