Home / Romansa / Terjerat Obsesi Kakak Ipar / Apa Benar Kau Menjualku?

Share

Apa Benar Kau Menjualku?

Author: Strawberry
last update Last Updated: 2025-07-27 16:26:30
Sekejap, semuanya menjadi jelas—undangan ini, perjalanan mendadak, sikap Matteo yang tiba-tiba "peduli".

"Kau... kau tega?" suara Isabella pecah, tapi Matteo sudah merobek handuknya.

Dia tidak menjawab.

“Kau benar-benar wanita penggoda, Belle! Kamu benar-benar sangat berharga…”

Yang ada hanyalah kegelapan yang menyelimuti Isabella saat dia menutup mata, membiarkan air mata mengalir, tubuhnya pasrah meski jiwanya menjerit.

Di luar jendela suite mewah itu, London bersinar gemerlap—tidak peduli pada seorang perempuan yang sedang dikhianati oleh suami sendiri.

Matteo menelungkupkan tubuh Isabella ke atas ranjang sutra, tangan kasarnya mencengkeram kedua pergelangan tangannya dan menekannya ke atas bantal.

"Apa benar kau menjualku?" Isabella mengulangi pertanyaannya, suaranya parau oleh air mata.

Matteo menyeringai, jari-jarinya menyusuri lekuk tulang punggung Isabella yang menggigil. "Aku tidak akan menjawabnya, Belle, Itu semua tergantung kamu…baik apa gak?" bisiknya, napas alkoho
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjerat Obsesi Kakak Ipar   Tumbangnya Sang Penguasa

    Malam itu, di acara amal Palazzo Clerici, Ivy datang dengan Riccardo. Semua yang terjadi di acara ini bukanlah sebuah kebetulan. Semua sudah disusun dengan rapi sebelumnya. Termasuk tumpukan dokumen yang memicu sesuatu yang sudah lama terpendam harus mencuat kembali.Kristal-kristal lampu gantung memantulkan cahaya keemasan di aula bersejarah itu. Ivy bergerak laksana angsa di antara tamu-tamu VIP, gaun emas Versace-nya berkilauan dengan setiap langkah anggun. Matanya yang tajam mengunci sosok Jaksa Agung Italia yang sedang berbincang di dekat bar."Permisi, Tuan Jaksa," suaranya merdu saat "tidak sengaja" tersandung di depannya. Tas Chanel klasiknya terbuka, menyebarkan isinya di lantai marmer.Dokumen-dokumen berhamburan.Yang paling mencolok: sebuah berkas tebal dengan stempel "RAHASIA" dan judul merah menyala: "Pembunuhan Keluarga Ricci - Perintah Langsung Riccardo Ruzzo".Jaksa Agung yang membungkuk membantu memungut, tiba-tiba membeku. Matanya melebar saat membaca beberapa baris

  • Terjerat Obsesi Kakak Ipar   Pembalasan

    Kaca jendela limusin hitam yang gelap memantulkan bayangan Isabella yang sedang merapikan riasan terakhirnya. Jari-jarinya yang halus menekan perlahan ujung lipstik merah anggurnya, menutup garis bibir yang sempurna. Di pantulan itu, terlihat pula sosok Leonardo di sampingnya, mengenakan setelan Armani hitam abu-abu yang membuat garis rahangnya terlihat lebih tajam dari biasanya.Di pangkuan Leonardo, setumpuk dokumen tebal terbungkus sampul kulit hitam dengan kode "Project Phoenix" tertera dalam huruf emas. Jari-jarinya yang panjang mengetuk-ngetuk sampul itu dengan ritme gugup, sebuah kebiasaan yang hanya muncul saat dia benar-benar fokus."Damiano akan memaksamu memilih," suara Leonardo rendah namun jelas terdengar di dalam kabin limusin yang sunyi. Matanya yang hijau gelap menatap Isabella dengan intens. "Dia akan memberimu ultimatum - tetap setia pada Matteo dan menjadi pionnya, atau beralih ke pihaknya dan menjadi bonekanya."Isabella mengatupkan tas kecil Chanel-nya dengan buny

