Kini Alexa kembali ke rumah di mana ia bertemu dengan Lucas. Cukup lama Alexa melihat rumah besar dan megah itu, begitu banyak kenangan manis sekaligus pahit yang dialaminya di rumah tersebut. Lucas sedang menurunkan barang-barang miliknya dengan Edward.
“Apa yang sedang kau pikirkan Baby?” tanya Lucas lembut sambil memeluk pinggang Alexa posesif membuat Alexa tersadar dari lamunannya.
“Tidak apa,” jawab Alexa pelan.
“Jangan membohongiku, apa yang sedang kau pikirkan? Kau memikirkan perbuatan Daddy? Tenang saja, dia tak akan kembali ke rumah ini. Dia tidak tinggal di sini sekarang,” kata Lucas berusaha menenangkan.
“Aku hanya teringat saja, bagaimanapun tempat ini membuatku bertemu denganmu. Di tempat ini juga aku mempunyai alasan untuk pergi,” ungkap Alexa juju
“Lucas! Apa yang kau lakukan! Jangan gila! Kau menyakitiku!” teriak Yaraline.Lucas tak mendengarkan teriakan dari Yaraline, Lucas menarik dengan kasar bra milik Yaraline. Lalu menarik paksa pakaian dalam milik Yaraline sehingga kini wanita itu telanjang. Alexa membelakkan matanya melihat Lucas melakukan itu pada Yaraline.Setelah itu Lucas memotret Yaraline dengan ponselnya dan mengambil handphone Yaraline dari tasnya. Yaraline panik dan langsung bangkit berdiri berusaha mengambil ponselnya, namn Lucas menahannya.“Apa yang mau kau lakukan?” teriak Yaraline.“Aku ingin memastikan apakah benar kau sedang hamil anakku,” ejek Lucas. “Lihatlah tubuhmu sekarang apa yang menarik? Jauh lebih menarik milik Alexa. Lagi pula mana mungkin kau hamil, aku saja baru menimpa perutm
“Aku masih merasa apa yang sedang kulakukan di sini bersamamu apakah sudah benar atau tidak,” lirih Alexa.“Maksudmu apa? Kau meragukanku? Kau mau meninggalkanku lagi?” tanya Lucas tak suka.“Apa kau tak bisa menaikkan suaramu?” balas Alexa tak suka membuat Lucas menghela napasnya kasar.“Maafkan aku Baby, aku hanya tak suka setiap kau meragukanku dan aku takut kau akan pergi meninggalkanku lagi,” ungkap Lucas.Lucas tahu kalau Alexa memang sangat sensitive saat ini, seharusnya ia lebih mengerti keadaan Alexa. Mereka baru saja memulainya kembali dari awal, ia tak mau karena sikapnya membuat Alexa kembali pergi meninggalkannya.“Kau jelas tahu keluargaku bagaimana. Lalu Daddymu yang seperti itu, aku tak tahu apakah mereka bisa menerima atau tidak. Aku juga merasa apakah ini benar dengan bersamamu sedangkan aku mempunyai tujuan untuk membuat Daddymu ke penjara. Semuanya masih terasa aneh dan aku bingung harus bagaimana.”“Hey, kita sudah sepakat tentang Daddyku. Dia pantas mendapatkan i
“Apa yang sedang kalian lakukan?” teriak Lucas marah dan hendak memukul Edward, namun langsung saja ditahan oleh Alexa.“Ini nggak seperti yang terlihat, salah paham,” kata Alexa sambil menahan Lucas.Lucas baru saja pulang dari kantor, begitu ia masuk ke dalam rumah ia melihat Edward seperti sedang mau mencium Alexa. Hal itu membuat Lucas sangat marah. Lucas dari awal tak suka dengan kedekatan mereka. Apalagi melihat Edward seakan hendak mencium Alexa, membuatnya semakin tak suka.“Salah paham gimana? Aku jelas lihat gimana dia berusaha buat ciu—”“Aku tadi mau jatuh, aku mau bangkit berdiri. Aku nggak bisa jaga keseimbangan, makanya Edward bantu. Mungkin kalau dia nggak ada, aku udah jatuh. Seharusnya berterima kasih sama dia, bukan marah. Kalau emang kita mau melakukan sesuatu hal yang gila, kita nggak akan secara terang-terangan seperti ini,” sindir Alexa.“Kenapa mau jatuh? Apakah bayi kita sehat? Are you okay?” tanya Lucas dengan khawatir.“I’m okay. Hanya mau ambil air aja ke b
