Share

Bab 16

Penulis: Matahari
Saat ini di tengah aula, suara musik sudah berhenti. Andreas masih belum puas. Meskipun selama mereka berdansa Celine menunjukkan dengan jelas kalau dia terpaksa, Andreas merasa Celine sangat menarik.

Tangannya masih memegang pinggang Celine, tidak rela melepaskannya.

"Paman, sudah bisa lepaskan aku?" tanya Celine sambil tersenyum palsu.

Andreas mengernyit lalu berkata dengan nada tegas dan sedikit cemburu, "Sejak kapan aku jadi pamanmu? Lain kali nggak boleh panggil aku paman lagi."

Celine bingung dari mana asal cemburunya ini, tapi tiba-tiba Andreas mengembalikan tasnya.

Tasnya!

Celine langsung tersenyum senang dan ingin berterima kasih pada pria di depannya. Namun, dia teringat tadi pria ini menggigitnya, sampai sekarang bahunya masih sakit.

Pria ini menggigitnya, terus mencuri tasnya!

Celine berkata tanpa takut sambil menggertakkan giginya, "Sialan .... Dasar pencuri!"

Suaranya sangat kecil karena bagaimanapun juga pria di depannya ini adalah orang yang sangat penting.

Namun, Andreas mendengarnya. Wanita ini mengatainya pencuri!

"Heh ...."

Tepat ketika dia mau mempermasalahkan hal ini, Celine segera mundur dan masuk ke kerumunan.

Tatapan Andreas mengikuti sosoknya. Tepat pada saat ini, tiba-tiba Paman William mendekat dan menyerahkan sebuah ponsel pada Andreas.

Andreas menerima panggilan dari Owen Satya, ketua Organisasi Swastamita milik Keluarga Jayadi. Awalnya dia ditugaskan untuk menyelesaikan urusan lain, tapi semalam dia menerima perintah Andreas dan baru tiba di Kota Binara tadi pagi.

Saat ini, Owen sedang mengendalikan seluruh rencana "memancing lawan keluar" malam ini dari jauh. "Tuan, pihak lawan sudah beraksi. Di antara orang-orang yang Anda bawa ke Kota Binara kali ini memang ada mata-mata. Mereka berencana mengambil kesempatan di malam hari untuk menyerang Anda saat Anda dalam perjalanan pulang."

"Tuan, saya sudah menyiapkan semuanya. Anda pergi dulu, serahkan sisanya pada saya."

Andreas melihat sekilas ke kerumunan orang dan tidak menemukan Celine. Awalnya dia mau membawa Celine pergi bersamanya, tapi dia juga tidak mau identitasnya terbongkar.

"Tangkap hidup-hidup!" ujar Andreas datar lalu menutup telepon. Setelah berpesan kepada Paman William, dia meninggalkan aula.

Acara ulang tahun sudah dimulai. Ketika Reza kembali, dia sudah tidak melihat Andreas. Akhirnya, dia mendapat kabar dari Paman William kalau Andreas sudah kembali ke kamar untuk istirahat. Reza pun menghela napas lega.

Namun, dia tidak tahu kalau yang ada di dalam kamar lantai dua hanyalah seorang pengganti.

Saat ini, Andreas yang asli sudah pergi.

Tadi Reza baru tahu kalau Celine mungkin pernah memasuki kamar Andreas, jadi dia merasa marah. Namun, sekarang dia tidak yakin bagaimana perasaan Andreas pada Celine.

Namun, Nyonya Ratna adalah orang yang cerdas.

Sikap posesif Andreas pada Celine tidak sesederhana itu.

Oleh karena itu, Nyonya Ratna mencari Reza dan langsung memberi perintah, "Batalkan pernikahanmu dengan Celine. Kalau Tuan Muda Keluarga Jayadi benar-benar menyukai Celine, dengan mengantar Celine ke kasurnya atas nama Keluarga Linoa, Keluarga Linoa akan mendapatkan dukungannya di Kota Mastika. Seorang wanita dari Kota Binara pasti hanya mainan baginya. Keluarga besar seperti Jayadi nggak mungkin memberinya status. Nanti, aku bakal cari nona keluarga terhormat lagi di Kota Mastika."

Nyonya Ratna sama sekali tidak peduli dengan Celine, dia hanya mementingkan keuntungan Keluarga Linoa.

Reza bukannya tidak pernah berpikir untuk menghadiahkan Celine ke paman ketiga dari Keluarga Jayadi itu.

Namun, teringat masalah dana di beberapa bisnisnya, dia harus segera mendapatkan Perusahaan Perhiasan Aurora untuk menyelesaikannya.

Kalau nanti setelah menikah Paman masih tetap tertarik dengan Celine, dia juga tidak keberatan memberikan Celine kepadanya.

