Share

Bab 4

Aвтор: Ry-santi
last update Последнее обновление: 2024-02-13 20:18:52

Riuh suara penggemar di Convention Center memekakkan telinga ketika Louisa dan sang aktor utama--Tony Bowman berjalan menuju atas panggung, melambaikan tangan bersama beberapa pemain From The End lain di belakangnya. Jepretan puluhan kamera langsung memotret gerak-gerik para bintang tanpa melewatkan satu ekspresi di sana dan menyalurkan kilat begitu menyilaukan mata. Mereka duduk di atas kursi setelah dipersilakan oleh pembawa acara seraya memuji keberhasilan film roman yang mengharu biru, namun membawa penonton merasa kepanasan dengan adegan intim yang disajikan.

Pembawa acara menyuruh Louisa berdiri untuk memberikan ucapan terima kasih atas antusias para penggemar yang meluangkan waktunya memenuhi gedung besar ini. Dia tersenyum lebar kembali melambaikan tangan dan berkata, "Hai, semuanya. Aku sungguh minta maaf terpaksa menggunakan kacamata karena tadi pagi ada insiden kecil mengenai mataku. Tapi, jangan khawatir, aku baik-baik saja selama bisa bertemu dengan kalian. Aku sungguh berterima kasih bahwa film ini bisa sukses dan melampaui target kami. Tanpa kalian, aku bukanlah siapa-siapa. Danke! Danke!"

"Oh, aku turut prihatin atas apa yang terjadi pada mata indahmu, Ms. Bahr," sahut pembawa acara berambut ikal. "Oke, kali ini kita akan mengadakan sesi tanya jawab yang sudah kami kumpulkan dari beberapa penggemar kalian para aktor dan aktris From The End."

Kemudian salah satu panitia memberikan microphone pada perempuan bertubuh subur dengan syal yang melingkari leher. Dia mengamati satu-persatu idola barunya lalu bertanya, "Aku ingin mengajukan pertanyaan kepada Tony Bowman. Bagaimana perasaanmu ketika satu proyek dengan Louisa Bahr? Bagaimana kalian membangun chemistry yang begitu baik sehingga membuat kami benar-benar terhanyut dalam kisah cinta kalian."

Tony Bowman tersipu malu, melempar tatapan ke arah Louisa lalu merangkul lawan mainnya. "Karena aku menyukai gadis cantik dan berbakat ini." Jawaban Tony mendapat reaksi tak terduga sampai-sampai Louisa bertepuk tangan dan terbahak-bahak atas kalimat lelaki itu. "Aku serius, kawan. Dia sosok gadis menyenangkan selama proses syuting dan kami menemukan banyak kesamaan sehingga chemistry itu tanpa sadar sudah terbangun."

Louisa mengangguk-angguk setuju dan menambahkan, "Tony pria tampan dan siapa yang tidak menginginkan selera humornya di saat kau bad mood? Dia memiliki lelucon yang membuatku betah."

Tanggapan itu makin membuat seisi gedung SDCC ramai bukan main, bersiul atas godaan Tony maupun Louisa. Sehingga salah satu penonton mengacungkan sebelah tangan tak jauh dari penanya pertama. Perempuan berambut merah menerima microphone dengan debaran jantung tak karuan ingin mengajukan satu pertanyaan yang menggelitik pikiran. "Aku ingin mengajukan pertanyaan kepada Louisa Bahr."

"Iya silakan, Nona," pinta Louisa.

"Aku melihat berita di Twitter bahwa kau dan kekasihmu putus. Apa benar Troy Austin memiliki anak yang tidak kau ketahui?" tanya si perempuan berambut merah berhasil menjatuhkan jantung Louisa ke lantai. "Bagaimana tanggapanmu setelah mengetahuinya berselingkuh, Ms. Bahr?"

What?

