Share

Catatan Author

Penulis: reefisme
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-09 23:44:45

Aveline menjerit keras, suaranya memenuhi lorong sempit yang hanya diterangi lampu jalanan buram.

Tubuhnya gemetar saat sebuah tangan kuat tiba-tiba meraih pinggangnya.

"Apa maksudnya ini?!" Aveline berteriak lagi, mencoba melawan, tapi tak ada yang mendengarnya.

Udara malam yang dingin membuatnya semakin waspada, namun pria di depannya begitu cepat.

Sebelum ia bisa bereaksi lebih jauh, bibirnya langsung tertutup oleh sesuatu yang hangat dan mendesak—bibir pria yang kini mencengkeramnya erat.

Aveline meronta-ronta, hatinya dipenuhi kepanikan.

Tubuhnya kaku saat pria itu memeluknya dengan kuat, membuka jaket kulit hitamnya seolah bersiap melakukan sesuatu yang lebih buruk.

Mata Aveline melebar ketakutan.

‘Tidak mungkin,’ pikirnya, ‘Apakah dia akan memperkosaku?’

Ia semakin panik, berusaha membebaskan diri dari genggaman pria itu.

Namun, pria itu begitu kuat.

Semua tenaga Aveline seolah menguap, terjebak dalam dekapannya yang erat.

Lalu, suara langkah kaki terdengar dari kejauhan.

Sekelompok pria berpakaian hitam lewat, tak jauh dari mereka.

Aveline bisa merasakan degup jantungnya memacu lebih cepat.

Ia ingin berteriak meminta pertolongan, namun bibirnya masih terkunci oleh ciuman paksa pria itu.

Anehnya, mereka yang lewat tak memperhatikan, menganggap mereka hanyalah pasangan yang sedang berciuman di tempat sepi.

Kelompok itu berlalu begitu saja, tanpa sedikit pun menoleh.

Setelah kelompok itu pergi, pria tersebut melepaskan bibirnya dari Aveline.

Napas gadis itu terengah, dan wajahnya memerah akibat percampuran rasa malu, marah, dan kebingungan.

‘Apa yang baru saja terjadi?’ pikirnya, terperangkap dalam kegelisahan yang mencekam.

Sang pria menatapnya dengan tatapan dingin, seolah tak terjadi apa-apa.

“Maaf,” ucapnya dalam bahasa Inggris yang terdengar fasih. “Nanti aku akan ganti rugi,” tambahnya tanpa emosi.

"Maaf?" Aveline terkejut, pikirannya berputar cepat. “Ganti rugi?”

Semua rasa takut berubah menjadi amarah yang membara.

“Ganti rugi apa, BRENGSEK!!” teriaknya marah sambil melayangkan tamparan kuat ke wajah pria itu.

PLAK!!

Tamparan itu mendarat dengan keras, membuat wajah pria itu terpaling ke samping.

Ekspresinya berubah sejenak, jelas tidak menyangka gadis yang tampak lemah ini memiliki kekuatan sebesar itu.

Tapi Aveline tidak berhenti.

Dengan napas yang tersengal-sengal, ia bersiap memberikan tamparan berikutnya.

Namun sebelum tangannya bisa melayang, sang pria dengan sigap menangkap pergelangan tangan gadis itu.

Aveline terkesiap.

Pria itu lebih cepat dari yang ia duga.

Detik itu, ia bisa melihat jelas wajah pria tersebut di bawah cahaya samar.

Ryunosuke Ashikaga, pria yang berdiri di depannya, adalah pemandangan yang memukau namun berbahaya.

Ia terlihat berbeda dari kebanyakan pria Jepang pada umumnya, ia terlihat berdarah campuran. Jepang dengan ras kaukasia.

Wajahnya sangat tampan dengan garis rahang tajam yang tegas, mata hazel yang tenang namun memancarkan aura kekuasaan, serta rambut hitam pekat yang sedikit acak, menambah daya tarik liar pada dirinya.

Bibir yang tadi mencuri ciumannya kini menutup rapat dalam ketegangan.

