Share

Bab 5

Penulis: Daliah
Viona menoleh, melihat Trey yang mengikuti di belakang Ricky.

Saat ini, meskipun anak itu sedang berbicara padanya, pandangan khawatirnya terus tertuju pada Sonya.

Dulu, setiap kali Sonya mengalami sedikit saja masalah, Ricky dan Trey akan menjadi sangat tegang.

Suatu kali, mereka berempat pergi ke taman bersama.

Entah Sonya terkena masalah apa hingga penyakitnya kambuh lagi.

Singkatnya, Sonya tiba-tiba saja hampir pingsan tanpa alasan yang jelas.

Ricky dan Trey sama-sama berlari menuju Sonya.

Ricky bahkan mendorong Viona hingga terjatuh ke tanah dalam kepanikannya.

Namun, tidak ada yang menyadari hal ini.

Yang paling ironis adalah, setelah kejadian itu, Ricky masih bertanya bagaimana Viona bisa terluka ketika melihat tangannya yang diperban.

Sebuah suara lirih memotong lamunan Viona.

"Trey, aku sendiri yang nggak berdiri tegak. Ini nggak ada hubungannya dengan ibumu."

Sonya menggelengkan kepala pada Trey, air mata mengalir dari sudut matanya. Dia terlihat sangat menyedihkan. "Semua salah tubuhku yang memang nggak berguna ini ...."

Trey berkata dengan cemberut, "Tapi aku melihat sendiri Ibu mendorong Bibi Sonya sampai jatuh."

Setelah berkata begitu, dia menoleh menatap Viona dengan wajah serius.

"Ibu, sejak kecil kamu mengajariku kalau kita harus bisa mengakui kesalahan, lalu memperbaikinya. Ibu, sebagai orang dewasa ... kamu nggak akan mengingkari kata-katamu, 'kan?"

Dalam hal merawat tubuh Trey, Viona benar-benar telah mengerahkan segala upaya.

Namun, dalam hal pendidikan sehari-harinya, Viona hampir tidak pernah khawatir.

Trey sekarang baru berusia lima tahun, tetapi dia sudah bisa berbicara dalam tiga bahasa, serta sangat pandai berbicara.

Di usia yang masih kecil, Trey terkadang bisa membuat orang dewasa terdiam tidak berkutik.

Ibu Ricky berkata bahwa kecerdasan Trey sangat mirip dengan Ricky pada waktu kecil.

Sekarang, Trey justru menyerang Viona hanya demi Kakak Cantik ini.

Sebagai orang dewasa sekaligus Ibu Trey, Viona tentu harus memberikan contoh yang baik.

Jika dia sendiri tidak bisa melakukan sesuatu, bagaimana bisa dia menuntut anaknya untuk melakukannya?

Jika Viona mengingkari kata-katanya, bagaimana dia akan mendidik anaknya nanti?

Viona melihat dua sosok, yang satu besar dan yang satu kecil, mengelilingi Sonya.

Tiba-tiba Viona merasa, dibandingkan dirinya, mereka lebih terlihat seperti sebuah keluarga.

Meskipun sudah lama tidak mengharapkan apa-apa dari pasangan Ayah dan anak ini, hati Viona tetap tidak bisa tidak terasa sakit ketika melihat sikap Trey.

Viona menunduk menatap mata Trey, lalu berkata, "Yang kamu katakan benar, aku memang pernah mengatakan padamu kalau kita harus meminta maaf saat berbuat salah. Tapi …."

Viona berhenti sejenak, lalu melanjutkan dengan tegas, "Aku nggak berbuat salah, kenapa aku harus minta maaf?"

Jika ini dulu, Viona pasti akan berkompromi demi Trey.

Namun, hari ini dia tidak melakukannya.

Trey tanpa sadar berkata, "Aku jelas-jelas melihatmu mendorong Bibi Sonya."

Viona tidak membela diri, justru tersenyum simpul.

"Siapa bilang kalau aku mendorongnya, berarti aku yang salah?"

"Tapi Ibu pernah mengatakan kalau memukul orang itu salah …."

Viona berkata dengan tenang, "Aku juga pernah mengatakan kalau kita nggak boleh menindas orang lain, tapi juga nggak boleh ditindas orang lain. Kalau orang itu terus menyentuh batas toleransimu, kamu ... jangan pernah diam saja."

