Share

CHAPTER 4

Penulis: Mrs.Syles
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-05 13:17:07

Happy reading!!

Aphrodite menyibakkan selimut yang membungkus tidurnya dan berjalan keluar dari kamarnya. Tujuan Aphrodite saat ini adalah taman karena Aphrodite membutuhkan angin segar untuk menyegarkan pikiran yang berkecamuk didalam kepalanya.

Seseorang berdehem dan mengalihkan atensi Aphrodite. “T-tuan sejak kapan kau ada disana?” tanya Aphrodite dengan nada terkejut ketika melihat Atland yang sedang bersandar di tembok yang tak jauh dari bangku yang didudukinya saat ini dan menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan.

“Apakah kau menyesal?” tanya Atland dengan suara datar dan Aphrodite menggelengkan kepalanya. Aphrodite merasa bingung dah tidak bisa berpikir jernih untuk saat ini. “Kau bisa pergi jika kau ingin.” Aphrodite langsung menggelengkan kepalanya.

“Bagaimana aku bisa pergi sebelum membekas kebaikanmu tuan. Aku hanya ingin membalas kebaikanmu dan setelah itu jika kau meminta aku untuk pergi maka aku akan pergi sejauh mungkin dari mansion ini tetapi tolong biarkan aku membalas kebaikan mu terlebih dahulu.”

Atland melangkah ke arah Aphrodite dan mengurung Aphrodite diantara kedua tangannya yang bertumpu di tempat sandaran bangku tersebut. “Apakah aku pernah melihatmu sebelumnya?” Aphrodite menelan ludahnya dengan susah payah ketika jarak wajahnya dan Atland sangatlah dekat bahkan Aphrodite bisa merasakan hembusan napas Atland di wajahnya.

“Apa maksudmu tuan?” Aphrodite mati-matian menahan rasa gugupnya dengan membalas tatapan datar Atland. Sekali saja Aphrodite memalingkan wajahnya maka Atland langsung tahu jika ia sedang berbohong saat ini. “Kita baru saja bertemu ditempat dimana kau menyelamatkan aku tuan.”

Atland menjauhkan tubuhnya dari Aphrodite dan hal itu langsung membuat Aphrodite menghirup udara di sekitarnya dengan rakus. Aphrodite bisa merasakan tekanan yang besar dari Atland hanya dari auranya saja.

“Aku sangat membenci pengkhianat jadi jika kau ingin bekerja di sini maka setialah. Jika aku mendapati mu berkhianat maka aku akan membawakan neraka yang akan membuatmu tersiksa,” kata Atland dengan nada datar.

Aphrodite tahu sekarang kenapa kakaknya tidak berani jujur pada Atland karena aura yang dikeluarkan oleh Atland membuat musuhnya tertekan dan juga Atland tidak pernah main-main dengan perkataannnta. “Aku tidak akan mengecewakanmu tuan,” Kata Aphrodite sambil menatap mata Atland dan Atland mencoba mencari kebohongan di mata Aphrodite tetapi nihil.

Atland langsung berjalan meninggalkan Aphrodite yang langsung menghirup udara disekitarnya dengan rakus. Aphrodite bukanlah wanita yang gampang untuk diintimidasi tetapi entah kenapa aura dari Atland mampu membuat Aphrodite kesulitan bernapas.

“Maaf Nona tuan menyuruh saya untuk menyuruh anda kembali ke kamar anda,” Kata salah satu pelayan yang di tugaskan Atland.

Aphrodite mengangguk dan berjalan ke arah kamarnya dengan langkah pelan tanpa menyadari ada sepasang mata tajam yang menatap punggung kecilnya yang mulia menjauh. “Apakah aku akan mati jika dia tahu kalau aku menyusup dalam kediamannya? Aku hanya berharap rencana Kakak tidak membawa malapetaka dalam kehidupanku.”

Sudah hampir seminggu lamanya Aphrodite tinggal di kediama Atland dan banyak perubahan yang terjadi dalam diri Aphrodite yaitu dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk latihan bela diri dan juga membersihkan seluruh mansion yang dibantu oleh pelayan yang lain.

Seperti saat ini Aphrodite sedang berada di dalam perpustakaan dan membaca buku yang ada ditangannya karena keasikan membaca Aphrodite sampai lupa untuk membersihkan perpustakaan.

“Apakah kau datang kesini hanya untuk bermalas-malasan?” kata Atland dengan nada dingin dan membuat Aphrodite terpaku di tempatnya.

Aphrodite selalu mencari keberadaan Atland dan ternyata Atland tidak berada dimansion karena menjalani misi penting dan Aphrodite tidak tahu misi apa yang dijalankan oleh Atland dan bahkan pekerjaannya saja Aphrodite tidak tahu.