Kontan Louisa mematung bagai manusia yang baru saja menerima kutukan dengan mulut menganga. Telinganya berdenging hingga menimbulkan rasa sakit, senyum semangat yang berusaha dia lukiskan di wajah mendadak lenyap berganti keterkejutan atas pernyataan sang penggemar. Otaknya mendadak lumpuh tak bisa membalas ucapan tersebut, justru muncul puluhan pertanyaan-pertanyaan dari penggemar lain yang protes bahwa seharusnya hal itu tidak perlu diajukan karena mengusik kehidupan pribadi.

Dan serasa dijungkir balik, Louisa mengulang-ulang pernyataan perempuan di sana tentang anak Troy. Menyangkal bahwa yang terjadi tadi bukanlah kenyataan, melainkan sekadar lelucon yang ingin menjatuhkan nama di saat dirinya mulai tenar. Tanpa sadar, air mata Louisa hampir pecah kembali betapa bodoh dirinya akan sisi lain kehidupan Troy di Paris. Anak? Louisa ingin membenturkan kepala Troy ke tembok saat ini juga lalu melempar ke kandang buaya agar tahu betapa remuk hatinya saat ini. Bagaimana bisa bajingan itu punya anak di saat mereka tengah menjalin asmara?

Sialnya, ketidaktahuan Louisa dan keharmonisannya bersama Troy selama ini ternyata adalah sebuah bumerang. Mencabik-cabik hati Louisa sampai ke bagian terkecil lalu menaburi dengan garam. Pedih sungguh pedih, dia tidak bisa mendefinisikan sampai batas mana rasa sakit yang dialaminya sekarang. Louisa seperti dicekik kemudian didorong ke jurang terdalam tanpa mengizinkan siapa pun menolong. Sekarang, dia merasa menjadi manusia paling tolol di dunia. Seharusnya dia sadar perubahan sikap Troy padanya, bagaimana lelaki itu mulai membentangkan sebuah jarak agar tidak ada lagi komunikasi di antara mereka berdua. Louisa mengira kalau semua itu akibat kesibukan Troy, nyatanya ... dia bermain dengan wanita lain.

"Persetan dengan Troy!" gerutu Louisa beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan panggung begitu saja.

###

Louisa Bahr, aktris yang melejit namanya di film From The End dicampakkan Troy Austin.

Tanggapi rumor putusnya hubungan yang tidak pernah dipublikasikan, Cory sang manajer membantah : Troy Austin tidak pantas menjadi kekasih Louisa.

Penggemar Louisa geram atas pertanyaan penonton yang merusak suasana konferensi pers di SDCC. Memalukan!

"Oh shit!" geram Cory membaca satu-persatu headline news di internet saat mereka dalam perjalanan menuju tempat untuk bertemu dengan Dean. "Aku bahkan tidak berkata kalau kau lebih pantas dengan Tony. Media terlalu berlebihan!"

Louisa menyandarkan kepala di jendela mobil dengan derai air mata yang masih setia membanjiri pipi. Mengabaikan ucapan Cory, Louisa masih berusaha menghubungi Troy untuk meminta penjelasan bahwa apa yang dilontarkan oleh perempuan sok tahu di SDCC itu bukan kenyataan. Dia benar-benar masih denial dan menganggap semua yang terjadi padanya hari ini hanyalah sebuah permainan. Louisa menggeram manakala panggilan teleponnya tidak satu pun dijawab oleh Troy, malah dialihkan ke mailbox. Tak berapa lama, nomornya pun diblokir. Dia membenturkan kepala ke jendela, benar-benar frustrasi atas mimpi buruk yang diterima.

Louisa ingin memaki dan menjambak rambut ikal Troy kemudian mencincang tubuh lelaki tak tahu diri itu menjadi banyak bagian. Bagaimana bisa dia menyembunyikan kebenaran pahit ini selama tujuh tahun hubungan mereka? Kurang apa dia hingga Troy tega menduakan Louisa dengan wanita lain? Tidak sadarkah dia bahwa Louisa melakukan semua pencapaian ini juga untuk dirinya?

