Di tempat lain, terlihat Ethan dan Adaline telah sampai di rumah sakit.“Dimana Mr. Sean?” tanya Ethan yang sudah sampai di rumah sakit bersama Adaline lengkap dengan pakaian dokter-dokteran nya.“Hai kakak Ipar?” sapa Dom yang sempat -sempat nya menyapa Adaline terlebih dahulu dari pada menjawab pertanyaan Ethan.“Waah! Beneran minta di kepret nih anak!” gumam Ethan dalam hati sambil melangkah ke samping guna menutupi istirnya agar tidak terlihat oleh Dom.“Astaga kau ini!! Ck! Posesif sekali! Kalau istri mu tidak boleh di lihat harus nya kau masukan saja ke dalam kotak lalu lakban!!” cibir Dom.“Kalau dia bersedia aku kotakin, sudah dari tadi aku kotakin!” celetuk Ethan."Udah! udah! ck.. Dimana ruangan Mr. Sean, bicara dengan mu memang selalu menghabiskan waktu ku Dom!" sungut nya.“Huu. . mentang udah punya istri, jadi setiap detik waktu nya terlalu berharga untuk di lewatkan begitu saja!” Ndumel Dom.“Maka nya nikah!” Ejek Ethan.“Kayak yang niatan awal nya aja untuk nikah! Padah
"Ei! Jangan bilang ini- ETHAN?!!!" Seru Adaline yang tertahan.Adaline pun auto menoleh pada Ethan. Awal nya dia mau protes kenapa Ethan menahan diri yang ingin melihat Mr. Sean.Tapi begitu melihat wajah Ethan sudah berubah dan aura cemburu terpancar jelas dari diri Ethan, Adaline pun langsung menelan protes tidak berguna nya itu ke dalam perut nya."Protes ku sudah pasti tidak akan dia tanggapi kalau wajah nya sudah petak seperti wajah spongebob begitu." Ujar Adaline dalam hati kecil nya.“Kalian berdua sedang apa?” Tanya Alana yang merasa situasi saat itu agak ya- sedikit awkward- dimana Ethan jelas-jelas memegangi tangan seorang wanita yang tadi nya di kira oleh Alana adalah perawat betulan.Hanya saja setelah melihat sikap Ethan yang tidak seperti biasanya, Alana yakin perawat ini pun pastilah bukan perawat betulan alias perawat palsu.“Hah??” seru Ethan dan Adaline bersamaan, persis seperti ABG yang kepergok pacaran oleh guru konseling.Adaline auto bergerak ke samping, dia ing
“Hah??” seru Ethan dan Adaline bersamaan, persis seperti ABG yang kepergok pacaran oleh guru konseling.Adaline auto bergerak ke samping, dia ingin mengatur jarak dari Ethan.Tapi ternyata Ethan tidak berpikiran sama seperti Adaline. Ethan malah menahan tangan Adaline sehigga Adaline kembali tertarik ke tempat semula.“Nona Alana perkenalkan ini istri ku Adaline White.” Ujar Ethan sambil memegang tangan Adaline.“What? Istri?? Kau sudah menikah Ethan? kapan? kenapa aku tidak tahu?" Alana terkejut dan melipat tangan nya di dada."Waah !!! sepertinya akan banyak hati wanita di luar sana yang akan segera masuk IGD setelah mengetahui hal ini.” Ujar Alana yang 50 persen nya adalah candaan nya untuk Ethan namun 50 persen nya adalah luapan kebenaran dari dalam diri nya yang memang mengagumi ketampanan seorang Emmanuel Ethan ."Ternyata dia bohong pada ku! kata nya aku lah wanita pertama nya! Tapi mendengar apa yang Alana katakan, penggemar nya banyak di luaran sana!" gumam Adaline.Seperti
Satu jam pun telah berlalu, Ethan pun mulai mencabuti jarum-jarum akupuntur yang dia tusukan di titik-titik penting di tubuh Sean.“Semoga besok pagi Mr. Sean sudah bangun.” Ucap Ethan, sambil memasukkan semua jarum-jarum yang telah di pakai tadi ke dalam kotak khusus yang dia sediakan untuk tempat jarum-jarum bekas.“Semoga saja Ethan." jawab Alana memandang sedih pada adik ipar nya yang sedang terbaring lemah.Apapun metode pengobatan nya asal dapat membuat adik ipar nya itu kembali sadar maka akan Alana coba. Seperti itu lah sayangnya Alana pada Sean, walaupun Sean hitungan nya hanya adik ipar nya.“Seharusnya Mr. Sean bisa sadar besok. Karena semua titik -titik nya peredaran darah nya yang terkunci akibat kecelakaan itu telah aku buka. Itu yang paling penting. Kalau untuk luka-luka yang tidak seberapa ini, begitu Mr. Sean sadar dia bisa mengatasi semua nya.”jawab Ethan, yakin.“Terima kasih sekali lagi, Ethan." ucap Alana pada Ethan.“Drrtzzzzzzzz………..”“Drrtzzzzzzzz………..”“Drrtzz
