Share

Ternyata Aku Tidak Begitu Menyukainya
Ternyata Aku Tidak Begitu Menyukainya
Penulis: Daliah

Bab 1

Penulis: Daliah
Pukul satu dini hari.

Viona tiba-tiba melihat postingan di status WhatsApp Sonya.

[Terima kasih pada Pak Ricky dan Trey atas hadiah yang kalian berikan. Gelasnya bahkan dibuat sendiri oleh Trey.]

Viona membuka foto tersebut.

Sebuah kalung dan cangkir buatan tangan langsung masuk ke pandangannya.

Viona masih bisa samar-samar melihat ukiran yang bertuliskan "Selamat Ulang Tahun Ibu" di gelas itu.

Viona tanpa sadar melirik ke arah meja makan, melihat makanan yang sudah dingin, serta kue ulang tahun yang lilinnya belum dinyalakan. Sudut bibirnya menampilkan senyuman yang mengejek diri sendiri.

Viona teringat berita terbaru yang dikirimkan ke ponselnya beberapa saat lalu.

[Terbukti! Ricky Damar yang terkenal sebagai pria dingin di kalangan elit, ternyata sudah menikah secara diam-diam. Dia bahkan memiliki seorang anak laki-laki berusia lima tahun!]

Dalam foto itu, tampak seorang pria tinggi yang tampan dan wanita langsing yang cantik sedang bersama-sama menggandeng tangan anak laki-laki berusia lima tahun. Mereka terlihat berjalan di taman hiburan.

Sonya tersenyum sambil mengelus kepala Trey Damar, sementara Ricky menatap wanita itu dengan tenang. Tatapan matanya penuh perhatian serta kelembutan yang belum pernah ada sebelumnya.

Seorang pria tampan, seorang wanita cantik, juga seorang anak laki-laki yang sangat mirip dengan Ricky. Mereka benar-benar terlihat seperti keluarga yang bahagia.

Hari ini adalah hari ulang tahun Viona.

Ini juga hari peringatan lima tahun pernikahannya dengan Ricky.

Namun, yang sepertinya sedang berulang tahun bukanlah dirinya, melainkan Sonya.

Suami dan anak Viona tidak hanya menemani Sonya di hari ulang tahunnya, tetapi juga memberikan hadiah yang seharusnya menjadi miliknya kepada Sonya.

Viona sama sekali tidak terkejut. Karena dia sudah terbiasa dengan semua hal ini.

Sonya adalah cinta pertama Ricky. Wanita itu menderita penyakit parah, hingga waktunya hanya tersisa satu tahun lagi.

Keinginan terakhirnya sebelum meninggal adalah bertemu dengan Ricky sekali lagi.

Ricky mengatakan bahwa dia ingin melakukan beberapa hal terakhir untuk Sonya. Pria itu berharap Viona bisa memahaminya.

Viona sama sekali tidak ingin memahaminya, tetapi dia tahu bahwa dia tidak bisa menghentikan Ricky.

Karena, itu adalah pertama kalinya Ricky berbicara dengan Viona menggunakan ekspresi yang begitu serius.

Hati Viona seolah dicabik, terasa kosong sekaligus sakit.

Tidak tahu sudah berapa lama Viona duduk dalam kegelapan. Tiba-tiba, terdengar suara pintu terbuka dari arah pintu masuk.

Ricky masuk bersama Trey.

Ketika melihat Viona yang duduk di ruang makan, Ricky jelas tertegun sejenak.

Pria itu sepertinya lupa hari apa ini. Dia menatap Viona dengan heran.

"Kenapa kamu belum tidur?"

Viona menjawab dengan acuh tak acuh, "Ada hal yang ingin aku bicarakan denganmu."

Ricky mengerutkan kening, menunduk menatap Trey.

"Trey, kamu naik ke atas dulu untuk istirahat," ujar Ricky.

Trey menggosok matanya sambil menguap, lalu melangkah melewati Viona.

Entah apa yang dipikirkan anak itu, tetapi langkah Trey terhenti sejenak.

"Ibu, selamat ulang tahun."

Trey mengangkat kepalanya, mata indahnya yang sangat mirip dengan Ricky menatap Viona.

"Aku dan Ayah nggak dengan sengaja melupakan ulang tahun Ibu. Hanya saja, waktu kita hidup sebagai keluarga kecil masih panjang, tapi hidup Kakak Cantik hanya tersisa setengah tahun lagi."

"Ibu nggak akan marah pada kami karena hal kecil seperti ini, 'kan?"

Viona tidak tahu mana yang lebih menyakitkan.

