Home / Urban / Ternyata Menantu Miliarder / 1. Vas Sembilan Miliar

Share

Ternyata Menantu Miliarder
Ternyata Menantu Miliarder
Author: Itsmoore

1. Vas Sembilan Miliar

Author: Itsmoore
last update Huling Na-update: 2022-12-21 13:56:08

“Semua gara-gara kamu, Kenzo! Kesialan, ketidakberuntungan, dan sekarang terulang lagi. Kamu yang harus membayar. Dasar menantu tidak berguna, tidak tahu terima kasih!”

Kenzo Daidalos diam saja mendengar omelan mertuanya. Keduanya tengah berjalan-jalan di tengah jalanan mewah Highway Street, Edinburgh, dan ketika mereka sedang berada di Vas La Vagas, satu-satunya toko vas terkemuka di daratan Skotlandia, tak sengaja sang mertua, Gerald Latusia, menyenggol salah satu vas mahal berlapiskan emas dua puluh empat karat di sebagian besar sisinya.

Tidak menyangka vas berlapiskan emas itu pecah jadi bagian-bagian kecil, Gerald langsung mengajak Kenzo keluar dari toko tersebut karena tidak ingin ganti rugi.

Namun, pelayan toko segera mencegat mereka di pintu keluar.

“Hei, Tuan, kamu harus ganti rugi untuk keseluruhan harga vas ini.” Seorang pelayan toko dengan balutan baju putih rapi dan rambut klimis keluar, menagih tanggung jawab Gerald. “Itu vas kebanggaan toko kami, hanya dibuat 15 saja di dunia.”

“Apa? Vas murahan gitu dianggap kebanggaan?” Gerald naik pitam. “Vas seperti ini dijual murah di kalangan para pencinta vas. Dasar bodoh! Penjual macam apa kau ini!?”

Pelayan Vas La Vagas langsung menyerobot ucapan Gerald, “Dan, hanya ada satu di Edinburgh. Sekarang, stoknya habis setelah Anda memecahkannya.”

“Sir, Anda tidak perlu takut."  Penjaga toko kemudian menenangkan Kenzo. "Di toko kami sudah ada prinsip, kamu yang bersalah dan kamu yang harus bertanggungjawab. Anda tidak bersalah apa pun, jadi tidak usah khawatir.” Pelayan Vas La Vagas nampak sangat sopan saat berbicara dengan Kenzo yang hanya memakai celana jeans pendek dengan paduan kaos putih polos tanpa merk.

Gerald makin marah mendengar penuturan si pelayan. "Hah! Vas murah itu!?"

Kening Kenzo berkerut mendengar cemooh Gerald, tidak setuju. Ia sering mendengar mertua menghina hal-hal yang tidak menyenangkan bagi Gerald.

Mertuanya ini sendiri juga sering kali menghina Kenzo dan tidak pernah menghargainya. Bagi Gerald, Kenzo hanyalah menantu miskin yang disodorkan oleh seorang pria tua pada keluarganya. 

Meskipun, sebenarnya Kenzo sendiri juga terpaksa menerima perjodohan dengan Keluarga Latusia karena dia ingin balas jasa terhadap kakek mertuanya yang sudah baik hati membiayai kuliah Kenzo sampai tahun akhir. Oleh karena itu, Kenzo harus menahan diri selama menjadi menantu keluarga Latusia.

Karenanya, walaupun Kenzo tahu bahwa harga vas yang pecah itu jauh dari kata "murahan", ia hanya bergumam pelan, "Paling tidak 10 M. Aku taksir harga vas yang jatuh tidak jauh dari angka itu.”

Seakan tidak percaya jika Kenzo hampir saja menebak harga vas itu dengan benar, pelayan toko langsung terbelalak. “Wah, Anda pengamat barang mewah juga ternyata. Harganya 9,7 miliar, hampir saja Anda benar menebaknya. Tiga perempat bahannya dari emas murni. Beberapa dilapisi uranium dan perak sepuhan khusus.”

Bagi Kenzo, uang sepuluh miliar adalah nilai yang sangat besar. Dia tidak tahu harus bekerja berapa lama untuk mengumpulkan uang sebanyak itu. Bahkan, menurutnya, bekerja sampai dia mati pun tidak cukup untuk membayar ganti rugi vas mahal yang sudah dipecahkan Gerald.

