Share

Memberontak

"Assalamualaikum," teriak Vika dengan nada yang ragu-ragu di depan pagar tinggi rumah Maura. Pagar tinggi itu mengelilingi rumah dengan tegas. Gadis itu merasa gugup, terbebani oleh hal yang terungkap dan membuatnya merasa sangat bersalah terhadap Maura.

Maura datang dengan cepat setelah mendengar dering bel di ujung pagar. Ia melewati gerbang dan menghadapi Vika dengan senyuman hangat di wajahnya. "Vika, ayo masuk," ajak Maura, mencoba menenangkan gadis itu.

Vika merasa sedikit tidak nyaman dengan situasi ini. Ia tahu bahwa apa yang dia ketahui adalah sesuatu yang memalukan dan sangat membuatnya merasa bersalah terhadap Maura. Hatinya berat saat melangkah masuk ke dalam rumah itu, takut menghadapi kenyataan yang harus dihadapinya.

"Mbak Cilla ada, Bude?" tanya Vika dengan hati yang berdebar-debar.

"Loh, Cilla pulang diantar Danilo, Vika," jawab Maura setelah mereka mencapai teras rumah. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status