Share

Bab 003

Author: Queen Moon
last update Last Updated: 2025-09-16 01:01:28

Laras sejenak tertegun, lalu membelalak, buru-buru menutup belahan dadanya yang terbuka.

"Ha-halo..." Ia menyapa kaku dan gelisah, menundukkan kepalanya. 

Melihat pakaiannya, sepertinya ia adalah orang penting. 

Tania berbalik, lalu buru-buru membungkuk hormat.

"Selamat sore, Tuan Ardhan."

Tuan Ardhan? Ardhan Wikrama? 

Laras menatap pria itu tertegun. Jadi ini sosok Presdir Wikrama Group yang terkenal? 

Ardhan mengerjap dan berdeham, lalu berjalan menghampiri mereka.

 "Ada apa dengan Chloe? Aku mendengar tangisannya dari luar."

Laras mengerjap mendengar suara bariton dingin dan datar itu. Rasanya seperti ia pernah mendengarnya di suatu tempat. Ia menatap Ardhan lekat.

 Pria itu sangat tampan, tinggi, dengan potongan rambut cepak. Tubuhnya agak kekar dan ramping, tampak pas dengan setelan kerjanya. Lengan kemejanya digulung, memperlihatkan otot lengan dan urat yang menonjol.

Merasakan tatapan Laras, pria itu menoleh, membalas tatapannya. Laras agak tersentak dan menundukkan kepalanya cepat. Jantungnya berdebar kencang. Pipinya terasa panas.

"Tadi Nona Chloe menangis, tidak bisa berhenti dan tidak mau minum susu. Untungnya ada calon yang datang untuk wawancara dan bisa menenangkan Nona Chloe," ujar Tania, menunjuk Laras.

Ardhan menatap Laras yang sedang menyusui putrinya. Wanita itu terlihat muda, mungkin seumuran istrinya. Ia memiliki kulit putih bersih, tubuh ramping, dan cantik untuk seorang ibu muda yang sudah melahirkan.

"Jadi ini pengasuh yang direkomendasikan Bibi Sofia?"

"Ya, Tua ."

Laras mengatur detak jantungnya dan menatap Ardhan dengan senyum sopan.

 "Halo. Selamat sore, Tuan. Namaku Laras Aubrey. Aku direkomendasikan oleh Kak Sinta, adiknya Nyonya Sofia, di sini sebagai pengasuh dan ibu susu untuk Nona Chloe."

"Sepertinya kamu sudah berpengalaman dan sangat mudah menyusui anakku yang rewel." Ardhan melirik putrinya yang sedang menyusu dengan tenang di dada Laras, lalu mengalihkan pandangannya dengan cepat.

 Namun, bayangan payudara putih dan montok itu terbayang di kepalanya.

 Ardhan menggelengkan kepalanya dan memasang ekspresi acuh tak acuh.

“Anak aku juga usianya sama dengan Nona Chloe,” balas Laras tersenyum. “Jadi mudah untuk menyusui Nona Chloe.”

“Katanya ASI calon pengasuh ini melimpah dan pandai mengurus anak, karena itu Nyonya Sofia rekomendasinya tapi tidak sempat mewawancarainya. Laras sudah menunggu hampir seharian,” ujar Tania memberitahu.

“Aku mengerti. Di mana istriku? Dia seharusnya menggantikan Bibi Sofia mewawancarai, kenapa kalian membuat tamu menunggu lama?” Suara Ardhan terdengar dingin, tatapannya menajam ke arah Tania.

Dia adalah kepala pelayan yang mengatur segala urusan di mansion Wikrama.

“Itu … Nyonya Winda sedang ada urusan di luar dan belum pulang sampai sekarang.”

“Dari jam berapa?”

“Jam delapan pagi …..”

“Selama itu dia belum pulang dan meninggalkan Chloe?”

“Y … ya … tadi aku coba hubungi Nyonya Winda karena Nona Chloe tidak berhenti menangis tapi Nyonya Winda … sepertinya sibuk,” balas Tania, menundukkan kepalanya, gentar di bawah tatapan tajam Ardhan yang jelas sedang menahan amarah.

“Begitu, bagus sekali. Dia bersenang-senang dan meninggalkan anaknya sendiri.”

Istrinya, seorang aktris cukup terkenal, tidak betah berdiam diri di rumah mengurus anak. Dia juga tidak bisa menyusui Chloe, yang menyebabkan anaknya rewel dan sensitif, hingga membutuhkan ibu susu untuk menggantikan peran Winda.

