Lalu mata Lucas jatuh pada perut Alexa yang membesar, sama seperti yang disampaikan oleh James tadi bahwa Alexa benar sedang hamil. James datang dengan berlari dan mendekati Lucas, pria itu cukup kaget denga napa yang terjadi.
“Alexa!” pekik James. Kini pandangan mata Wanita itu bertemu dengan James. “Jangan menghindar seperti ini Alexa, kita selesaikan semuanya. Jangan lari lagi, selama ini kami sudah mencarimu kemana-mana. Lucas hampir saja gila karenamu, tolong jangan pergi lagi.” Pinta James, pria itu mau mendekat. Namun langsung saja ditahan oleh pria berbaju Wanita hitam yang lainnya.
“Bawa mereka keluar, karena sudah mengganggu Kate.” Kata pria yang ada di samping Alexa itu dengan tegas.
“Tunggu.” Kata Wanita itu pelan. Lalu Wanita itu berjalan mendekati Lucas dan James.
“Maaf Lucas, aku tak bisa. Pertama aku bukanlah Alexa, aku Kate Johansson. Kedua, aku sudah memberikanmu kesempatan tapi kau tak memakai kesempatan itu. Jika kau memilihku saat itu, aku akan jujur semuanya tentang siapa aku. Tapi kau tak melakukannya. Lalu yang ketiga, aku tak bisa bersamamu karena perasaanku tak sebesar itu untukmu. Kau harus mundur untuk itu, Alexa hanyalah pelayan nakal yang mungkin terlihat menggoda bagimu. Tapi aku adalah Kate Johansson bukan Alexa si pelayan nakal. Aku juga sudah bersama dengan pria lain, aku juga sudah mengandung anaknya. Kita sudah menikah, kita tak lagi bisa bersama.” kata Alexa tegas sambil menggenggam tangan pria yang ada di sampingnya.“Perkenalkan ini Edward, pria yang akan selamanya bersamaku.” Kata Alexa memperkenalkan, Lucas langsung saja menatap pria yang ada di samping Alexa itu. Sedangkan James jelas sangat terkejut mendengarnya.
“Mungkin aku akan memakai cara lain. Kau pasti mengenalku Baby, aku akan memakai cara apapun untuk bisa mendapatkanmu. Aku bisa memaksamu dan mungkin mengambil anak yang sedang kau kandung itu.” Alexa mengernyitkan keningnya dan menatap Lucas dengan lekat.“Apa maksudmu?” tanya Alexa tak suka.“Bukankah anak yang kau kandung itu anakku? Kau lari dariku dan takut jika anakmu akan ku ambil, apakah aku salah?” tanya Lucas dengan senyum kemenangan. “Kau belum menikah dengan pria ini dan anak yang kau kandung juga bukan anaknya. Tetapi anakku, maka itu kau tak bisa menjawab pertanyaanku kapan kalian menikah. Karena kau tak tahu jawabannya, jika kau salah menjawab maka aku akan tahu bahwa kau sedang berbohong. Karena jika melihat usia kandunganmu saat ini, pasti sama saat terakhir kali kita melakukannya dan setelah itu kau pergi dariku. Apa aku s
“Aku harus bagaimana sekarang? Aku tak mau Lucas mengambil anak ini, apa aku harus mengatakannya pada Daddy supaya bisa membantuku?” tanya Alexa yang terlihat sangat panik. Begitu sampai rumah wanita itu terlihat sangat gelisah sedangkan Edward terlihat cukup santai dan duduk melihat Alexa yang berjalan mondar-mandir.“Apakah menurutmu setelah Daddymu tahu dan mau membantumu, pria itu akan berhenti? Kau tak mendengar perkataannya tadi? Dia tak akan menyerah dan akan memperjuangkanmu, sepertinya kau tak akan bisa lari lagi darinya. Kau harus berhenti sampai di sini.” Alexa langsung saja menatap Edward tak suka.“Kau ingin aku bersamanya?” tanya Alexa tak suka.“Kau bisa jujur padaku bagaimana perasaanmu yang sebenarnya padanya? Aku tahu kau punya perasaan padanya, kau tak bisa bohongi itu. Kau mencintainya, apa aku salah?” tanya Edward membuat Alexa terdiam. “Apa kau tak mau jujur tentang perasaanmu?” tanya Edward lagi membuat Alexa menghela napasnya panjang dan ikut duduk.“Bagaimana b
