Home / Romansa / Terjerat Hasrat Dunia Gelap / Bab 27. "Aku Bukan Milikmu"

Share

Bab 27. "Aku Bukan Milikmu"

Author: Shenna
last update Last Updated: 2025-07-07 22:22:15

Wajah Ella memerah padam. Dengan tangan gemetar, ia merobek semua foto tersebut tanpa ragu. Matanya melihat pria di hadapannya dengan cara paling buruk yang pernah dirinya berikan kepada orang lain.

"Aku punya banyak salinan fotonya, Nona," kata Alexander enteng.

"KENAPA KAU MELAKUKAN INI? SEBENARNYA APA SALAHKU?"

"Entahlah, mungkin memang sudah takdirmu."

"Lalu apa yang akan kau lakukan dengan foto-foto ini, hah?"

"Tergantung pada dirimu. Jika kamu melakukan apa yang kuinginkan maka, aku tidak akan mengusik fo-"

PLAK ...!

Tamparan Ella memotong ucapan Alexander. "Kenapa aku harus menuruti? Kita bahkan tak pernah punya hubungan sejak awal. Jadi, berhenti ganggu hidupku!"

Alexander mendesis, mengusap pipinya yang memerah. "Aku tak mengganggu. Hanya berusaha mendapatkan apa yang kuinginkan."

"Jadi maksudmu, kau ingin diriku, begitu?"

"Ya."

"Bagaimana dengan pertunangannya? Bahkan pernikahannya?"

"Tetap akan dilakukan."

"Lalu kenapa kau kemari? Kau ingin aku memuaskanmu lagi? Menjadi s
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 32. Handuk yang Terjatuh

    "Alice? Mengapa kau di sini?" tanya Alexander sambil melangkah mendekat. Sorot matanya dingin, menyiratkan ketidaksenangan pada sang adik."Hei jangan mendekat. Pakai handukmu dulu yang benar," cegah Alice jijik dan malu."Jawab saja pertanya-"Srak ...!Suara kain handuk di pinggang Alexander meluncur turun ke lantai, tanpa diduga. "HAAAA," teriakan serempak para wanita meledak.Teriakan terkejut bercampur tawa gugup, tangan-tangan buru-buru menutupi mata, meski beberapa jemari menyisakan celah mungil. Alice membalikkan badan secepat kilat, wajahnya merah padam. Ella juga menutup wajah, tapi tawa kecil lolos dari bibirnya.Sedangkan para pria, mereka lebih tahu diri. Ada yang menunduk, ada yang tiba-tiba sibuk mengecek lantai, dan satu-dua pura-pura terbatuk.Alexander? Sudah menjadi patung pahlawan tragis, berdiri tanpa perlindungan dan harga diri."DASAR BODOH. PAKAI HANDUKNYA DENGAN BENAR DONG!" om

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 31. Permainan Kejar-kejaran

    "Tidak," balas Ella cepat. Hening. Mendadak tidak ada pembicaraan di antara mereka. Ella sibuk membersihkan rambut Alexander, sementara pria itu hanya memandangi wajahnya sedari tadi. Ella merasa situasi saat ini menjadi aneh, bukan karena tatapan Alexander, akan tetapi karena pria itu jadi diam. Apa ucapannya barusan terlalu jahat? Ia jadi merasa bersalah. "Ba ... baiklah, aku ingin dengar ceritanya. Cerita hidupmu. Cepat.""Lupakan, aku tidak mempercayai orang lain.""Jadi, kau menganggapku sebagai 'Orang lain'?""Ya.""Terserah menanggapku sebagai orang asing atau apa, semua keputusanmu. Tetapi setidaknya jangan menawarkan, jika tidak ingin memberitahu." Ella menuangkan air ke rambut Alexander agar bersih. "Sekarang bersihkan tubuhku."Ella menurut, tanpa sepatah kata. Ia mengambil sabun, mengusapnya lembut ke leher, lengan, turun dada, dan perutnya. Lalu tangannya terhenti tepat di pusar. Itu adalah titik berakhir, tentu ia tidak berani melangkah lebih jauh."Hanya itu?""Iya."

