Share

7. Dunia Yang Berbeda

Author: Aurora
last update Last Updated: 2022-04-07 16:23:51

Begitu semua orang telah ke luar, Maya segera menyeret selang infusnya agar dia bisa mencapai laci yang dimaksud perawat itu sebelumnya. Matanya berbinar saat dia melihat remote yang benar-benar ada di dalam laci tersebut. Ekspresi halusnya sama sekali tidak bisa menyembunyikan wajah seriusnya, ketika Maya menyalakan televisi dengan alis yang sedikit berkerut.

Dalam keheningan, Maya terus mencari siaran yang kira-kira tengah menyiarkan berita terbaru. Walaupun sudah lima tahun berlalu semenjak meteor jatuh dan mengubah tatanan dunia, Maya masih ingat dengan jelas tanggal berapa meteor itu jatuh dan berbagai peristiwa penting dari kehidupannya sebelum ini. Maya mencoba mencari informasi sekecil apa pun dari lingkungan sekitarnya kini. Dia harus tahu dia berada di mana, tahun berapa sekarang ini, dan apakah dunia ini benar-benar sama atau tidak dengan dunia yang sebelumnya dia tempati.

Karena jika Maya memang hanya mengulang waktu dengan tubuh yang berbeda, Maya jelas harus mulai bersiap untuk mengantisipasi meteor yang akan jatuh dan menghancurkan dunia untuk sekali lagi. Yang paling pertama dia harus lakukan adalah pergi dari negara ini, jika negara ini merupakan negara tempat jatuhnya meteor itu di kehidupan sebelumnya.

"Nona, aku membawakan koran dan makan siangmu."

Karena perasaan waspadanya tidak bisa dihilangkan begitu saja, Maya masih saja merasa terkejut saat seseorang tiba-tiba mengetuk pintu ruang rawatnya. Kali ini perawat itu langsung memasuki ruang rawat Maya, dengan troli makanan dan setumpuk koran di atas troli nya.

"Karena Nona sudah bangun sekarang, ada baiknya jika Nona mengisi perut terlebih dahulu. Ah ya, dokter juga menjadwalkan pemeriksaan untuk nanti sore. Jika Nona dinyatakan sudah baik-baik saja, dokter mungkin akan mengijinkan Nona untuk pulang hari ini juga," ujar perawat ini memberi tahu. Maya turut membantu saat perawat itu menyiapkan makan siangnya. "Aku mengerti. Terima kasih banyak," ujarnya saat mereka selesai menyiapkan semuanya. Maya berusaha keras untuk menahan air liurnya saat dia menatap makanan rumah sakit yang ada di hadapannya. Hanya akal sehatnya lah yang masih mengingatkan Maya, bahwa dia tidak bisa terlihat buruk di depan seseorang saat ini.

Sebenarnya, makanan yang dibawakan perawat hanyalah bubur pasien biasa. Rasa bubur hambar menyebar di mulutnya ketika Maya menyantap bubur tersebut. Sebenarnya, semangkuk bubur putih itu terasa seperti tidak diberi garam dasar sedikit pun menurut pasien lain. Namun Maya, gadis itu bisa menelan bubur tersebut tanpa banyak berbicara. Bagi Maya yang sulit menemukan bumbu di dunia sebelumnya, makanan yang kini dia santap itu sangat enak dan metode memasaknya juga sangat halus dan nyaman untuk ditelan. Semua tentang bubur itu sangat sempurna. Maya mengambil suapan lainnya, mencicipinya dengan hati-hati lalu mengangguk dengan puas. Gadis itu tanpa sadar sesekali bersenandung senang, ketika sesendok demi sesendok dia dengan cepat memakan semangkuk bubur.

Hanya Tuhan yang tahu sudah berapa lama sejak dia bisa memakan makanan segar seperti ini. Rasanya tidak masalah bahkan jika dia hanya akan memakan nasi saja saat ini. Makanan segar adalah segalanya! Rasa makanan yang kaya, adalah surganya untuk saat ini.

Untuk sementara waktu, Maya fokus terlebih dahulu untuk menghabiskan makanannya sebelum fokus menatap tumpukan koran yang ada di depannya. Dahi Maya berkerut saat dia melihat tahun yang tertera di koran tersebut.

Tahun 2025. Koran tersebut menunjukan bahwa dia berada di tahun yang sama dengan masa tahun di mana zombie mengigit dan membunuhnya di kehidupannya yang lalu. Maya masih ingat dengan jelas bahwa meteor misterius itu jatuh ke bumi pada bulan September di tahun 2020. Kalender memang menghilang semenjak manusia mulai meninggalkan kota asal mereka. Akan tetapi, Maya terus menghitung hari selama ini. Dan dia tahu, tahun kematiannya di dunia sebelumnya terjadi sekitar tahun 2025.

