Share

CHAPTER 4

Happy reading!!

Aphrodite menyibakkan selimut yang membungkus tidurnya dan berjalan keluar dari kamarnya. Tujuan Aphrodite saat ini adalah taman karena Aphrodite membutuhkan angin segar untuk menyegarkan pikiran yang berkecamuk didalam kepalanya.

Seseorang berdehem dan mengalihkan atensi Aphrodite. “T-tuan sejak kapan kau ada disana?” tanya Aphrodite dengan nada terkejut ketika melihat Atland yang sedang bersandar di tembok yang tak jauh dari bangku yang didudukinya saat ini dan menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan.

“Apakah kau menyesal?” tanya Atland dengan suara datar dan Aphrodite menggelengkan kepalanya. Aphrodite merasa bingung dah tidak bisa berpikir jernih untuk saat ini. “Kau bisa pergi jika kau ingin.” Aphrodite langsung menggelengkan kepalanya.

“Bagaimana aku bisa pergi sebelum membekas kebaikanmu tuan. Aku hanya ingin membalas kebaikanmu dan setelah itu jika kau meminta aku untuk pergi maka aku akan pergi sejauh mungkin dari mansion ini tetapi tolong biarkan aku membalas kebaikan mu terlebih dahulu.”

Atland melangkah ke arah Aphrodite dan mengurung Aphrodite diantara kedua tangannya yang bertumpu di tempat sandaran bangku tersebut. “Apakah aku pernah melihatmu sebelumnya?” Aphrodite menelan ludahnya dengan susah payah ketika jarak wajahnya dan Atland sangatlah dekat bahkan Aphrodite bisa merasakan hembusan napas Atland di wajahnya.

“Apa maksudmu tuan?” Aphrodite mati-matian menahan rasa gugupnya dengan membalas tatapan datar Atland. Sekali saja Aphrodite memalingkan wajahnya maka Atland langsung tahu jika ia sedang berbohong saat ini. “Kita baru saja bertemu ditempat dimana kau menyelamatkan aku tuan.”

Atland menjauhkan tubuhnya dari Aphrodite dan hal itu langsung membuat Aphrodite menghirup udara di sekitarnya dengan rakus. Aphrodite bisa merasakan tekanan yang besar dari Atland hanya dari auranya saja.

“Aku sangat membenci pengkhianat jadi jika kau ingin bekerja di sini maka setialah. Jika aku mendapati mu berkhianat maka aku akan membawakan neraka yang akan membuatmu tersiksa,” kata Atland dengan nada datar.

Aphrodite tahu sekarang kenapa kakaknya tidak berani jujur pada Atland karena aura yang dikeluarkan oleh Atland membuat musuhnya tertekan dan juga Atland tidak pernah main-main dengan perkataannnta. “Aku tidak akan mengecewakanmu tuan,” Kata Aphrodite sambil menatap mata Atland dan Atland mencoba mencari kebohongan di mata Aphrodite tetapi nihil.

Atland langsung berjalan meninggalkan Aphrodite yang langsung menghirup udara disekitarnya dengan rakus. Aphrodite bukanlah wanita yang gampang untuk diintimidasi tetapi entah kenapa aura dari Atland mampu membuat Aphrodite kesulitan bernapas.

“Maaf Nona tuan menyuruh saya untuk menyuruh anda kembali ke kamar anda,” Kata salah satu pelayan yang di tugaskan Atland.

Aphrodite mengangguk dan berjalan ke arah kamarnya dengan langkah pelan tanpa menyadari ada sepasang mata tajam yang menatap punggung kecilnya yang mulia menjauh. “Apakah aku akan mati jika dia tahu kalau aku menyusup dalam kediamannya? Aku hanya berharap rencana Kakak tidak membawa malapetaka dalam kehidupanku.”

Sudah hampir seminggu lamanya Aphrodite tinggal di kediama Atland dan banyak perubahan yang terjadi dalam diri Aphrodite yaitu dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk latihan bela diri dan juga membersihkan seluruh mansion yang dibantu oleh pelayan yang lain.

Seperti saat ini Aphrodite sedang berada di dalam perpustakaan dan membaca buku yang ada ditangannya karena keasikan membaca Aphrodite sampai lupa untuk membersihkan perpustakaan.

“Apakah kau datang kesini hanya untuk bermalas-malasan?” kata Atland dengan nada dingin dan membuat Aphrodite terpaku di tempatnya.

Aphrodite selalu mencari keberadaan Atland dan ternyata Atland tidak berada dimansion karena menjalani misi penting dan Aphrodite tidak tahu misi apa yang dijalankan oleh Atland dan bahkan pekerjaannya saja Aphrodite tidak tahu.

“Maafkan aku tuan,” Kata Aphrodite menundukkan kepalanya dan kemudian menatap mata Atland yang berwarna abu-abu. “Buatkan saya kopi dan antarkan ke ruangan kerja saya”. Atland langsung meninggalkan Aphrodite begitu saja.

Aphrodite merasa jantungnya bergemuruh dengan hebat tetapi kemudian Aphrodite menggelengkan kepalanya untuk menghalau perasaan asing yang menyelusup masuk kedalam hatinya. “Kenapa jantungku berdetak dengan cepat seperti ini? Huff ingat Aphrodite kau tidak boleh menaruh perasaanmu pada Atland apalagi kau hanya akan berada disini satu bulan saja”. Kata Aphrodite sambil mengepalkan kedua tangannya.

Kemudian Aphrodite memukul dadanya yang masih berdebar dan bergumam dengan suara lirih. “Lagipula jantungku ini selalu saja berdebar jika Atland ada di sekitarku dan juga auranya sungguh mengerikan.”

