Share

67. Perjanjian dan Ancaman

Jennifer memandang ke jendela. Kota Toronto belum juga istirahat meskipun menjelang petang. Setelah berhenti di sebuah hotel mewah bintang 5, ia turun dari taksi lalu menaikkan tasnya ke pundak.

Dengan gontai ia berjalan menyusuri lorong panjang bernuansa emas, kemudian berdiri di depan sebuah pintu dengan kombinasi nomor yang terpampang di sana. Tanpa berpikir, Jennifer memasukkan sebuah kartu tipis sehingga pintu dapat dibukanya.

Hening. Ruangan lebar itu temaram dengan pencahayaan minimalis. Sejujurnya ia heran kenapa Max menyukai pencahayaan redup seperti ini. Mungkinkah pria itu memang butuh ketenangan?

Jennifer menajamkan telinganya. Ada suara shower bergemericik di dalam. Tanda Max mandi, batinnya. Ia lantas duduk di tepi ranjang sambil meletakkan tasnya.

Tak berselang lama Max keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai balutan handuk putih menutupi tubuh bagian bawahnya. Pria tersebut keluar dengan santai, tidak terkejut sama sekali saat melihat Jennifer sudah ada di sana ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status