Share

224. Sekarang Juga

Penulis: A mum to be
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-01 10:05:31

Pagi itu, cahaya matahari menembus celah tirai apartemen mewah yang mereka tempati. Aroma lembut dari sprei berpadu dengan hangatnya tubuh yang masih terperangkap di dalam selimut. Aurelia menggeliat pelan, matanya masih terasa berat. Ia baru saja berniat bangkit dari ranjang ketika tiba-tiba sebuah tarikan kuat membuat tubuhnya kembali jatuh ke pelukan hangat.

“Gian,” protes Aurelia setengah malas. Ia hendak meronta, tapi sia-sia. Tangannya terkunci dalam dekapan suaminya.

Suara serak Gian terdengar begitu dekat di telinganya, berat sekaligus menggoda. “I want more, baby.”

Aurelia terdiam sepersekian detik, lalu merasakan ciuman lembut—namun menuntut—mendarat di bahunya. “Gian… cukup,” rengeknya manja, menyembunyikan wajah di balik bantal. Tapi pria itu hanya tertawa kecil, menenggelamkannya lagi ke dalam keinti

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Yuni
Gian jgn lagi kau bikin masalah, pusing aku bah sama kau itu gian
goodnovel comment avatar
Momo Land
adududuh jangan gitu dong Gian nanti Aurelia malah kabur. nanti lepas kelabakan kamu. lagian tinggal dikit lagi kan. sabar dulu ya. telan rasa cemburu dan was was kamu. jangan bikin dia merasa terkekang.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Terpaksa Jadi Mempelai Pengganti di Pernikahan Kakakku   225. Kenapa Harus Dia?

    “Aku tidak mau!” suara Aurelia pecah, lebih keras dari yang ia niatkan. Kedua tangannya menepis genggaman suaminya, matanya menajam penuh peringatan. “Jangan paksa aku ikut ke mana pun sekarang. Kalau kau nekat, aku tak segan menggugat cerai!”Kata-kata tadi menggantung di udara, menohok jantung Gian. Lelaki itu terdiam sepersekian detik, sebelum mendecak sebal sambil menyisir rambutnya yang berantakan. “Kau selalu pakai kata itu, Aurelia. Cerai, cerai, cerai. Seolah itu jalan keluar dari semua masalah kita.”Aurelia menggenggam erat lengannya sendiri, berusaha mengendalikan getar emosi. “Kalau kau terus bersikap posesif begini, mungkin itu memang jadi satu-satunya jalan.”Tatapan Gian menajam, namun segera meredup dengan nada kecewa yang menyeruak di ujung suaranya. “Baskara punya proyek di sini sampai dua bula

  • Terpaksa Jadi Mempelai Pengganti di Pernikahan Kakakku   224. Sekarang Juga

    Pagi itu, cahaya matahari menembus celah tirai apartemen mewah yang mereka tempati. Aroma lembut dari sprei berpadu dengan hangatnya tubuh yang masih terperangkap di dalam selimut. Aurelia menggeliat pelan, matanya masih terasa berat. Ia baru saja berniat bangkit dari ranjang ketika tiba-tiba sebuah tarikan kuat membuat tubuhnya kembali jatuh ke pelukan hangat.“Gian,” protes Aurelia setengah malas. Ia hendak meronta, tapi sia-sia. Tangannya terkunci dalam dekapan suaminya.Suara serak Gian terdengar begitu dekat di telinganya, berat sekaligus menggoda. “I want more, baby.”Aurelia terdiam sepersekian detik, lalu merasakan ciuman lembut—namun menuntut—mendarat di bahunya. “Gian… cukup,” rengeknya manja, menyembunyikan wajah di balik bantal. Tapi pria itu hanya tertawa kecil, menenggelamkannya lagi ke dalam keinti

