Home / Romansa / Terjerat Nafsu Kakak Tiri / Bab 69 Kehadiran Tanpa Rencana

Share

Bab 69 Kehadiran Tanpa Rencana

Author: Secret juju
last update Last Updated: 2025-09-07 20:45:20

Kanara menunduk, pura-pura sibuk meratakan busa di air agar tidak perlu menatap Arga terlalu lama.

Arga tersenyum tipis melihat Kanara yang jelas salah tingkah. Air memercik ketika ia tiba-tiba menarik tubuh Kanara mendekat. Sentuhan basah kulit mereka saling menempel, membuat Kanara refleks menahan nafas. Arga merunduk, mengecup bahu Kanara yang basah, meninggalkan sensasi hangat yang kontras dengan air.

Kanara mengernyit kecil, mencoba menutupi debar jantungnya. “Apa semalam masih belum cukup bagimu?” suaranya terdengar setengah menantang, setengah gugup.

Arga menoleh, matanya menatap dalam. “Denganmu, tidak akan pernah cukup. Kau selalu membuatku candu.”

Kalimat itu membuat Kanara terdiam sejenak. Ia melepaskan diri dari dekapan Arga, memberi sedikit jarak agar bisa menatap wajah pria itu dengan jelas. “Berapa banyak perempuan yang sudah mendengar kalimat seperti itu darimu?” tanyanya lirih, tapi nada sinisnya tidak bisa disembunyikan.

Arga tidak segera menjawab. Ia hanya melingkar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjerat Nafsu Kakak Tiri   Bab 71 Ciuman Pagi Hari

    Hari-hari berlalu sejak insiden di hotel. Kanara dan Arga kembali ke apartemen, namun suasana di antara mereka dingin. Beberapa hari terakhir, Arga jarang pulang. Entah benar-benar sibuk dengan pekerjaan atau sengaja menghindari Kanara, perempuan itu tidak tahu. Yang jelas, kegelisahan terus menumpuk di dadanya.Kadang Kanara berpikir, apa Arga sedang mempertimbangkan untuk kembali ke Sandrina? Atau mungkin… akhirnya meninggalkannya? Entah kenapa, ketakutan itu justru membuat dadanya terasa sesak. Ia tak bisa membedakan, apakah khawatir rencananya gagal atau karena ia benar-benar takut kehilangan Arga.Malam itu, suara pintu elektronik apartemen berulang kali berbunyi, menandakan ada yang berusaha memasukkan kode sandi. Kanara yang setengah terlelap di kamar langsung terjaga. Ia duduk, meraih jubah tidurnya, lalu berjalan ke arah monitor pintu.Arga.Kening Kanara berkerut. Lelaki itu berdiri terhuyung di depan pintu, dasi longgar, kemeja berantakan, jas hanya tersampir di lengan. Dar

  • Terjerat Nafsu Kakak Tiri   Bab 70 Dilema

    Di balik pintu kamar mandi, Kanara sudah mengenakan bathrobe putih. Rambutnya masih lembap, ia mengeringkannya perlahan dengan handuk. Suara samar percakapan di luar kamar sempat terdengar. Kanara tahu, jika dia ingin aman, seharusnya ia diam. Tapi justru itu yang tidak dia lakukan.Sandrina harus melihatnya. Harus tahu bahwa Arga, tunangannya, ada bersama dirinya.Dengan langkah santai, Kanara keluar, seolah tak menyadari kehadiran orang lain. Aura segar selepas mandi menempel di tubuhnya, dan itu saja sudah cukup untuk memancing ledakan.Arga menoleh, tubuhnya menegang begitu melihat Kanara muncul. Suasana menjadi lebih berat saat Sandrina mengikuti arah pandangannya. Dari balik bahu Arga, ia melihat Kanara berdiri dengan bathrobe, wajah segar setelah mandi.Mata Sandrina membelalak. Ia tidak perlu bertanya untuk memahami apa yang baru saja terjadi di kamar itu.“Sandrina ..”Arga mencoba menahan, tapi terlambat.Sandrina mendorong tubuh Arga dengan kasar hingga ia sedikit terhuyung,