Aphrodite melangkah cepat-cepat kearah dapur dan membuatkan Atland kopi. Aphrodite juga menanyakan kepada pelayan kopi apa yang disukai oleh Atland dan tidak ingin membuat kesalahan dan dipecat.

Aphrodite masuk kedalam ruang kerja Atland sesudah membentuk pintu dan ketika pintu terbuka Aphrodite bisa melihat seorang wanita yang berada di pangkuan Atland. “Ini kopinya tuan,” Kata Aphrodite dah meletakkan kopi dengan sopan.

Ketika Aphrodite sudah berpamitan dan ingin keluar dari dalam ruangan kerja Atland sebuah suara langsung menghentikannya.

“Apakah kau pelayan baru disini?” wanita itu bertanya dengan lembut. Aphrodite akhrinya membalikkan tubuhnya dan menatap datar wanita yang ada di pangkuan Atland.

Ashyera cukup terkejut dengan tatapan datar yang dilayangkan wanita di depannya ini kepadanya karena selama ini banyak pelayan yang menghormatinya sebagai kekasih dari Atland tuan mereka. “Saya pelayan baru disini nona,” kata Aphrodite datar dan Ashyera tidak mempedulikan ketidaksopanan dari wanita di depannya dan turun dari pangkuan Atland.

“Perkenalkan aku Ashyera kekasih tuanmu,” kata Ashyera dengan nada lembut tetapi ujung bibirnya menarik senyum miring. Ashyera bisa melihat tatapan tidak biasa dari mata Aphrodite kepada Atland.

Atland sendiri menikmati kopi buatan Aphrodite yang terasa berbeda dan lebih nikmat. Atland tidak mempedulikan drama baru yang akan dibuat oleh kekasihnya itu karena selagi tidak menganggu ketenangan Atland maka dia akan membiarkan kekasihnya melakukan apa saja yang menurutnya baik.

Aphrodite mecoba untuk menahan dengusannya ketika wanita didepannya ini menekan kata kekasih. “Apakah dia sedang ingin memamerkan hubungannya dengan Atland?” dumel Aphrodite dalam hati.

“Salam kenal nona Ashyera,” kata Aphrodite sambil menundukkan kepalanya untuk menghormati Ashyera.

Setelah beberapa saat Aphrodite keluar dari ruangan kerja Atland dan berjalan kearah tempat latihan yang dipenuhi oleh para pria tampan yang sedang berlatih. Awalnya Aphrodite merasa kagum dengan tubuh-tubuh pria yang ada didepannya dan merasa aneh sekaligus kasihan karena mereka berlatih sepanjang hati tanpa mengenal lelah.

Ashyera duduk di pangkuan Atland dan mulai memasang raut wajah sedih. “Siapa dia Atland? Aku mendengar kalau kau membawanya kesini. Apakah kau tertarik dengannya,” kata Ashyera dengan tidak tenang dan terselip nada takut disana.

Atland memasang wajah datar dan membuat Ashyera ketakutan dan menundukkan kepalanya.

Ashyera tahu kalau Atland tidak suka seseorang menanyakan keputusannya sekalipun Ashyera adalah Kekasihnya. Ashyera sangat takut Atland berpaling dari padanya ketika melihat kecantikan Aphrodite yang tidak biasa.

“Aku akan menyuruh Dames untuk mengantarmu kembali,” kata Atland dan menurunkan Ashyera dari pangkuannya. Ashyera hanya bisa pasrah melihat kemarahan Atland dan memilih untuk kembali karena tidak ingin membuat Arland semakin marah padanya.

“Maafkan aku Atland aku tidak bermaksud menanyakan keputusanmu.” Ashyera berkata dengan nada lirih sebelum keluar dari dalam ruangnya kerja Atland.

Atland keluar dari ruangan kerja dan melangkah ke lapangan luas yang menjadi tempat latihan para pengawalnya. Sesampainya disana Atland bisa melihat Aphrodite yang sedang memukul samsak didepannya dengan sangat fokus.

Atland tahu kalau selama ini Aphrodite berlatih dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan kemampuan bela dirinya setelah mendapat tugas untuk menjadi pengawal dari sepupu cantiknya yang berada diluar negeri dan sebentar lagi akan kembali. Atland memegang pinggang Aphrodite dan mengatur posisi pinggang Aphrodite dengan baik.

Aphrodite sangat terkejut merasakan tangan Atland yang memegang pinggang rampingnya. “Pukulanmu sudah bagus tetapi posisi tubuhmu masih salah. Jam latihanmu akan ditingkatkan mulai besok jadi siapkan staminamu,” kata Atland di telinga Aphrodite dan membuat Aphrodite merasa sekujur tubuhnya merinding.

“B-baik tuan,” kata Aphrodite dengan gugup. Aphrodite baru bisa menghela napas lega ketika Atland berjalan menjauh dari tubuhnya dan melihat anak buahnya yang sedang berlatih tembak dan berlatih kemampuan bela diri mereka. “Jantung sialan ini kenapa harus berdetak cepat sekali seperti ini?” kata Aphrodite dengan nada sebal.

Atland sedang menyapukan pandangannya pada para anak buahnya yang sedang berlatih dan Atland mengenali semua wajah anak buahnya karena tidak ingin kecolongan dan membuat musuh menyelip sebagai salah satu bawahnya tetapi ketika melihat seseorang Atland memasang senyum miringnya dan meninggalkan lapangan yang menjadi tempat latihan.

Bersambung…

Haii semua terima kasih karena sudah membaca chapter ini dan jangan lupa vote serta kirim komentar sebanyak mungkin yahhh!

Salam hangat Mrs. Styles ^_^

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status