Home / Romansa / Terpaksa Dinikahi Duda Anak Dua / 10. kenapa aku berbeda mama

Share

10. kenapa aku berbeda mama

Author: Maisa Queen
last update Last Updated: 2025-12-05 23:13:52
โ€ŽHai๐Ÿ’™๐Ÿ’™

โ€ŽAyok bantu votee dan komenn yang buaanyakkk๐Ÿฅณ๐Ÿฅณ Bantuin Promosiinn juga boleh yaa๐Ÿ˜‹๐Ÿ˜‹

โ€ŽSelamat membaca bagi yaa gaysss. Votee dan komen yang banyak ya! Spam dengan emot ini dulu biar semangat ๐Ÿ’™๐Ÿ’™ ๐Ÿ’™ ๐Ÿ’™ ๐Ÿ’™

โ€Ž๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™

โ€Žโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ข

Arsen berbicara pada Virly, nadanya datar namun instruktif."Virly, teruskan suapi Kayvan. Aku akan bicara dengan Kayla."

Virly cepat menjawab. "Baiklah."

Arsen berjalan keluar dari ruang makan, menuju ruang tengah, tempat ia menemukan Kayla meringkuk di sofa, kembali memeluk dirinya sendiri.

Arsen duduk di sebelah Kayla, berbicara lembut. "Sayang, kenapa tidak dihabiskan makannya?"

Kayla tetap diam, membenamkan wajahnya di lutut.

"Papa tahu... Papa tahu kamu sedih. Papa tahu kamu cemburu."

Kayla mendongak, matanya berkaca-kaca.

"Mama cuma sayang sama Kay... Mama tidak mau menyuapi Kakak. Mama tidak melirik Kakak."ucap Kayla, suaranya tercekat.

"Mana tidak bermaksud begitu, Nak. Mama hanya belum terbiasa. Mama butuh waktu. Dan kamu juga. K
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terpaksa Dinikahi Duda Anak Dua ย ย ย 20. Om-om

    Hai๐Ÿ”ฅ๐Ÿ’™Ayok bantu votee dan komenn yang buaanyakkk๐Ÿฅณ๐Ÿฅณ Bantuin Promosiinn juga boleh yaa๐Ÿ˜‹๐Ÿ˜‹Happy Reading ๐ŸŽˆ โ€ขโ€ขโ€ขโ€ข"Sudah, pulang sana!" Desak Virly.Reno mengangguk. "Bye, Sayang!"Virly melambaikan tangan setelah kepergian Reno.Jantung Virly berdegup kencang saat matanya menangkap mobil Arsen yang sudah terparkir di depan pagar. "Sial, semoga Mas Arsen tidak melihat adegan pelukan tadi. Matilah aku!" Ia segera berjalan mendekati mobil itu, membuka pintu depan, dan duduk di samping Arsen."Mas." Virly mencoba tersenyum.Ia mengulurkan tangannya untuk salim pada Arsen. Arsen menerima uluran tangan Virly. Virly menempelkan punggung tangan suaminya ke pipinya, melirik Arsen yang menatap nya datar, lalu melepaskan tasnya.Arsen menjalankan mobil tanpa berkata apa-apa.Virly melepaskan dasi yang mencekik lehernya."Mas, ada air minum? Aku haus. Airku habis."Arsen mengambil tumbler yang tersedia di mobilnya dan menyerahkan ke Virly. Virly minum dengan hati-hati dan mengembalikan tumb

  • Terpaksa Dinikahi Duda Anak Dua ย ย ย 19. Double Date

    โ€ŽHai๐Ÿ’™๐Ÿ’™โ€ŽAyok bantu votee dan komenn yang buaanyakkk๐Ÿฅณ๐Ÿฅณ Bantuin Promosiinn juga boleh yaa๐Ÿ˜‹๐Ÿ˜‹โ€Žโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขArsen mengedikkan bahu, pura-pura tidak mengerti. "Terus aku harus apa? Sebagai seorang ibu, harusnya kau bisa mengurus anakmu.""Aku sebentar lagi akan terlambat!"Virly berharap Arsen mengerti."Aku juga mau pergi bekerja. Bukan cuma kamu yang ada kegiatan." Jawab Arsen sarkas.Mendengar jawaban Arsen yang seolah tak mau membantunya, Virly hanya diam saja. Rasanya percuma meminta tolong kepada manusia seperti Arsen.Ia kembali menjauh dari Arsen, duduk di meja makan, dan menepuk-nepuk punggung Kayvan dengan pelan."Baiklah. Kalau Kay tidak mau ditinggal, aku libur saja hari ini. Arsen, kau memang menyebalkan, tapi aku tidak akan membiarkan anakmu menderita karenamu." Batinnya.Keputusannya telah bulat. Virly pasrah melewatkan kuliah, demi menenangkan anak yang ia jaga.Melihat Virly hanya diam di meja makan, memeluk Kayvan, Arsen menghela napas. Ia berjalan mendekati Virly.Arsen b

