Home / Romansa / Terjerat Hasrat Ayah Mertua / Bab 9. Menyebar Undangan

Share

Bab 9. Menyebar Undangan

Author: Cececans
last update Last Updated: 2025-12-13 19:07:14

Sejak kejadian di kamar mandi kemarin, Aina berusaha menghindari bertatapan langsung dengan ayah mertuanya.

Rasanya sangat malu mengingat ayah mertuanya telah melihat tubuh telanjangnya.

Meski, itu bukan yang pertama tapi Aina masih merasa malu.

Aina menunduk saat tak sengaja berpapasan dengan Raja di dapur. Aina buru-buru mempercepat langkahnya sebelum Raja sempat mengajaknya bicara.

Padahal, Raja pun tak ingin mengajak Aina bicara. Sikap ayah mertuanya itu tetap dingin seperti biasanya.

Sampai selesai sarapan, Aina memilih menyibukkan diri dengan mencuci piring, membersihkan meja makan, mengelap kompor, dan menghitung stock daging di kulkas. Apapun dia kerjakan demi tak berinteraksi dengan ayah mertuanya.

Barulah ketika Raja dan Ilham sudah berangkat kerja. Aina menghentikan aktivitasnya di dapur. Dan beralih membersihkan seisi rumah.

Pagi ini jadwal Aina sangat padat. Setelah membersihkan rumah, Aina akan membuat kue sebanyak lima macam, es buah, dan beberapa masakan untuk acara a
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjerat Hasrat Ayah Mertua   Bab 29. Harga Tubuhnya Hanya Sepuluh Juta

    Aina terkejut ketika terbangun di tempat yang tampak berbeda dari club yang tadi dia datangi bersama Tari.Ruangan ini hanya diterangi satu lampu neon kecil yang berkelip pelan. Dindingnya yang berwarna abu-abu tampak sudah kusam."Di mana ini?" gumam Aina menyentuh kepalanya yang terasa sangat berat saat dia berusaha bangun. Rasanya seperti baru saja dihantam benda berat."Kamu sudah bangun?" tanya suara seorang perempuan yang duduk di samping Aina. Menambah keterkejutan Aina.Aina sampai terjingkat pelan.Setelah melihat sisinya, Aina baru menyadari kalau dia ternyata tidak sendirian di ruangan yang tak terlalu luas ini.Melainkan ada empat perempuan muda lagi yang tampak sibuk di depan meja rias yang berderet di dekat dinding.Mereka semua berpakaian seksi, dan mempoles wajah mereka dengan make up tebal yang terkesan murahan.Sebelum Aina sempat mencerna apa yang sedang terjadi padanya sekarang, perempuan muda yang tadi menanyainya melempar dress berpotongan seksi ke depan Aina."S

  • Terjerat Hasrat Ayah Mertua   Bab 28. Menjual Diri

    "Enak banget santai-santai. Sini kamu! Cepetan cabuti rumput di halaman depan!" sentak Tari pada Aina.Padahal Aina baru saja istirahat dua menit. Tapi, ibu mertuanya yang galak itu kembali memerintahkannya melakukan pekerjaan lain.Padahal tubuh Aina masih sakit semua karena digagahi Raja semalaman suntuk.Tidak cukup lima ronde. Ayah mertuanya yang seolah tidak pernah merasa puas itu terus menggenjot Aina hingga klimaks mereka yang ke sepuluh.Sampai Aina mau pingsan rasanya."Cepat, Aina!" teriak Tari tidak sabaran. "Iya, Ma," balas Aina cepat-cepat berdiri dari duduknya dan berlari ke halaman depan.Aina tidak diperbolehkan memakai gunting besar ataupun sarung tangan untuk mencabuti rumput liar yang gemuk-gemuk.Sehingga telapak tangan Aina tergores bagian rumput yang tajam saat menariknya sekuat tenaga.Aina yang menahan perih serta terik sinar matahari yang menyengat masih saja diomeli Tari."Jangan malas! Ingat kamu makan gratis di sini," ucap Tari tak ada habisnya sambil bert

  • Terjerat Hasrat Ayah Mertua   Bab 27. Kewanitaannya Menjepit

    "Papa, jangan. Berhenti kumohon," pinta Aina berusaha mendorong Raja menjauh."Kamu menyuruh saya berhenti, tapi tubuhmu merespon dengan baik setiap sentuhan saya, Aina." Raja tak henti-hentinya menyapukan lidahnya yang basah ke puting payudara Aina.Dia merasa puas setelah mengetahui jika keperawanan menantunya itu dia-lah yang mengambilnya. Dan bukan Ilham.Raja ingat jelas bagaimana dia kesulitan menembus Aina malam itu. Dan bagaimana Aina merintih kesakitan saat bagian kewanitaannya berdarah karena ulah Raja."Papa ...." Desahan Aina terhenti ketika Raja menyelipkan dua jarinya ke dalam mulut Aina."Emut, Aina. Mainkan lidahmu di jari saya," titah Raja dengan tatapan dipenuhi gelora hasrat yang membara.Raja tidak akan menahan diri lagi. Malam ini, dia akan mengoyak kewanitaan Aina dengan kejantanannya yang sudah mengeras di bawah sana."Baik, Papa," jawab Aina mengangguk pelan. Dia mengemut dua jari Raja dengan mulutnya.Aina juga menggerakkan lidahnya mengitari jari Raja.Raja m