Dilupakan hari ulang tahunnya atau justru diingat, tapi sengaja diabikan begitu saja.

Setelah Trey pergi, suasana menjadi sunyi.

Ricky adalah yang pertama berbicara, memecah keheningan.

"Apa yang ingin kamu bicarakan?"

Pria itu mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Wajahnya bagaikan lukisan, dengan aura yang sedingin salju.

Dia bagaikan bulan dingin yang tak terjangkau di langit malam.

Dingin dan sepi.

Viona menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, "Ricky, kita bercerai saja."

Tatapan mata Ricky seperti permukaan danau yang tertiup angin, menimbulkan riak lembut.

Namun, riak itu menghilang tanpa jejak dengan cepat.

"Viona, aku nggak melupakan ulang tahunmu. Hadiahnya juga sudah lama aku siapkan," kata Ricky.

"Hadiah?" Viona tertawa ringan. "Bukankah kalung milik ibuku sudah kamu berikan pada Nona Sonya?"

Kalung itu adalah peninggalan dari Ibu Viona saat dia meninggal dulu.

Hanya saja, kalung itu hilang pada hari Viona melahirkan Trey.

Ricky berjanji kepada Viona akan membantunya mencari kalung itu kembali.

Benda itu memang sudah ditemukan, tetapi pria itu memberikannya pada Sonya.

Ekspresi Ricky tetap tenang, sama sekali tidak menunjukkan rasa malu karena rahasianya sudah terbongkar. Hanya saja, mata dalamnya tampak lebih gelap dari biasanya.

"Kalung itu hanya aku pinjamkan kepada Sonya. Nanti akan dikembalikan kepadamu," balas Ricky.

"Kapan tepatnya nanti itu?" Viona balik bertanya, "Pada hari saat dia meninggal?"

"Viona!" Sebuah suara dingin memotong kata-kata Viona. Mata dalam pria itu menunjukkan kemarahan yang sangat tidak sesuai dengan sifat dingin serta acuh tak acuhnya yang biasa.

"Sudah cukup."

'Cukup, memang sudah cukup,' pikir Viona.

Dia sudah muak dengan kehidupan di mana hati suaminya tertuju pada wanita lain, anaknya tidak dekat dengannya, serta diremehkan oleh mertuanya.

Ricky berkata, "Sonya hanya memiliki waktu setengah tahun. Bahkan Trey saja tahu bagaimana caranya bersabar, kenapa kamu begitu perhitungan?"

Pada saat ini, Viona tiba-tiba tidak ingin menahan diri lagi.

Viona mendengar suaranya sendiri yang terdengar dingin, "Berapa lama waktu yang tersisa untuknya, apa hubungannya denganku? Memangnya siapa dia untukku? Kenapa aku harus menoleransinya?"

Ricky sepertinya tidak menyangka bahwa Viona yang selalu penurut akan mengatakan hal-hal yang begitu kasar.

Mata pria itu seolah tertutup lapisan es tipis ketika berkata, "Viona, aku kira kita sudah mencapai kesepakatan."

Viona tertawa pelan, lalu membalas, "Dia ingin mengenang keindahan cinta pertamanya, jadi aku harus melihat kalian saling jatuh cinta lagi."

"Wanita itu ingin merasakan bagaimana rasanya menikah, jadi kamu memberikan pernikahan yang telah aku persiapkan dengan hati-hati kepada Sonya."

"Kamu membuatku melihat dengan mata kepala sendiri saat kalian menggandeng tangan Trey, bersama-sama memasuki istana pernikahan."

"Wanita itu ingin melihat keindahan dunia, jadi kamu membawanya berkeliling dunia."

"Meskipun dia menginginkan bulan di langit, kamu pasti akan berusaha mengambilnya untuknya, 'kan?"

Viona dan Ricky menikah secara diam-diam selama lima tahun, belum pernah mengadakan upacara pernikahan.

Suatu kali, Trey tiba-tiba bertanya seperti apa rupa ibunya ketika mengenakan gaun pengantin. Baru pada saat itulah Ricky memutuskan untuk mengadakan upacara pernikahan, membiarkan Viona terlibat penuh dalam persiapannya, serta semua bisa disesuaikan dengan keinginan Viona.

Viona mempersiapkan dengan hati-hati selama setengah tahun, tetapi semuanya direbut oleh Sonya hanya dengan satu kalimat.

Tatapan Ricky benar-benar menjadi dingin. "Viona, kamu sudah melewati batas."

Melewati batas ....

Hati Viona sesak, dia menutup mata dengan penuh kekecewaan.

