Share

Kesetanan

"Mukamu kenapa, Su? Kusut bener!" celetuk Supri saat dilihatnya sang kawan yang baru datang. Ia menunjuk jam dinding dengan dagu ketika mereka bersirobok pandang.

"Iyo, ero!" jawabnya kesal. Ari lantas segera pergi ke kantor di mana Pak Daus menanti sebuah jawab atas tanya yang bisa ditebak.

Dari bawah, Supri hanya bisa menggeleng lemah. "Kesian, si Ari. Paling juga kecapekan habis nguli semaleman."

Ari yang masih mampu mendengar dugaan Supri pun hanya menarik sudut bibirnya sebentar. Ia memejam mata demi mencoba menenangkan diri setelah perdebatan sengitnya pagi tadi.

Tok! Tok! Tok!

Tanpa menunggu jawaban, Ari segera masuk kantor. Dilihatnya Pak Daus tengah mengetuk-ngetukkan telunjuk ke meja seirama. Kedua matanya menatap tajam pada Ari serupa bilah besi yang siap menghunjam.

"Sorry, Pak, a--"

Sebuah amplop cokelat muda dilempar begitu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status