Meskipun Trey adalah anak yang pintar, dia tetap anak berusia lima tahun.

Dia tidak menyangka Viona akan berkata seperti itu. Dia tertegun sejenak, tidak tahu harus berkata apa.

Tepat pada saat itu, suara Henry terdengar dari samping.

"Trey, kamu nggak seharusnya berbicara seperti itu pada ibumu."

Mendengar suara Henry, Ricky dan Trey bersamaan melihat ke arahnya, seolah baru menyadari kehadirannya.

Trey berkata dengan terkejut, "Paman Henry?"

Sebaliknya, Ricky mengerutkan keningnya. "Bagaimana bisa kamu di sini?"

Sebagai kakak senior sekaligus teman masa kecil Viona, Ricky sudah bertemu dengan Henry berkali-kali. Dia juga sering mendengar Viona menyebutkannya.

Viona mengatakan bahwa Henry tidak memiliki orang tua sejak kecil. Dia selalu tinggal bersama kakek dan neneknya.

Saat masih SMP, Kakek dan Nenek Henry meninggal dunia berturut-turut, hanya menyisakan Henry sendirian.

Kebetulan, pada saat itu Ibu Viona menemukan bakat musik Henry, lalu menerimanya sebagai muridnya.

Namun, Henry saat itu adalah anak yang penyendiri dan pemurung, tidak memedulikan siapa pun.

Viona menghabiskan waktu tiga tahun penuh untuk bisa benar-benar membuat Henry menerimanya, menganggapnya sebagai adik serta temannya.

Namun, entah kenapa sejak pertama kali melihat pria ini, Ricky sangat tidak menyukai pria di hadapannya ini.

"Kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu, jadi apakah aneh kalau Viona makan dengan kakak senior yang tumbuh bersama dengannya sejak kecil?"

Suara Henry terdengar tenang, tetapi setiap katanya tajam, penuh dengan sindiran.

Dia bahkan dengan kejam menyingkap kedok Ricky dan Sonya.

Mata Ricky menjadi lebih gelap, wajah tampannya sangat muram.

"Viona, ikut aku pulang," kata Ricky.

Viona menolak dengan nada dingin, "Nggak, aku dan Kak Henry belum selesai makan."

Suara Ricky dipenuhi dengan aura dingin ketika berujar, "Viona, aku katakan untuk terakhir kalinya, ikut aku pulang."

Viona tahu bahwa ini merupakan tanda bahwa pria itu sangat marah.

Jika Viona tidak menuruti perintahnya … bukan hanya perang dingin yang akan terjadi.

Pria ini akan menggunakan segala cara untuk membuat Viona menyerah.

Viona tidak akan pernah melupakan malam hujan badai itu.

Seluruh tubuhnya basah kuyup. Viona duduk berlutut di bawah kakinya dengan menyedihkan, memohon agar dia mengembalikan Trey sambil berlinang air mata.

Pria itu menatapnya dari atas dengan tatapan sombong, lalu bertanya, "Apakah kamu tahu kesalahanmu?"

Air mata Viona seperti hujan yang jatuh ke tanah. Dia hanya bisa berjanji untuk meminta maaf atas jatuhnya Sonya ke dalam air.

Ricky sepertinya selalu punya cara untuk menghadapinya.

Ketika mengingat hal ini, Viona menunjukkan senyum tanpa suara. Bibir merahnya perlahan mengucapkan satu kata.

"Nggak."

Pandangan Ricky menjadi dingin, bibir tipisnya mengatup rapat.

"Viona, kamu harus memikirkan konsekuensinya."

"Pak Ricky, silakan gunakan saja cara apa pun yang kamu punya," balas Viona.

Kelemahan Viona hanyalah Trey.

Sekarang, dia bahkan tidak menginginkan Trey lagi. Ricky tidak memiliki apa pun lagi untuk mengancamnya.

Viona berbalik ke arah Henry sembari berkata, "Kak Henry, udara di sini nggak bagus, lebih baik kita makan di tempat lain."

Henry terdiam beberapa detik, sebelum akhirnya mengangguk pelan.

"Baiklah."

Viona tidak melirik ketiga orang itu lagi. Dia langsung mengambil tas di atas meja, lalu bersiap untuk pergi.

Dari belakang, terdengar suara keras kepala Trey.

"Ibu, apa kamu benar-benar nggak akan meminta maaf pada Bibi Sonya?"

