Share

Reefterview 2

Author: reefisme
last update Last Updated: 2024-09-01 18:55:51

Ethan tertawa lepas.

Arion : “Selesai dari sini kita mampir di Imperial Club lagi. Ok?”

Ethan : “Oke!”

Elara mencubit lengan Arion.

Elara : “Jangan bikin ribut di sini. Malu.”

Arion : “Dia duluan, Honey…”

Melihat kemesraan Arion dan Elara, Presenter pun tertawa.

Presenter : “Sudah-sudah. Kita lanjut ok?”

Mereka semua kemudian kembali melihat ke arah layar besar yang menampilkan pertanyaan berikutnya.

Presenter : “Nah pertanyaan ini berasal dari Tauristy. Kalau tidak salah, Tauristy ini pemberi hadiah terbesar pada buku ini ya?”

Author : “Itu benar. Terima kasih untuk kak Tauristy, kak Zhen, kak Heny, kak Asnila, kak Jie, kak Karin, kak Janaka atas support hadiahnya… Dan semua teman-teman penyumbang Gems, terima kasih sekali!”

Presenter : “Pertanyaan dari Tauristy ini ada 2. Pertama untuk Mr. Ellworth. Pertanyaannya terlihat dalam. Apa yang akan Anda lakukan, jika Elara meninggalkan Anda selamanya. Apa Anda akan kembali ke dunia hitam? Apa akan bisa mencintai wanita lain?”

Ethan terdengar berdecak.

Ethan : “Astaga itu memang dalam dan berat. Jawab tuh, Mr. Ellworth…”

Arion terlihat terdiam sejenak. Ia tetap terlihat tenang, lalu memberikan jawabannya.

Arion : “Elara akan bersamaku selamanya. Jika pun ia pergi lebih dulu, mungkin aku sudah amat tua. Aku tidak akan terpikir mencintai wanita lain selain dirinya.”

Presenter : “So sweet! Tapi jika itu terjadi saat kalian masih muda atau jauh dari tua?”

Arion : “Tidak perlu repot-repot. Aku akan mendatangi Author untuk tidak menulis yang aneh-aneh. Itu saja.”

Author tertawa canggung dan terbatuk beberapa kali.

Author : “Author gak akan nulis yang aneh-aneh. Dah, jangan datangi Author. Ok? ‘Ancaman’ dari kak Leacy saja sudah membuat Author merinding. Apalagi ditambah kamu.”

Presenter : “Baiklah… baiklah. Itu memang terlalu menakutkan untuk diteruskan. (Tertawa) Oke, pertanyaan kedua dari Tauristy adalah untuk Mr. Wayne. Kamu pria capable, high value, amazing dan untouchable untuk para jelata, katanya. Apa kriteria wanita idamanmu? Apa mungkin kau akan mencintai wanita dari kalangan biasa?”

Ethan berdeham. Manik birunya kini terarah pada Elara. Namun, belum sempat Ethan membuka mulut, Arion menyela pria itu.

Arion : “Don’t you dare!” (Jangan berani-beraninya)

Ethan terkekeh karena merasa Arion tahu bahwa Ethan akan menyebut Elara sebagai kriteria idamannya.

Ethan : “Dasar posesif! Well… itu pertanyaan aneh, Nona Tauristy. Sebelum Elara diketahui sebagai putri paman James, aku sudah menyukainya. Artinya, kelas sosial bukanlah pembatasku dalam menyukai seseorang. Aku hanya perlu tersentuh hati. Siapapun dan apapun latar belakang wanita itu, jika ia melakukannya, maka aku akan mengejarnya.”

Presenter : “Jawaban diplomatis yang baik, Mr. Wayne! Mari kita teruskan pada pertanyaan lainnya. Ini dari Sri Nihlatunnuha. Sepertinya untuk Author. Kapan Season 2 nya lanjut?”

Author : “Ini sebenarnya sekaligus sudah terjawab tadi ya. Author dengan senang hati akan membuat Season 2, namun tentunya akan mengumpulkan bahan-bahan serta observasi yang diperlukan, agar cerita yang dibuat tidak terkesan ‘amat ngawur’. Kemudian, Author juga butuh persetujuan dari pihak GoodNovel untuk ini. Teman-teman bisa bantu kasih feedback positif agar GN bisa melihat bahwa buku ini memang layak untuk berlanjut S2.”

Presenter : “Apa ada rencana launching buku lain?”

Author : “Ada. Sudah direncanakan oleh Author dan pihak Editor GN, untuk menayangkan judul baru. Tapi mungkin baru dilakukan pertengahan bulan ini.”