Lucas mengerjapkan matanya dan tersenyum lebar begitu melihat pemandangan yang begitu indah ada dihadapannya. Ada Alexa yang tidur di sampingnya, hal itu sungguh membuat Lucas sangat senang. Lucas mulai memperhatikan wajah damai wanitanya itu.Pria itu semakin mendekatkan dirinya pada Alexa dan mulai mencium kening Alexa dengan lembut. Setelah itu turun mencium hidung, pipi, dan berakhir di bibir ranum milik Alexa. Kini ciumannya mulai turun pada leher Alexa dan tangannya mulai meraba bagian belakang milik Alexa.Matanya terpejam seakan sedang menikmati suasanya saat itu. Lucas benar-benar merindukan Alexa saat ini, sudah lama ia tak melakukan ini pada wanitanya. Selama Alexa pergi ia tak pernah melakukan hal itu pada wanita lain. Padahal biasanya dulu Lucas paling tak bisa menahan diri jika sudah berurusan dengan wanita.Tapi semenjak dengan Alexa, Lucas bisa berhenti dan hanya menginginkan Alexa saja. Kini Alexa sudah kembali padanya dan ia sudah tak lagi bisa menahan dirinya. Ia me
Lucas kembali melumat bibir Alexa yang membuatnya begitu ketagihan. Tentu saja Alexa membalas ciuman memabukkan dari Lucas. Lima menit berciuman membuat suhu tubuh mereka semakin panas.Lucas kembali memilin puncak milik Alexa dan menghisapnya dengan lembut. Berganti dengan gigitan kecil dan hisapan kuat. Alexa kembali mendesah tidak karuan.Tangannya sudah berada di rambut Lucas jemari-jemarinya meremas rambut Lucas dengan lembut. Dirinya seperti di sengat listrik yang begitu luar biasa.Alexa benar-benar merindukan sentuhan demi sentuhan yang diberikan Lucas. Rasanya masih sama seperti dulu, Alexa sangat menikmatinya.“Ahhh.. Uhmmm Lucas..” lenguhan Alexa terdengar sambil menggigit bibir bawahnya menikmati sensasi nikmat di kedua payudaranya.Tangan lucas menurunkan segitiga tipis yang dikenakan oleh Alexa hingga lolos melewati kaki jenjangnya.“Cantik,” kagum Lucas.Sudah lama Lucas tak melihat pemandangan indah milik Alexa tersebut. Kini ia kembali bisa melihatnya, tapi kini bukan
Lucas kembali melumat bibir Alexa yang membuatnya begitu ketagihan. Tentu saja Alexa membalas ciuman memabukkan dari Lucas. Lima menit berciuman membuat suhu tubuh mereka semakin panas.Lucas kembali memilin puncak milik Alexa dan menghisapnya dengan lembut. Berganti dengan gigitan kecil dan hisapan kuat. Alexa kembali mendesah tidak karuan.Tangannya sudah berada di rambut Lucas jemari-jemarinya meremas rambut Lucas dengan lembut. Dirinya seperti di sengat listrik yang begitu luar biasa.Alexa benar-benar merindukan sentuhan demi sentuhan yang diberikan Lucas. Rasanya masih sama seperti dulu, Alexa sangat menikmatinya.“Ahhh.. Uhmmm Lucas..” lenguhan Alexa terdengar sambil menggigit bibir bawahnya menikmati sensasi nikmat di kedua payudaranya.Tangan lucas menurunkan segitiga tipis yang dikenakan oleh Alexa hingga lolos melewati kaki jenjangnya.“Cantik,” kagum Lucas.Sudah lama Lucas tak melihat pemandangan indah milik Alexa tersebut. Kini ia kembali bisa melihatnya, tapi kini bukan