“Maafkan aku tuan,” Kata Aphrodite menundukkan kepalanya dan kemudian menatap mata Atland yang berwarna abu-abu. “Buatkan saya kopi dan antarkan ke ruangan kerja saya”. Atland langsung meninggalkan Aphrodite begitu saja.

Aphrodite merasa jantungnya bergemuruh dengan hebat tetapi kemudian Aphrodite menggelengkan kepalanya untuk menghalau perasaan asing yang menyelusup masuk kedalam hatinya. “Kenapa jantungku berdetak dengan cepat seperti ini? Huff ingat Aphrodite kau tidak boleh menaruh perasaanmu pada Atland apalagi kau hanya akan berada disini satu bulan saja”. Kata Aphrodite sambil mengepalkan kedua tangannya.

Kemudian Aphrodite memukul dadanya yang masih berdebar dan bergumam dengan suara lirih. “Lagipula jantungku ini selalu saja berdebar jika Atland ada di sekitarku dan juga auranya sungguh mengerikan.”

Aphrodite melangkah cepat-cepat kearah dapur dan membuatkan Atland kopi. Aphrodite juga menanyakan kepada pelayan kopi apa yang disukai oleh Atland dan tidak ingin membuat kesalahan dan dipecat.

Aphrodite masuk kedalam ruang kerja Atland sesudah membentuk pintu dan ketika pintu terbuka Aphrodite bisa melihat seorang wanita yang berada di pangkuan Atland. “Ini kopinya tuan,” Kata Aphrodite dah meletakkan kopi dengan sopan.

Ketika Aphrodite sudah berpamitan dan ingin keluar dari dalam ruangan kerja Atland sebuah suara langsung menghentikannya.

“Apakah kau pelayan baru disini?” wanita itu bertanya dengan lembut. Aphrodite akhrinya membalikkan tubuhnya dan menatap datar wanita yang ada di pangkuan Atland.

Ashyera cukup terkejut dengan tatapan datar yang dilayangkan wanita di depannya ini kepadanya karena selama ini banyak pelayan yang menghormatinya sebagai kekasih dari Atland tuan mereka. “Saya pelayan baru disini nona,” kata Aphrodite datar dan Ashyera tidak mempedulikan ketidaksopanan dari wanita di depannya dan turun dari pangkuan Atland.

“Perkenalkan aku Ashyera kekasih tuanmu,” kata Ashyera dengan nada lembut tetapi ujung bibirnya menarik senyum miring. Ashyera bisa melihat tatapan tidak biasa dari mata Aphrodite kepada Atland.

Atland sendiri menikmati kopi buatan Aphrodite yang terasa berbeda dan lebih nikmat. Atland tidak mempedulikan drama baru yang akan dibuat oleh kekasihnya itu karena selagi tidak menganggu ketenangan Atland maka dia akan membiarkan kekasihnya melakukan apa saja yang menurutnya baik.

Aphrodite mecoba untuk menahan dengusannya ketika wanita didepannya ini menekan kata kekasih. “Apakah dia sedang ingin memamerkan hubungannya dengan Atland?” dumel Aphrodite dalam hati.

“Salam kenal nona Ashyera,” kata Aphrodite sambil menundukkan kepalanya untuk menghormati Ashyera.

Setelah beberapa saat Aphrodite keluar dari ruangan kerja Atland dan berjalan kearah tempat latihan yang dipenuhi oleh para pria tampan yang sedang berlatih. Awalnya Aphrodite merasa kagum dengan tubuh-tubuh pria yang ada didepannya dan merasa aneh sekaligus kasihan karena mereka berlatih sepanjang hati tanpa mengenal lelah.

Ashyera duduk di pangkuan Atland dan mulai memasang raut wajah sedih. “Siapa dia Atland? Aku mendengar kalau kau membawanya kesini. Apakah kau tertarik dengannya,” kata Ashyera dengan tidak tenang dan terselip nada takut disana.

Atland memasang wajah datar dan membuat Ashyera ketakutan dan menundukkan kepalanya.

Ashyera tahu kalau Atland tidak suka seseorang menanyakan keputusannya sekalipun Ashyera adalah Kekasihnya. Ashyera sangat takut Atland berpaling dari padanya ketika melihat kecantikan Aphrodite yang tidak biasa.

“Aku akan menyuruh Dames untuk mengantarmu kembali,” kata Atland dan menurunkan Ashyera dari pangkuannya. Ashyera hanya bisa pasrah melihat kemarahan Atland dan memilih untuk kembali karena tidak ingin membuat Arland semakin marah padanya.