  • Terjerat Nafsu Kakak Tiri   Bab 69 Kehadiran Tanpa Rencana

    Kanara menunduk, pura-pura sibuk meratakan busa di air agar tidak perlu menatap Arga terlalu lama.Arga tersenyum tipis melihat Kanara yang jelas salah tingkah. Air memercik ketika ia tiba-tiba menarik tubuh Kanara mendekat. Sentuhan basah kulit mereka saling menempel, membuat Kanara refleks menahan nafas. Arga merunduk, mengecup bahu Kanara yang basah, meninggalkan sensasi hangat yang kontras dengan air.Kanara mengernyit kecil, mencoba menutupi debar jantungnya. “Apa semalam masih belum cukup bagimu?” suaranya terdengar setengah menantang, setengah gugup.Arga menoleh, matanya menatap dalam. “Denganmu, tidak akan pernah cukup. Kau selalu membuatku candu.”Kalimat itu membuat Kanara terdiam sejenak. Ia melepaskan diri dari dekapan Arga, memberi sedikit jarak agar bisa menatap wajah pria itu dengan jelas. “Berapa banyak perempuan yang sudah mendengar kalimat seperti itu darimu?” tanyanya lirih, tapi nada sinisnya tidak bisa disembunyikan.Arga tidak segera menjawab. Ia hanya melingkar

  • Terjerat Nafsu Kakak Tiri   Bab 68 Suami Istri

    Selesai makan, pegawai hotel datang membereskan meja. Kanara hanya duduk diam di sofa, memperhatikan ruangan kembali rapi. Setelah mereka pergi, Arga sudah kembali larut pada tablet di tangannya, jemarinya cepat bergerak membuka laporan, mengirim instruksi.Kanara bersandar, menatapnya lama. Ini benar-benar perjalanan bisnis, bukan seperti yang ia bayangkan. Ada penyesalan kecil muncul, mengikuti Arga ke sini justru membuatnya menyadari betapa dirinya tidak memiliki kesibukan apa-apa, sementara pria itu sepenuhnya tenggelam dalam pekerjaannya.Arga yang sibuk terlihat berbeda. Wajahnya serius, sorot matanya fokus, aura seorang pemimpin besar jelas terpancar. Berbeda jauh dari Arga yang biasa menyambutnya di apartemen dengan senyum santai.Dengan langkah malas, Kanara mendekat. Ia merebahkan kepala di atas paha Arga, memaksa pria itu berhenti sejenak. Arga sempat menoleh, senyum tipis muncul di bibirnya, tangannya mengusap singkat rambut Kanara sebelum kembali menatap layar.“Kau sungg

  • Terjerat Nafsu Kakak Tiri   Bab 67 Perhatian

    Kanara tidak ingat persis kapan ia tertidur. Terakhir, ia hanya bermaksud berbaring sebentar, mengistirahatkan tubuh yang masih tegang sejak perjalanan. Namun, ketika terbangun, cahaya lampu kamar sudah remang, menandakan sore menjelang malam.Ia mengeluarkan tangan dari balik selimut tebal, menatap kosong ke langit-langit. Ruangan suite itu terasa begitu luas dan kosong. Tidak ada Arga. Tidak ada suara lain selain dengung AC yang stabil.Ia duduk perlahan, menarik napas panjang. “Dia bahkan tidak membangunkanku,” katanya lirih. Ada nada getir, tapi juga pasrah. Mungkin beginilah rasanya menjadi bagian kecil dari hidup seorang pria dengan posisi sebesar Arga.Bangkit, Kanara melangkah ke kamar mandi. Air hangat yang mengalir dari shower menyentuh kulitnya, menenangkan sedikit rasa kesepian yang tiba-tiba menyeruak. Ia menatap pantulan wajahnya di cermin yang berkabut.“Kanara…” ia menyebut namanya sendiri dengan suara rendah, “kau ada di sini bukan untuk hanyut. Ingat, ini bukan libur

  • Terjerat Nafsu Kakak Tiri   Bab 66 Hadiah Kecil

    Arga mencondongkan tubuh, menatap Kanara lekat. “Jangan sebut dirimu begitu,” ucapnya pelan tapi tegas.Kanara tersenyum tipis, kali ini lebih seperti tameng. “Bukankah itu kenyataannya? Aku menunggu di sini, sementara kau—” ia berhenti, menahan ucapannya, “punya kehidupan lain di luar apartemen ini.”Arga menghela napas panjang, lalu meraih jemari Kanara di atas meja. Genggamannya hangat, namun ada sedikit ketegangan. “Aku di sini karena aku ingin bersamamu. Itu bukan sesuatu yang bisa kau samakan dengan permainan orang ketiga.”Kanara menatap jemarinya yang terkunci dalam genggaman Arga. Ada desir hangat, tapi juga rasa getir. “Kau bisa bicara begitu sekarang. Tapi saat kau pergi… aku tidak tahu apa yang terjadi di sana. Apa aku hanya pengisi waktu, atau benar-benar seseorang yang kau inginkan.”Arga menunduk, suaranya terdengar lebih dalam. “Kalau aku hanya butuh pengisi waktu, aku tidak akan memilihmu. Kau sadar itu, kan?”Kanara terdiam. Pertahanan yang ia bangun dengan kalimat s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status