Alexa mengangkat kedua kakinya ke atas dan mengunci semua jemarinya. Tangannya mencengkram kuat lengan kekar milik Lucas. Sensasi klimaks yang dirasakannya bertubi-tubi.“Keluarkan Baby!” seru Lucas yang semakin gila memompa tubuh Alexa dengan keras.Dirinya sangat puas melihat Alexa terus mendapatkan klimaksnya. Hingga Alexa kembali menurunkan kakinya dan mengangkat pantatnya tinggi-tinggi. Tapi ditahan oleh Lucas.Pria itu berlutut dan membantu Alexa mengangkat pantatnya dengan kedua tangannya. Hingga posisi tubuh bawahnya lebih tinggi. Tangan Lucas memegang pinggul Alexa dengan kuat. Sedangkan Alexa menahan tubuhnya dengan kedua tangannya.Lucas kembali menghujam Alexa dengan kuat dan cepat. Menarik tubuh Alexa dengan kuat di saat bersamaan. Membuat Alexa menjerit-jerit di sela desahannya. Posisi ini sungguh membuat Alexa gila. Seakan kejantanannya Lucas mengoyak habis dirinya di dalam sana.Sudah lama Alexa tak merasakan hal ini bersama Lucas. Sangkin sudah lamanya Alexa lupa kapa
“Aku hanya buat sarapan,” kata Alexa.Lucas membalikkan tubuh Alexa. “Morning kiss, please,” pinta Lucas sambil memeluk erat pinggang Alexa agar tidak menyisakan jarak dengan tubuhnya.Lucas juga mengusap bibir Alexa dengan ibu jarinya. Sebelum Alexa menjawab, Lucas sudah lebih dahulu meraup bibir Alexa.“Uhhmm,” gumam Alexa yang sudah terbuai dengan lumatan dari Lucas. Kedua tangannya sudah naik bergantung di leher Lucas.Lucas dengan mudah mengangkat tubuh Alexa di atas meja dapur.“Kau sangat sexy dan menggoda sekali pagi ini Baby,” puji Lucas dengan suaranya yang terasa lebih berat.Nafas mereka sudah memburu satu sama lain. Sutuh tubuh mereka naik seketika hanya karena cumbuan intim. Lucas kembali melumar bibir Alexa dengan liar dan menuntun. Tangannya sudah masuk di balik gaun tidur milik Alexa dan meremas payudara Alexa.“Lucas, jangan,” cegah Alexa sambil menahan tangan Lucas.“Kenapa Baby? Aku menginginkannya,” jawab Lucas dengan suara seraknya.“Apa kau tak lelah? Kita sudah
Rasa yang sama seperti tadi dia mengulum tangan Sergio. Dirinya kembali menurunkan tangannya masuk ke dalam liang intinya dan mencari cairan tersebut dan kembali mengeluarkan tangannya lalu menjilatinya kembali.“Enak?” tanya Mario yang sudah berbaring di sisi kiri Yaraline.Yaraline mengangguk dan terus melakukan hal tersebut berulang kali. Mario meremas kedua payudara Yaraline bergantian dan mengulum putting bagian kiri Yaraline sambil memilin putting payudara Yaraline yang sebelah kanan.Yaraline kembali mendesah dan mengerang kenikmatan. Beruntung kali ini mulutnya tidak lagi di bungkam seperti tadi. Sergio ikut berbaring di sisi kanan dan menyamping ikut mengulum putting payudara Yaraline yang sebelah kanan.“Akhhh.. Tuann… Ini sungguh luar biasa,” racau Yaraline mengangkat
Suara tercekat Yaraline terus terdengar. Matanya terbelalak dengan lebar merasakan denyutan luar biasa di bawah sana. Ingin sekali rasanya Yaraline mendesah dan mengerang dengan kuat. Namun Mario menahan kepalanya agar dirinya tidak melepaskan kuluman mulutnya.Hingga Yaraline tidak dapat lagi menahan getaran di bawah sana. Denyutan bibir intinya begitu kuat. Tangannya memegang dengan kuat pinggang Mario. Air matanya mengalir.“Eugkkk.. Ukhhh,” suara Yaraline yang terdengar ketika melepaskan orgasme pertamanya.Kakinya bergetar dengan hebat. Namun Sergio yang tidak membiarkan Yaraline menikmati orgasmenya langsung berdiri dan menurunkan kaki Yaraline. Dilebarkan kaki Yaraline dan memasukkan batangnya di liang inti Yaraline yang sudah banjir oleh cairannya.“Eughhh.”