  • Terpaksa Dinikahi Duda Anak Dua ย ย ย 18. Drama Pagi

    โ€ŽHai๐Ÿ’™๐Ÿ’™โ€ŽAyok bantu votee dan komenn yang buaanyakkk๐Ÿฅณ๐Ÿฅณ Bantuin Promosiinn juga boleh yaa๐Ÿ˜‹๐Ÿ˜‹โ€Žโ€ŽSelamat membaca bagi yaa gaysss. Votee dan komen yang banyak ya! Spam dengan emot ini dulu biar semangat ๐Ÿ’™๐Ÿ’™ ๐Ÿ’™ ๐Ÿ’™ ๐Ÿ’™ โ€Žโ€Ž๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™โ€Žโ€Žโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขPagi hari, sekitar pukul 05:30, sebelum anak-anaknya bangun, Virly sudah terbangun terlebih dahulu. Ia meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku karena harus berbagi ranjang dengan Kayvan dan Kayla. Ia menatap kedua anak itu dengan dalam, merasa iba melihat mereka harus menjalani hidup tanpa kasih sayang orang tua yang utuh.Ia segera menuruni ranjang dan berjalan menuju kamar utama. Ia memutar knop pintu dengan malas, tetapi pintu itu terkunci."Mas... Mas Arsen, buka!" Virly mengetuk pelan.Tak ada jawaban. Virly kembali mengetuk pintu dengan kencang, mulai panik karena takut terlambat sekolah."Mas Arsen! Buka! Aku mau mandi! Aku harus berangkat kuliah!"Tak lama, pintu terbuka. Arsen berdiri di sana dengan wajah baru bangun tid

  • Terpaksa Dinikahi Duda Anak Dua ย ย ย 17. Pulang

    โ€ŽHai๐Ÿ’™๐Ÿ’™โ€Žโ€ŽAyok bantu votee dan komenn yang buaanyakkk๐Ÿฅณ๐Ÿฅณ Bantuin Promosiinn juga boleh yaa๐Ÿ˜‹๐Ÿ˜‹โ€Žโ€Ž๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™โ€Žโ€Žโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขSelesai dengan tablet-nya, Arsen memutuskan untuk keluar menuju kamar anak-anak. Begitu ia membuka pintu, ia melihat Kayvan dan Kayla yang sibuk menggambar. Matanya menoleh ke arah ranjang, di sana ada Virly yang membalut tubuhnya dengan selimut." Apakah dia sudah tidur? Ini bahkan baru pukul 7 malam. Apakah istriku merajuk? "Arsen kemudian mendekati kedua anaknya dan duduk di samping Kayla. "Sedang apa, Nak? Gambar apa itu?"Bukannya menjawab, Kayla malah menatap ayahnya dengan serius.Kayla berkata dengan suara polos namun menyentuh. "Papa... Papa tadi memarahi Mama, ya?"Arsen terdiam. Ia tidak menyangka Kayla memperhatikan."Tidak, Sayang. Papa tidak memarahi Mama. Papa hanya bicara tegas." Jawab Arsen."Tapi Mama terlihat murung. Mama sudah capek sekolah dari pagi, dan begitu pulang harus mengurus aku dan Adek lagi. Jadi... bisakah Papa jang

  • Terpaksa Dinikahi Duda Anak Dua ย ย ย 16. Kucing haus belaian

    โ€ŽHai๐Ÿ’™๐Ÿ’™โ€Žโ€ŽAyok bantu votee dan komenn yang buaanyakkk๐Ÿฅณ๐Ÿฅณ Bantuin Promosiinn juga boleh yaa๐Ÿ˜‹๐Ÿ˜‹โ€Žโ€Ž๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™โ€Žโ€Žโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขFollow Ig: wang_shineeHappy Reading ๐ŸŽˆ โ€ขโ€ขโ€ข"Halo, Sayang! Sibuk ya? Nanti malam kita jadi keluar kan? Aku kangen banget nih." Suara Reno yang ceria, terdengar jelas.Virly terkejut total. Ia segera melihat layar ponselnyaโ€”ternyata memang Reno yang menelpon. Ia langsung mematikan loudspeaker dan berjalan menjauh ke arah balkon, sementara mata Arsen menatap tajam ke punggungnya."Reno, aku tidak bisa untuk malam ini. Ada acara mendadak. Sangat penting." Virly berbisik, suaranya tegang.Reno terdengar menghela napas. "Yah... padahal aku sudah siapkan kejutan. Kalau begitu, kapan Virly bisa? Besok?""Nanti aku kabari. Aku tutup dulu ya. Sampai jumpa." Virly langsung menyudahi panggilan tersebut.โ€ขโ€ขโ€ขโ€ขVirly kembali masuk ke dalam kamar dan langsung mendapatkan tatapan tajam, menusuk, dan penuh amarah dari Arsen.Virly, meskipun gentar, berusaha tidak

  • Terpaksa Dinikahi Duda Anak Dua ย ย ย 15. Tua Bodoh

    โ€ŽHai๐Ÿ’™๐Ÿ’™ โ€ŽAyok bantu votee dan komenn yang buaanyakkk๐Ÿฅณ๐Ÿฅณ Bantuin Promosiinn juga boleh yaa๐Ÿ˜‹๐Ÿ˜‹ โ€ŽSelamat membaca bagi yaa gaysss. Votee dan komen yang banyak ya! Spam dengan emot ini dulu biar semangat ๐Ÿ’™๐Ÿ’™ ๐Ÿ’™ ๐Ÿ’™ ๐Ÿ’™ โ€Ž โ€Žโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ข โ€ข Kayvan menggeleng. "Kay mau menunggu Mama." Virly menghela napas panjang. Ia menatap Arsen dengan sinis, matanya memancarkan kekesalan luar biasa. "Kenapa kau menatapku sinis begitu?" Ucap Arsen merasa terganggu dengan tatapan itu. Virly mendengus kesal. "Kau tidak punya hati." Arsen langsung memasang wajah tak terima. "Apa maksudmu, Virly? Jaga ucapanmu!" Virly, yang sedari tadi menahan kekesalannya, akhirnya meluapkannya. "Bagaimana bisa kau dengan santainya duduk tadi di bawah, membiarkan Kay menangis sampai sesegukan?! Bahkan sampai sekarang, sudah hampir jam empat sore, Kay belum makan sama sekali! Di mana hati nuranimu, Arsen?!" Ucap Virly, nada nya meninggi karena emosi. "Kayvan yang nakal! Aku sudah bilang dia harus diam dan men

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status