Share

Bab 3 - Kekuasaan yang nyata

Tanpa basa basi Linda memeluk mantan pacarnya. Rudi Widjaya, umur 26 tahun, menempuh pendidikan di universitas yang sama dengan Linda. Sudah lulus dan memiliki pekerjaan tetap sebagai staf di kantor kelurahan.

Rudi mengetahui apa yang terjadi pada Linda dari statusnya yang berubah di kelurahan. Karena itulah Rudi langsung datang saat Erik memancingnya dengan menyamar sebagai Linda.

Sekarang hp Linda disadap dan taman ini dikuasai oleh suaminya yang kejam. Linda ingin menyelesaikan tugasnya dengan cepat, namun niat itu luluh saat melihat Mas Rudi.

"Linda, kamu pasti kesusahan ya,"

"Mas Rudi ... Mau gak duduk bareng aku sebentar?"

Linda dan Rudi duduk di kursi taman, sambil diperhatikan oleh beberapa pengunjung.

Linda mulai bercerita soal pernikahannya dengan Erik. Linda membagikan keluh kesahnya termasuk rasa tertekannya selama 2 hari menjadi istri Erik.

Rudi mendengarkan dengan penuh kesedihan. Selain tidak bisa mendapatkan Linda, Rudi harus menerima kenyataan pahit bahwa Linda telah menikah dengan orang yang tidak bisa dia lawan.

Linda meminta Rudi melakukan sesuatu. "Mas, aku sangat menderita, aku tidak mau putus dengan mas! Tolong lakukan sesuatu!" Tuntut Linda.

Dengan polosnya Rudi mengajak Linda kabur ke arah yang berlawanan dari Erik dan supirnya, namun Linda menjelaskan bahwa semua orang di taman ini adalah suruhan Erik.

Seketika harapan Linda pun putus, saat sekelompok pria tidak dikenal menahan Rudi mencoba meninjunya.

Linda berteriak dengan histeris, menarik tangan Rudi bahkan memukul pelipis seseorang.

Rudi yang kaget segera berlari bersama Linda. Keduanya terjebak dalam taman yang dikelilingi dinding semak, sedangkan jalan keluar dijaga oleh bawahan detektif Erik Bayroad.

Erik mengawasi pelarian istrinya dengan teropong hingga supirnya menyerahkan sebuah buku padanya.

"Saya membawakan buku harian beliau," Ucap si supir.

Itu adalah buku harian Linda. Rupanya Linda suka menuliskan keluh kesahnya di buku itu. Erik memanfaatkan semua data yang tertulis untuk mendekati Linda.

"Linda suka main petak umpet dengan bocah komplek. Mari kita lihat ada fun fact apalagi," Erik membalik per halaman.

Sementara itu Linda berusaha mencari jalan keluar dari taman kota yang berbentuk labirin. Satu-satunya petunjuk adalah patung pahlawan yang ada di tengah labirin.

Waktu yang diberikan sudah habis. Erik memerintahkan para preman yang bersembunyi di antara aktor untuk menangkap Rudi dan Linda.

Tidak butuh waktu lama Linda pun tertangkap dan dibawa ke hadapan Erik.

"Kamu sangat kekanakan mas!" Protes Linda.

Erik mengabaikan Linda dan berjalan ke arah Rudi. Di hadapannya Rudi tidak lebih dari seorang pegawai rendahan.

Erik tersenyum licik, merasa inilah saatnya memulai pertunjukkan kedua.

"Lihat kesini Linda! Inilah yang akan terjadi kalau kamu tidak menuruti perintahku."

Erik memukuli Rudi di hadapan Linda. Tinjunya yang terlatih menghancurkan tulang hidung Rudi.

"Hentikan mas, jangan anarkis seperti ini!!!"

Erik menunjukkan tatapan matanya yang sangat tajam seperti ingin membunuhnya. Refleks Linda menampar Erik. Semua orang pun terdiam menyaksikan keberanian Linda.

Erik terkejut dengan kekuatan pukulan Linda. Pasalnya Linda lebih kuat dari beberapa penjahat wanita yang pernah Erik hadapi.

Erik menghadap Linda yang berdiri dengan kaki gemetar. Laki-laki itu sangat marah hingga wajahnya berubah pucat. Bola matanya membulat dan giginya menggertak.