Ryunosuke pun terpaku sejenak saat melihat Aveline dengan lebih jelas.

Matanya yang menilai, langsung dapat merasakan bahwa gadis ini… berbeda.

Aveline Ellworth memiliki kecantikan yang tak tertandingi, dengan rambut cokelat bergelombang yang berkilauan di bawah sinar bulan.

Kulitnya putih pucat namun bercahaya, dan mata kelabu yang kini membara dalam kemarahan, membuatnya semakin menarik.

Wajah gadis itu memiliki kelembutan yang menyamarkan kekuatan batinnya, membuat Ryunosuke tertegun sejenak.

Namun, Aveline tidak tinggal diam.

Ketika ia hendak memaki lagi, Ryunosuke tiba-tiba memalingkan wajahnya, melihat ke arah kelompok pria yang tadi lewat.

Komplotan itu ternyata berbalik, terlihat bergerak mendekat lagi ke arah mereka.

Dengan cepat, tanpa peringatan, Ryunosuke kembali mengecup bibir Aveline.

Ciuman kedua ini lebih singkat namun tetap mendesak.

Aveline terkesiap dalam keterkejutannya, hatinya berdebar lebih kencang.

“Namaku Ryu. Ryunosuke. Aku akan menebusnya nanti,” bisik Ryunosuke di antara ciumannya sebelum akhirnya melepaskan Aveline dan bergerak cepat menjauh dari tempat mereka berdiri.

Aveline hanya bisa berdiri mematung, masih merasakan panas bibir Ryunosuke di bibirnya.

Tangannya otomatis terangkat, menyentuh bibirnya yang baru saja dicuri untuk kedua kalinya.

Shock merayap pelan ke seluruh tubuhnya. Ciuman pertamanya… dicuri begitu saja!

"BRENGSEK!" Aveline berteriak, suara marahnya menggema di lorong sempit itu. “Aku akan balas kau, brengsek! Aku akan bilang pada ayahku, dan kau akan mati dalam hitungan hari!”

Namun seketika itu juga Aveline terdiam.

Napasnya tertahan saat menyadari sesuatu; Ia tidak bisa menghubungi ayahnya.

Matanya melebar saat mengingat bahwa dirinya sekarang berada di Jepang, ribuan mil jauhnya dari Amerika, dan lebih penting lagi… dia melarikan diri dari ayahnya, Arion Ellworth, pria paling protektif yang pernah ada di hidupnya.

Dengan perasaan campur aduk antara marah, malu, dan frustrasi, Aveline mendengkus.

Ryunosuke Ashikaga, pria asing yang baru saja mencuri ciuman pertamanya, akan menjadi musuh besar bagi dirinya.

"Sialan," gerutu gadis itu, menendang kecil batu di dekat kakinya. "Aku akan membalasmu, pria brengsek. Tunggu saja."

* * *

============================================

ReeFellows!

Itu draft yang Author buat saat tetiba terpikirkan ide itu. Entah kapan akan Author bikin bukunya, karena Author sedang dalam persiapan membuat buku lain.

Kemugkinan buku lain tersebut akan tayang awal November. Pastikan teman-teman follow akun Author dan pantau notifikasinya yaa. Karena pasti ReeFellows akan dapat notif itu, saat buku baru Author keluar. Atau follow akun isnt4gram Author @reef.is.me untuk mengikuti update terbaru dari Author.

Yang mau kasih tambahan ide, boleh ikut bawelin di kolom komentar yaa!

Oya satu lagi. Kalau boleh, Author minta bantu berikan ulasan berbintang kalian di cover depan yaa... Itu untuk penilaian dari bagi Author juga atas buku ini.

Thanks a lot and God Bless you all!! 

Sampai Ketemu Lagi di Buku Author yang lain!!