Untuk meyakinkan hipotesisnya, Maya mulai mencari lebih banyak siaran televisi dan kolom-kolom berita dan koran yang baru saja dia dapat dari perawat sebelumnya. Mata Maya berubah cerah, saat dia menyadari bahwa dunia yang kini dia tempati tampaknya benar-benar berbeda dari dunia tempatnya hidup sebelum ini. Nama-nama negara yang ada di dunia ini juga terdengar sangat asing. Maya menahan nafasnya dengan penuh antisipasi. Dia tampaknya benar-benar telah terlahir kembali. Ah tidak. Dia telah pindah ke dunia yang baru saat ini.

Di kehidupan sebelumnya, Maya memang pernah membaca novel kelahiran kembali dan pindah dunia sebelum kekacauan akhirnya terjadi dan dia melupakan segalanya. Namun tidak pernah sekali pun Maya berpikir bahwa hal semacam ini akan benar-benar terjadi padanya. Namun dengan situasinya saat ini, Maya tidak memiliki pilihan lain selain berpikir bahwa dia memang benar-benar telah terlahir kembali dan berpindah dunia pada saat ini. Maya jelas ingat bahwa dia telah mati di kehidupan sebelumnya. Dia bukan berdelusi atau bermimpi mengenai kehidupan penuh zombie itu. Dia hidup dan besar di sana. Segala kepedihan, ketakutan, kemarahan yang dia rasakan memang benar-benar nyata sebelumnya. Maya telah menghabiskan hidupnya untuk hidup dan berperang dengan para zombie, sebelum dia akhirnya mati dan berpindah dunia ke tempat aman ini.

Setelah Maya mencoba untuk menerima spekulasi itu, dia dengan lembut akhirnya menghembuskan napas panjang. Emosinya yang tegang sedikit demi sedikit mulai rileks. Maya bersyukur dia tidak mengalami peristiwa supernatural ini malam hari, atau Maya mungkin akan lebih waspada melihat lingkungan rumah sakit yang biasanya relatif lebih kosong di malam hari.

Maya dengan penuh antisipasi akhirnya menyingkirkan koran-koran itu sebelum dia bangun untuk pergi ke arah jendela terbuka yang ada di dalam ruangannya. Sebelumnya Maya masih waspada karena dia masih harus mencari tahu siapa, dan di mana dia tinggal saat ini. Namun ketika Maya melihat dunia yang benar-benar berbeda, gadis itu tanpa sadar sedikit berlari saat matanya menatap takjub orang-orang yang berkeliling di sekitar rumah sakit.

Maya hidup di tahun yang sama dengan dunia lamanya. Namun di dunia ini, tidak ada zombie yang berkeliaran di segala penjuru dunia. Manusia masih hidup dengan bebas di mana-mana. Dan yang pasti, ada makanan segar yang melimpah di dunia baru ini!

Terima kasih Tuhan... Terima kasih telah memberiku kesempatan kedua setelah siksaan lima tahun yang sebelumnya aku jalani...

Maya berdoa dengan sungguh-sungguh setelah dia bisa memastikan bahwa dia benar-benar telah berpindah dunia saat ini. Tidak masalah bahkan jika dia harus hidup bersama dengan keluarga sampah untuk saat ini. Bisa bernapas dan hidup tanpa rasa takut setiap detiknya, sudah lebih dari cukup bagi Maya yang pernah hidup di jaman yang begitu keras.

Akan tetapi, senyumnya perlahan memudar saat dia ingat kembali dengan kehidupan lamanya. Maya penasaran, apakah umat manusia sudah berhasil menemukan jalan keluar dari masalah mereka setelah dia meninggalkan video kematiannya saat itu. Apa keluarga Ben baik-baik saja, atau apa orang-orang di zona aman mau percaya pada pria itu atau tidak. Maya tidak ingin, kematiannya hanya berakhir sia-sia jika keluarga itu sampai mati setelah kepergiannya.

Maya memang saat ini sudah diberi kesempatan kedua untuk menikmati hidupnya lebih baik lagi. Namun itu tidak membuatnya lupa, untuk mendoakan orang-orang dari kehidupan lamanya yang pernah memberinya sedikit kebaikan di dunia yang kejam itu.

