Share

Bab 14 - Boleh, Mas!

"Bukan apa-apa, Leon. Lu itu orang paling cuek. Kalau ga ada untung buat diri lu, emang lu mau ikut repot?" ujar Baharudin.

"Lu sadis ngomong gitu. Lebay. Gue juga punya perasaan. Hati gue bukan dari batu, Bro!" sahut Leon.

Baharudin ngakak. Leon terpancing dan sedikit emosi.

"Oke, my man. Terus, tuh cewek gimana? Jadi lu minta kerjaan apa mandor lu?" tanya Baharudin.

"Ngarang. Pak Sujana itu asisten Papa," kata Leon meluruskan.

"Alaah, buat aku dia mandor. Mandor khusus anak Tuan Alvarez." Baharudin tidak mau mengalah. "Itu cewek gimana?"

"Gue ga tahu gimana, tapi dia akhirnya dapat kerjaan. Jadi penjaga toilet di mal." Leon menjawab.

"Beneran? Lu ketemu lagi sama dia? Namanya?" Baharudin terus bertanya. Dia hanya mau memastikan Leon tidak akan memikirkan lagi luka lamanya karena Hera. Itu masa-masa paling berat buat Leon. Sejak itu Leon tidak pernah mau berhubungan dekat dengan wanita manapun, kecuali sebagai teman. That's it.

"Namanya bagus juga. Dan kurasa cocok dengan waja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status