Sekretaris Ceroboh Kesayangan Tuan Perfeksionis

Sekretaris Ceroboh Kesayangan Tuan Perfeksionis

last updateLast Updated : 2025-05-14
By:  MiarosaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
10Chapters
10views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Harika Putri Ayyara tidak pernah menyangka bahwa bekerja sebagai sekretaris CEO perfeksionis seperti Alister Ardiwijaya akan mengubah hidupnya. Mulai bekerja dengan penuh tekanan, hingga... perasaan aneh di hati Harika.... Hanya saja, kedatangan seseorang dari masa lalu Alister membuat Harika ragu. Lantas, bagaimana nasib sang sekretaris ceroboh kesayangan tuan perfeksionis ini?

View More

Chapter 1

Bab 1. Sekretaris baru, masalah baru

Harika Putri Ayyara berdiri di depan pintu ruang CEO dengan dada membusung dan dagu terangkat. Ia menarik napas dalam-dalam. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja sebagai sekretaris pribadi Alister Ardiwijaya, CEO Ardiwijaya Grup yang terkenal perfeksionis, disiplin, dan katanya bisa mencium kesalahan dari jarak satu kilometer.

“Tugas pertama adalah ketuk pintu dengan anggun,” gumamnya, mencoba menyemangati diri sendiri.

Ia mengangkat tangan untuk mengetuk pintu. Sayangnya, ujung lengan bajunya tersangkut di gagang tas. Saat ia menarik tangannya dengan sedikit tenaga, pintu terbuka lebar, dan Harika kehilangan keseimbangan. Ia terjerembab ke depan dengan posisi hampir sujud, kepalanya nyaris mencium karpet mahal yang sepertinya lebih mahal dari gaji bulanannya.

Tepat di depan meja kerja megah, seorang pria berjas rapi dengan wajah setajam patung Yunani menatapnya tanpa ekspresi. Alister Ardiwijaya. Pria yang dikabarkan lebih kejam dari spreadsheet akuntansi dan lebih dingin dari pendingin ruangan di ruang meeting.

Harika buru-buru berdiri dan merapikan bajunya. Ia tersenyum lebar seolah-olah baru saja tidak mempermalukan dirinya sendiri.

"Selamat pagi, Pak Bos!" sapanya ceria, berharap bisa menyamarkan insiden barusan.

Alister tidak menjawab. Matanya melirik jam tangan mahalnya, lalu kembali menatap Harika.

"Kau terlambat dua menit tiga puluh tujuh detik," katanya datar.

Harika berkedip. Detiknya juga dihitung?!

"Eh macet, Pak," jawab Harika spontan, meskipun sadar itu alasan basi.

Alister menaikkan sebelah alisnya. "Macet di mana? Aku datang dari tempat yang lebih jauh darimu dan tetap sampai tepat waktu."

Harika mencari alasan lain. "Saya tadi membantu nenek menyeberang jalan, Pak."

Tatapan Alister semakin tajam. "Kau naik motor, Harika."

Astaga. Dia ini cenayang atau bagaimana?!

Harika tertawa gugup. "Iya, Pak. Tapi, eh saya tadi sempat berhenti sebentar untuk beli roti buat sarapan. Eh, maksud saya, buat energi supaya bisa bekerja dengan baik."

Alister tidak merespons. Ia hanya menatapnya dalam diam, lalu akhirnya berkata, "Aku tidak suka alasan. Aku suka ketepatan waktu, kerapian, dan kesempurnaan."

Harika menelan ludah. Ini baru lima menit pertama, dan rasanya sudah seperti wawancara tahap akhir di perusahaan multinasional.

"Baik, Pak! Saya akan lebih disiplin!" katanya penuh semangat, mencoba menciptakan kesan profesional.

Alister mengangguk. "Bagus. Sekarang, buatkan aku kopi. Hitam, tanpa gula, panasnya pas."

Oke, ini mudah!

Harika langsung melesat ke pantry, bertekad untuk membuktikan bahwa dirinya bukan sekretaris abal-abal. Ia mengambil cangkir terbaik, menuangkan air panas dengan hati-hati, dan memilih kopi hitam tanpa gula. Misi berhasil!

Dengan penuh percaya diri, ia kembali ke ruang kerja Alister dan meletakkan cangkir di atas meja.

Alister menatap cangkir itu. Ia mengangkatnya perlahan, menghirup aromanya, lalu menyeruput sedikit isinya.

Hening.

Satu detik... Dua detik... Tiga detik.

Alister menutup matanya, menarik napas panjang, lalu—

"Ini teh."

Harika membeku.

Alister membuka matanya lagi dan menatapnya tajam. "Kau membuatkanku teh."

Harika melirik cangkir itu. Benar saja. Itu bukan kopi. Itu teh hitam.

Astaga. Bagaimana bisa aku salah ambil?!

"Oh! Mungkin ini teh paling hitam yang pernah ada, Pak!" katanya sambil tertawa canggung, berharap humornya bisa menyelamatkan keadaan.

Alister tidak tertawa. Ia hanya meletakkan cangkir itu dengan perlahan, seolah-olah sedang mengendalikan diri untuk tidak melemparnya keluar jendela.

"Harika," katanya dengan nada lelah. "Jika kau tidak bisa membedakan kopi dan teh, aku khawatir dengan masa depan perusahaan ini."

Harika menahan napas. Baru hari pertama dan sepertinya kariernya sudah di ambang kehancuran, tapi Harika Putri Ayyara bukan tipe yang menyerah begitu saja.

"Pak, saya janji tidak akan salah lagi!" katanya penuh tekad.

Alister menghela napas panjang. "Baiklah. Aku beri kau kesempatan kedua. Sekarang buatkan kopi yang benar."

Harika mengangguk mantap dan bergegas kembali ke pantry. Kali ini, ia memastikan untuk mengambil kopi. Kopi hitam. Tanpa gula. Panasnya pas.

Dengan bangga, ia kembali ke ruangan Alister dan meletakkan cangkirnya.

Alister menatapnya lagi, mengangkat cangkir, menghirup aromanya, lalu meminumnya.

Hening lagi.

Alister perlahan membuka mata. "Harika."

"Ya, Pak?"

"Aku minta kopi tanpa gula."

Harika mengangguk. "Iya, Pak! Itu tanpa gula!"

Alister menatapnya tajam. "Lalu kenapa rasanya seperti ada garam?"

Harika berkedip. Garam? Ia buru-buru mengambil cangkir kosong tadi dan memeriksanya. Matanya membelalak saat menyadari sesuatu.

Astaga. Itu bukan gula. Itu garam!

Wajahnya langsung pucat. "Eh mungkin kopi dengan garam bisa jadi tren baru, Pak?"

Alister menutup matanya lagi, menarik napas panjang seolah-olah sedang menenangkan diri.

"Aku hanya butuh kopi biasa, Harika. Hanya kopi hitam biasa. Bisakah itu terjadi tanpa insiden tambahan?"

Harika menegakkan bahu. "Bisa, Pak! Saya akan buatkan sekarang juga!"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
10 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status