Presenter : “Oke… ternyata begitu ya. Baik, kita lanjut. Oh sebentar! Ini pesan dari Yus Riani mengatakan untuk menyisakan 1 model Arion!"

Author tertawa.

Author : “Sold out, kak Yus…”

Presenter : “Saya rasa juga demikian. Oke kita lanjut. Dari Asnila di Jakarta. Pertanyaan untuk Miss Stewart. Apa motif Anda membohongi Elara?”

Jeanne menarik napas, lalu tertawa kecil.

Jeanne : “Akhirnya kebagian juga ditanya. Well… tidak ada motif apa-apa. Karena pekerjaan ayahku memang pekerjaan gelap di dunia hitam, aku tidak ingin siapapun mengetahuinya. Termasuk Elara. Itu saja.”

Presenter : “Semoga jawaban itu bisa memuaskan Nona Asnila. Oke, kita lanjut lagi. Ini berasal dari Meiranda Sandria. Pertanyaan ini untuk Mr. Ellworth. Jika Elara belum terungkap sebagai anggota keluarga Wayne, apa yang akan kau lakukan untuk mendapat restu Arthur Ellworth?”

Arion mengangguk kecil lalu menatap sekilas Elara sebelum ia menjawab dengan suara berat dan seksinya.

Arion : “Apapun akan kulakukan. Lagipula Arthur hanya peduli pada urusan AE Group. Selama itu bisa kuurus dengan prima dan sempurna, Arthur kemungkinan besar akan tutup mata dengan siapa aku menikah.”

Elara mengelus lengan Arion, lalu ikut menambahkan.

Elara : “Aku juga akan berusaha meyakinkan ayah mertua dan ibu mertua untuk bisa menerimaku. Awalnya aku memang insecure, tapi menerima cinta yang begitu besar dari Arion, itu membuatku lebih percaya diri. Dan aku yakin dia selalu menjagaku.”

Presenter : “Itu manis sekali! Oke… kita menjelang pertanyaan terakhir, Dan ini berasal dari… Oh! Dari Leacykelces! Bukankah ini yang sering 'mengancam' mu, Author?”

Author tertawa.

Author : “Ya. Dia sampai mau bantuin siapin tujuh belasan dan sampai mengancam akan menghantuiku jika tidak buru-buru melanjutkan S2 buku ini….”

Seluruh penghuni ruangan itu ikut tertawa.

Presenter : “Oh ya ampun. Menakutkan sekali! Tapi memang itu yang harus dilakukan, bukankah begitu nona Leacy? Agar Author kita ini tetap giat dalam update dan menelurkan buku lainnya! Oke oke… pertanyaan darinya adalah adegan mana yang paling tidak disukai dan membuat penyesalan? Pertanyaan itu untuk setiap pemeran di sini. Mari kita mulai dari Ms Stewart!”

Jeanne : “Adegan saat aku tidak jujur pada Elara. Harusnya sejak awal aku terbuka padanya.”

Presenter : “Lanjut Ms Goldwin, lalu Mr. Wayne dan terakhir, pasangan romantis kita!”

Isabelle : “Adegan aku mengabaikan Lucas. Seharusnya aku mulai membuka hati saja pada Lucas, bukan terobsesi pada Arion. Well… tapi itu tuntutan skenario.”

Ethan : “Adegan saat lelang kalung. Harusnya aku abaikan Dianne dan terus menawar untuk kalung itu. Aku mungkin memiliki momen romantis, saat pemberian kalung itu pada Elara. Sayang sekali, Authornya tidak tega pada Arion."

Ethan menyugar rambutnya dan tersenyum miring.

Ethan : "Oh ya satu lagi. Adegan saat di kamar hotel dengan Elara. Harusnya aku tidak terlalu bersikap sopan dan mengambil sedikit kesempatan saat itu!”

Arion : “Kau mau mati?”

Elara menepuk paha Arion, lalu mengambil giliran menjawab.

Elara : “Kalau aku, adegan dimana aku harus meminta waktu satu tahun setelah kejadian tewasnya ayah Jeanne dan aku tahu pekerjaan gelap Arion. Seharusnya aku meminta dan mendengar penjelasan Arion dengan baik. Saat itu, pertama kalinya Arion mengatakan cinta padaku. Tapi aku bersikeras. Mau bagaimana lagi, aku harus mengikuti karakter yang diciptakan Author, kan? Aku betul-betul ketakutan dan ingin pergi jauh dari Arion.”

Presenter mengangguk.

Presenter : “Terakhir Anda, Mr. Ellworth.”