Reza mencari di kerumunan dan akhirnya menemukan Celine.

"Ikut aku pergi cari Paman!" Reza langsung maju dan mencengkeram pergelangan tangan Celine dengan kasar.

Celine yang kesakitan langsung mengibas tangan Reza dan berkata dengan ekspresi jijik, "Untuk apa cari Paman? Mau dia jadi saksi nikah? Kalau ya, nggak usah lagi!"

Suara Celine lumayan besar dan seketika langsung menarik perhatian orang-orang.

Ekspresi Reza makin jelek, dia mengecilkan suaranya dan memperingatkan Celine sambil menggertakkan giginya, "Kamu jangan bikin masalah. Paman mau jadi saksi nikahmu adalah sebuah kehormatan untukmu!"

"Itu cuma kehormatan untukmu!" Celine tersenyum sinis.

Orang-orang di sekitar makin banyak. Saat ini adalah kesempatan terbaik untuk menghancurkan harapan Reza!

Celine tersenyum melihat kepanikan di mata Reza lalu sengaja berkata dengan suara keras, "Reza, maaf, aku sudah menikah!"

Reza langsung tertegun.

Tidak hanya dia, semua orang yang ada di sana juga terkesiap.

Lily yang sedang menggenggam selembar foto di samping juga tertegun.

Namun, Celine mengeluarkan sebuah buku kecil berwarna hijau yang tertulis "Buku Nikah Istri" di sampulnya. Tulisan itu sangat mencolok.

Celine membalik halaman buku nikahnya. Sejak kemarin mendapatkan buku ini, dia tidak pernah menyentuh buku ini lagi. Ini pertama kalinya dia melihat isi di dalamnya.

Dia melihat ke kolom nama pasangan. "Nama suamiku ...."

Ck, suaminya ini ternyata juga bermarga Jayadi.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1255

    Di pesta malam, nona-nona yang datang tidak berani mendekati Celine lagi selain untuk menyapanya. Mereka takut tidak sengaja melakukan sesuatu dan menyakiti Nyonya Jayadi ini.Mereka pun semakin kagum dengan Nyonya Jayadi dan semakin berusaha menyanjung Nyonya Yuni.Semua orang sibuk mengelilingi Nyonya Yuni, Gisela bahkan tidak bisa berbaur.Bertha juga berada di luar kerumunan itu, dia sama sekali tidak ada niat untuk menyanjung Nyonya Yuni.Di benaknya masih terus ada bayangan adegan yang terjadi di taman tadi, dia bahkan masih ingat jelas tekstur bibir pria itu.Bertha merasa otaknya sangat berantakan.Ada apa dengannya?Menyadari kondisinya yang aneh, Bertha berusaha untuk menyingkirkan pikiran-pikiran itu. Namun, ingatan itu seperti kutukan yang tertanam di benaknya.Semakin dia pikirkan, wajahnya semakin merah.Dia pun memutuskan untuk diam-diam pergi. Dia ingin mencari tempat yang lebih sepi untuk meredakan panas di wajahnya.Karena terlalu buru-buru, dia menabrak dada seseoran

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1254

    Gisela mengalihkan pandangannya dan kebetulan melihat Bertha dan Alvin berdiri bersama, sedang membicarakan sesuatu.Bertha mau mendekati Alvin?Muncul tebakan ini di benak Gisela.Kalau Bertha berhasil mendekati Alvin ....Waktu dia sedang berpikir, Evan menghampirinya dengan terburu-buru, terdengar maksud menyalahkan di suaranya. "Tadi kamu kenapa? Kenapa kamu sampai melewatkan kesempatan sebagus itu?""Kamu tahu, nggak? Dia bukan hanya istri Tuan Andreas, dia itu pemegang saham terbesar di Grup Nadine, juga putri Keluarga Tjangnaka ....""Kalau bisa berteman dengannya, Keluarga Wisma pasti bakal sukses, tapi ...."Evan sangat kecewa. Semakin dia memikirkan manfaat yang bisa didapatkan kalau bisa membangun koneksi dengan Nyonya Jayadi, dia semakin merasa kalau Gisela telah melewatkan kesempatan yang sangat bagus."Kenapa kamu ...."Gisela memutar bola matanya di dalam hati.Kalau dia menunjukkan bakatnya di depan Nyonya Jayadi dan disukai Nyonya Jayadi, manfaatnya tentu saja jadi mil