Ardhan mengusap keningnya, lalu melirik Laras. Wanita itu terlihat cukup terampil, mampu langsung menenangkan Chloe dan membuatnya minum susu, sesuatu yang tidak bisa ditangani oleh pengasuh yang mereka pekerjakan sebelumnya.

“Karena dia bisa mengurus dan menyusui Chloe, dia boleh bekerja sebagai ibu susu dan pengasuh. Aku serahkan padamu untuk menilainya. Aku ingin dia melakukan pemeriksaan kesehatannya dengan dokter pribadi keluarga Wikrama,” ujarnya pada Tania.

"Jangan khawatir, Pak. Aku akan mengurusnya."

“Aku akan ke kamar, nanti aku akan mengecek Chloe di kamarnya.” Ardhan berjalan menuju lantai dua, ke arah kamarnya.

.

.

Ardhan berdiri di tengah kamar, melepaskan kancing kemeja hitamnya satu per satu.

 Setiap kancing yang terbuka memperlihatkan sedikit demi sedikit kulit dada yang kokoh dan berotot.

 Ia melepaskan seutuhnya kemeja itu, menjatuhkan kainnya di lantai. Otot dada dan perutnya yang kencang tampak jelas di bawah cahaya. 

Ardhan berjalan menuju kamar mandi sambil melepaskan sabuk pinggang dan celananya hingga telanjang. 

Ia lalu berdiri di bawah shower dan membiarkan air hangat menyiram tubuhnya. Kepalanya mendongak, merasakan sensasi air yang menenangkan.

 Tiba-tiba, bayangan seorang wanita muncul di benaknya. Wajahnya cantik, tampak malu-malu berusaha menutupi payudara putih dan montok dari pandangan Ardhan. Kulitnya putih bersih, leher jenjangnya tampak mulus, menggoda untuk dicicip.

Ardhan sekejap membuka mata dan menelan ludah. Rasanya dia bisa membayangkan saat menenggelamkan kepalanya di leher halus itu, mencicipi kulitnya dari leher hingga buah dadanya yang penuh. 

Napas Ardhan mulai terengah-engah sambil mengulurkan tangannya ke bawah, mengelus miliknya yang mulai mengeras.

 Dia pasti sudah gila membayangkan ibu susu putrinya sambil bermasturbasi di kamar mandinya.

.

.

.

Setelah melalui serangkaian pemeriksaan kesehatan yang ketat, Laras akhirnya diterima bekerja sebagai pengasuh sekaligus ibu susu untuk Nona Muda Chloe, putri semata wayang Presdir Ardhan Wikrama dan cucu pertama keluarga Wikrama. 

Sejauh yang Laras dengar, sang Presdir amat menyayangi putrinya, bahkan terlampau protektif, sehingga pemeriksaan terhadap pengasuh untuk Chloe dilakukan dengan sangat teliti dan memastikan tidak ada riwayat penyakit.

"Wow, akhirnya ada juga yang bisa menenangkan bayi rewel ini," puji Sofia, kakak perempuan Sinta, akhirnya bertemu dengan Laras. 

Dia seorang wanita yang masih terlihat muda di usia 38 tahun, delapan tahun lebih tua dari Ardhan, anak tirinya.

 Namun yang Laras dengar dari pelayan adalah bahwa Sofia bukan istri sah, dia seorang gundik dari Hendra Wikrama, kepala keluarga Wikrama yang sudah berusia 60 tahun.

 Sementara istri pertama Hendra sudah bercerai puluhan tahun, dan istri kedua meninggal saat melahirkan anak perempuan. 

Sofia mengangguk puas saat Chloe berhenti menangis. Ia kemudian mencolek hidung Chloe dengan gemas.

"Anak ini benar-benar bikin seisi rumah pusing. Dia sangat sensitif, rewel, dan sulit sekali ditenangkan. Winda ngidam entah apa sampai anaknya seperti ini," keluh Sofia, bercerita pada Laras. 

"Mama nya itu juga tidak berguna. Bukannya menenangkan anaknya, dia malah menyerahkannya semuanya pada pengasuh untuk mengurus anaknya, bahkan menyusui pun tidak becus. Yang dia tahu cuma menghambur-hamburkan uang."

"Oh, bagaimana dengan pengasuh sebelumnya?" tanya Laras, diliputi rasa ingin tahu, sembari terus menyusui Chloe.