Langkah Viona hanya terhenti sejenak, sebelum dia akhirnya pergi tanpa menoleh.

Ricky menatap punggung Viona yang menjauh, pandangannya menjadi dingin dan muram.

Trey juga menatap sosok Viona. Wajah kecilnya yang menawan menunjukkan kebingungan.

'Kenapa sepertinya ada yang berubah dengan Ibu?' pikir Trey.

Melihat pandangan keduanya ternyata tertuju pada Viona, ada kilatan dingin yang sangat dalam melintas di mata Sonya.

Dia tiba-tiba berteriak pelan, "Ah!"

Perhatian Ricky dan Trey langsung beralih ke Sonya.

Wajah Sonya pucat pasi, tubuhnya terhuyung tidak stabil, seperti akan jatuh pingsan.

Ekspresi Ricky langsung berubah. Dia mengangkat Sonya, langsung menggendongnya bagaikan seorang putri.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Ternyata Aku Tidak Begitu Menyukainya   Bab 50

    Viona balas menatap Ricky dengan heran. "Kalau kamu pikir uang itu nggak penting, coba blokir semua kartu ATM-mu dan jalani hidup tanpa uang. Lihat sendiri uang itu penting atau nggak. Lagi pula, apalagi yang kuincar kalau bukan uangmu? Dirimu?""Kamu yang setiap hari keluar tengah malam demi wanita lain? Kamu yang menjadikanku seperti pembantu dan menyuruhku memasakkan makanan bergizi buat cinta pertamamu? Kamu yang bertanya aku salah atau nggak di saat aku butuh bantuan? Kamu yang menutup telepon dan pergi dengan wanita lain di saat hidupku dalam bahaya?"Viona menatap Ricky. "Tapi, kalaupun aku mengincar uangmu, kurasa aku nggak punya aset apa pun, 'kan?"Rumah yang Sonya tempati saat kembali ke tanah air. Itu adalah vila dengan pemandangan laut terbaik di Kota Saar, harga pasarnya setidaknya mencapai miliaran.Ricky langsung membeli rumah itu atas nama Sonya.Sementara Viona harus menyewa apartemen setelah pindah dari rumah Keluarga Damar.Istri yang sudah mengabdi selama lima tahu

  • Ternyata Aku Tidak Begitu Menyukainya   Bab 49

    Jika dugaannya benar, sinyal siaran langsung pasti telah terputus.Itu berarti apa pun yang Viona umumkan hari ini tidak akan bisa disebarluaskan.Itu sama saja Viona mengadakan konferensi pers, tetapi pada akhirnya tidak merilis apa pun dan mempermainkan semua orang.Ternyata Ricky rela mengendalikan publik demi Sonya.Bahkan ada kemungkinan bisa melakukan sesuatu terhadap Viona.Ricky ... benar-benar kejam!…Di ruang tunggu di belakang panggung, Viona memandang Ricky."Jadi, Pak Ricky mau bicara apa denganku?"Ricky pun menjawab dengan nada datar, "Biar aku yang menggantikanmu membereskan soal opini publik …."Viona langsung menyelanya."Kalau Pak Ricky melakukannya dengan penindasan dan pembungkaman, aku nggak mau. Sekalipun kamu menghapus semua unggahan dan berita itu, tetap saja masyarakat akan mengingatku sebagai seorang pembunuh berhati dingin."Viona menatap mata Ricky yang tampak gelap dan dalam itu, lalu tersenyum kecil."Bisa saja aku jadi memicu amarah semua orang dan memb

  • Ternyata Aku Tidak Begitu Menyukainya   Bab 48

    Seorang pria bertubuh tinggi dengan aura yang berwibawa pun berjalan masuk dengan perlahan.Pria itu memiliki wajah yang tampan dengan fitur yang menawan. Setiap gerakannya tampak elegan secara alamiah. Auranya yang kuat dan mendominasi membuat orang lain merasa tercekik.Viona memandangi orang yang berjalan itu dengan tangan yang refleks terkepal, seberkas cahaya dingin berkilat dalam pandangannya.Begitu para wartawan melihat Ricky, mereka bergegas mengerubungi pria itu."Pak Ricky, apa Pak Ricky datang ke sini untuk menyeret pembunuh satu itu ke pengadilan?""Pak Ricky, Pak Ricky belum berkomentar sama sekali terkait kasus kecelakaan Nona Sonya yang disebabkan oleh istri Pak Ricky. Pak Ricky juga membiarkan publik terus beropini .... Apa ini berarti Pak Ricky juga menganggap istri Pak Ricky sebagai seorang pembunuh?""Pak Ricky, apa Pak Ricky berniat menceraikan Viona?"Para wartawan mengerubungi Ricky dan memfotonya gila-gilaan.Ekspresi Ricky tampak dingin dan acuh tak acuh sepert