Karena tidak mau ambil resiko, Kenzo memilih diam saja.

Pria tampan nan jangkung itu bekerja paruh waktu sebagai cleaning service di perusahaan cabang milik istrinya. Dia juga merangkap sebagai pelayan di sebuah klub karaoke terkemuka. Tapi, sayang, dua pekerjaan itu tidak cukup untuk memuaskan hedonisme istri dan mertuanya.

Kenzo sendiri sengaja kabur dari tempat tinggalnya. Dia ingin hidup mandiri. Tapi, secara kebetulan, kakek mertuanya yang juga merupakan kakek asuhnya, menyuruhnya menikah dengan Claudia, cucu tersayangnya.

Awalnya, Kenzo menerima. Dia tidak ingin mengecewakan masa tua Josh yang sedari kecil mengajarinya ilmu bisnis.

Lama-kelamaan, dia sadar, hidup sebagai orang tertindas tidak selamanya buruk. Dia mengambil banyak makna kehidupan di sana. Lebih-lebih, tentang arti kesabaran dan menyelesaikan konflik. Dia mulai belajar bahwa lelaki tampan tanpa uang tak ubahnya seperti pesuruh.

Itulah yang dia rasakan selama menjadi menantu Gerald.

“Handphone. Beri aku handphone!” Gerald berteriak sembari sedikit meringis kesakitan. Tangannya dicengkeram penjaga toko yang badannya cukup kekar. “Aku bisa ganti rugi dua kali lipat dari harga vas yang sudah kupecahkan!”

“Hmm, sombong sekali. Omongan tanpa bukti percuma. Aku ingin kau tranfer sekarang atau kau dihajar habis oleh dua pengawalku. Ingat, mereka berdua jebolan kepolisian Skotlandia. Kau bisa dipenjara seumur hidup, atau bahkan dihukum mati.” Pelayan toko menyuruh sang penjaga merenggangkan cengkeramannya.

Gleg!

Gerald menelan ludah. “Woi, Kenzo, mana handphone-ku, cepat?!”

Kenzo memberikan handphone android keluaran terbaru yang mungkin harganya bisa mencapai puluhan ribu dollar. Dengan gaya sok pamer, Gerald dengan bangganya menunjukkan jam tangan Rollex serta handphone mewah miliknya.

Gerald mengambil handphone itu dan menekan beberapa angka, lantas meletakkan setan kotak itu di telinganya.

“Claudia, suamimu bertingkah lagi. Kali ini aku yang harus ganti rugi membayar total belasan miliar hanya untuk vas yang dipecahkannya! Cepat ke sini dan maki dia!”

Mendengar ucapan Gerald, Kenzo terbelalak. Bisa-bisanya Gerald menjadikannya sebagai umpan agar dia dimarahi Claudia!

“Apa?” teriak Claudia dalam telepon. “Memang suami tidak berguna! Kerjaan tak punya, hidupnya cuman mondar-mandir nggak jelas dirumah.” Ia menghela nafas panjang kemudian bertanya, “kirim lokasi Papa sekarang! Aku langsung berangkat, saat ini juga.”

Benar saja, jarak sepuluh menit dari perbincangan di telepon itu usai, mobil Mercy mewah warna merah berhenti di depan toko. Claudia dan Madame Anneth, sosok anak dan ibu dengan pakaian serba mewah ditambah hiasan berlian di kalung mereka.

“Katakan padaku, berapa harga vas itu!” angkuh Madame Anneth, lalu menatap pelayan itu sekilas. Dia juga memicingkan mata pada Kenzo. “Hei, Menantu Bodoh! Kamu ini, udah kerja nggak becus, ngasih uang juga nggak, nyusahin aja bisanya! Kalau bukan karena kebaikan Josh, aku nggak sudi terima kamu jadi menantu!”

Claudia yang memang asalnya arrogan, tidak membela suaminya sedikitpun. “Uang tak punya, rumah apalagi? Tidur sama makan numpang saja pakai sok megang vas mahal. Masih untung ada Papaku, coba enggak, bisa mampus tubuh krempengmu dihajar petugas keamanan!”

Kenzo hanya terdiam. Nampaknya, ia sungguh menikmati penderitaan ini. Dia hanya tersenyum penuh rahasia. Sepertinya, Kenzo menyembunyikan sesuatu yang tidak diketahui seluruh orang, tak terkecuali Keluarga Latusia.

