Terjerat Nafsu Kakak Tiri

Terjerat Nafsu Kakak Tiri

last updateLast Updated : 2025-09-23
By:  Secret jujuUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
98Chapters
1.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Bagi Kanara, hidup tak lagi adil sejak keluarganya hancur karena perselingkuhan. Kini, dia dipaksa berhadapan dengan kenyataan pahit: satu-satunya jalan keluar justru datang dari Arga, anak dari wanita perusak keluarganya, sekaligus pria yang dulu cintanya pernah ia tolak. Satu malam, satu kesalahan, satu ikatan yang tak bisa ia lupakan. Kanara ingin menjauh, menjaga sisa harga dirinya. Tapi Arga punya cara sendiri untuk menahan Kanara tetap dekat, bahkan jika artinya mengikat perempuan itu di antara status, dendam, dan cinta terlarang.

View More

Chapter 1

Bab 1 — Antara Harga Diri dan Nyawa

Hujan turun sejak sore. Sebuah taksi berhenti perlahan di depan rumah mewah berarsitektur modern. Gerimis mengguyur kaca jendela, memburamkan pandangan Kanara yang duduk diam di bangku belakang, menatap rumah itu dengan tatapan kosong.

Hari ini, Kanara menjejakkan kaki ke tempat yang seharusnya tidak perlu dia datangi, jika saja dunia bersikap sedikit lebih adil. Hujan yang membasahi tubuhnya tak seberapa dibanding dinginnya kenyataan yang harus dia telan.

Rumah besar di depannya berdiri megah. Berkali lipat lebih besar dari rumah masa kecilnya — rumah yang kini hanya tersisa dalam kenangan. Rumah itu telah dijual. Sekarang, dia dan ibunya tinggal di sebuah kosan kecil yang pengap dan sempit.

Kanara kini berdiri di depan pintu rumah itu. Rumah ayahnya yang baru bersama istri barunya yang kaya raya. Tangannya terangkat, tapi tak segera mengetuk. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

Harga dirinya sudah dia kubur dalam-dalam hari ini, demi satu alasan yang tak bisa ditawar: nyawa ibunya.

Ibunya terbaring lemah di rumah sakit, tubuhnya perlahan rusak karena alkohol, stres, dan penyakit ginjal yang makin parah. Biaya cuci darah, obat-obatan, perawatan… semuanya menumpuk seperti utang luka yang memberatkan pundak Kanara seorang diri.

Dia mengetuk pintu.

Tak lama, seorang asisten rumah tangga membukakan pintu, mempersilahkan masuk tanpa banyak bicara.

Di ruang tamu yang luas, ayahnya duduk santai di atas sofa mahal. Kaki disilangkan, kemeja licin tanpa cela, wajah puas seperti pria yang hidup tanpa beban.

Tatapan remeh itu menusuk seperti sembilu. Kanara duduk di hadapannya, tubuhnya masih basah kuyup, rambutnya meneteskan sisa air hujan ke lantai marmer putih yang mengilap.

Tangan Kanara mengepal di atas pahanya, menahan gemetar. Antara marah, benci, dan putus asa yang saling berkejaran dalam dadanya.

“Apa yang kau mau, Kanara?” suara pria itu terdengar malas, seolah berbicara dengan orang asing, bukan darah dagingnya sendiri yang dulu dia gendong, dia ajak bermain, dia sayangi. Setidaknya itu yang Kanara ingat sebelum semuanya hancur.

Butuh beberapa detik bagi Kanara untuk menelan egonya. Suaranya akhirnya keluar, parau, nyaris retak.

“Ibu… butuh biaya tambahan untuk perawatan. Cuci darahnya makin sering… obatnya mahal… Aku tidak sanggup lagi sendiri,” ucapnya, hampir berbisik, nyaris tercekik oleh perasaan malu yang tak tertahankan.

Ayahnya menaikkan satu alis, lalu tersenyum tipis. Senyum yang lebih mirip ejekan. “Bukankah kau sudah besar? Mandiri? Kenapa sekarang datang merengek ke sini?”

Darah Kanara mendidih. Sakit… Rasanya jauh lebih sakit dari dihina orang asing, karena yang melontarkan kata-kata itu adalah ayahnya sendiri, atau dulu dia memanggilnya begitu.

“Aku tidak datang untuk merengek,” Kanara berusaha mengontrol suaranya, meski suaranya bergetar, “Aku cuma minta tanggung jawab terakhirmu sebagai suami ibu.”

Pria itu tertawa kecil, nadanya sinis. “Tanggung jawab? Tanggung jawab itu udah selesai waktu kau dan ibumu memutuskan pergi dari hidupku. Hidup itu pilihan, Kanara. Dan aku sudah pilih jalanku.”

Kanara terdiam. Tenggorokannya tercekat. Dia tahu jawaban itu akan menyakitkan, tapi tetap saja, kenyataan terasa seperti ditampar berkali-kali.

Hujan di luar semakin deras, seolah ikut menertawakan keputusasaannya.

Saat itulah, sosok lain masuk ke ruang tamu. Istri muda ayahnya tapi usianya lebih tua dari ibunya. Perebut ayahnya. Di usianya yang menginjak hampir kepala 5 wanita itu masih cantik dan anggun. Di tambah dia janda kaya raya. Tentu saja ayahnya lebih memilih wanita itu. Dia tidak perlu bekerja keras banting tulang, tinggal menikmati hasilnya. Selain uang ayahnya juga mendapat kekuasaan di perusahaan yang Bu Jeniffer miliki.

"Tamu tak diundang rupanya," ucap Jennifer saat memasuki ruang tamu. Senyumnya manis, tapi tajam.

Reza langsung berdiri dan menyambut istrinya dengan hangat. Ia menggandeng tangan Jennifer, membawanya duduk di sebelahnya seperti pasangan baru yang tak peduli dunia.

"Apa yang membawamu kemari?" tanya Jennifer santai, tatapannya lurus ke arah Kanara.

Kanara diam. Rahangnya mengeras. Ia menahan diri agar tidak menunjukkan rasa muaknya. Mereka terlihat sangat menikmati hidup, sementara ibunya menderita.

"Dia minta aku bayarkan biaya rumah sakit ibunya," sahut Reza ringan, seolah yang diminta hanya hal sepele.

Jennifer tertawa kecil. "Masih berharap belas kasihan dari mantan suami rupanya."

Kanara menatap keduanya. Matanya dingin, tapi suaranya tetap tenang.

"Ibu masih istrimu."

Reza menjawab tanpa ragu,

"Aku akan segera menceraikannya."

"Ibu jadi seperti ini juga karena ulah kalian berdua."

Nadanya tak meninggi, tapi tegas dan jelas.

"Kalau bukan karena pengkhianatan ini, dia tidak akan hancur sampai segitunya. Jadi kalau kalian mau cuci tangan, silakan. Tapi jangan pura-pura bersih."

Kanara bangkit berdiri. Sudah cukup. Dia sudah membiarkan dirinya dihina, direndahkan, diabaikan. Dia tidak mendapatkan sepeserpun, bahkan seulas rasa kasihan.

Tenggorokannya tercekat menahan tangis dan amarah. Tapi dia tidak akan menangis di depan mereka. Tidak lagi.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
98 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status