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1253

    Celine tersenyum ke Yuni untuk menenangkannya. "Nenek, aku benar-benar nggak apa-apa.""Nggak apa-apa juga harus diperiksa."Yuni sangat teguh.Namun, Celine tidak mungkin tenang membiarkan wanita licik seperti ini menyentuhnya. Dia akhirnya terpaksa melihat Gisela."Kamu profesional?""Iya, benar."Gisela segera mengangguk. Entah kenapa, Nyonya Jayadi di depannya ini jelas-jelas terlihat sangat lembut, tapi dia merasa tekanan yang membuatnya susah bernapas.Gisela tersenyum lembut, berusaha sekuat tenaga untuk menunjukkan niat baiknya pada Nyonya Jayadi.Sementara Celine juga bisa melihat "niat baik" Gisela.Dia hanyalah berpura-pura.Celine melihatnya dan berkata secara perlahan, "Kamu dokter?"Gisela tertegun sejenak lalu menggeleng. "Bukan."Celine bertanya lagi, "Perawat?"Gisela terdiam sejenak."Bukan, tapi aku ...."Sebelum Gisela selesai bicara, Celine tidak memberinya kesempatan lagi. "Kamu bukan dokter, juga bukan perawat, mananya yang profesional?"Celine berkata penuh makn

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1252

    Yuni segera menyuruh orang memanggil dokter pribadi.Saat ini, Gisela juga langsung sadar kembali dan segera mengajukan diri. "Aku ... aku pernah belajar keperawatan ...."Hal yang terjadi tadi ....Gisela merasa dia sudah mau meledak saking kesalnya.Jelas-jelas dia melihat Bertha sudah mau menabrak Nyonya Jayadi, tapi di luar dugaannya .... Teringat dengan kejadian tadi, Gisela tidak hanya merasa kecewa karena rencananya gagal.Pria yang ditimpa Bertha tadi adalah tuan muda pertama Keluarga Sugito.Mereka ... berciuman.Namun, Bertha mana layak?Gisela tidak pernah menyangka akan jadi seperti ini. Mendengar Yuni meminta orang memanggil dokter pribadi, Gisela langsung sadar kembali.Rencananya mencelakai Bertha sudah gagal, dia tidak boleh melewatkan kesempatan untuk menunjukkan kehebatannya.Oleh karena itu, dia pun segera menawarkan diri.Baru saja dia selesai bicara, semua orang pun melihatnya.Termasuk Nyonya Yuni dan juga Nyonya Jayadi itu."Kamu bisa ilmu keperawatan?" Yuni meli

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1251

    Melihat gadis baju hitam itu sudah mau menabraknya, Celine refleks berteriak, "Andreas ...."Saat ini, di bandara Kota Binara.Seorang pria memegang dadanya, keningnya juga berkerut. Kegelisahan yang tiba-tiba muncul di hatinya membuat kepalanya pusing."Tuan, kamu kenapa?"Orang yang lewat menyadari keanehannya dan segera bertanya.Pria itu berusaha untuk menenangkan dirinya, tapi hatinya seperti diremas oleh sebuah tangan. Dia tidak pernah merasakan rasa sakit seperti itu.Di hatinya bahkan muncul ketakutan, lalu perlahan-lahan ketakutan itu menyelimutinya.Dia bahkan bisa mendengar suara detak jantungnya."Tuan, kamu kenapa?"Melihat kondisinya, orang yang lewat tadi bertanya lagi.Pria itu menghirup napas dalam-dalam lalu mengibaskan tangannya, tapi ketakutan itu masih mengikutinya.Sebenarnya ... ada apa dengannya?Sementara saat ini, Celine menutup matanya, suasana sekitarnya seakan-akan menjadi hening. Dia berusaha melindungi perutnya, berdoa hal yang dia takutkan tidak akan ter

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1250

    Semakin Evan menyukai rasa puas ini, dia semakin tidak menyukai Bertha yang angkuh."Kalau begitu, aku ke sana?"Gisela memasuki area dansa dengan hati-hati tapi semangat seakan-akan sudah mendapat dukungan.Dia mengikuti tempo dan irama lalu mulai membaur dengan orang-orang.Di tempat yang tidak diperhatikan orang, Gisela diam-diam mengamati sekelilingnya, mencari kesempatan. Akhirnya, dia melihat Bertha sedang berputar mendekati Celine.Gisela tahu kalau kesempatannya sudah datang."Siapa gadis baju hitam itu? Tariannya lumayan bagus ...."Yuni juga memerhatikan Bertha.Nada pujiannya kebetulan didengar oleh Gisela, Gisela pun semakin yakin dengan rencananya.Nyonya Yuni sedang memuji Bertha? Nanti, takutnya dia baru akan puas setelah membunuh Bertha!Gisela berpikir sambil menunggu waktu yang pas, kemudian dia diam-diam mendorong gadis yang sedang menari membelakanginya ...."Aduh ...."Seiring dengan seruan kaget, gadis itu menabrak orang di depannya."Ah ....""Aduh ...."Suara te

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status