Wanita seperti apa yang berhasil merebut si bajingan Troy!

Cory menepuk bahu Louisa menyiratkan kalau air mata gadis itu terlalu mahal untuk menangisi Troy. Diberikan kotak tisu kedua yang ada di dasbor dan sengaja disediakan oleh seorang sopir berperawakan gagah. Entah kebetulan atau memang Tuhan sedang berpihak pada gadis malang ini, sebuah limusin hitam menyusul Louisa dan Cory di saat para pengejar gosip tak henti-hentinya melempar pertanyaan atas retaknya kisah asmara pemeran Cecilia itu. Lelaki yang wajahnya mirip dengan Brendan Fasser versi gemuk menjelaskan kalau dirinya diperintah Dean Cross untuk menjemput dan membawa mereka ke suatu tempat pribadi di mana tidak ada orang yang bakal mengganggu.

"Aku hanya sedih mengapa dia menyembunyikan ini semua, Cory," kata Louisa tersedu-sedu. "Apa yang kurang dariku? Aku selalu menuruti keinginannya. Hubungan kami juga tidak pernah ada masalah dan sekarang ... aku seperti keledai dungu yang tidak tahu apa-apa kalau dia memiliki anak dari perempuan lain."

"Lou ... please ... hapus air matamu, Sayang. Kau terlalu elegan untuk lelaki murahan seperti Troy. Masih banyak pria menawan yang bisa menyenangkan hatimu. Ya ... misalnya Tony Bowman. Ah, lupakan! Aku tidak suka cara Tony memandangmu tadi. Oke, kembali ke masalah awal, Lou. Kau cantik, pintar, seksi dan apa pun yang indah ada pada dirimu. Jangan berlarut-larut dalam kesedihan karena aku yakin akan ada pria yang mau mengobati luka hatimu," jelas Cory panjang lebar menarik Louisa dalam dekapan.

Louisa tak menanggapi nasihat dan motivasi manajernya. Kalimat itu hanya melintas di telinga tanpa sempat dicerna kepala. Louisa sibuk mengambil puing-puing hati yang retak sambil berdoa dalam hati kalau suatu saat nanti Troy akan mendapat balasan.

Kemudian, dia bergerak menjauh dari pelukan hangat Cory dan berpaling ke arah jalanan di mana gedung-gedung megah makin terlihat mengecil saat melintasi jembatan Coronado. Dia membuka sedikit kaca mobil, membiarkan angin malam masuk untuk mengaburkan kegundahan hatinya agar terendap di dasar Teluk San Diego. Air mata Louisa mengering dalam hitungan detik seakan alam juga tidak ingin mendapatinya bersedih terus-menerus. Namun, lubang dalam dada Louisa terlalu besar untuk ditutup dalam sekali waktu. Mungkin butuh berminggu-minggu atau berbulan-bulan supaya luka ini benar-benar sembuh untuk menerima orang baru. Dia menggeleng pelan, merasa tak yakin dengan ucapannya sendiri.

Selepas menyusuri jembatan melingkar yang menghubungkan San Diego dengan Coronado, Louisa disambut bangunan-bangunan restoran, toko souvenir, hotel bintang tiga hingga bintang lima sampai mobil-mobil terparkir rapi di pinggir jalan. Pohon-pohon kelapa menjulang tinggi turut menghiasi ruas-ruas kota sementara aroma laut mulai terendus di hidung. Selain itu, meski musim dingin belum benar-benar berakhir, sepertinya orang-orang betah menyusuri pertokoan di balik mantel tebal. Ada rasa iri di hati Louisa jika mengingat janji Troy padanya kalau mereka akan menghabiskan liburan bersama.