“Ma-maaf, Non, yang bersalah sebenar-” Pelayan toko ingin menjelaskan, tapi dia seketika diam dan menoleh ke kanan.

“Aku bisa membayarnya,” sela Kenzo sebelum pelayan toko menyelesaikan ucapannya. Dia mengatakan hal tersebut tanpa beban. “Beri aku pinjaman handphone, akan kuhubungi seseorang yang bisa bantu kalian.”

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
sutrisno 861977
coba di selingi tampilan gambar sesuai alur ceritanya supaya lebih menarik dan tidak membosankan.
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Ternyata Menantu Miliarder   101. Selepas Keluar Dari Penjara

    Kenzo berpura-pura tidak mengenal Red Rose. Dia pun berkata dengan antusias, “Kota JC memiliki banyak tempat menarik yang banyak dikunjungi turis. Kalau kamu ke kota JC, maka harus pergi ke ….” Kenzo menyebutkan berbagai tempat.Setelah mengobrol sebentar, Red Rose tiba-tiba berkata, “Kamu tahu banyak juga! Kalau tidak, kamu jadi tour guide-ku saja!” Dia tersenyum lebar. “Kamu tidak boleh menolaknya!”Alis Kenzo bergerak sedikit, dan dia melihat ke arah Red Rose. “Tour guide?” Dia terdiam sebentar. “Apa ada bayarannya?”Red Rose membeku sesaat. Dia kira meminta Kenzo jadi pemandunya akan sangat mudah. Biasanya, orang akan langsung setuju tanpa syarat. Namun, Kenzo malah meminta bayaran!Red Rose tersenyum. “Kalau mau uang, bisa saja. Tapi, bukannya ada kompensasi lebih baik?”Kenzo membeku di tempat. Tak perlu orang cerdas untuk tahu apa maksud Red Rose. Hal itu membuat Kenzo sedikit kaget.Namun, di otak Kenzo, dia menganggap ini adalah kesempatan terbaik untuk dapatkan informasi men

  • Ternyata Menantu Miliarder   100. Kembali Bertemu Red Rose

    Saat masih menjadi mahasiswa, karena Gladis dan Kenzo dekat, Diska tak pernah suka dengan Kenzo.Bahkan ketika kuliah, dia terus menemukan seseorang untuk menindas Kenzo. Saat itu, Kenzo belum diangkat jadi Zero Daidalos, jadi dia tidak ada seni bela diri. Ketika Diska menyuruh orang untuk menindasnya, Kenzo hanya bisa menerima dengan lapang dada.Saat itu, Gladis tidak tertarik dengan Diska. Lucu bagaimana sembilan tahun kemudian, keduanya benar-benar muncul bersama di Kota JC.Dulu, Gladis adalah wanita pujaan Kenzo juga. Lagi pula, gadis itu memang sangat cantik dan menawan. Keduanya juga sudah saling kenal sejak SMP, tapi Kenzo tidak pernah mengungkapkan perasaannya.Latar belakang Gladis sangat bagus. Ditambah dengan sifatnya yang dingin dan sombong, sungguh berkah dari langit karena Kenzo sempat dekat dengannya.Ekspresi Kenzo kembali tenang setelah keheranan singkat. Namun, Wendy masih ingin tahu lebih banyak.“Terkenal bagaimana?” tanya Wendy.“Keluarga Ardiansyah adalah kelua

  • Ternyata Menantu Miliarder   99. Kenzo Dipenjara

    Pada pukul empat sore, Wendy meninggalkan kantor lebih awal untuk pergi dengan Kenzo. Mengenai pulang lebih awal dari kantor, dia tak peduli sama sekali. Bagaimanapun, kantor tempatnya bekerja adalah perusahaannya sendiri.Entah kenapa, Wendy membawa Kenzo ke bandara. Sesampainya di pintu kedatangan bandara, Wendy terlihat sedang menunggu dengan bersemangat.Wendy tertawa ke arah Kenzo yang terlihat malas dan bosan. “Jangan khawatir, kamu tidak akan kecewa ikut denganku hari ini. Yang kita jemput sekarang adalah kakak senior di kuliahku dulu. Kami berdua disebut sebagai dua wanita tercantik sekolah, loh!”Kenzo mengabaikan kalimat terakhir Wendy dan berkata, “Kamu belajar di Universitas LH?”“Hmm?” Wendy merasa aneh dengan pertanyaan Kenzo. “Jangan bilang, kamu juga begitu?” Namun, dia menggelengkan kepalanya. “Tidak, kalau kamu lulus dari sana, tak mungkin kamu berakhir jadi pekerja konstruksi.”Sudut mulut Kenzo berkedut, merasa gemas dengan iblis kecil di hadapannya itu. Namun, dia

  • Ternyata Menantu Miliarder   98. Kotor!