"Mereka hanya bisa mengasuh, tapi tidak bisa menyusui. Dan mereka semua sudah paruh baya, mana mungkin masih bisa menyusui. Chloe juga sangat sensitif, dia tidak bisa menerima ASI dari donor atau susu formula. Jadi, mereka semua terpaksa kami berhentikan. Adikku yang menyarankan agar aku mencari pengasuh dan ibu susu dari wanita yang baru saja melahirkan. Tapi ya, sulit sekali mencari ibu muda yang mau meninggalkan bayinya dalam waktu lama. Untungnya ada kamu," jelas Sofia panjang lebar.

"Ah, begitu rupanya..." Laras mengangguk mengerti.

"Bagaimana dengan anakmu sendiri? Apa kamu tidak apa-apa meninggalkan bayimu?" tanya Sofia ingin tahu.

"Tidak apa-apa. Aidan tidak rewel dan mudah diurus. Dia bisa minum ASI dan susu formula. Kak Sinta yang merawatnya," jawab Laras.

"Oh, Sinta ya... Dia me

mang tidak bisa punya anak. Wajar saja kalau dia mau merawat anakmu. Suamimu sudah meninggal, kan?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terjerat Skandal Berbahaya Sang Presdir   Bab 054

    Mobil itu sangat familiar, seperti BMW hitam yang selalu dikendarai Ardhan.Ardhan memiliki kesukaan untuk mengoleksi mobil dari merek BMW. Bahkan garasi keluarga Wikrama lebih banyak terparkir mobil BMW dibandingkan jenis mobil merek lain yang dipakai anggota keluarga Wikrama yang lain.Laras sudah beberapa kali menaiki mobil itu dan akrab dengan mobil BMW yang dikendarai Ardhan Wikrama.Namun ketika dia melihat plat nomor mobil itu berbeda, Laras menghembuskan napas yang tanpa sadar di tahannya.Konyol jika dia berpikir Ardhan ada di sini sekarang.Namun mobil itu bukan mobil yang dipakai Sinta atau Dian. Mungkinkah mereka membeli mobil baru? Atau ada tamu yang datang berkunjung di rumah mereka?"Kak Laras, sedang apa?" Sandra berdiri di sampingnya lalu menatap mobil mewah yang terparkir di halaman rumah Shinta."Wah, itu mobil yang sangat mewah. Apa itu jenis mobil BMW keluaran terbaru? Aku bisa tahu karena salah satu teman kampusku punya mobil seperti itu. Sepertinya tetanggamu j

  • Terjerat Skandal Berbahaya Sang Presdir   Bab 053

    "Hmm ...." Laras menanggapi dengan acuh tak acuh mulai berjalan mencari susu formula untuk Aidan."Baiklah, aku anggap Kak Laras sudah memaafkan kami," kata Sandra dengan riang lalu menyusul Laras."Wah, Aidan sudah tumbuh tambah besar dan gemuk. Lihat wajah lucu dan kulit putihnya, dia sangat mirip dengan Kak Rizal." Sandra mengulurkan tangannya untuk mencubit pipi Aidan di stroller.Laras langsung menahan tangannya."Apa yang kamu lakukan?" Tanyanya dengan waspada. "Aku hanya ingin memegang pipi Aidan.""Apa kamu sudah mencuci tangan?""Uhmm apa itu perlu?" Sandra mengernyit.Laras mendorong tangan Sandra menjauh dari wajah Aidan."Kulit anak-anak itu sensitif. Jadi jangan sembarang mencubit atau memegang Aidan," balas Laras datar.Sandra ingin memutar matanya mendengar kata-kata Laras. Namun karena dia sedang ingin berbaikan dengan Laras, dia menahan sikap yang seperti biasa."Oh, aku tidak tahu hehehe ... Omong-omong Kak Laras banyak uang ya? Kamu bahkan bisa membeli stroller yan

  • Terjerat Skandal Berbahaya Sang Presdir   Bab 052

    Sebelum pulang, Laras singgah di sebuah toko supermarket untuk membeli kebutuhan popok dan susu untuk Aidan. Dia kebetulan bertemu Sandra, mantan adik iparnya."Kak Laras, apa kabar?" dia menyapa Laras dengan sikap yang sangat ramah.Laras menatapnya sesaat dengan sebelah alis terangkat.Sandra, adik iparnya yang dulu selalu bersikap ketus dan mengompori hubungan Laras dan Rizal agar mereka bertengkar, lalu menghasut ibu mertuanya untuk membenci Laras.Laras membuang muka dan mendorong stroller Aidan menjauh. Dia sudah memutuskan untuk menjauh dari keluarga mertuanya yang toxic dan tidak ingin terlibat apapun dengan mereka."Kak Laras, tunggu!" Sandra buru-buru mengejarnya lalu berjalan di sebelahnya. "Kak Laras, kapan pulang?" Dia bertanya dengan nada yang sangat ramah dan manis."Minggu lalu," balas Laras datar, malas meladeni mantan adik iparnya namun dia tidak mau bertengkar saat sedang berbelanja di supermarket karena dia tahu Sandra tidak akan berhenti meski dia mengabaikannya.