“Ya, aku sangat yakin. Aku akan memberimu hartaku seluruhnya kalau kau mau, bagaimanapun kelak itu untuk anak kita. Aku tak membutuhkan itu, aku hanya membutuhkanmu dan anak kita. Aku juga tak masalah dengan tuntutanmu pada Daddy, aku akan membantumu kalau kau mau. Dia pantas untuk mendapatkan hukuman, kalau aku sudah memberi semuanya untukmu apa kau juga akan menikah denganku?” tanya Lucas memastikan.“Ya, kita juga bisa membuat surat untuk itu kalau kau takut aku akan lari,” kata Alexa dengan tegas. “Tapi apa kau baik-baik saja dengan Daddymu yang akan dipenjara? Bagaimanapun dia Daddymu bukan?” tanya Alexa lagi dengan heran. Lucas menghela napasnya panjang setelah Alexa bertanya seperti itu.“Ada hal yang sebenarnya kau tak tahu, ini sebuah rahasia dan sudah terbuka saat kau pergi saat itu,” kata Lucas pelan. Akhirnya pria itu menceritakan semuanya pada Alexa, mengenai kebenaran yang selama ini disimpannya sendiri dan alasan dibalik semua sikapnya selama ini. “Jadi alasanku saat itu
Kini Alexa kembali ke rumah di mana ia bertemu dengan Lucas. Cukup lama Alexa melihat rumah besar dan megah itu, begitu banyak kenangan manis sekaligus pahit yang dialaminya di rumah tersebut. Lucas sedang menurunkan barang-barang miliknya dengan Edward.“Apa yang sedang kau pikirkan Baby?” tanya Lucas lembut sambil memeluk pinggang Alexa posesif membuat Alexa tersadar dari lamunannya.“Tidak apa,” jawab Alexa pelan.“Jangan membohongiku, apa yang sedang kau pikirkan? Kau memikirkan perbuatan Daddy? Tenang saja, dia tak akan kembali ke rumah ini. Dia tidak tinggal di sini sekarang,” kata Lucas berusaha menenangkan.“Aku hanya teringat saja, bagaimanapun tempat ini membuatku bertemu denganmu. Di tempat ini juga aku mempunyai alasan untuk pergi,” ungkap Alexa juju
“Lucas! Apa yang kau lakukan! Jangan gila! Kau menyakitiku!” teriak Yaraline.Lucas tak mendengarkan teriakan dari Yaraline, Lucas menarik dengan kasar bra milik Yaraline. Lalu menarik paksa pakaian dalam milik Yaraline sehingga kini wanita itu telanjang. Alexa membelakkan matanya melihat Lucas melakukan itu pada Yaraline.Setelah itu Lucas memotret Yaraline dengan ponselnya dan mengambil handphone Yaraline dari tasnya. Yaraline panik dan langsung bangkit berdiri berusaha mengambil ponselnya, namn Lucas menahannya.“Apa yang mau kau lakukan?” teriak Yaraline.“Aku ingin memastikan apakah benar kau sedang hamil anakku,” ejek Lucas. “Lihatlah tubuhmu sekarang apa yang menarik? Jauh lebih menarik milik Alexa. Lagi pula mana mungkin kau hamil, aku saja baru menimpa perutm
“Aku masih merasa apa yang sedang kulakukan di sini bersamamu apakah sudah benar atau tidak,” lirih Alexa.“Maksudmu apa? Kau meragukanku? Kau mau meninggalkanku lagi?” tanya Lucas tak suka.“Apa kau tak bisa menaikkan suaramu?” balas Alexa tak suka membuat Lucas menghela napasnya kasar.“Maafkan aku Baby, aku hanya tak suka setiap kau meragukanku dan aku takut kau akan pergi meninggalkanku lagi,” ungkap Lucas.Lucas tahu kalau Alexa memang sangat sensitive saat ini, seharusnya ia lebih mengerti keadaan Alexa. Mereka baru saja memulainya kembali dari awal, ia tak mau karena sikapnya membuat Alexa kembali pergi meninggalkannya.“Kau jelas tahu keluargaku bagaimana. Lalu Daddymu yang seperti itu, aku tak tahu apakah mereka bisa menerima atau tidak. Aku juga merasa apakah ini benar dengan bersamamu sedangkan aku mempunyai tujuan untuk membuat Daddymu ke penjara. Semuanya masih terasa aneh dan aku bingung harus bagaimana.”“Hey, kita sudah sepakat tentang Daddyku. Dia pantas mendapatkan i