    Di lobi kantor, Barry memandang keduanya dan berkata, “Ehem, aku tidak menyangka kalian begitu cepat menjalin hubungan. Aku kira, prosesnya sedikit lama. Tapi ternyata...”Mendengar hal ini wajah Wendy sedikit memerah. Antara malu, senang, atau bahkan segan karena papanya tahu dia mengucapkan hal seperti itu tadi pada Kenzo.Baru akan menjelaskan, Barry berkata lagi, “Kenzo, jangan khawatir. Aku jelas menerimamu. Kalau tidak, aku masabodoh dengan Erlangga dan tidak mengajak kalian naik. Berhubung sekarang kalian sedang duduk berdampingan, aku harap, kalian segera cari waktu untuk tentukan hari pernikahan!”Mulut Kenzo berkedut, pria tua ini sudah jelas kehilangan kewarasannya! Betapa besar keinginan Barry untuk menikahkan putrinya?!“Ayah!” Wendy memerah, dan dengan cepat melepaskan lengan Kenzo.“Apa yang Ayah bicarakan? Hanya karena Erlangga datang untuk menggangguku barulah aku minta Kenzo membantu sedikit. Aku belum siap menikah. Aku juga belum sepenuhnya kenal sama Kenzo. Ayolah,

  • Ternyata Menantu Miliarder   97. Habis Sudah Nyawamu!

    Semenjak Kenzo minta tolong pada Clara untuk menyelesaikan beberapa masalah seputar bisnis dan perekonomian Daidalos, mereka berdua mulai akrab.Sampai pada akhirnya, Clara meminta Kenzo datang ke apartemennya, lalu ganti pakaian bagus karena mereka berdua akan menghadiri sebuah pesta yang juga dihadiri beberapa miliarder terkemuka negeri ini.Zachery yakin, Kenzo melakukan ini semua bukan tanpa sebab. Mengingat, Kenzo bukan orang sembarangan yang mau begitu saja diajak keluar oleh seorang gadis cantik.Lalu, matanya berbinar. “Ya, dia orang yang diakui Clara sebagai pacarnya, baru beberapa hari lalu saat mereka berdua nampak mesra di sebuah pesta. Kenapa sekarang dia jadi pacar Wendy Kang?! Apa hubungannya dengan Barry Kang?!”Banyak pertanyaan muncul di benak Zachery, tapi dia tidak mengatakan apa pun. Kebetulan dalam hal ini, lawan utama Kenzo bukanlah dirinya, melainkan Erlangga Dirga!Di sisi lain, Kenzo sedang berusaha membebaskan diri, tetapi Wendy menggenggamnya erat-erat. Pad

  • Ternyata Menantu Miliarder   96. Erlangga dan Zachery : Dua Kuman

    Terlihat wajah Wendy sedikit merah saat ini. Terlihat sekali bahwa gadis itu malu diperhatikan begitu banyak orang. Lebih-lebih, ketika dia akan dilamar di hadapan publik.Ekspresi di wajah Wendy begitu dingin, tidak ramah seperti ketika dirinya bertemu dengan Kenzo. Ini jelas adalah Wendy yang dulu pertama kali Kenzo lihat di Hotel Marriot, angkuh dan dingin.Terlihat Wendy melirik ke kanan dan ke kiri, mencari seseorang.Alih-alih tersadar bahwa orang yang Wendy cari adalah dirinya, Kenzo malah terkekeh.“Wah, menarik, menarik! Aku bantu rekam video untuknya saja!” batin Kenzo sembari mengeluarkan ponselnya.Kenzo kemudian berusaha untuk maju ke barisan paling depan. Lalu, dia ikut berseru mengikuti orang-orang lainnya sembari merekam video.Karena dirinya sekarang di barisan depan, Kenzo dapat dengan mudah terlihat oleh Wendy. Gadis itu segera memutar bola matanya ketika dia melihat wajah antusias Kenzo saat merekam dengan ponselnya.Pada saat ini, pintu mobil tiba-tiba terbuka. Se