  • Terjerat Skandal Berbahaya Sang Presdir   Bab 051

    “Sa-sayang aku ….”“Pertimbangkan pilihan yang aku berikan padamu. Mulai sekarang aku akan membekukan seluruh kartu kredit yang aku berikan padamu.”“Kenapa kamu seperti ini? Padahal semuanya baik-baik saja dan Chloe tidak rewel ….”Tiba-tiba terdengar suara tangisan bayi dari kamar sebelah.Tak lama kemudian, pintu kamar mereka diketuk dari luar dengan keras dan mendesak.“Tuan! Nyonya! Tolong keluar sebentar!”Ardhan hanya menatap pintu kamar dengan dingin dan tak beranjak dari tempatnya.Winda dengan kesal berdiri lalu menuju pintu kamar dan membuka pintu.Vina, pengasuh baru Chloe berdiri di depan pintu mereka dengan campur aduk kesal, lelah dan tak berdaya.“Apa yang terjadi?”“Nyonya, Nona Chloe mulai demam.”“Lalu kenapa kamu tidak mengurusnya? Beri obat atau telpon Dokter Andrew untuk memeriksa Chloe.”“Tapi Nyonya ….”Winda berdecak dan mengusir Vina karena tidak tahan mendengar tangisan anaknya.“Bawa Chloe pergi. Bukankah tugas kamu untuk menenangkannya? Kenapa kamu membawa

  • Terjerat Skandal Berbahaya Sang Presdir   Bab 050

    Ketika Winda pulang pada pukul 12 malam, dia melihat Ardhan belum tidur. Suaminya duduk di sofa dan laptop yang terbuka di atas meja dalam kamar mereka.Dia melipat tangan di depan dada dan mendongak dengan tatapan tajam di matanya saat Winda masuk ke kamar mereka.“Sayang, kamu sudah pulang? Kenapa belum tidur?” Winda menyisir rambutnya dan bertanya dengan lembut sambil mendekati Ardhan.“Kamu dari mana?” Suara Ardhan terdengar dingin dan menusuk.“Uhm … aku ada syuting iklan tadi siang lalu bertemu dengan teman-temanku. Maaf ya, aku pulang agak telat. Aku lupa waktu, hehe jangan marah, ok?” Dia duduk di samping Ardhan sambil tersenyum manis meraih lengan suaminya.“Winda ….” Ardhan memanggilnya dengan suara rendah.“Kamu pergi seharian tapi sama sekali tak memedulikan Chloe?”“Apa maksudmu? Tentu saja aku peduli pada Chloe. Lagipula bukankah ada pengasuh yang selalu menjaga Chloe?”“Kamu meninggalkan Chloe pada pengasuh yang baru kamu kenal?” Suara Ardhan terdengar semakin dingin.

  • Terjerat Skandal Berbahaya Sang Presdir   Bab 049

    Ketika Ardhan pulang kerja pada pukul 10 malam dan pergi ke kamar Chloe untuk memeriksa putrinya, dia melihat seorang wanita paruh baya dengan seragam babysitter sedang menggendong putrinya yang menangis dan memaksanya minum susu dari dot.Dia tak melihat keberadaan Laras di kamar itu."Kamu siapa?" Ardhan bertanya dengan suara tajam. "Apa yang kamu lakukan pada putriku?!""Halo Tuan, aku Vina, pengasuh baru yang dipekerjakan Nyonya Winda." Pengasuh memperkenalkan dirinya dan berhenti memaksakan dot susu pada bayi perempuan di pelukannya."Pengasuh baru? Lalu di mana Laras?""Laras? Maksud Tuan pengasuh Nona Chloe sebelumnya? Dia sudah diberhentikan. Jadi aku pengasuh baru Nona Chloe. Nyonya Winda tidak memberitahumu, Tuan?"Raut wajah Ardhan berubah membeku sesaat lalu mengerutkan kening dengan ekspresi keras.Jadi sekarang Laras tidak berada di mansion ini lagi. Ardhan merasakan perasaan aneh mendengar pengasuh muda putrinya itu sudah tidak ada lagi di rumah ini, dan tidak akan melih

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status