Share

Bab 62

Penulis: Ayesha Razeeta
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-25 10:55:01

William terdiam di tempatnya, ia bahkan tidak bisa menggerakkan kaki sekedar untuk menenangkan sang istri yang sudah berlalu dengan kemarahan.

“Ya ampun, William,” ujarnya frustasi, “kenapa dia tidak bisa mencerna kata-kataku dengan baik.”

William mengusap wajah kasar, kemudian keluar dari kamar mandi dan merenung di dalam kamar miliknya.

Sementera itu, di lantai atas. Rose tengah menangis seraya memasukkan ponsel ke dalam tas miliknya. Kata-kata William terlalu menyakitkan baginya. Pria itu dengan tanpa perasaan langsung berkata kasar padanya.

“Sudah diingatkan sejak awal, tapi kau memang keras kepala Rose,” ucapnya sambil sesegukan.

Ia menatap pintu kamar yang masih tertutup rapat. Hati kecilnya masih berharap William luluh seperti kemarin dan meminta maaf padanya, tetapi sampai beberapa menit menunggu, tidak ada seorang pun yang membuka pintu.

Rose menatap ke arah nakas, memperhatikan tanggal dengan mata sebabnya. Ia berdiri dan segera beranjak ke kamar mandi dengan tubuh yang lem
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 98

    Kanaya mendesah pelan, ia sudah melebarkan senyuman menyambut tamu yang diharapkan, tetapi setelah mengetahui bukan Ronald yang datang, senyum itu memudar.“Kenapa kau datang?” ketusnya dengan raut wajah malas.“Kau tidak senang?” Rose memasuki kamar mewah yang dekorasinya begitu mirip dengan kamar pengantinnya bersama William.“Sekarang aku tahu bagaimana besarnya cintamu pada suamiku,” katanya dengan suara teramat pelan.Kanaya memutar mata malas, ia menatap Anantha yang berdiri dengan tatapan berbinar di dekat box bayi.“Jika sudah tahu, seharusnya kau tahu apa yang harus kau lakukan,” balasnya, “kenapa kembali, bukankah hidup dengan dua pria asing cukup menyenangkan bagimu?”Sudut bibir Rose terangkat, dibandingkan William, ternyata Kanaya jauh lebih hebat. Ia bahkan tahu di mana dirinya selama ini dan bersama siapa.“Tentu saja, sebelum kau datang menemuiku dan kemudian mengatakan padaku tentang rencana burukmu,” tukasnya.Lagi-lagi, Kanaya mendengus kecil, ia menyilangkan tangan

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 97

    “Ada apa denganmu?” William mendekat dengan dua buah gelas di tangannya. Setelah makan malam bersama, juga sudah menidurkan putri mereka bersama-sama, Rose kembali ke kamar dengan wajah sedih.Wanita cantik itu, menoleh seraya tersenyum lembut. “Aku tidak apa.”“Ambil susu untukmu,” katanya, kemudian mengambil tempat dan duduk di sebelah sang istri.William tersenyum kecil, merasa senang karena Rose kembali ditaklukkan dengan mudahnya.“Kenapa tidak mengatakan jika Ethan sudah–”“Aku tidak bisa mengatakannya. Kepergiannya meninggalkan banyak luka bagi kamu,” potong William.Terdengar helaan napas panjang dari Rose, “Nenek sudah mengatakan padaku, tentang Kanaya dan putrinya, tapi tidak mengatakan keseluruhan.”William menyesap pelan kopi panas miliknya, menatap lurus ke depan dengan pandangan menerawang jauh.“Sekarang kau sudah tahu, kan. Kanaya dan putrinya membutuhkan kita. Aku berharap kau tidak lagi salah paham pada kami,” ujar William pada akhirnya.“Tetap saja, kalian berdua s