Badan Yaraline terhempas di tepi ranjang yang empuk. Dibiarkannya Yaraline menangkup tubuhnya yang gemetar ketakutan. Dimana melihat kedua pria tersebut membuka semua pakaian yang mereka kenakan hingga tidak ada sehelai benang pun yang terlihat di tubuh mereka.Mario menarik kaki Yaraline hingga tubuhnya terhempas. Diangkatnya kedua kaki Yaraline dan ditekuknya lalu di buka kedua paha Yaraline dengan lebar membuat Yaraline meringis kesakitan.Sedangkan Sergio sudah naik ke atas ranjang dan menarik tangan Yaraline hingga membuat dirinya bangun terduduk dengan paksa. Sergio menarik rambut belakang Yaraline hingga wajahnya mengadah ke atas melihat Sergio. Hingga mulutnya terbuka karena mengerang kesakitan.“Eughh, Ukhhh,” sesak Yaraline ketika mulutnya sudah penuh mengulum milik Sergio yang belum tegap sempurna sampai membesar di dalam
“Tempat apa ini? Kau gila membawaku ke tempat seperti ini?” teriak Yaraline marah.Yaraline hendak kabur, tapi kedua pengawal dengan sigap menahan Yaraline.“Lepaskan aku!” teriak Yaraline dengan histeris.Dirinya kini di tarik dengan kasar oleh pengawal Lucas yang bernama Mario dan Sergio.“Aku sudah membawanya Hana,” kata Lucas pada Hana yang baru saja keluar dari dalam sebuah ruangan.Wanita paruh baya dengan pakaian glamor itu menatap Yaraline dengan seksama. Senyum kemenangan menghiasi bibir wanita bernama Hana itu.“Sangat menarik,” puji Hana membuat Lucas tertawa dengan keras.“Aku ingin kau memberikannya pelajaran yang setimpal. Kau bisa menjualnya atau sepertinya aku ingin memberikan hadiah kepada kedua bodyguardku yang setia ini. Bagaimana sebelum kau jual, biarkan mereka mencicipinya?” tanya Lucas sambil menaik turunkan alisnya.“Terserah padamu saja, aku akan mengikuti apa yang kau inginkan,” jawab Hana.“Baiklah, aku akan menyerahkannya padamu. Aku pastikan kau tak akan me
“Kenapa ketakutan seperti itu?” tanya Lucas sambil mendorong pintu tersebut terbuka.“Kenapa kau ada di sini? Bagaimana kau tahu tempat ini?” tanya Yaraline panik.“Kenapa? Takut sedang menyembunyikan buronan ya?” tebak Lucas sambil tertawa semakin membuat Yaraline ketakutan.“Apa maksudmu?” tanya Yaraline dengan terbata.Lucas tak menjawab, pria itu menilai penampilan Yaraline dan tertawa mengejek. Yaraline melihat ada James serta empat bodyguard Lucas ada di belakang.“Kalian habis bercinta?” tebak Lucas lagi.“Bercinta? Dengan siapa?” tanya Yaraline sambil berpura-pura tak paham.“Bisa-bisanya kalian bercinta di saat seperti ini. Kalian benar-benar sangat gila, kalian luar biasa sekali. Kalian memang sangat cocok, sekarang kau paham ‘kan kenapa kau tak pantas bersanding denganku? Karena kau wanita jalang,” ejek Lucas.“Apa maksudmu? Aku benar-benar tak paham,” elak Yaraline.“Gunakanlah bajumu dengan layak, jangan seperti ini. Apa kau tak malu berpakaian seperti ini di depan pria la
Mata Calisto yang berhadapan langsung dengan kewanitaan tebal milik Yaraline langsung memasukkan wajahnya di dalam sana. Suara seruput terdengar memenuhi ruangan tersebut.“Ahhhh…!” pekikan nikmat Yaraline terganti dengan jeritan luar biasa karena calisto turut memasukkan dildo di dalam liang kewanitaannya.“Ohhh! Gila! Ini sangat nikmat! Aku bisa gila!” racau Yaraline menggila.Ketika Yaraline memainkan dildo tersebut keluar masuk di liang kenikmatannya sambil mengulum benda terkecil di dalamnya. Yaraline membungkam mulutnya dengan tongkat milik Calisto yang sudah ereksi sempurna.Yaraline juga berusaha memberikan pelayanan terbaiknya untuk Calisto. Pria itu bahkan sampai menutup matanya merasakan permainan mulut Yaraline yang sangat luar biasa. Namun kembali terhenti ketika Yaraline kembali menjerit.“Oughhh! Akhhhh! Aku mau keluar! Faster please!”Yaraline terus meracau di depan batang milik Calisto. Pria itu mengikuti keinginan Yaraline dan mempercepat Gerakan dildonya dan menjila