  • Terjerat Obsesi Kakak Ipar   Dendam

    Badan mereka masih berselimut keringat ketika Leonardo bersandar di bantal, Isabella berbaring di dadanya yang luas. Jari-jarinya menelusuri punggung Isabella dengan gerakan malas, mengikuti lekuk tulang belakangnya yang halus."Sekarang," bisik Isabella, jemarinya menggambar pola di dada Leonardo, "tentang rahasia yang kau janjikan?"Leonardo menarik napas dalam. Tangannya berhenti bergerak, mencengkeram bahu Isabella dengan lembut."Kau ingat kenapa keluarga Ruzzo benar-benar ingin menguasaimu? Bukan cuma karena Matteo..."Isabella mengangkat kepala, dagunya bertumpu di tangan. Mata hijau Leonardo yang biasanya penuh nafsu kini terlihat serius, bahkan gelap."Apa hubunganku dengan mereka?" tanyanya, suara lebih kecil dari biasanya.Leonardo mengusap pipi Isabella dengan ibu jarinya sebelum menjawab."Semuanya berawal dari ibumu, Belle. Tapi, Riccardo memang bisa dibilang manusia yang tak punya hati!"Di luar jendela, hujan mulai turun, membasahi London dengan kabut dan rahasia.Leon

  • Terjerat Obsesi Kakak Ipar   Sentuhan Panas Leonardo

    Damiano mengukur Isabella dengan tatapan yang membuat udara di antara mereka terasa padat."Aku setuju... tapi bukan berarti aku percaya padamu," ujarnya, langkahnya mendekat seperti predator. Isabella merasakan keringat dingin mengalir di tulang belakangnya—trauma masa lalu bangkit kembali, tapi kali ini, dia menahannya."Kamu... takut?" Damiano menyeringai, napasnya menghangatkan kulitnya.Isabella mendorong dadanya dengan telapak tangan yang tegas. "Bukan maksudku menolak, Tuan Damiano. Tapi selama aku masih istri Matteo secara hukum, ini tidak benar."Mata Damiano menyempit. "Kau memprovokasiku untuk membantumu bercerai?""Aku sudah kabur dari rumahnya sejak tiga bulan lalu," bantah Isabella, suaranya datar.Damiano tiba-tiba mundur seolah tersengat. "Kau bersama Salvatory?"Isabella menahan napas."Tuan Damiano—""Aku tidak akan menyentuhmu," potong Damiano kasar, berbalik ke jendela. "Keluargaku terikat sumpah pada Salvatory. Tapi ingat—perlindungannya tidak abadi."Mata Isabell

  • Terjerat Obsesi Kakak Ipar   Jangan Mati!

    Matteo menatap Isabella dengan dingin. Posisinya terjepit, tidak ada ruang untuk melarikan diri. Napasnya tersengal, suaranya gemetar penuh keputusasaan."Ini gila, Matteo... Aku tidak bisa percaya kau melakukan ini."Matteo menyeringai, nada bicaranya menusuk. "Kenapa? Tadi kau begitu bersemangat melawan. Tiba-tiba menyerah?""Aku istrimu!" Isabella membentak, suaranya parau."Kau memang istriku," Matteo mengakui dengan datar. "Tapi tubuhmu sudah dinikmati kakak angkatku. Jadi, apa salahnya jika aku juga mengambil manfaat darimu sekarang?"Perkataan itu seperti tamparan. Isabella menahan isak, rasa malu dan kemarahan membara di dadanya. Mungkin dia salah karena berselingkuh dengan Leonardo—tapi Matteo yang mendorongnya ke situasi itu. Dan sekarang, dialah yang terjebak, terhina, tanpa daya."Aku mengaku, Matteo," bisiknya, suaranya lemah. "Aku bersalah telah berselingkuh dengan Leonardo. Tapi kau yang memulai semuanya."Matteo tertawa, puas melihatnya terjatuh. "Akhirnya kau mengakui

  • Terjerat Obsesi Kakak Ipar   Jadilah Simpanan Damiano!

    Isabella tercekat. Tangannya gemetar tak terkendali saat meneliti dokumen itu lebih detail. Matahari senja yang menyelinap dari jendela gudang menyorot deretan angka nol yang tak terhitung - deposito, saham, properti mewah di berbagai kota, bahkan koleksi seni ibunya yang legendaris."Ini... tidak mungkin..." desisnya, suara serak karena shock. Jantungnya berdebar kencang sampai-sampai dia bisa mendengarnya di telinga sendiri. "Selama ini... Riccardo... pantas saja dia..."Kilasan ingatan muncul - Riccardo yang selalu bersikeras Matteo harus tetap dekat dengan Isabella, sikap overprotective mertuanya yang tiba-tiba masuk akal dan pertemuan sampai pernikahan itu semua skenario Riccardo. "Dia bukan melindungiku," bisik Isabella dalam hati, mulutnya terasa kering. "Dia melindungi hartanya."Matteo mengamati reaksinya dengan senyum predator. "Akhirnya kau mengerti," godanya sambil menyentuh lembaran dokumen dengan jari telunjuknya. "Selama ini kau hanya domba berbalut bulu emas yang dijag

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status