Share

bab 10. Babu

"Mama, papa, lho, kok sudah sampai?" tanya Rey kepada orangtuanya yang membuat dirinya begitu syok.

Monik, segera menjewer telinga sang anak hingga menuju ke ruang dapur. Membuat pemilik mata elang tersebut kesakitan. Vallen yang melihat orang tua Rey segera memberikan penghormatan.

"Selamat pagi Tante Monik, Om Darwin," sapa Vallen tulus.

Monik segera melepaskan jeweran tersebut. Dan justru menghambur ke pelukan sang menantu. "Oh, selamat pagi juga menantu. Maafkan Mama ya bila tidak bisa hadir," sesal Monik dengan mata berkaca-kaca.

Sebenarnya Vallen sendiri merasa aneh. Kenapa ibunya Rey justru bersikap baik kepada? Atau mungkin dia mengira bahwa dirinya adalah Denara, begitukah? Pikir Vallen.

"Ayo sayang duduk dulu. Biarkan Mama yang akan memasak."

"Tapi Tante, bukankah baru saja tiba dari Indonesia? Sebaiknya biarkan Vallen yang memasak," tolak wanita bermata kelabu merasa tidak enak. Rey dan Darwin hanya saling pandang. <
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status