Setelah bertahun-tahun menikah, Viona selalu berusaha menjadi istri dan Ibu yang baik.

Namun, tidak peduli seberapa keras usahanya, Ricky selalu bersikap dingin kepadanya.

Viona berpikir bahwa Ricky memang seperti ini.

Baru setelah cinta sejatinya kembali, Viona menyadari bahwa Ricky yang katanya adalah seorang pria dingin, seorang pria yang tidak memiliki nafsu, ternyata juga memiliki sisi yang begitu berapi-api.

Viona mengambil surat cerai yang sudah dia siapkan di atas meja.

"Aku sudah menandatanganinya, kamu juga bisa segera menandatanganinya. Kalau bisa membuat Sonya menjadi istrimu yang sesungguhnya sebelum dia meninggal, aku pikir dia pasti akan lebih bahagia," ujar Viona.

Bibir tipis Ricky mengatup rapat, wajah tampannya seolah tertutup lapisan embun beku.

Ini adalah tanda bahwa pria ini merasa sangat tidak senang.

"Lalu, bagaimana dengan Trey?"

Suara Viona sangat lirih ketika berkata, "Dia milik Keluarga Damar."

Ricky hendak mengatakan sesuatu ketika ponselnya tiba-tiba berdering.

"Ricky, ini gawat! Sonya tiba-tiba pingsan, dia dibawa ke ruang gawat darurat!"
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Ternyata Aku Tidak Begitu Menyukainya   Bab 50

    Viona balas menatap Ricky dengan heran. "Kalau kamu pikir uang itu nggak penting, coba blokir semua kartu ATM-mu dan jalani hidup tanpa uang. Lihat sendiri uang itu penting atau nggak. Lagi pula, apalagi yang kuincar kalau bukan uangmu? Dirimu?""Kamu yang setiap hari keluar tengah malam demi wanita lain? Kamu yang menjadikanku seperti pembantu dan menyuruhku memasakkan makanan bergizi buat cinta pertamamu? Kamu yang bertanya aku salah atau nggak di saat aku butuh bantuan? Kamu yang menutup telepon dan pergi dengan wanita lain di saat hidupku dalam bahaya?"Viona menatap Ricky. "Tapi, kalaupun aku mengincar uangmu, kurasa aku nggak punya aset apa pun, 'kan?"Rumah yang Sonya tempati saat kembali ke tanah air. Itu adalah vila dengan pemandangan laut terbaik di Kota Saar, harga pasarnya setidaknya mencapai miliaran.Ricky langsung membeli rumah itu atas nama Sonya.Sementara Viona harus menyewa apartemen setelah pindah dari rumah Keluarga Damar.Istri yang sudah mengabdi selama lima tahu

  • Ternyata Aku Tidak Begitu Menyukainya   Bab 49

    Jika dugaannya benar, sinyal siaran langsung pasti telah terputus.Itu berarti apa pun yang Viona umumkan hari ini tidak akan bisa disebarluaskan.Itu sama saja Viona mengadakan konferensi pers, tetapi pada akhirnya tidak merilis apa pun dan mempermainkan semua orang.Ternyata Ricky rela mengendalikan publik demi Sonya.Bahkan ada kemungkinan bisa melakukan sesuatu terhadap Viona.Ricky ... benar-benar kejam!…Di ruang tunggu di belakang panggung, Viona memandang Ricky."Jadi, Pak Ricky mau bicara apa denganku?"Ricky pun menjawab dengan nada datar, "Biar aku yang menggantikanmu membereskan soal opini publik …."Viona langsung menyelanya."Kalau Pak Ricky melakukannya dengan penindasan dan pembungkaman, aku nggak mau. Sekalipun kamu menghapus semua unggahan dan berita itu, tetap saja masyarakat akan mengingatku sebagai seorang pembunuh berhati dingin."Viona menatap mata Ricky yang tampak gelap dan dalam itu, lalu tersenyum kecil."Bisa saja aku jadi memicu amarah semua orang dan memb

  • Ternyata Aku Tidak Begitu Menyukainya   Bab 48

    Seorang pria bertubuh tinggi dengan aura yang berwibawa pun berjalan masuk dengan perlahan.Pria itu memiliki wajah yang tampan dengan fitur yang menawan. Setiap gerakannya tampak elegan secara alamiah. Auranya yang kuat dan mendominasi membuat orang lain merasa tercekik.Viona memandangi orang yang berjalan itu dengan tangan yang refleks terkepal, seberkas cahaya dingin berkilat dalam pandangannya.Begitu para wartawan melihat Ricky, mereka bergegas mengerubungi pria itu."Pak Ricky, apa Pak Ricky datang ke sini untuk menyeret pembunuh satu itu ke pengadilan?""Pak Ricky, Pak Ricky belum berkomentar sama sekali terkait kasus kecelakaan Nona Sonya yang disebabkan oleh istri Pak Ricky. Pak Ricky juga membiarkan publik terus beropini .... Apa ini berarti Pak Ricky juga menganggap istri Pak Ricky sebagai seorang pembunuh?""Pak Ricky, apa Pak Ricky berniat menceraikan Viona?"Para wartawan mengerubungi Ricky dan memfotonya gila-gilaan.Ekspresi Ricky tampak dingin dan acuh tak acuh sepert