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (36)
goodnovel comment avatar
reefisme
Hehe iya kak Roxena. Tenang aja, setiap cerita Author selalu berusaha utk ciptakan dunianya sendiri. Arion dan Elara sdh aman di dunianya ꈍ .̮ ꈍ✿ Ada 2 karya yg sdg antri di review. Author tunggu kak Roxena di buku2 itu yaa... ( ´͈ ᵕ `͈ )◞♡
goodnovel comment avatar
reefisme
Tungguin lagi ya kak. Ini Author ada 2 naskah yg sedang di review oleh Editor. Utk Aveline spt nya Author tunda dulu, karena babang Ethan mau tayang. ◟( ̆ 3 ̆)◞
goodnovel comment avatar
reefisme
Ashiappp kaa Tauristy!! Tungguin yg uncle nya Aveline dulu ya kaa ( ´͈ ᵕ `͈ )◞♡
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   Catatan Author

    Aveline menjerit keras, suaranya memenuhi lorong sempit yang hanya diterangi lampu jalanan buram.Tubuhnya gemetar saat sebuah tangan kuat tiba-tiba meraih pinggangnya."Apa maksudnya ini?!" Aveline berteriak lagi, mencoba melawan, tapi tak ada yang mendengarnya.Udara malam yang dingin membuatnya semakin waspada, namun pria di depannya begitu cepat.Sebelum ia bisa bereaksi lebih jauh, bibirnya langsung tertutup oleh sesuatu yang hangat dan mendesak—bibir pria yang kini mencengkeramnya erat.Aveline meronta-ronta, hatinya dipenuhi kepanikan.Tubuhnya kaku saat pria itu memeluknya dengan kuat, membuka jaket kulit hitamnya seolah bersiap melakukan sesuatu yang lebih buruk.Mata Aveline melebar ketakutan.‘Tidak mungkin,’ pikirnya, ‘Apakah dia akan memperkosaku?’Ia semakin panik, berusaha membebaskan diri dari genggaman pria itu.Namun, pria itu begitu kuat.Semua tenaga Aveline seolah menguap, terjebak dalam dekapannya yang erat.Lalu, suara langkah kaki terdengar dari kejauhan.Sekelo

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 94 : Cinta Sesungguhnya

    Langit sore yang kemerahan menyelimuti San Francisco Bay, tempat di mana sebagian besar kehidupan cinta sepasang insan berkisah.Suara ombak yang berdeburan pelan di pantai menciptakan melodi yang damai, selaras dengan angin sepoi-sepoi yang menyapu lembut permukaan laut.Elara berdiri di ujung dermaga kayu, menatap cakrawala yang tampak tanpa batas, tempat di mana langit bertemu lautan.Matanya menerawang, namun wajahnya kini memancarkan ketenangan yang baru.Dalam dekapan hangatnya, bayi kecil mereka terlelap, wajahnya damai seperti ibunya.Sudah lama sejak pertarungan hidup dan mati di acara peresmian Imera Sky Tower, dan sejak saat itu, kehidupan Elara dan Arion berubah drastis.Banyak hal yang telah dilalui—pengkhianatan, luka, cinta yang terlupakan dan kemudian dipulihkan.Namun hari ini, di bawah cahaya senja yang lembut, semuanya terasa sempurna.Tiba-tiba, langkah kaki yang berat namun mantap terdengar dari belakangnya.Elara tidak perlu menoleh untuk tahu siapa yang datang.A

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 93 : Seorang Ellworth Junior

    Arion duduk di ujung ranjang, pandangannya terpaku pada sosok mungil yang ada dalam dekapannya.Bayi perempuan itu terlelap dengan tenang, tubuhnya begitu kecil dan lembut seperti boneka porselen.Pipinya yang kemerahan tampak menggemaskan, kulitnya sehalus sutra dengan bulu-bulu halus yang masih tersisa di atas kepalanya.Mata bayi itu masih tertutup, namun ketika sempat terbuka sesaat, Arion melihat dengan jelas iris matanya yang kelabu, warna yang sama seperti miliknya—sebuah tanda tak terbantahkan bahwa bayi itu adalah darah dagingnya.Bibir kecilnya bergerak perlahan, seakan sedang menghisap udara, dan tangannya yang mungil mengepal erat, menggenggam sepotong kain selimut.Arion tersenyum kecil, hatinya penuh dengan rasa takjub yang tak pernah ia sanggup perkirakan sebelumnya.Di dalam ruangan itu, hanya suara napas lembut bayi perempuannya yang terdengar, membuatnya seperti terhanyut dalam keajaiban kecil yang ia pegang.Sudah lebih dari setengah jam, namun Arion tak bisa melepa