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 30. Guyuran Kewarasan

    "K ... kau gila. APA KAU MELUKAI LENGANMU HANYA UNTUK ALASAN KONYOL ITU?""Ya.""Kau tidak waras, Alexander," omel Ella. Ia mendekati Alexander untuk melihat seberapa parah lukanya. "Aku akan memberitahu yang lain agar menghubungi dokter.""Tidak, jangan," tolak Alexander, menahan lengan Ella sebelum wanita itu pergi. "Kau terluka. Lihat, darahnya terus mengalir.""Kalau begitu obatilah aku.""Maksudmu aku? Tidak, tidak, aku tidak bisa. Jika dokter yang mengobati akan jauh lebih baik.""Yasudah biarkan saja seperti ini.""Jangan! Darahmu semakin banyak yang keluar!""Maka obatilah.""Ck dasar. Ayo duduk." Ella menuntunnya duduk di tepi ranjang, mengambil kotak P3K dari laci. Kemudian duduk di sebelah Alexander, menatap luka itu dengan kerutan khawatir di dahi. "Sekarang apa? Aku bukan perawat.""Tuangkan alkohol, lalu balut dengan perban.""Alkohol? Itu akan terasa sakit seka

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 29. Lezatnya Kendali

    Kaki Alexander turun dari mobil mewahnya. Langkahnya mantap menyusuri paving jalan masuk yang bersih sempurna. Begitu memasuki pintu utama mansion, hawa tenang dan nyaman langsung menyambutnya.Biasanya rumah ini terasa dingin dan kosong. Tapi entah mengapa, malam ini terasa berbeda. Seolah ada sesuatu yang sedang menunggu kepulangannya.Senyum tipis hampir saja muncul di sudut bibirnya. Namun Alexander cepat menghalaunya.Tak bisa. Ia masih pria yang sama. Pemilik kekuasaan. Wajah dingin harus tetap dijaga di hadapan semua orang di mansion ini.Alexander melepas jas dan dasi, menyerahkannya pada Ben yang menyambut di depan pintu. "Apa anak kecil itu sudah pulang?""Sudah, Tuan. Nona sedang makan malam.""Dia baru makan?""Ya, sedari tadi para pelayan sudah mengingatkan jam makan malam bahkan mengirimnya ke kamar, tapi Nona terus menolak dan baru turun sekarang."Alexander mengangguk, berjalan ke meja makan sambil menggulungkan lengan kemejanya sampai siku. Di sana, seorang wanita dud

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 28. Tetangga

    "Siap-"BUGH ...!Tubuh Alexander terhempas ke lantai. Sebuah dorongan tiba-tiba dari Ella memotong kalimatnya, tanpa peringatan atau tanpa ragu.Ia meringis, punggungnya mencium lantai dingin. Entah apa yang dipikirkan wanita itu, tapi semoga tulang ekornya baik-baik saja.Ella melangkah cepat, membuka pintu dan langsung menutupnya kembali, meninggalkan Alexander yang masih terkapar di belakang. Tatapan matanya segera tertumbuk pada Teresa yang berdiri di ambang pintu. "Kenapa kamu ke sini?""Oh, aku ingin mengembalikan ini." Teresa menunjukkan sebuah paper bag. "Sepatu Ballet kita tertukar.""Astaga aku tidak sadar.""Diriku juga. Aku baru tahu pagi ini.""Kita akan bertemu di kampus, kenapa harus repot-repot ke sini?""Sama sekali tidak repot. Apartemenku juga di sini, lebih tepatnya di sana." Teresa menunjuk ke arah pintu unit yang berada di dekat kamar Ella. "Ja ... jadi kamu tinggal di sini juga?" Ella terbelalak, masih sulit percaya. Rupanya mereka bertetangga, hanya dipisahka

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 27. "Aku Bukan Milikmu"

    Wajah Ella memerah padam. Dengan tangan gemetar, ia merobek semua foto tersebut tanpa ragu. Matanya melihat pria di hadapannya dengan cara paling buruk yang pernah dirinya berikan kepada orang lain. "Aku punya banyak salinan fotonya, Nona," kata Alexander enteng."KENAPA KAU MELAKUKAN INI? SEBENARNYA APA SALAHKU?" "Entahlah, mungkin memang sudah takdirmu.""Lalu apa yang akan kau lakukan dengan foto-foto ini, hah?""Tergantung pada dirimu. Jika kamu melakukan apa yang kuinginkan maka, aku tidak akan mengusik fo-"PLAK ...!Tamparan Ella memotong ucapan Alexander. "Kenapa aku harus menuruti? Kita bahkan tak pernah punya hubungan sejak awal. Jadi, berhenti ganggu hidupku!"Alexander mendesis, mengusap pipinya yang memerah. "Aku tak mengganggu. Hanya berusaha mendapatkan apa yang kuinginkan.""Jadi maksudmu, kau ingin diriku, begitu?""Ya.""Bagaimana dengan pertunangannya? Bahkan pernikahannya?""Tetap akan dilakukan.""Lalu kenapa kau kemari? Kau ingin aku memuaskanmu lagi? Menjadi s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status