Share

susah di tebak

Dia terus saja memegang bahunya itu sambil meringis kesakitan.

Sintia yang terjatuh di atas tempat tidur segera beranjak duduk dan menarik tubuh Arseno untuk duduk di tepi tempat tidurnya.

Arseno sangat terkejut dengan apa yang di lakukan Sintia.

Sintia memijat bahu Arseno yang sangat keras menurut Sintia.

Sintia berusaha mengeluarkan seluruh tenaganya untuk memijat bahu Arseno itu.

Arsneo hanya terdiam menikmati pijat yang menurutnya lumayan enak.

"Sudah lama ku tidak di pijitin." gumamnya dalam hati.

Arseno merasakan jika pijitan Sintia semakin lama semakin sedikit berkurang kekuatannya dari sebelumnya, Arseno mengerti itu tandanya tangan Sintia sudah merasa lelah, akhirnya arseno pun menghentikannya.

"Sudah sudah." ujarnya.

Arseno pun membalikan badannya dan melihat Sintia yang terlihat cantik tersorot lampu kamar yang berwarna kuning.

Arseno yang menyadari akan hal itu di langsung beranjak keluar dari kamar Sintia yang berada di paviliun,

Arseno tak ingin jiwa kelaki-lakiannya k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status