  • Terpaksa Jadi Mempelai Pengganti di Pernikahan Kakakku   223. Dasar Manis

    Aurelia masih bisa merasakan sensasi hangat dari bisikan Gian di telinganya. Kata-kata pria itu—“Malam ini, jangan tolak aku lagi”—terus terngiang, membuat wajahnya panas hingga ke telinga. Ia mencoba mengalihkan perhatian dengan menunduk, merapikan tali tasnya, padahal jantungnya berdegup seperti genderang perang.“Kenapa diam?” suara Gian lagi, datar namun berbahaya.Aurelia mendengus kecil, sengaja memalingkan wajah. “Aku tidak tahu harus jawab apa.”Suaminya terkekeh rendah, lalu meraih tangannya dan menggenggam erat. “Nanti malam kau jawab dengan tindakan saja.”Aurelia menoleh cepat, mata membulat. “Gian!” serunya dengan nada setengah berbisik, setengah protes.Namun, pria itu sama sekali tidak terpengaruh. Ada senyum tipis di bibirnya, senyum yang membuat Aurelia gemas sekaligus malu.Selesai berjalan-jalan di Darling Harbour, Gian tiba-tiba menggiring la

  • Terpaksa Jadi Mempelai Pengganti di Pernikahan Kakakku   222. Jangan Di Sini

    Suasana ruang seminar kampus itu masih dipenuhi suara tuts laptop, desiran kertas, dan gumaman diskusi antar-mahasiswa internasional. Aurelia duduk di salah satu sudut ruangan, tubuhnya sedikit membungkuk di depan layar. Jemarinya menari cepat, menyusun laporan akhir untuk proyek short course yang harus dikumpulkan minggu depan.Sesekali ia menghela napas, menarik rambut sebahunya ke belakang lalu menyematkannya dengan penjepit agar tidak jatuh menutupi wajah. Matanya fokus, tetapi jelas sekali tubuhnya lelah. Sejak pagi, ia sudah menghadiri dua seminar, satu workshop, dan sekarang masih harus menuntaskan draft laporan kelompoknya.“How?” tanya Marie, teman sekelompoknya asal Prancis, dengan logat khas.“Almost,” jawab Aurelia singkat, tersenyum kecil. Ia kembali mengetik, mengabaikan rasa pegal di bahunya.Beberapa mahasiswa lain sudah berkemas, ada yang keluar untuk mencari kopi, ada pula yang bercanda. Aurelia memilih bertahan,

  • Terpaksa Jadi Mempelai Pengganti di Pernikahan Kakakku   221. Flirting?

    “Hey, Aurelia! Did you finish the draft for tomorrow’s project?” suara seorang pria memecah keheningan senja di taman itu.Aurelia menoleh, sedikit terkejut, tapi segera tersenyum. “Yes, Daniel. I’ve got most of it done. Just need a little touch-up tonight.”“Great. We’ll review it together before the class, right?” Daniel menambahkan dengan ekspresi ramah.“Of course. Don’t worry, everything’s under control.”Gian yang duduk di samping Aurelia hanya memandangi pria itu dengan tatapan dingin. Matanya menyipit, menakar siapa sosok asing yang begitu santai memanggil istrinya. Wajah Gian datar, tapi jelas ada bara api yang membara di balik sorot matanya.Aurelia berdiri sebentar, memperkecil jarak. “Oh, Daniel, this is my husband. Gian.” Suaranya lembut, penuh kebanggaan.Daniel tampak sedikit kaget, tapi segera mengulurkan tangan sopan. “Nice to mee

  • Terpaksa Jadi Mempelai Pengganti di Pernikahan Kakakku   220. Siapa Lagi Itu?

    Aurelia tercekat.Senyum yang tadi sempat merekah langsung lenyap begitu matanya menangkap jelas sosok lelaki yang berdiri di jalur setapak. Ia sampai menggeleng pelan, tak percaya pada apa yang dilihatnya.“G… Gian?” bisiknya, seolah nama itu sulit keluar dari bibirnya.Suaminya berdiri hanya beberapa langkah darinya, tampak tegap dengan kemeja biru yang sederhana, namun sorot matanya menyimpan sesuatu yang berat. Lelaki itu seharusnya ada di Jakarta, ribuan kilometer dari Sydney. Namun kini ia benar-benar ada di hadapannya.Gian tidak langsung tersenyum. Matanya menatap lurus, menusuk, seolah mencari jawaban dari kebingungan di hatinya. Lalu bibirnya bergerak, nadanya dingin dan datar.Tak lama kemudian dia berdecak pelan lalu merentangkan kedua tangan dan berkata, “Tidak ingin memelukku?”

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status