“Maafkan aku Atland aku tidak bermaksud menanyakan keputusanmu.” Ashyera berkata dengan nada lirih sebelum keluar dari dalam ruangnya kerja Atland.

Atland keluar dari ruangan kerja dan melangkah ke lapangan luas yang menjadi tempat latihan para pengawalnya. Sesampainya disana Atland bisa melihat Aphrodite yang sedang memukul samsak didepannya dengan sangat fokus.

Atland tahu kalau selama ini Aphrodite berlatih dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan kemampuan bela dirinya setelah mendapat tugas untuk menjadi pengawal dari sepupu cantiknya yang berada diluar negeri dan sebentar lagi akan kembali. Atland memegang pinggang Aphrodite dan mengatur posisi pinggang Aphrodite dengan baik.

Aphrodite sangat terkejut merasakan tangan Atland yang memegang pinggang rampingnya. “Pukulanmu sudah bagus tetapi posisi tubuhmu masih salah. Jam latihanmu akan ditingkatkan mulai besok jadi siapkan staminamu,” kata Atland di telinga Aphrodite dan membuat Aphrodite merasa sekujur tubuhnya merinding.

“B-baik tuan,” kata Aphrodite dengan gugup. Aphrodite baru bisa menghela napas lega ketika Atland berjalan menjauh dari tubuhnya dan melihat anak buahnya yang sedang berlatih tembak dan berlatih kemampuan bela diri mereka. “Jantung sialan ini kenapa harus berdetak cepat sekali seperti ini?” kata Aphrodite dengan nada sebal.

Atland sedang menyapukan pandangannya pada para anak buahnya yang sedang berlatih dan Atland mengenali semua wajah anak buahnya karena tidak ingin kecolongan dan membuat musuh menyelip sebagai salah satu bawahnya tetapi ketika melihat seseorang Atland memasang senyum miringnya dan meninggalkan lapangan yang menjadi tempat latihan.

Bersambung…

Haii semua terima kasih karena sudah membaca chapter ini dan jangan lupa vote serta kirim komentar sebanyak mungkin yahhh!

Salam hangat Mrs. Styles ^_^

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 100

    Happy reading!! Aphrodite menghentikan langkah kakinya ketika sampai di depan pintu ruangan Arvies kakaknya. Aphrodite menatap Atland dengan tatapan gelisah dan Atland menggenggam tangan Aphrodite dengan erat seolah menyalurkan ketenangan untuk Aphrodite. “Semuanya akan baik-baik saja,” kata Atland dengan suara lirih. Atland membuka pintu ruangan Arvies ketika Aphrodite mengangguk. Tatapan Aphrodite terpaku pada kondisi kakaknya yang jauh dari kata baik. “Kakak … bagaimana kabar kakak? Apakah masih sakit?” pertanyaan itu mengalir bergitu saja walaupun Aphrodite tahu kakaknya tidak dalam keadaaan yang baik-baik saja. Aphrodite sendiri mencoba untuk bersikap tenang didepan kakaknya. Padahal jauh didalam lubuk hatinya, Aphrodite ingin menangis sekencang-kencangnya sambil memeluk kakaknya. “Aku baik-baik saja sweetheart.” Arvies mencoba menggerakkan badannya yang seolah remuk. Perban di kepala serta bahu Arvies membuat Aphrodite meringis ngilu. “Dimana Aretha?” tanya Arvies dengan

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 99

    Happy reading!!! Atland merangkul pundak Aphrodite dengan kuat tetapi tidak menyakiti ketika peti Aretha mulai diturunkan kedalam tanah. Aphrodite sendiri masih tidak menyangka jika sahabatnya akan meninggal secepat ini padahal begitu banyak rencana yang bahkan belum mereka lakukan bersama. Aphrodite membiarkan air matanya mengalir dengan deras dan entah sudah berapa kali dia menitipkan air mata. Aphrodite langsung luruh ke tanah ketika satu persatu anak buah Atland mulai menutupi peti Aretha dengan perlahan. “Berhenti! Aku bilang berhenti!” Teriak Aphrodite dengan suara seraknya. Sungguh Aphrodite tidak sanggup melihat peti Aretha tertimbun oleh tanah. “Sayang …,” kata Atland dengan nada rendah karena tidak sanggup melihat kerapuhan Aphrodite. “Atland … Aretha mungkin saja masih hidup. Tolong angkat kembali peti itu.” Aphrodite belum bisa menerima keadaan yang sungguh menikam jantungnya. Aphrodite bahkan tidak bisa membayangka