“Apa yang sedang kalian lakukan?” teriak Lucas marah dan hendak memukul Edward, namun langsung saja ditahan oleh Alexa.“Ini nggak seperti yang terlihat, salah paham,” kata Alexa sambil menahan Lucas.Lucas baru saja pulang dari kantor, begitu ia masuk ke dalam rumah ia melihat Edward seperti sedang mau mencium Alexa. Hal itu membuat Lucas sangat marah. Lucas dari awal tak suka dengan kedekatan mereka. Apalagi melihat Edward seakan hendak mencium Alexa, membuatnya semakin tak suka.“Salah paham gimana? Aku jelas lihat gimana dia berusaha buat ciu—”“Aku tadi mau jatuh, aku mau bangkit berdiri. Aku nggak bisa jaga keseimbangan, makanya Edward bantu. Mungkin kalau dia nggak ada, aku udah jatuh. Seharusnya berterima kasih sama dia, bukan marah. Kalau emang kita mau melakukan sesuatu hal yang gila, kita nggak akan secara terang-terangan seperti ini,” sindir Alexa.“Kenapa mau jatuh? Apakah bayi kita sehat? Are you okay?” tanya Lucas dengan khawatir.“I’m okay. Hanya mau ambil air aja ke b
“Tempat apa ini? Kau gila membawaku ke tempat seperti ini?” teriak Yaraline marah.Yaraline hendak kabur, tapi kedua pengawal dengan sigap menahan Yaraline.“Lepaskan aku!” teriak Yaraline dengan histeris.Dirinya kini di tarik dengan kasar oleh pengawal Lucas yang bernama Mario dan Sergio.“Aku sudah membawanya Hana,” kata Lucas pada Hana yang baru saja keluar dari dalam sebuah ruangan.Wanita paruh baya dengan pakaian glamor itu menatap Yaraline dengan seksama. Senyum kemenangan menghiasi bibir wanita bernama Hana itu.“Sangat menarik,” puji Hana membuat Lucas tertawa dengan keras.“Aku ingin kau memberikannya pelajaran yang setimpal. Kau bisa menjualnya atau sepertinya aku ingin memberikan hadiah kepada kedua bodyguardku yang setia ini. Bagaimana sebelum kau jual, biarkan mereka mencicipinya?” tanya Lucas sambil menaik turunkan alisnya.“Terserah padamu saja, aku akan mengikuti apa yang kau inginkan,” jawab Hana.“Baiklah, aku akan menyerahkannya padamu. Aku pastikan kau tak akan m
“Kenapa ketakutan seperti itu?” tanya Lucas sambil mendorong pintu tersebut terbuka.“Kenapa kau ada di sini? Bagaimana kau tahu tempat ini?” tanya Yaraline panik.“Kenapa? Takut sedang menyembunyikan buronan ya?” tebak Lucas sambil tertawa semakin membuat Yaraline ketakutan.“Apa maksudmu?” tanya Yaraline dengan terbata.Lucas tak menjawab, pria itu menilai penampilan Yaraline dan tertawa mengejek. Yaraline melihat ada James serta empat bodyguard Lucas ada di belakang.“Kalian habis bercinta?” tebak Lucas lagi.“Bercinta? Dengan siapa?” tanya Yaraline sambil berpura-pura tak paham.“Bisa-bisanya kalian bercinta di saat seperti ini. Kalian benar-benar sangat gila, kalian luar biasa sekali. Kalian memang sangat cocok, sekarang kau paham ‘kan kenapa kau tak pantas bersanding denganku? Karena kau wanita jalang,” ejek Lucas.“Apa maksudmu? Aku benar-benar tak paham,” elak Yaraline.“Gunakanlah bajumu dengan layak, jangan seperti ini. Apa kau tak malu berpakaian seperti ini di depan pria l