  • Ternyata Menantu Miliarder   95. Wendy Mulai Jatuh Cinta

    Kenzo lanjut berbaris menunggu busnya datang. Dia tidak terlalu peduli. Kalau kedua orang itu berani macam-macam, tidak sulit baginya untuk menangani keduanya.Sampai di tujuannya, Kenzo sedikit terkejut. Sebuah gedung perkantoran yang menjulang tinggi berdiri di hadapannya. Di depan gedung tersebut, terlihat palang yang menunjukkan nama perusahaan itu.“Grup Panorama,” ucap Kenzo sembari membaca. “Hah ….” Kenzo menghela napas.Grup Panorama adalah salah satu perusahaan Barry. Ternyata, Wendy, gadis kecil itu, menyuruhnya bermain ke perusahaan mereka!“Apa aku boleh membatalkan pertemuan ini?” gumam Kenzo dalam hati.Pada akhirnya, Kenzo melangkahkan kakinya maju untuk menghampiri pintu masuk kantor. Tak berapa lama, dia sadar bahwa di depan pintu masuk gedung, terdapat sekelompok orang yang sedang menyiapkan sesuatu. Di luar area perusahaan, ada begitu banyak orang yang juga menonton.“Oh?! Pengakuan cinta?!” Kenzo menyeringai, sedikit tertawa.Terlihat di depan lobi terdapat sebuah

  • Ternyata Menantu Miliarder   94. Telepon Gadis Manja

    Kenzo merasa sangat senang setelah berhasil membungkam seluruh anggota keluarga Latusia.Kemenangan sudah ada di tangannya. Dia tidak lagi takut jika berhadapan dengan mereka. Rasa percaya dirinya perlahan bangkit, apalagi ketika melihat Stella mengemis agar Lithon Group mau bekerja sama dengan perusahaan logistik milik Heri.Perlahan, Dia merasa beban di hatinya terangkat dan tubuhnya terasa ringan, bahkan udara yang dia hirup terasa lebih baik!Tiba-tiba, Kenzo terbatuk. “Lupakan, udara masih saja buruk. Banyak polusi,” batinnya.Dari awal sampai akhir, Kenzo tidak pernah menyebutkan dari mana uangnya berasal. Dia sama sekali tidak peduli mengenai apa yang dipikirkan keluarga Claudia. Selagi Kenzo punya uang, keluarga wanita itu hanya bisa menyesalinya!Seperti yang dipikirkan Kenzo, saat ini di rumah Claudia, semua orang sedang terdiam. Terlihat sosok Martha memegangi wajahnya, ekspresinya sangat jelek.“Dia benar-benar berani memukulku! Aku tak akan melupakan dendam ini!” Martha m

  • Ternyata Menantu Miliarder   93. Dominasi Kenzo

    “Kamu—!”“Hampir sebelas bulan terakhir, aku selalu pergi pagi pulang malam membanting tulang untuk bekerja. Memang, penghasilanku tak banyak, tapi paling tidak cukup untuk menghidupi kalian! Mobil, cicilan rumah dan villa, perhiasan, kurang apalagi?”Kenzo menumpahkan emosinya. “Setiap bulan aku bawa pulang kurang lebih dua puluh lima juta, kalian kira itu mudah dengan hanya bekerja di konstruksi saja?” Dia tertawa mengejek. “Lalu, kalian melakukan apa? Merendahkanku saja! Kalian pernah kerja sedikit pun? Tidak!”“Selama Hampir sebelas bulan kalian menghinaku selagi aku menafkahi kalian, tapi aku tak pernah mengatakan apa pun. Segala kerja kerasku tak pernah mendapatkan satu pun kalimat terima kasih. Kamu anggap Claudia cantik dan harusnya dapat orang kaya, bukan seorang pekerja kasar. Hampir sebelas bulan ini, apa kebaikan yang kalian berikan padaku?!” teriak Kenzo.Selagi Kenzo meluapkan kebenciannya, semua orang terdiam dan membeku di tempat. Namun, Kenzo sama sekali belum selesai

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status