Limusin ini akhirnya memasuki sebuah area hotel legendaris sejak dua abad lalu. Latarnya sangat besar dan membentuk lingkaran dihiasi tanaman perdu sepanjang halaman sehingga kesannya tidak terlalu panas walau berada di pinggir pantai. Pohon-pohon menjulang tinggi bagai penjaga sedangkan bangunan utama mengingatkan Louisa pada gaya Victoria tahun 1800-an.

Cat bangunan hotel juga konsisten, hanya warna merah bata di bagian atap dan putih di bagian dinding. Sebuah kombinasi tepat yang membawa Louisa serasa kembali ke rumah. Lampu-lampu kuning menyala di tiap kamar-kamar memberikan kesan hangat nan romantis, bagai ratusan kunang-kunang yang ingin menyuguhkan cahaya di kehidupan Louisa. Sekali lagi dia dibuat terbawa perasaan oleh suasana yang ditampilkan hotel.

Begitu mesin mobil berhenti, pintu dibuka oleh pelayan berbaju formal. Tatapan ramahnya menyilakan Cory dan Louisa keluar kemudian berkata, "Ms. Louisa Bahr?"

"Iya itu aku," jawab Louisa menarik cairan bening dari hidung. Dia benar-benar buruk untuk tampil di depan orang, pikirnya.

"Senang bertemu Anda, Nona. Anda telah ditunggu Mr. Cross di Serea Restaurant."

"Tanpa manajerku maksudmu?" Louisa menunjuk Cory.

"Jangan khawatirkan aku, Lou. Aku akan berkeliling sejenak di sini dan mungkin kita bisa menginap sehari," usul Cory. "Nikmatilah makan malammu dengan Mr. Cross," bisiknya sambil merapikan jaket kulit yang membungkus tubuh Louisa. "Jangan menangis. Aku sedih jika kau seperti ini."

"Baiklah," ujar Louisa lesu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terjerat Cinta Palsu CEO   Extra Part 4

    "Ke mana kita?" tanya Louisa penasaran mengapa matanya harus diberi penutup mata."Rahasia," kata Dean melajukan mobil Ranger Over hitam mengilap melintasi jalan Brudermühlstraße sebelum belok kiri menuju Schäftlarnstraße dengan bantuan Google Map.Butuh waktu setidaknya hampir dua jam lebih untuk bisa sampai di sebuah pulau kecil yang ada di lepas pantai Bavaria. Di sana ada sebuah danau cantik yang menghubungkan tiga negara sekaligus, Swiss, Austria, dan Jerman. Jujur saja, semenjak menginjakkan kaki di sini, Dean dibuat jatuh cinta akan pesona-pesona bangunan bersejarah yang disajikan tanah kelahiran kekasihnya. Bagaimana tidak, Dean serasa ditarik melewati lorong waktu di mana kerajaan Eropa tengah berjaya sebelum beberapa tempat rusak akibat perang dunia juga perang saudara antara Jerman Barat dan Timur.Dia tersenyum tipis akhirnya bisa memberi kejutan selepas Louisa kembali ke Jerman. Dia tidak ingin terburu-buru, apalagi setelah delapan tahun banyak hal yang ingin Dean ketahui

  • Terjerat Cinta Palsu CEO   Extra Part 3

    Bukan Dean Cross bila tidak menyiapkan segalanya begitu rapi. Sangat rapi sampai-sampai Louisa berpikir bahwa lelaki itu masih suka mendominasi segalanya seperti dulu. Tak disangka kalau ternyata asisten Dean telah bertemu keluarga Louisa juga Cory lantas meminta mereka menaiki sebuah mobil Mercedes Benz Sprinter hitam yang bisa memuat cukup banyak penumpang. Padahal sejujurnya Louisa bisa membawa mobilnya sendiri, namun Dean meminta--lebih tepatnya memerintah--agar memarkirkan kendaraan tersebut sementara waktu. Dean tidak dapat mengalihkan pandangan barang sedetik dan tidak sungkan-sungkan menggenggam tangan Louisa begitu erat. Dia memuji kecantikan gadis itu dan berpendapat bahwa fitur wajah pujaan hatinya diturunkan dari sang ibu. Karoline dan suaminya terbahak-bahak, sementara Louisa tersipu malu. Kini, tidak ada lagi ketegangan di antara mereka layaknya delapan tahun yang pernah menerjang gadis itu. Dean secara pribadi menemui orang tua dan kakak Louisa setiap tahun secara se

