Home / Romansa / Terjerat Hasrat Dunia Gelap / Bab 31. Permainan Kejar-kejaran

Share

Bab 31. Permainan Kejar-kejaran

Author: Shenna
last update Last Updated: 2025-07-19 20:00:35

"Tidak," balas Ella cepat.

Hening. Mendadak tidak ada pembicaraan di antara mereka. Ella sibuk membersihkan rambut Alexander, sementara pria itu hanya memandangi wajahnya sedari tadi.

Ella merasa situasi saat ini menjadi aneh, bukan karena tatapan Alexander, akan tetapi karena pria itu jadi diam. Apa ucapannya barusan terlalu jahat? Ia jadi merasa bersalah. "Ba ... baiklah, aku ingin dengar ceritanya. Cerita hidupmu. Cepat."

"Lupakan, aku tidak mempercayai orang lain."

"Jadi, kau menganggapku sebagai 'Orang lain'?"

"Ya."

"Terserah menanggapku sebagai orang asing atau apa, semua keputusanmu. Tetapi setidaknya jangan menawarkan, jika tidak ingin memberitahu." Ella menuangkan air ke rambut Alexander agar bersih.

"Sekarang bersihkan tubuhku."

Ella menurut, tanpa sepatah kata. Ia mengambil sabun, mengusapnya lembut ke leher, lengan, turun dada, dan perutnya. Lalu tangannya terhenti tepat di pusar. Itu adalah titik berakhir, tentu ia tidak berani melangkah lebih jauh.

"Hanya itu?"

"Iya."
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
elma
Hahaha kaya anak kecil,main petak umpet
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 34. Syal Merah

    "Hai," sapa Alexander sambil tersenyum lebar."Kenapa kau ke sini, hah?" tanya Ella."Apa kalian saling mengenal?" tanya Ryan-Ayah Ella. "Tentu, kami sudah mengenal lumayan lama," jawab Alexander."Dad, kenapa membawa makhluk ini?" tanya Ella dengan tatapan sini ke Alexander."Sebut namaku saja," lontar Alexander.Tanpa aba-aba, Ella merebut kantong belanja dari tangan Alexander. "Dad, ayo cepat masuk," ajaknya, menyentuh pundak Ryan dan menariknya masuk ke dalam. Pintu ditutup begitu saja, membiarkan Alexander berdiri sendirian di luar, bersama angin sore yang kini terasa kikuk."Kenapa kamu meninggalkannya seperti itu?" ujar Ryan."Biarkan. Memang itu yang harus dilakukan," ketus Ella."Tapi kenapa kamu membawa kantong belanja itu?""Tidak apa-apa, biar aku saja yang membawa.""Bukan begitu, tapi kantong belanja itu ... milik temanmu.""APA?" Mulut dan mata Ella t

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 33. Dinding Sunyi

    Ella membeku. Tatapannya tertuju pada Alice, bukan dalam perlawanan, melainkan keterkejutan yang belum luruh. Ia sudah pernah bertemu Alice sebelumnya, dan kali ini pun, ucapannya tetaplah tajam dan tidak pantas. "Maaf, Anda salah tangkap. Aku bukan-" "Aku bukan jalang, aku hanyalah gadis polos," sela Alice, diikuti cekikikan kecil penuh remehan dan ledekan. Lalu ia mendudukkan diri di sofa, samping Ella. "Aku ini adik kandung Alexander. Satu-satunya! Dan aku berhak tahu, kenapa kau bisa berada di sini. Selain karena ... jadi wanita simpanan, tentu saja." Ella membuang napas malas. "Kakakmu yang menyuruhku." "Jangan mengarang cerita. Alexander tidak mungkin sembarangan membiarkan orang tak penting untuk tinggal di tempatnya." "Kalau tidak percaya, silakan tanya langsung padanya." Keheningan mengalir di antara mereka. Alice menatap Ella dari ujung kepala sampai kaki, dengan sorot