  • Ternyata Aku Tidak Begitu Menyukainya   Bab 47

    Suasana di dalam ruangan mendadak menjadi hening.Video ini merekam dengan jelas proses terjadinya kecelakaan mobil.Bukan Viona yang tiba-tiba keluar dan menabrak Sonya.Melainkan ….Sonya sendiri yang menabrak Viona.Sonya berbohong.Dengan kata lain, kesaksian para saksi mata itu juga sebuah kebohongan.Video ini adalah pembalikan kenyataan yang mengejutkan.Bisa dibayangkan akan jadi sericuh apa apabila video ini viral.Ansel pun bertanya dengan suara pelan, "Pak Ricky, setengah jam lagi Nona Viona akan mengunggah video ini …. Apa yang harus kita lakukan sekarang?"Begitu video ini dirilis, Sonya pasti akan hancur total.Ricky terdiam cukup lama sebelum akhirnya menjawab, "Ganti videonya. Siapkan mobil, kita ke konferensi pers sekarang."Ansel sontak terkejut, tetapi segera mengiakan dan undur diri.Ansel sudah menduga Ricky akan melindungi Sonya. Namun, dia juga tidak menyangka Ricky ternyata sekejam ini. Ricky langsung memutus sumber masalahnya dan meminta agar videonya diganti.

  • Ternyata Aku Tidak Begitu Menyukainya   Bab 46

    Selama beberapa waktu belakangan ini, Viona dan Steven perlahan menjadi dekat.Setelah saling mengenal, Viona jadi tahu bahwa dia memiliki banyak hobi yang sama dengan Steven.Steven juga suka menonton konser. Pria itu pernah kuliah mengambil jurusan biola, tetapi karena dia harus mengambil alih perusahaan, pada akhirnya dia perlahan meninggalkan biola.Meskipun Steven tidak begitu mahir memainkan biola, dia memiliki banyak wawasan unik terkait musik dan itu sangat bermanfaat bagi Viona.Sebelumnya, Steven juga sengaja memanggil Viona dengan sebutan nama saat di depan Ricky demi membantu Viona.Sekarang, keduanya telah menjadi sahabat. Steven juga sudah terbiasa memanggil Viona dengan sebutan nama, jadi tidak terkesan asing lagi.Viona balas tersenyum kecil. "Sonya pikir rencananya sudah sempurna, tapi ... sebenarnya rencananya itu penuh dengan celah. Hari ini, akan kutunjukkan kepada dunia sifat Sonya yang sebenarnya."Sejujurnya, Viona benar-benar tersiksa semenjak kemunculan Sonya.

  • Ternyata Aku Tidak Begitu Menyukainya   Bab 45

    Ricky yang tampan dan Sonya yang cantik itu berpelukan selayaknya sepasang kekasih yang serasi.Viona menyaksikan pemandangan ini dengan ekspresi datar. Namun, entah kenapa tenggorokannya terasa seperti tercekik.Ternyata Ricky datang ke rumah sakit untuk menjemput Sonya.Pas sekali Ricky malah melihat Viona yang ditindas.Ricky sedikit mengernyit dan mendorong Sonya menjauh dengan lembut."Sonya .…" Ricky hendak mengatakan sesuatu, tetapi melihat Steven sudah memapah Viona pergi.Sorot tatapan Ricky pun berubah menjadi dingin. Dia hendak mengejar Viona, tetapi Sonya memeluk lengannya."Ricky, tadi pagi ada beberapa saksi lainnya yang menghubungiku. Mereka bilang bersedia bersaksi buatku."Mata Ricky bergerak sedikit. "Saksi?""Iya. Nona Viona menolak mengakui kalau dia menabrakku, 'kan? Dengan adanya saksi-saksi ini, Nona Viona pasti nggak bisa menyangkal lagi.""Tenang saja, Ricky," kata Sonya dengan suara yang sangat lembut. "Nona Viona itu istrimu, jadi aku nggak akan mempersulitny

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status