Mata Calisto yang berhadapan langsung dengan kewanitaan tebal milik Yaraline langsung memasukkan wajahnya di dalam sana. Suara seruput terdengar memenuhi ruangan tersebut.“Ahhhh…!” pekikan nikmat Yaraline terganti dengan jeritan luar biasa karena calisto turut memasukkan dildo di dalam liang kewanitaannya.“Ohhh! Gila! Ini sangat nikmat! Aku bisa gila!” racau Yaraline menggila.Ketika Yaraline memainkan dildo tersebut keluar masuk di liang kenikmatannya sambil mengulum benda terkecil di dalamnya. Yaraline membungkam mulutnya dengan tongkat milik Calisto yang sudah ereksi sempurna.Yaraline juga berusaha memberikan pelayanan terbaiknya untuk Calisto. Pria itu bahkan sampai menutup matanya merasakan permainan mulut Yaraline yang sangat luar biasa. Namun kembali terhenti ketika Yaraline kembali menjerit.“Oughhh! Akhhhh! Aku mau keluar! Faster please!”Yaraline terus meracau di depan batang milik Calisto. Pria itu mengikuti keinginan Yaraline dan mempercepat Gerakan dildonya dan menjila
Ting tong ting tong“Calisto?” pekik Yaraline terkejut melihat kedatangan Calisto. “Kenapa kau bisa ada di sini?” tanya Yaraline lagi yang sangat terkejut.“Ternyata benar kau ada di sini, aku tak salah,” kata Calisto sambil tertawa lalu masuk begitu saja sebelum dipersilahkan.Yaraline benar-benar terkejut lalu melihat keluar untuk memastikan tak ada orang yang melihatnya. Lalu menutup pintu dan menyusul Calisto yang sudah duduk di sofa.“Bagaimana bisa kau ada di sini? Bukankah kau ada di penjara?” tanya Yaraline penasaran.“Kenapa? Kau tak senang aku ada di sini? Kau lebih senang aku ada di penjara?”“Bukan seperti itu, aku hanya terkejut saja. Aku penasaran bagaimana bisa kau datang ke sini. Bagaimana kau bisa kabur? Lalu kau ke sini naik apa? Apa ada yang melihatmu?” tanya Yaraline secara beruntun.“Kau jelas tahu itu bukanlah tempatku. Orang pertama yang akan ku datangi sudah pasti kau, karena aku hanya punya kau saja. Aku membutuhkanmu, aku bahkan merindukanmu. Apa kau tak mera
“Aku punya kabar baik dan buruk,” kata James yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan Lucas.Lucas yang sedang bekerja terkejut dengan hadirnya James yang datang tiba-tiba. James lansgung saja duduk di depan Lucas dan menatap pria itu dengan serius.“Kabar apa?” tanya Lucas penasaran.“Kau ingin mendengar kabar yang mana? Kabar baik atau kabar buruk?” tanya James balik.Lucas menghela napasnya kasar melihat tingkah adiknya yang masih sempat bermain seperti itu padanya.“Kabar buruk,” jawab Lucas.“Oke, Daddy kabur. Tapi mereka lagi berusaha buat cari Daddy sekarang,” kata James memberitahu.Mendengar hal itu Lucas tidak terkejut, pria itu tersenyum simpul dan menyandarkan punggungnya kesandaran kursi.“Aku sudah menduganya, aku yakin dia akan berusaha untuk melarikan diri. Tenang saja, aku tahu dia ada di mana. Nanti kau ikut saja denganku untuk menangkapnya langsung. Aku tahu di mana tempat persembunyiannya,” tegas Lucas. “Jadi apa kabar baiknya?” tanya Lucas penasaran.“Mungkin kau aka
Alexa akhirnya sudah kembali pulang dari rumah sakit. Sejak keluar dari rumah sakit Alexa tak lagi bertemu dengan Lucas. Dengan adanya Edward bersamanya membuat ia tak bisa bertemu dengan Lucas.Saat di rumah sakit Lucas terus saja datang dan menemaninya. Alexa merasakan nyaman yang luar biasa saat bersama degan Lucas. Ia tak bisa pungkiri bersama dengan Lucas membuat keadaannya jauh lebih baik. Kali ini Alexa merindukan Lucas. Sudah beberapa hari ini keduanya tak bertemu.“Aku mau pergi sebentar melihat kerjaan, apa kau tak masalah di rumah? Apa kau mau ikut?” tanya Edward pada Alexa yang baru saja duduk itu.Alexa menggelengkan kepalanya dan tersenyum simpul.“Pergilah, aku ingin istirahat di rumah saja,” jawab Alexa.“Baiklah, kalau kau butuh sesuatu katakan padaku.”Alexa menjawab Edward dengan anggukan kepala saja. Edward berpamitan dan mencium puncak kepala Alexa, lalu pergi. Alexa menghidupkan televisi yang ada di depannya untuk mencari tontonan yang menarik.Tapi tak ada satup