Arion : “Well… sudah jelas untukku. Adegan yang paling tidak kusukai dan paling kusesali adalah adegan ranjang dengan Elara.”

Presenter : “Kok bisa?”

Arion menatap Elara dengan senyuman nakal.

Arion : “Tidak kusuka, karena terlalu sebentar. Seharusnya Author membuat 3 bab lebih khusus untuk adegan itu bersamanya.”

Elara menepak keras lengan kokoh Arion, membuat pria itu harus berpura mengaduh.

Ethan : “Huh, maunya!”

Presenter tertawa riang atas semua hal yang terjadi di dalam ruangan itu. Ia lalu kembali pada Author dan memberinya pertanyaan penutup.

Presenter : “Jadi, inilah akhir dari Reefterview. Apakah ada harapan atau pesan yang ingin Anda sampaikan kepada ReeFellows, Author?”

Author : “Terlalu banyak. Tak henti rasa terima kasih dan juga penghargaan sebesar-besarnya bagi teman-teman atau ReeFellows yang telah sudi mengikuti buku ini hingga akhir. Semoga ini menjadi hiburan untuk semuanya dan kita akan terus dan tetap saling terhubung melalui kata-kata…..”

Kamera berhenti menyorot, dan lampu-lampu pun akhirnya padam.

Namun niat Author untuk terus berkarya, semoga tidak akan pernah padam.

* * *

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (13)
goodnovel comment avatar
leacykelces
wajib season 2 thor atau aku akan menghantuimu
goodnovel comment avatar
New Betsi Damisi
di tunggu ya thor kelanjutan buku yg lain nya semangat cari inspirasi nya ya supaya lancar alur cerita nya
goodnovel comment avatar
Yus Riani
oh iya kak thor,ada gak karya kk author yg sebelum ini biar aku gak bete nungguin arion muncul lagi d S2
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   Catatan Author

    Aveline menjerit keras, suaranya memenuhi lorong sempit yang hanya diterangi lampu jalanan buram.Tubuhnya gemetar saat sebuah tangan kuat tiba-tiba meraih pinggangnya."Apa maksudnya ini?!" Aveline berteriak lagi, mencoba melawan, tapi tak ada yang mendengarnya.Udara malam yang dingin membuatnya semakin waspada, namun pria di depannya begitu cepat.Sebelum ia bisa bereaksi lebih jauh, bibirnya langsung tertutup oleh sesuatu yang hangat dan mendesak—bibir pria yang kini mencengkeramnya erat.Aveline meronta-ronta, hatinya dipenuhi kepanikan.Tubuhnya kaku saat pria itu memeluknya dengan kuat, membuka jaket kulit hitamnya seolah bersiap melakukan sesuatu yang lebih buruk.Mata Aveline melebar ketakutan.‘Tidak mungkin,’ pikirnya, ‘Apakah dia akan memperkosaku?’Ia semakin panik, berusaha membebaskan diri dari genggaman pria itu.Namun, pria itu begitu kuat.Semua tenaga Aveline seolah menguap, terjebak dalam dekapannya yang erat.Lalu, suara langkah kaki terdengar dari kejauhan.Sekelo

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 94 : Cinta Sesungguhnya

    Langit sore yang kemerahan menyelimuti San Francisco Bay, tempat di mana sebagian besar kehidupan cinta sepasang insan berkisah.Suara ombak yang berdeburan pelan di pantai menciptakan melodi yang damai, selaras dengan angin sepoi-sepoi yang menyapu lembut permukaan laut.Elara berdiri di ujung dermaga kayu, menatap cakrawala yang tampak tanpa batas, tempat di mana langit bertemu lautan.Matanya menerawang, namun wajahnya kini memancarkan ketenangan yang baru.Dalam dekapan hangatnya, bayi kecil mereka terlelap, wajahnya damai seperti ibunya.Sudah lama sejak pertarungan hidup dan mati di acara peresmian Imera Sky Tower, dan sejak saat itu, kehidupan Elara dan Arion berubah drastis.Banyak hal yang telah dilalui—pengkhianatan, luka, cinta yang terlupakan dan kemudian dipulihkan.Namun hari ini, di bawah cahaya senja yang lembut, semuanya terasa sempurna.Tiba-tiba, langkah kaki yang berat namun mantap terdengar dari belakangnya.Elara tidak perlu menoleh untuk tahu siapa yang datang.A

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 93 : Seorang Ellworth Junior