“Ethan…….?? Ethan……….?” Panggil Adaline berlari mengejar Ethan usai dia mengganti pakaian nya di kamar mandi.“Dia ini kenapa sih?? Sejak keluar dari kamar Mr. Sean tadi muka jadi jajar genjang gitu!!” Gerutu Adaline yang kesulitan mengejar Ethan dari belakang.Saat ini Ethan dan Adaline sudah persis lomba jalan cepat di parkiran itu.“Ethan!! hei kau itu kenapa? main pergi saja!” Adaline menarik tangan Ethan yang akhir nya bisa ia susul langkah kaki nya.Ethan melihat Adaline sebentar lalu menepis tangan Adaline.“Wah! Sudah kau sudah keterlaluan Emmanuel Ethan! memang nya apa salah ku hah?” Adaline menarik paksa tangan Ethan yang akan membuka pintu mobil.“Kau masih bertanya apa kesalahan mu Adaline White ?!” Dengus Ethan terlihat kesal.“Aku itu tidak tahu apa salah ku Ethan!! Maka nya aku tanya pada mu! Salah ku itu apa?? sampa-sampai kau marah-marah tidak jelas seperti ini setelah kita keluar dari kamar nya Mr. Sean!!" Seru Adaline.“Untuk apa tadi kau bersusah payah mengelap ker
Di kediaman keluarga Wong, Lian Wong saat ini sedang keluar karena suatu urusan yang berkaitan dengan sebuah bisnis yang di jalankan.Sehingga Liliana Wong adalah satu-satu nya keluarga Wong yang ada di dalam mansion besar itu. Sore itu Liliana sedang berjalan-jalan di halaman depan mansion itu, di temani oleh pengasuh putri nya."Amber masih belum kembali, Park?" tanya Liliana pada Park yang sedang mendorong kursi roda nya."Belum nyonya." Jawab Park pada Liliana."Dia pergi dengan Erlan kan?" Tanya Liliana lagi pada Park."Benar nyonya."Jawab Park kembali singkat."Park, kalau lah putra ku masih hidup, dia pastilah kurang lebih seusia Erlan saat ini."Saat mengatakan hal tersebut, Liliana tertunduk sedih. Dia yang baru saja keluar dari kamar putra nya, kembali teringat saat-saat sebelum kecelakaan itu.Liliana teringat kalau Ethan sedang tertawa sangat lepas karena banyolan yang keluar dari mulut ayah nya Ethan.Dan BbAaaaaaamMM..Tiba-tiba limosin mereka mengalami kecelakaan.Lilia
Sepulang nya dari rumah nya Amber Wong, Ethan memang lebih banyak diam. Dia sepertinya masih belum ingin menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada Adaline.Tapi Adaline tentu saja memaklumi hal ini. Adaline yakin setelah Ethan tenang dan merasa lebih ringan untuk menceritakan ini pasti Ethan akan cerita pada nya.So, Adaline mengatakan pada diri nya untuk bersabar."Sudah!! sana kamu mandi dulu! Udah jam tujuh malam!" Gerutu Adaline pada Ethan akhir nya."Apa? jam 7 malam?" seru Ethan kaget. Tidak menyangka kalau waktu akan berlalu begitu cepat hanya karena dia termenung memikirkan adik dan ibu nya.Ethan bahkan sampai lupa kalau dia ada janji dengan Dom malam ini.Hampir dua puluh menit Ethan di kamar mandi, dan selama itu pula handphone Ethan tidak berhenti-henti berbunyi.Awalnya Adaline mengacuhkan panggilan yang ternyata dari Dom itu. Tapi karena sudah berkali-kali berbunyi, akhir nya Adaline memutuskan untuk mengambil handphone Ethan dan mengantarkan nya pada Ethan yang sed
Untuk sesaat Scene pun berganti ke sebuah ruangan yang terlihat sangat amat mewah. Dimana terlihat Beldiq sedang berbicara dengan seseorang.Ya, disaat yang sama Beldiq sedang berada di kediamannya dan dia sedang bersama dengan seseorang yang merupakan atasannya- orang yang paling dia takuti."Berapa kali aku katakan pada mu Beldiq. Kau itu terlalu percaya diri dan sangat gegabah. Dan lihatlah hasil nya sekarang. Perusahan istri mu terlepas dari tangan mu." Ujar sang bos."Dan soal wartawan itu. Kau juga terlalu berlebihan. Kau berniat memutilasi tubuh kameramen nya dan mengirimkan video brutal itu pada si wartawan.. Ayo lah Beldiq! Apa karena kau semakin tua maka nya kau semakin tolol!" ejek nya blak-blakan pada Beldiq."Maafkan aku bos aku tidak akan mengulangi hal ini. Ke depan nya aku akan lebih berhati-hati."Beldiq terpaksa mengakui kesalaha nya pada pria yang tidak pernah dia lihat seperti apa wajah nya itu."Ini..!" pria itu melemparkan sebuah photo pada Beldiq."Kau harus ber