Share

Pulang bersama

"Jangan aneh-aneh kamu, jika ada sesuatu aku tidak akan membantu mu." lanjut Arseno kepada Sintia.

Melihat sorotan mata Arseno membuat Sintia pun terdiam, bagaimana tidak setiap keluar kata dari mulutnya itu seperti sebuah api yang bergejolak yang ingin menyembur apa yang ada di depannya.

Waktu sudah menunjukan pukul 5 sore, semua kantor sudah terang karena lampu sudah mulai menerangi setiap ruangan menggantikan sang sinar mentari.

"Berdiri kamu." seru Arseno yang menyuruh Sintia untuk segera berdiri.

Arseno pun kembali ke meja kerjanya dan meraih tas yang ada di atas mejanya, Arseno ingin segera pulang ke rumah.

Arseno mendekati Sintia yang sedang berdiri sambil merintih kesakitan menahan kakinya yang sedikit membengkak karena terkilir.

"Lepas sepatumu itu, buang ke sampah." lanjutnya lagi.

Sintia pun mendengus kesal dengan mulut bosnya yang seperti silet yang tajam sekali semua kata yang keluar dari mulutnya.

Sintia pun meraih sepatunya dan menenteng dengan tangan kanannya, dan dia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status