Maya bersumpah, dia akan menjalani hidupnya dengan baik mulai saat ini. Sejak dulu Maya selalu sangat suka makan. Di dunia yang damai ini, Maya sebenarnya ingin menjadi koki dibandingkan ilmuan dadakan seperti di kehidupannya yang lalu. Maya ingin membuat dan mencicipi banyak makanan enak, dibandingkan harus memikul senjata ke mana pun di setiap harinya.

Maya memiliki banyak rencana yang dicatat di dalam otaknya. Namun tujuannya yang pertama, adalah beristirahat sebanyak yang dia bisa agar dia bisa cepat sembuh dan keluar dari ruangan dengan bau obat yang menyengat ini.

Tidur di ranjang pasien, membuat Maya tanpa sadar mendesah keenakan. Bahkan sebelum meteor aneh itu jatuh ke bumi, Maya selalu berasal dari kalangan miskin yang bahkan kesulitan untuk tidur di tempat tidur yang empuk. Kehidupannya setelah zombie datang lebih buruk lagi. Bisa tidur di sofa mobil saja susah luar biasa bagi Maya selama ini. Tiba-tiba bisa tidur di ranjang yang menurutnya empuk terasa sangat luar biasa. Mata Maya tanpa sadar memberat, saat tubuhnya tidak lagi bisa bertahan setelah dia terus saja dipaksa berpikir dalam keadaan yang masih sakit dan lelah.

Maya dengan mudah tertidur setelah itu. Mengalami mimpi untuk pertama kali setelah bertahun-tahun hanya bisa hidup dalam kewaspadaan penuh.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terlahir Kembali Sebagai Istri Milyarder   95. Aku Hanya Milikmu

    Setelah diyakinkan oleh Evan, suasana hati Maya membaik dengan pesat sampai gadis itu tidak keberatan untuk membalas sapaan orang-orang yang ditunjukan padanya. Sepanjang acara Maya tersenyum, menyebarkan aura positif yang juga memengaruhi Evan yang semula sedikit kesal karena gadis-gadis penggosip tersebut. Di bawah hiburan Maya, Evan akhirnya memiliki wajah yang lebih bersahabat saat mereka memasuki ruang bioskop sambil berpegangan tangan. Keduanya duduk di bangku yang telah disiapkan. Evan mengusap tangan Maya pelan, saat dia berbisik lagi pada gadis itu. "Kamu bisa memberi tahuku kapan pun kamu merasa jika film ini mulai membuatmu tidak nyaman. Ingat, kebahagiaanmu adalah prioritasku saat ini."Maya tersenyum saat dia membalas bisikan suaminya. "Aku mengerti. Terima kasih, Evan," ucapnya dengan tulus. Evan mengangguk untuk membalas ucapan istrinya tersebut. Wajahnya sangat lembut, ketika dia menatap wajah istrinya itu dengan penuh kasih sayang. Setelah semua tamu memasuki ruangan

  • Terlahir Kembali Sebagai Istri Milyarder   94. Gosip

    Ketika waktunya telah tiba, Maya pergi ke tempat pemutaran perdana itu dengan Evan dan seorang supir. Karena mereka harus bersiap sebelum waktu kerja Evan habis, Kevin terpaksa tidak bisa menemani mereka untuk menyelesaikan tugas yang ditinggalkan oleh Evan. Melihat Kevin bekerja keras, Maya tanpa sadar merasa kasihan dan mulai bercanda bahwa Evan harus memberi Kevin apresiasi atas apa yang pria itu lakukan untuk mereka selama ini. Namun tanpa disangka, Evan benar-benar mengangguk untuk menanggapi ucapannya itu. Hanya ketika mereka telah berada di mobil, Evan akhirnya buka mulut tentang maksud dari anggukannya tersebut. "Aku berencana memindahkan dua puluh lima persen kekayaan keluargaku atas namanya. Aku sebenarnya ingin memberi lebih banyak. Namun melihat kepribadiannya, dia pasti akan marah jika aku memberinya terlalu banyak. Aku belum membicarakan tentang pemindahan kekayaan ini padanya. Aku ingin meminta pendapatmu terlebih dahulu. Apa kamu keberatan jika aku melakukannya, Maya?