Tanpa ampun Erik menyeret Linda yang tidak tahu terima kasih. Rudi pun tidak tinggal diam, dia berhasil melepaskan diri dari orang-orang yang menahannya, lalu berlari secepat kilat ke Linda.

Rudi memegang tangan kiri Linda dan Erik memegang tangan kanannya. Linda terkejut Rudi bisa melepaskan diri. Namun bahaya yang tantangan yang sebenarnya adalah Erik Bayroad.

"Mas Rudi... lebih baik kamu pergi! Mas hanya akan terluka jika mengejarku!" Teriak Linda sambil mendorong Rudi menjauh.

"Tidak!!" Tolak Rudi dengan tegas.

Erik yang muak mengeluarkan pistol dari saku jasnya, mengakhiri drama yang dibuat Rudi dengan menembaknya 3 kali di kaki kirinya.

Linda yang syok langsung menjauh dari Erik, dan Rudi yang terkapar. Rasa takutnya sudah tidak tertahankan. Pria yang menikahinya ternyata adalah seorang psikopat.

Dengan senyum lebar dan mata melotot Erik menatap Linda. Sementara Linda yang ketakutan menyeret tubuhnya hingga ke sudut dinding semak.

Erik menikmati proses menyingkirkan orang-orang yang berusaha merebut Linda darinya.

Dengan penuh kelembutan Erik memegang dagu Linda sementara tangan satunya masih memegang pistol. Dengan penuh kelembutan pula mengusap air mata yang membasahi pipi Linda.

"Make up kamu luntur. Jangan khawatir, dia akan baik-baik saja."

"Ayo kita pulang!"

Linda menyeret kakinya ke mobil. Itulah kali terakhir dia bertemu Rudi. Lalu, seakan alam mendukung perbuatan Erik hujan turun dengan derasnya.

"Hujan ini akan menghapus jejak darah di lokasi. Syukurlah kita tidak perlu membayar mereka lebih banyak, ha ha ha!"

Linda tidak bisa berhenti memikirkan Rudi. Kondisinya saat itu sangat memprihatinkan.

Linda mengalami krisis. Pacarnya dipukuli dan ditembak di depan matanya tapi dia hanya merasa sedikit marah. Mungkinkah hati Linda telah berpindah ke pria jahat itu?

Hati Linda bersuara. "Mas Erik, jika kamu ingin menguasai aku, aku akan menerimanya tanpa perlawanan seperti tadi malam. Tapi kalau kamu mencelakai orang yang aku sayangi kamu akan menyesal!"

Erik mengembalikan hp Linda yang sudah dibersihkan dan mengembalikan buku hariannya setelah membaca semua isinya.

Erik menyatakan keinginannya untuk melakukan semua hal yang ditulis Linda di bukunya. Salah satunya adalah bermain petak umpet dengan anak-anak komplek. Rencananya nanti sore mereka akan pergi ke komplek tempat tinggal Linda sebelumnya untuk bermain dengan anak-anak.

"Jika ini metode kamu untuk mencuri hatiku, maka aku tidak akan melarang kamu berusaha." Ucap Linda dengan suara yang lebih tenang.

Erik tersenyum seraya menggenggam tangan Linda dan berbisik pada Linda. "Sebaiknya kamu menjadi istri yang penurut, agar satu tahun ini tidak meninggalkan luka apapun. Kalau kamu menurut aku akan mengabulkan salah satu keinginan terbesarmu."

"Kamu mengerti, istriku?"

"Iya," Jawab Linda dengan lirih.

Erik membawa Linda ke salon untuk memperbaiki make up yang rusak, juga pergi ke butik untuk membeli baju baru.

Erik menunjukkan perhatiannya dengan membeli puluhan lembar baju baru untuk Linda. Akibatnya, Linda harus mencoba semua baju itu. Bagaimanapun Erik tidak mau membelinya sebelum dicoba.

Tiba-tiba Linda melihat sebuah cutter tergeletak di sudut ruangan. Entah apa yang dia pikirkan, Linda langsung menyimpan cutter itu.

"Akan kusimpan cutter ini jika sewaktu waktu mas Erik mengeluarkan pistolnya lagi. Jangan khawatir mas Rudi Jika waktunya sudah tiba aku akan menusuk pria ini!"

Di sisi lain Erik sedang membaca salinan buku harian yang membahas makanan favorit Linda.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status