Share

Agnia Meledak, Bang Ucok Cemburu

“Bah, hilang sudah selera makanku,” Bang Ucok mendorong piring makan di hadapannya.

Bukan. Pria itu bukan cemburu melihat Narendra spontan merengkuh Agnia dan membiarkan gadis itu menangis di dadanya. Dia tahu kalau itu merupakan reaksi wajar. Semua orang pasti akan segera menawarkan sandaran ketika seseorang menangis. Mulutnya mendadak pahit karena selama mereka bertetangga tidak pernah sekalipun Agnia membiarkan dirinya menangis. Setidaknya sepanjang pengetahuan bang Ucok.

Agnia selalu terlihat ceria dan penuh semangat. Sesekali gadis itu memang berkeluh kesah tentang pekerjaannya. Tetapi tidak lebih dari itu. Sangat berbanding terbalik dengan saat ini. Gadis itu membiarkan dirinya menunjukkan sisi terlemah di hadapan Narendra.

It’s okay,” Narendra mengusap punggung Agnia, “Nangis aja sepuas kamu.”

Bang Ucok berdiri dan berjalan ke dapur untuk mengambilkan gadis itu segelas air.

“Iya, nang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Syarifuddin Bachsan
sangat recomended, smart.
goodnovel comment avatar
Ari Anggara
paling bagus dan masuk akal daripada novel lain dgn genre sama
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status