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 96

    “Kau tidak rindu pada ibu, dia merindukanmu sampai kondisinya semakin buruk,” terang Nicholas memulai percakapan mereka.“Aku akan temui ibu setelah meminta izin pada William,” balas Rose dengan wajah tenang, tetapi hatinya benar-benar khawatir dengan kondisi Margaret.Mengangguk pelan meski ada rasa kecewa di dalam hatinya. Nicholas mencoba untuk tidak menampakkan itu. “Hum, katakan padanya. Bagaimanapun, ibu sudah menganggapmu seperti putrinya.”“Hum,” balas Rose singkat.“Rose.” Nicholas mendekat, mencoba meraih tangan mantan kekasihnya, tetapi segera disadari oleh Rose.“Aku minta maaf padamu,” katanya dengan lirih dan kecewa karena tidak berhasil memegang Rose. Menarik napas panjang, Rose mengangguk pelan. “Aku sudah memaafkanmu, jauh sebelum kau menikah dengan Diana.”Nicholas merasakan hatinya tercubit. Bahkan Rose sudah memaafkan dirinya sudah lama. Wanita ini, telah keluar dengan masa lalunya dan bahagia dengan pria lain.“Apakah kau kembali bersamanya?” tanya Nicholas meng

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 95

    Rose meninggalkan rumah Matilda setelah makan siang dan menidurkan Anantha, tetapi sebelum itu, ia sudah mengatakan pada putrinya, jika dia ingin menjenguk kerabat mereka yang lain. Awalnya, Anantha bersikeras ingin ikut karena tidak terbiasa ditinggalkan oleh ibunya.Namun, Matilda selalu punya cara untuk membuat siapa pun tetap tinggal atau pergi darinya. Di jalan, Rose meremas jari-jarinya sebab khawatir. Entah sejak kapan, tetapi setiap kali melihat Satia ia menjadi kasihan.“Kita singgah di toko untuk hadiah,” pintanya pada supir.“Baik Bu.”Ia merogoh tas kecil miliknya, mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.“Kenapa tidak bisa dihubungi,” ujarnya dengan wajah bingung.Beberapa menit kemudian, mereka sampai di toko yang Rose inginkan. Ia keluar dan meminta supir menunggunya._____Sementara di tempat lain, Kanaya dan Ronald sudah tiba di kediaman Kanaya. Wanita cantik itu, tak henti memuji kehebatan Ronald yang begitu lihai memindahkan putrinya dari ranjang ke box ba

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 94

    “Kenapa kau yang datang?” Kanaya melotot tak suka pada Ronald yang sudah berdiri di depan pintu ruangannya. Hari ini, ia dan bayinya sudah diizinkan kembali, tetapi wanita cantik itu tidak mengizinkan Matilda menjemput karena kesehatannya.“Pak William ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan,” jawab Ronald, “saya bisa mengantar Anda sampai depan pintu rumah,” katanya.“Aku tidak mau orang lain. Aku hanya ingin William yang menjemputku.” Kanaya meraih ponselnya dan kembali menghubungi William, tetapi lagi-lagi panggilannya tidak tersambung.“Ada apa dengannya,” gumamnya bingung.“Ponsel pak William rusak. Lebih baik kembali dengan saya saja.”Bayi cantik itu menangis, Kanaya mendesah sebab belum terbiasa membawa bayi sekecil itu, Andai ada William maka dia tidak akan sekhawatir ini.Ronald mendekat, ia bisa melihat kekhawatiran, di depan box bayi merah jambu dengan banyak hiasan, Ia berdiri dengan tatapan takjub. “Nona, bayi Anda sangat cantik.”“Tentu saja cantik. Aku ibunya juga b

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 93

    Rose terbangun dengan cepat, ketika telinganya dengan cepat menerima saura putrinya. Wanita cantik itu bahkan belum sadar dengan penampilannya yang berantakan.Suara pintu kembali terdengar semakin intens. Rose hendak turun dari ranjang terhenyak ketika seseorang menarik tangannya hingga kembali berbaring di atas tubuh seseorang.Matanya terbelalak ketika ingatannya kembali pulih, ia mencoba melepaskan diri tetapi William semakin erat memeluknya.“Willie, lepas dulu,” mohonnya.“Yakin kau keluar dengan penampilan seperti ini?” tanya William.Suara ketukan beserta suara panik putrinya semakin terdengar nyaring. Rose mendesah, “Kalau begitu, kau yang keluar dan temui dia.”William mengangguk kecil, tidak tega juga dengan teriakan putrinya. “Kalau begitu, beri aku satu ciuman kecil.”“Tidak mau,” tolak Rose.“Kau yakin? Anantha bisa aja menangis di depan pintu jika salah satu di antara kita tidak ada yang menemuinya,” ujar William.Rose menarik napas panjang, ia menelan ludah kasar dan m

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status