  • Terjerat Cinta Palsu CEO   Extra Part 2

    Kilat kamera langsung berkelip-kelip manakala Louisa memasuki areared carpetdalam balutan gaun tulle Valentino Couture berwarna hijau zamrud yang dipadu sepatu bertumit tinggi danclutchJimmy Choo. Banyak yang memuji kecantikan Louisa karena detail silan di bagian belakang menampilkan punggung sementara bagian depan potongan V rendah serta pita berpinggang tinggi menonjolkan lekuk tubuh rampingnya. Tidak perlu riasan dan perhiasan mencolok, cukup pulasan warnafuschiadi bibir dan pipinya diberiblushkemerahan agar tampak segar dan bercahaya.Dia tersenyum ke segala arah membiarkan fotografer mengabadikan dirinya sebelum masuk ke aula utamaSchlosstheater Schönbrunn,Austria. Di sana keluarga dan manajernya ikut hadir sebagai tamu undangan peluncuran filmhistorical rom

  • Terjerat Cinta Palsu CEO   Extra Part 1

    8 tahun kemudianIngar-bingar tepuk tangan dan suitan terdengar memenuhi aula utamaAltonaer KaispeicherHamburg di mana ajang tahunan perfilman Jerman digelar. Bukan hanya film dan serial TV nasional saja yang akan memenangkan penghargaan dalam beberapa kategori, tapi juga film internasional serta aktor-aktris terbaik melalui pemungutan suara online. Sehingga setiap tahun, orang-orang selalu antusias menanti siapa yang menjadi pemenang.Seorang gadis mengenakanhalter dresskuning mencolok nan kontras dari kulitnya yang putih bak porselen memperlihatkan punggung serta belahan paha yang cukup menggoda. Balutan sepatu bertumit tinggi keemasan berhias mutiara berkilau, tatanan rambutsimpledenganbelah tengah serta riasan&nbs

  • Terjerat Cinta Palsu CEO   Bab 57 (END)

    Dunia seperti berhenti berotasi manakala mereka masih terpaku oleh jarak. Hanya saling mengunci pandang dalam iris mata yang memancarkan jutaan rasa rindu yang kini meledak tanpa bisa dikendalikan. Kornea Dean memerah, tidak menyangka jika gadis itu mau menemuinya setelah bersusah payah mencari cara tuk menarik perhatian Louisa. Dia pikir hanya dengan lukisan-lukisan di SDMA tersebut Louisa mau membuka kembali komunikasi bersamanya lagi. Namun, semua itu di luar ekspektasi Dean sampai harus terbang jauh-jauh menjemput sang pujaan.Ayo, Dean, kau harus menemuinya!Batin Dean memerintah otaknya agar memaksa kaki berbalut pantofel hitam mengilap tuk menepis jarak yang masih membentang. Tak mampu berkedip hanya karena takut jika di depan Dean itu adalah sebuah fatamorgana di antara kegersangan yang menerpa dirinya.