  • Ternyata Aku Tidak Begitu Menyukainya   Bab 47

    Suasana di dalam ruangan mendadak menjadi hening.Video ini merekam dengan jelas proses terjadinya kecelakaan mobil.Bukan Viona yang tiba-tiba keluar dan menabrak Sonya.Melainkan ….Sonya sendiri yang menabrak Viona.Sonya berbohong.Dengan kata lain, kesaksian para saksi mata itu juga sebuah kebohongan.Video ini adalah pembalikan kenyataan yang mengejutkan.Bisa dibayangkan akan jadi sericuh apa apabila video ini viral.Ansel pun bertanya dengan suara pelan, "Pak Ricky, setengah jam lagi Nona Viona akan mengunggah video ini …. Apa yang harus kita lakukan sekarang?"Begitu video ini dirilis, Sonya pasti akan hancur total.Ricky terdiam cukup lama sebelum akhirnya menjawab, "Ganti videonya. Siapkan mobil, kita ke konferensi pers sekarang."Ansel sontak terkejut, tetapi segera mengiakan dan undur diri.Ansel sudah menduga Ricky akan melindungi Sonya. Namun, dia juga tidak menyangka Ricky ternyata sekejam ini. Ricky langsung memutus sumber masalahnya dan meminta agar videonya diganti.

  • Ternyata Aku Tidak Begitu Menyukainya   Bab 46

    Selama beberapa waktu belakangan ini, Viona dan Steven perlahan menjadi dekat.Setelah saling mengenal, Viona jadi tahu bahwa dia memiliki banyak hobi yang sama dengan Steven.Steven juga suka menonton konser. Pria itu pernah kuliah mengambil jurusan biola, tetapi karena dia harus mengambil alih perusahaan, pada akhirnya dia perlahan meninggalkan biola.Meskipun Steven tidak begitu mahir memainkan biola, dia memiliki banyak wawasan unik terkait musik dan itu sangat bermanfaat bagi Viona.Sebelumnya, Steven juga sengaja memanggil Viona dengan sebutan nama saat di depan Ricky demi membantu Viona.Sekarang, keduanya telah menjadi sahabat. Steven juga sudah terbiasa memanggil Viona dengan sebutan nama, jadi tidak terkesan asing lagi.Viona balas tersenyum kecil. "Sonya pikir rencananya sudah sempurna, tapi ... sebenarnya rencananya itu penuh dengan celah. Hari ini, akan kutunjukkan kepada dunia sifat Sonya yang sebenarnya."Sejujurnya, Viona benar-benar tersiksa semenjak kemunculan Sonya.

  • Ternyata Aku Tidak Begitu Menyukainya   Bab 45

    Ricky yang tampan dan Sonya yang cantik itu berpelukan selayaknya sepasang kekasih yang serasi.Viona menyaksikan pemandangan ini dengan ekspresi datar. Namun, entah kenapa tenggorokannya terasa seperti tercekik.Ternyata Ricky datang ke rumah sakit untuk menjemput Sonya.Pas sekali Ricky malah melihat Viona yang ditindas.Ricky sedikit mengernyit dan mendorong Sonya menjauh dengan lembut."Sonya .…" Ricky hendak mengatakan sesuatu, tetapi melihat Steven sudah memapah Viona pergi.Sorot tatapan Ricky pun berubah menjadi dingin. Dia hendak mengejar Viona, tetapi Sonya memeluk lengannya."Ricky, tadi pagi ada beberapa saksi lainnya yang menghubungiku. Mereka bilang bersedia bersaksi buatku."Mata Ricky bergerak sedikit. "Saksi?""Iya. Nona Viona menolak mengakui kalau dia menabrakku, 'kan? Dengan adanya saksi-saksi ini, Nona Viona pasti nggak bisa menyangkal lagi.""Tenang saja, Ricky," kata Sonya dengan suara yang sangat lembut. "Nona Viona itu istrimu, jadi aku nggak akan mempersulitny

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status