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 32. Handuk yang Terjatuh

    "Alice? Mengapa kau di sini?" tanya Alexander sambil melangkah mendekat. Sorot matanya dingin, menyiratkan ketidaksenangan pada sang adik."Hei jangan mendekat. Pakai handukmu dulu yang benar," cegah Alice jijik dan malu."Jawab saja pertanya-"Srak ...!Suara kain handuk di pinggang Alexander meluncur turun ke lantai, tanpa diduga. "HAAAA," teriakan serempak para wanita meledak.Teriakan terkejut bercampur tawa gugup, tangan-tangan buru-buru menutupi mata, meski beberapa jemari menyisakan celah mungil. Alice membalikkan badan secepat kilat, wajahnya merah padam. Ella juga menutup wajah, tapi tawa kecil lolos dari bibirnya.Sedangkan para pria, mereka lebih tahu diri. Ada yang menunduk, ada yang tiba-tiba sibuk mengecek lantai, dan satu-dua pura-pura terbatuk.Alexander? Sudah menjadi patung pahlawan tragis, berdiri tanpa perlindungan dan harga diri."DASAR BODOH. PAKAI HANDUKNYA DENGAN BENAR DONG!" om

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 31. Permainan Kejar-kejaran

    "Tidak," balas Ella cepat. Hening. Mendadak tidak ada pembicaraan di antara mereka. Ella sibuk membersihkan rambut Alexander, sementara pria itu hanya memandangi wajahnya sedari tadi. Ella merasa situasi saat ini menjadi aneh, bukan karena tatapan Alexander, akan tetapi karena pria itu jadi diam. Apa ucapannya barusan terlalu jahat? Ia jadi merasa bersalah. "Ba ... baiklah, aku ingin dengar ceritanya. Cerita hidupmu. Cepat.""Lupakan, aku tidak mempercayai orang lain.""Jadi, kau menganggapku sebagai 'Orang lain'?""Ya.""Terserah menanggapku sebagai orang asing atau apa, semua keputusanmu. Tetapi setidaknya jangan menawarkan, jika tidak ingin memberitahu." Ella menuangkan air ke rambut Alexander agar bersih. "Sekarang bersihkan tubuhku."Ella menurut, tanpa sepatah kata. Ia mengambil sabun, mengusapnya lembut ke leher, lengan, turun dada, dan perutnya. Lalu tangannya terhenti tepat di pusar. Itu adalah titik berakhir, tentu ia tidak berani melangkah lebih jauh."Hanya itu?""Iya."

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 30. Guyuran Kewarasan

    "K ... kau gila. APA KAU MELUKAI LENGANMU HANYA UNTUK ALASAN KONYOL ITU?""Ya.""Kau tidak waras, Alexander," omel Ella. Ia mendekati Alexander untuk melihat seberapa parah lukanya. "Aku akan memberitahu yang lain agar menghubungi dokter.""Tidak, jangan," tolak Alexander, menahan lengan Ella sebelum wanita itu pergi. "Kau terluka. Lihat, darahnya terus mengalir.""Kalau begitu obatilah aku.""Maksudmu aku? Tidak, tidak, aku tidak bisa. Jika dokter yang mengobati akan jauh lebih baik.""Yasudah biarkan saja seperti ini.""Jangan! Darahmu semakin banyak yang keluar!""Maka obatilah.""Ck dasar. Ayo duduk." Ella menuntunnya duduk di tepi ranjang, mengambil kotak P3K dari laci. Kemudian duduk di sebelah Alexander, menatap luka itu dengan kerutan khawatir di dahi. "Sekarang apa? Aku bukan perawat.""Tuangkan alkohol, lalu balut dengan perban.""Alkohol? Itu akan terasa sakit seka

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 29. Lezatnya Kendali

    Kaki Alexander turun dari mobil mewahnya. Langkahnya mantap menyusuri paving jalan masuk yang bersih sempurna. Begitu memasuki pintu utama mansion, hawa tenang dan nyaman langsung menyambutnya.Biasanya rumah ini terasa dingin dan kosong. Tapi entah mengapa, malam ini terasa berbeda. Seolah ada sesuatu yang sedang menunggu kepulangannya.Senyum tipis hampir saja muncul di sudut bibirnya. Namun Alexander cepat menghalaunya.Tak bisa. Ia masih pria yang sama. Pemilik kekuasaan. Wajah dingin harus tetap dijaga di hadapan semua orang di mansion ini.Alexander melepas jas dan dasi, menyerahkannya pada Ben yang menyambut di depan pintu. "Apa anak kecil itu sudah pulang?""Sudah, Tuan. Nona sedang makan malam.""Dia baru makan?""Ya, sedari tadi para pelayan sudah mengingatkan jam makan malam bahkan mengirimnya ke kamar, tapi Nona terus menolak dan baru turun sekarang."Alexander mengangguk, berjalan ke meja makan sambil menggulungkan lengan kemejanya sampai siku. Di sana, seorang wanita dud

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status