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 98

    Aphrodite berlari dengan cepat tanpa mempedulikan apapun dan bahkan Aphrodite tidak meminta maaf kepada orang-orang yang tidak sengaja ditabraknya. Di dalam kepala Aphrodite saat ini dia hanya ingin bertemu dengan kakaknya. “Bagaimana dengan keadaan kakakku?” tanya Aphrodite dengan suara bergetar dan bahkan napasnya tidak beraturan karena berlari. Mr. Tobias menghela napasnya dan menarik Aphrodite untuk duduk di kursi yang ada didepan ruangan operasi. “Dokter Jordan masih didalam untuk mengeluarkan peluru yang bersarang didalam tubuh kakakmu Reyn.” kata Mr. Tobias dan membuat air mata Aphrodite langsung luruh. “Semua akan baik-baik saja sayang,” kata Atland sambil memeluk Aphrodite yang langsung terisak di pundak suaminya. Mr. Tobias mengurungkan niatnya untuk memberitahukan kepada Aphrodite tentang kondisi Aretha yang jauh lebih parah dibandingkan kondisi Arvies. Aphrodite baru menyadari kalau dia

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 97

    Happy reading everyone!!! Aphrodite melangkah dengan penuh percaya diri ketika masuk kedalam perusahaan milik Atland. Wajah datar Aphrodite tidak membuat para lelaki merasa takut tetapi semakin menatap Aphrodite dengan tatapan yang sangat memuja. “Apakah Atland sangat sibuk hari ini?” tanya Aphrodite pada Dames yang baru saja menekan tombol lift. “Tuan Atland hanya bertemu beberapa investor saja hari ini nyonya.” Aphrodite mengangguk dan begitu bunyi lift terdengar Aphrodite langsung melangkahkan kaki jenjangnya menuju ke ruangan Atland. “Hai sayang.” Atland yang baru saja ingin menegur orang yang berani masuk kedalam ruangannya tanpa mengantuk langsung mengurungkan niatnya ketika melihat istri tercintanya yang masuk kedalam ruangannya. “Hai sayang, bagaimana perjalanannya? Apakah aman?” tanya Atland dan melangkah mendekati Aphrodite. Aphrodite menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Atland. Atland melabuhkan ciuman di bibir mungil Aphrodite. Atland menat

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 96

    Happy reading!!!! Sebulan telah berlalu dan setiap hari cinta antara Atland dan juga Aphrodite semakin bertumbuh. Atland memperlakukan Aphrodite layaknya ratu sampai terkadang Aphrodite tidak tahu harus membalas rasa cinta Atland dengan cara apa. “Aku sudah bilang jangan masuk kedalam dapur.” Aphrodite terkejut ketika suara itu sangat dekat dengan telinganya dan belum lagi sepasang tangan yang melingkar erat dipinggangnya. “Kau membuatku hampir menumpahkan makanan ini,” kata Aphrodite dengan nada geram tetapi malah membuat Atland mencium pipinya dengan gemas. “Jawab pertanyaanku sayang.” Aphrodite menghela napasnya. “Aku hanya bosan seharian berbaring di tempat tidur Atland dan juga aku ingin kamu memakan masakanku sendiri,” kata Aphrodite dengan nada sedih dan Atland tidak cepat luluh dengan perkataan Aphrodite. Atland memberi kode kepada maid untuk mengambil alih masakan Aphrodite dan kemudian Atland menarik tangan Aphrodite untuk keluar dari dapur. Aphrodite hanya bisa mengh

  • Terjerat Cinta Mafia Kejam   CHAPTER 95

    Happy reading!!! Atland memegang pundak Aphrodite dan menatap istrinya dengan tatapan serius. “Tetaplah disini dan jangan keluar sebelum aku datang menjemputmu,” kata Atland dengan nada serius dan kemudian mengambil sebuah pistol di balik jasnya dan meletakkannya di atas tangan Aphrodite.“Tembak siapapun yang berani melukaimu,” kata Atland lagi dan berjalan keluar bersama Arvies.Aphrodite menjatuhkan dirinya di kursi dan memegang erat pistol yang ada di tangannya. “Aku mohon Tuhan sekali ini saja tolong biarkan kebahagiaan ini tidak berlalu dengan cepat.” “Semuanya akan baik-baik saja Reyn percaya padaku,” kata Aretha sambil menggenggam tangan Aphrodite dengan erat. Atland dan Arvies baru saja tiba di tempat pelaminan yang dimana seharusnya Atland dan Aphrodite sudah berdiri disana dengan penuh kebahagiaan. “Siapa kalian dan ada urusan apa kalian datang kemari?” tanya Arvies dengan suara yang menggema dikeheningan malam karena banyak sekali pria bersenjata yang berbaris rapi didep

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status