Ting tong ting tong“Calisto?” pekik Yaraline terkejut melihat kedatangan Calisto. “Kenapa kau bisa ada di sini?” tanya Yaraline lagi yang sangat terkejut.“Ternyata benar kau ada di sini, aku tak salah,” kata Calisto sambil tertawa lalu masuk begitu saja sebelum dipersilahkan.Yaraline benar-benar terkejut lalu melihat keluar untuk memastikan tak ada orang yang melihatnya. Lalu menutup pintu dan menyusul Calisto yang sudah duduk di sofa.“Bagaimana bisa kau ada di sini? Bukankah kau ada di penjara?” tanya Yaraline penasaran.“Kenapa? Kau tak senang aku ada di sini? Kau lebih senang aku ada di penjara?”“Bukan seperti itu, aku hanya terkejut saja. Aku penasaran bagaimana bisa kau datang ke sini. Bagaimana kau bisa kabur? Lalu kau ke sini naik apa? Apa ada yang melihatmu?” tanya Yaraline secara beruntun.“Kau jelas tahu itu bukanlah tempatku. Orang pertama yang akan ku datangi sudah pasti kau, karena aku hanya punya kau saja. Aku membutuhkanmu, aku bahkan merindukanmu. Apa kau tak mera
“Aku punya kabar baik dan buruk,” kata James yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan Lucas.Lucas yang sedang bekerja terkejut dengan hadirnya James yang datang tiba-tiba. James lansgung saja duduk di depan Lucas dan menatap pria itu dengan serius.“Kabar apa?” tanya Lucas penasaran.“Kau ingin mendengar kabar yang mana? Kabar baik atau kabar buruk?” tanya James balik.Lucas menghela napasnya kasar melihat tingkah adiknya yang masih sempat bermain seperti itu padanya.“Kabar buruk,” jawab Lucas.“Oke, Daddy kabur. Tapi mereka lagi berusaha buat cari Daddy sekarang,” kata James memberitahu.Mendengar hal itu Lucas tidak terkejut, pria itu tersenyum simpul dan menyandarkan punggungnya kesandaran kursi.“Aku sudah menduganya, aku yakin dia akan berusaha untuk melarikan diri. Tenang saja, aku tahu dia ada di mana. Nanti kau ikut saja denganku untuk menangkapnya langsung. Aku tahu di mana tempat persembunyiannya,” tegas Lucas. “Jadi apa kabar baiknya?” tanya Lucas penasaran.“Mungkin kau akan
Alexa akhirnya sudah kembali pulang dari rumah sakit. Sejak keluar dari rumah sakit Alexa tak lagi bertemu dengan Lucas. Dengan adanya Edward bersamanya membuat ia tak bisa bertemu dengan Lucas.Saat di rumah sakit Lucas terus saja datang dan menemaninya. Alexa merasakan nyaman yang luar biasa saat bersama degan Lucas. Ia tak bisa pungkiri bersama dengan Lucas membuat keadaannya jauh lebih baik. Kali ini Alexa merindukan Lucas. Sudah beberapa hari ini keduanya tak bertemu.“Aku mau pergi sebentar melihat kerjaan, apa kau tak masalah di rumah? Apa kau mau ikut?” tanya Edward pada Alexa yang baru saja duduk itu.Alexa menggelengkan kepalanya dan tersenyum simpul.“Pergilah, aku ingin istirahat di rumah saja,” jawab Alexa.“Baiklah, kalau kau butuh sesuatu katakan padaku.”Alexa menjawab Edward dengan anggukan kepala saja. Edward berpamitan dan mencium puncak kepala Alexa, lalu pergi. Alexa menghidupkan televisi yang ada di depannya untuk mencari tontonan yang menarik.Tapi tak ada satupu