  • Terjerat Cinta Palsu CEO   Bab 56

    Musim panas di belahan mana pun menjadi musim penuh festival, baik pertunjukan musik, film, pameran budaya, hingga festival makanan. Binar mentari yang lebih lama menerangi Jerman membuat sebagian besar orang-orang menghabiskan waktu untuk bersantai dan menikmati acara secara gratis maupun berbayar. Salah satunya pertunjukan kompetisi balet anak-anak dan remaja yang turut diikuti gadis-gadis dari studio milik Karoline. Mereka berkompetisi, menampilkan tarian-tarian terbaik diiringi lagu-lagu klasik yang dramatis hingga penonton ikut terhanyut di dalamnya.Riuh tepuk tangan pecah ketika formasi tujuh orang anak perempuan mengenakan kostum balet ungu dihias sayap kupu-kupu nan berkilau muncul. Salah satu dari mereka melambaikan tangan tanpa berdosa ke arah Louisa yang berdiri di balik tirai panggung menanti gilirannya keluar, menerbitkan senyum lebar hingga rona merah muncul di pipi

  • Terjerat Cinta Palsu CEO   Bab 55

    Tanpa sepengetahuan Cory, diam-diam di balkon kamar Louisa, dia membuat akun palsu untuk mencari tahu lebih lanjut tentang lukisan-lukisan itu. Rasa penasaran masih membelenggu mengetahui pada akhirnya Dean memamerkan sesuatu yang tidak pernah terpikirkan setelah skandal itu terjadi. Terutama, bagaimana Dean bisa memajang semua gambaran dirinya dengan judul-judul berbahasa Italia yang apabila dirangkai menjadi sebuah permohonan maaf. Namun, satu yang menarik perhatian adalah dari mana Dean mendapatkan dirinya tengah memakai gaun balet saat syuting di Houston? Dia ingat bahwa Dean tidak ada di sana. Apa mungkin potongan video itu masih disimpan pihak rumah produser AnB?Ada sesuatu yang terasa hangat membanjiri dirinya saat membaca satu demi satu komentar orang-orang. Entah itu penggemarnya, penikmat seni, atau orang-orang yang dulu menghujat Louisa akibat terpancing isu panas itu.

  • Terjerat Cinta Palsu CEO   Bab 54

    "Serius dia yang membuatnya?" ucap seorang pengunjung SDMA--San Diego Museum of Art--ketika berada di spot lukisan-lukisan milik Dean. Dia berdiri di depan mahakarya berjudulPazza di teyang diambil dari bahasa Italia yang berarti gila untukmu. Berusaha tidak percaya, tapi nama pelukis yang tertera di bawahnya bukan sebuah halusinasi semata. Dia menganga lebar, berdecak kagum atas buah tangan pria yang selama ini selalu dikira orang-orang sebagai lelaki pemikat wanita, namun pecundang."Wah,This is crazy man!Kenapa dia tidak pernah menunjukkan bakatnya? Kupikir dia hanya bisa memuaskan perempuan saja, haha..." timpal yang lain. "Aku suka suasananya solah-olah sedang melihat gadis itu menari di atas panggung. Apa dia pelukis impresionisme seperti Marry Cassatt?""Vladimir Volegov?

  • Terjerat Cinta Palsu CEO   Bab 53

    Bidikan kamera mengabadikan sosok Dean dalam setelan formal dalam sebuah konferensi pers setelah berbulan-bulan tidak ada pernyataan resmi dari bibir pria itu. Di aula gedung Cross Agency yang dipenuhi wartawan, dia duduk didampingi sang asisten juga petinggi agensi sambil sesekali mengatur napas tuk menutupi kegugupan usai sekian lama bungkam bagai pengecut. Skandal yang menyandung namanya terkait kematian mendiang Oliver, masa lalu bersama Anastasia, hingga Louisa Bahr beruntun ke beberapa aktris dan aktor yang memutuskan hengkang dari sana, akan diluruskan Dean.Selama berhari-hari selepas Mr. Reese memberinya wejangan, Dean lebih banyak merenungi setiap kata yang diucapkan lelaki itu. Menilik betapa bajingan dirinya, termasuk sifat egois yang menghancurkan mimpi seseorang. Cinta telah membuat Dean buta setengah mati, mengubah dirinya menjadi manusia manipulatif juga obsesif. D

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status