  • Terjerat Hasrat Ayah Mertua   Bab 26. Mengulangi Malam Panas Mereka

    "Mas Ilham.""Iya, Sayang."Della yang sebelumnya tidur terlentang, memiringkan tubuhnya perlahan ke arah Ilham. "Mas, ngerasa tidak sih ada sesuatu di antara Papa sama Aina?"Ilham mengerutkan dahinya menatap istri tercintanya tak paham. "Tidak. Emangnya kenapa, Sayang?"Della mendengus gusar. "Masa Mas tidak ngerasain sih? Papa bela-belain gendong Aina ke kamar, terus manggil dokter pribadi keluarga cuma buat ngobatin Aina. Kayaknya Aina menantu istimewa deh."Della sengaja memberikan penekanan saat dia mengucapkan "menantu istimewa".Agar Ilham juga menyadari kejanggalan yang dia rasakan.Tapi, sepertinya radar Ilham kurang tajam untuk mencium keanehan di antara ayahnya dengan Aina."Itu pasti perasaan kamu aja, Sayang. Paling Raja cuma kasihan. Lagi pula apa istimewanya Aina?" Ilham membelai rambut Della lembut, menenangkan gejolak perasaan istrinya itu."Ih, Mas Ilham. Aku seriusan. Papa memperlakukan Aina begitu istimewa. Padahal sama aku, Papa cuek banget. Apa Mas tidak ngerasa

  • Terjerat Hasrat Ayah Mertua   Bab 25. Perempuan Seksi itu Ternyata Menantuku

    Aina menekan dadanya pelan, berusaha mengendalikan debaran jantungnya yang sangat cepat.Padahal masih jam satu pagi, tapi dia sudah senam jantung.Ngomong-ngomong, benda apa yang tadi ada di tangan ayah mertuanya?Aina menelan ludahnya dengan susah payah begitu menyadari benda apa itu."Ya Tuhan," gumam Aina tanpa bisa menyembunyikan keterkejutannya.Baru kali ini Aina melihat ada kejantanan seorang pria sebesar itu.Mungkin, besarnya seperti terong raksasa yang biasa Aina masak."Astaga, Aina. Sadarkan dirimu!" Aina buru-buru menepuk kedua pipinya yang terasa panas berulang kali.Pasti sekarang kedua pipinya sudah semerah tomat karena membayangkan kejantanan Raja yang sangat besar itu menyodok-nyodok miliknya."Aina!" teriak Tari tiba-tiba, meruntuhkan pikiran Aina yang terkutuk.Aina yang sebelumnya berdiri di balik pintu kamarnya. Mencoba menengok ke luar, di mana ibu mertuanya sudah berdiri tegak di sana.Tari melirik Aina dengan tatapan sewot, begitu Aina melongokkan kepalanya b

  • Terjerat Hasrat Ayah Mertua   Bab 24. Mimpi Basah

    "Sudah pulang, Mas?" tanya Tari begitu Raja masuk ke dalam kamar mereka."Iya," balas Raja singkat."Gimana, Mas? Tas Hermesnya udah Mas beliin?""Belum." "Yah, kok belum sih. Padahal aku kepengen make tas itu pas berkunjung ke rumah temanku besok." Tari mengerucutkan bibirnya seperti anak kecil yang kehilangan mainannya.Semenjak Raja memanggil Dokter Anwar untuk mengobati Aina, Tari jadi sedikit uring-uringan dan jadi sedikit manja.Tari kira dengan melakukan itu, Raja mau membujuknya. Mau merayunya seperti pasangan suami-istri lainnya. Tapi, Raja tetap saja bersikap dingin. Suaminya itu sama sekali tak menghiraukan rengekan Tari. Termasuk saat Tari meminta tas Hermes baru."Saya sibuk. Kamu bisa kan beli sendiri?" ucap Raja jengah."Tidak mau. Pokok aku maunya Mas yang beliin."Raja yang sudah mandi, dan sudah mengganti pakaiannya. Langsung mengistirahatkan tubuhnya ke kasur tanpa menjawab ucapan Tari.Biar saja istrinya itu mengomel. Biar saja Tari jengkel. Raja masa bodoh.Raj

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status