  • Terlahir Kembali Sebagai Istri Milyarder   93. Undangan Tidak Terduga

    [Kebangkitan Pewaris Tunggal Keluarga Orlando.]Maya membaca berita itu dengan alis sedikit berkerut. Bukan isi beritanya yang kali ini membuatnya kesal. Namun komentarnya, benar-benar membuat Maya kesal saat gadis itu membacanya satu per satu. Ketika Evan sakit, semua orang menilai kisah cinta mereka dengan cara yang relatif negatif. Sebagian menganggap Maya hanya menikah demi kekayaan Evan. Sementara yang lain, merasa kasihan karena Maya harus menikah dengan pria sekarat seperti Evan. Hanya sedikit orang yang benar-benar tulus mendoakan kebahagiaan hubungan mereka. Namun ketika berita kesembuhan Evan telah menyebar, orang sepertinya mulai berlomba-lomba menghapus komentar mereka yang sebelumnya dan mulai memuji mereka sebagai pasangan paling bahagia di muka bumi. Beberapa bahkan mengaku mengenalnya atau Evan, dan memuji keserasian mereka walaupun aslinya Maya tidak mengenal orang-orang itu. Sekarang Maya tahu mengapa Evan begitu terisolasi dari dunia luar selama ini. Di masa ketik

  • Terlahir Kembali Sebagai Istri Milyarder   92. Penyelesaian

    Begitu mereka sampai di rumah sakit, Diana sudah selesai diperiksa dan tengah beristirahat di ruang rawat bersama dengan teman-temannya. Kejadian itu tampaknya terlalu mengejutkan untuk gadis-gadis muda itu, hingga tidak ada yang bicara sampai Maya masuk ke dalam ruangan bersama dengan Evan dan juga Kevin. "Maaf kami datang terlambat. Bagaimana keadaan kalian saat ini?"Mata Diana langsung memerah saat dia ingat Maya lagi-lagi telah menyelamatkan nyawanya. Maya yang sadar dengan perasaan Diana segera menghampiri gadis itu. Maya membiarkan Diana memeluknya erat, sebari menangis sementara dia sendiri berusaha menenangkan Diana dengan mengelus punggungnya dengan lembut. "Tidak apa-apa. Kamu sudah aman sekarang..."Maya berbisik pelan sementara matanya menatap Evan dan Kevin yang diajak keluar oleh dua teman Diana. Maya tahu keduanya kemungkinan besar akan membicarakan tentang hasil pemeriksaan Diana atau sekedar memberi Diana ruang untuk menumpahkan perasaannya. Ya mana juga baik-baik

  • Terlahir Kembali Sebagai Istri Milyarder   91. Ancaman Evan

    "Kalau begitu, Saya harap kalian bersedia mendengarkan saran dari Saya."Sementara Maya tengah berlari ke mana-mana untuk mencari Diana, Evan dan Kevin baru saja selesai bicara dengan para petinggi universitas dan sedang diantar untuk keluar dari ruangan. Mereka baru saja hendak membuka pintu, saat kepala keamanan universitas masuk dengan tergesa-gesa sampai hampir saja menabrak Evan yang berada di depan pintu. "Gawat Pak, seseorang baru saja berkelahi di dalam gudang!"Wajah orang-orang memerah karena malu saat kepala keamanan itu melaporkan masalah ketika Evan dan Kevin masih ada di ruangan itu. Mereka baru saja berjanji akan meningkatkan keamanan di dalam lingkungan universitas. Dan sekarang, seseorang malah melaporkan bahwa baru saja terjadi pertengkaran di lingkungan kampus. "Apa yang kamu katakan? Jika para mahasiswa mulai berselisih lagi, kamu bisa membawanya kemari tanpa menimbulkan keributan yang tidak perlu!"Rektor universitas memarahi sebelum Evan atau Kevin semakin menc

  • Terlahir Kembali Sebagai Istri Milyarder   90. Balas Dendam

    Di tempat lain, Diana kembali jatuh dengan keras saat seseorang menendangnya tepat di bagian perut. Temannya Evelyn dan Josephine, hanya bisa menangis saat keduanya ditahan oleh anak-anak lain agar tidak bisa membantu Diana. Sejak Diana datang ke kampus, gadis itu sudah tidak dapat menghitung berapa banyak cacian yang sudah dia dapatkan hari ini. Namun perlakuan yang dia terima dari kakak tingkatnya ini, merupakan yang terparah dari semua orang. Ketika Diana tiba di kelasnya, dia tiba-tiba saja diseret keluar oleh orang-orang kuat ini. Pakaian indah pemberian ayahnya sudah kacau karena kotoran dan sampah yang sebelumnya dilempat ke tubuhnya. Diana menatap tanah dengan mata berkaca-kaca. Dia tahu, ini merupakan hukumannya karena memiliki ayahnya yang sudah menghancurkan kehidupan banyak orang dengan tindakannya. "Ya ampun, lihatlah. Putri terhormat Tuan Anton yang luar biasa tampak seperti kotoran berjalan saat ini."Anak-anak lain tertawa saat salah satu dari mereka menghina Diana sa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status