    Arion duduk di ujung ranjang, pandangannya terpaku pada sosok mungil yang ada dalam dekapannya.Bayi perempuan itu terlelap dengan tenang, tubuhnya begitu kecil dan lembut seperti boneka porselen.Pipinya yang kemerahan tampak menggemaskan, kulitnya sehalus sutra dengan bulu-bulu halus yang masih tersisa di atas kepalanya.Mata bayi itu masih tertutup, namun ketika sempat terbuka sesaat, Arion melihat dengan jelas iris matanya yang kelabu, warna yang sama seperti miliknya—sebuah tanda tak terbantahkan bahwa bayi itu adalah darah dagingnya.Bibir kecilnya bergerak perlahan, seakan sedang menghisap udara, dan tangannya yang mungil mengepal erat, menggenggam sepotong kain selimut.Arion tersenyum kecil, hatinya penuh dengan rasa takjub yang tak pernah ia sanggup perkirakan sebelumnya.Di dalam ruangan itu, hanya suara napas lembut bayi perempuannya yang terdengar, membuatnya seperti terhanyut dalam keajaiban kecil yang ia pegang.Sudah lebih dari setengah jam, namun Arion tak bisa melepa

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 92 : Imera Sky Tower Grand Inauguration

    Arion mengangguk pelan, melanjutkan penjelasannya. “Selama aku menjalankan peranku sebagai The Draven, orang itu mengambil peran menjadi diriku, Arion Ellworth. Sehingga tidak ada yang curiga. Kecelakaan di Sunol itu terjadi pada doppelganger-ku.”Elara terdiam sejenak, mencoba mencerna informasi yang baru saja diterimanya. “Jadi... orang itu? Apakah dia tewas dalam kecelakaan itu? Bagaimana aku bisa membedakan kalian? Bagaimana jika suatu saat aku salah mengenali orang itu sebagai dirimu?”Arion tersenyum melihat kepanikan sang istri. “Jangan khawatir, Honey. Orang itu berhasil selamat oleh orang-orangku. Wajahnya tidak sepenuhnya mirip denganku. Hanya postur tubuh dan perilakunya yang serupa. Aku membuatnya menjalani operasi plastik untuk mengubah beberapa bagian, seperti rahang dan hidung saja. Namun, saat dia menjalankan peran sebagai aku, dia menggunakan prosthetic mask yang dibuat menyerupai wajahku.”Elara memandang Arion, dengan sorot kompleks. “Astaga… sampai seperti itu kau m

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 91 : Menemui Imelda

    Elara dan Arion berdiri di tengah keheningan, menghadap sebuah makam dengan batu nisan marmer yang megah. Di atasnya terukir dengan indah: Imelda Ellworth. Satu buket mawar putih mewah yang segar ditempatkan rapi di atas pusara, memberikan sentuhan penuh penghormatan. Pemakaman ini, yang terletak di Cypress Lawn Memorial Park, San Francisco—tempat peristirahatan terakhir para keluarga kaya dan terpandang—dikelilingi oleh pohon-pohon ek yang menjulang tinggi. Jalanan berkerikil putih menghubungkan setiap makam, dan di kejauhan terlihat pemandangan laut yang tenang, menambah suasana damai nan elegan. Udara pagi terasa sejuk, disertai suara angin yang membelai lembut pepohonan. Elara memandang ke sekeliling area pemakaman yang tampak megah, penuh dengan nisan-nisan yang terbuat dari batu marmer putih dan hitam. Di antara semua itu, nisan Imelda berdiri sebagai salah satu yang paling indah, seperti sebuah karya seni yang mencerminkan kehidupan seseorang yang telah meninggalkan jejak

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 90 : Hukuman Untuknya

    Arthur Ellworth, atau Clay Mallory, kini duduk di sudut sel gelap penjara federal, matanya kosong menatap dinding dingin yang tak lagi bergema dengan wibawa yang pernah ia miliki.Hanya bayangan suram yang tersisa, menggantung di antara kesadaran dan kehancuran. Di penjara ini, waktu seolah-olah melambat, setiap detik menjadi siksaan yang tidak berujung.Hari ini, seorang penjaga penjara menghampiri pintu selnya.Wajah penjaga itu datar, tidak ada belas kasihan, tidak ada penghormatan.Hanya secarik kertas yang dilempar ke lantai di depan Arthur, yang langsung mengenal lambang Ellworth di atasnya.Tangannya yang dulu perkasa sekarang gemetar ketika meraih kertas itu.Di dalamnya, satu pesan singkat yang menghantamnya dengan kejam: "Semua aset, kekayaan, dan perusahaan yang pernah kau curi telah dikembalikan kepada pemiliknya yang sah—Aiden Ellworth."Arthur meremas kertas itu dengan tangannya yang gemetar, rasa panas menjalar da

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status