“Kenapa aku bisa ada di rumah sakit?” tanya Alexa pada Edward saat ia baru saja sadar.“Kamu nggak ingat? Kamu pingsan tadi di kantor, makanya langsung aku bawa ke rumah sakit. Kamu harus rawat inap, keadaanmu sedang tak baik. Kenapa bisa seperti ini? Sebelumnya keadaanmu tak seperti ini, semenjak berpisah dengan pria itu kau jadi seperti ini,” ungkap Edward jujur. “Apa kau memikirkannya?” tanya Edward dengan menatap Alexa tajam.“Kenapa kau bertanya seperti itu? Sudahlah, aku capek aku ingin tidur,” kata Alexa berusaha mengelak.Namun saat Alexa hendak memejamkan matanya pintu ruangannya terbuka dan ternyata kedua orang tuanya datang untuk melihatnya. Edward yang memberitahu bahwa Alexa harus dirawat inap.“Bagaimana keadaanmu Kate? Kenapa bisa sakit seperti ini?” tanya Daddy dari Kate.“Mungkin karena nafsu makannya sedang buruk, bukankah ibu hamil biasa seperti ini?” tanya Alexa sambil menatap Mommynya untuk mencari pembelaan.“Mau sampai kapan kalian menutupi hubungan kalian seper
Kini Alexa berdiri menatap Gedung yang begitu tinggi yang ada dihadapannya. Tangannya digenggam dengan sangat erat oleh Edward yang ada di sampingnya. Cukup lama Alexa berdiri terdiam sambil menatap Gedung tinggi tersebut.“Yakin mau ikut rapat?” tanya Edward dengan lembut menyadarkan Alexa.Hari ini ada rapat bagi seluruh pemegang saham mengenai kasus yang menimpa Calisto dan beberapa hal tentang penurunan harga saham karena kasus tersebut. Alexa sudah menjadi salah satu pemegang saham karena Sebagian saham milik Lucas sudah dipindahtangankan pada Alexa. Kini Alexa harus ikut rapat dan akan bertemu dengan Lucas.“Yakin, aku juga harus bertanggungjawab,” kata Alexa membuat Edward menganggukkan kepalanya.Lalu keduanya masuk menuju lift untuk naik ke atas menuju ruang rapat. Edward hanya mau mengantar Alexa dan memastikan wanita itu baik-baik saja.“Aku akan datang lagi nanti begitu kalian selesai rapat. Hubungi aku, kalau sudah selesai,” kata Edward sambil mengelus pipi Alexa ketika m
“Kate,” pekik Edward terkejut melihat Alexa yang sudah ada di depan pintu apartementnya.Edward melihat mata Alexa yang sembab, keadaanya yang kacau. Lalu Alexa membawa kopernya membuat Edward terkejut.“Kenapa datang malam-malam kayak gini bawa koper? Ada apa?” tanya Edward penasaran.Alexa hanya bisa menangis, lalu Edward segera memeluk Alexa sambil membawakan koper milik Alexa ke dalam. Keduanya masuk dan Edward membawa Alexa untuk duduk di sofa.“Ada apa?” tanya Edward dengan lembut.“Aku sudah katakan semuanya pada Lucas tentang tujuan yang sebenarnya kenapa datang ke rumahnya,” lirih Alexa.“Kenapa begitu cepat?” tanya Edward penasaran.“Tadi saat kita bicara, Yaraline datang dan merekam pembicaraan kita. Rekamannya dikasih ke Lucas dan dia tahu, jadi akhirnya aku menceritakan semuanya. Sudah tak ada alasan lagi untuk berbohong, jadi Lucas sudah tahu semuanya.”“Jadi karena itu sikapnya aneh?”Alexa menganggukkan kepalanya.“Jadi dia mengusirmu dari rumah?” tanya Edward lagi.“A