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 92 : Imera Sky Tower Grand Inauguration

    Arion mengangguk pelan, melanjutkan penjelasannya. “Selama aku menjalankan peranku sebagai The Draven, orang itu mengambil peran menjadi diriku, Arion Ellworth. Sehingga tidak ada yang curiga. Kecelakaan di Sunol itu terjadi pada doppelganger-ku.”Elara terdiam sejenak, mencoba mencerna informasi yang baru saja diterimanya. “Jadi... orang itu? Apakah dia tewas dalam kecelakaan itu? Bagaimana aku bisa membedakan kalian? Bagaimana jika suatu saat aku salah mengenali orang itu sebagai dirimu?”Arion tersenyum melihat kepanikan sang istri. “Jangan khawatir, Honey. Orang itu berhasil selamat oleh orang-orangku. Wajahnya tidak sepenuhnya mirip denganku. Hanya postur tubuh dan perilakunya yang serupa. Aku membuatnya menjalani operasi plastik untuk mengubah beberapa bagian, seperti rahang dan hidung saja. Namun, saat dia menjalankan peran sebagai aku, dia menggunakan prosthetic mask yang dibuat menyerupai wajahku.”Elara memandang Arion, dengan sorot kompleks. “Astaga… sampai seperti itu kau m

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 91 : Menemui Imelda

    Elara dan Arion berdiri di tengah keheningan, menghadap sebuah makam dengan batu nisan marmer yang megah. Di atasnya terukir dengan indah: Imelda Ellworth. Satu buket mawar putih mewah yang segar ditempatkan rapi di atas pusara, memberikan sentuhan penuh penghormatan. Pemakaman ini, yang terletak di Cypress Lawn Memorial Park, San Francisco—tempat peristirahatan terakhir para keluarga kaya dan terpandang—dikelilingi oleh pohon-pohon ek yang menjulang tinggi. Jalanan berkerikil putih menghubungkan setiap makam, dan di kejauhan terlihat pemandangan laut yang tenang, menambah suasana damai nan elegan. Udara pagi terasa sejuk, disertai suara angin yang membelai lembut pepohonan. Elara memandang ke sekeliling area pemakaman yang tampak megah, penuh dengan nisan-nisan yang terbuat dari batu marmer putih dan hitam. Di antara semua itu, nisan Imelda berdiri sebagai salah satu yang paling indah, seperti sebuah karya seni yang mencerminkan kehidupan seseorang yang telah meninggalkan jejak

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 90 : Hukuman Untuknya

    Arthur Ellworth, atau Clay Mallory, kini duduk di sudut sel gelap penjara federal, matanya kosong menatap dinding dingin yang tak lagi bergema dengan wibawa yang pernah ia miliki.Hanya bayangan suram yang tersisa, menggantung di antara kesadaran dan kehancuran. Di penjara ini, waktu seolah-olah melambat, setiap detik menjadi siksaan yang tidak berujung.Hari ini, seorang penjaga penjara menghampiri pintu selnya.Wajah penjaga itu datar, tidak ada belas kasihan, tidak ada penghormatan.Hanya secarik kertas yang dilempar ke lantai di depan Arthur, yang langsung mengenal lambang Ellworth di atasnya.Tangannya yang dulu perkasa sekarang gemetar ketika meraih kertas itu.Di dalamnya, satu pesan singkat yang menghantamnya dengan kejam: "Semua aset, kekayaan, dan perusahaan yang pernah kau curi telah dikembalikan kepada pemiliknya yang sah—Aiden Ellworth."Arthur meremas kertas itu dengan tangannya yang gemetar, rasa panas menjalar da

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status