Share

BAB 5

Author: Indrah
last update Last Updated: 2024-03-14 00:23:37

Rudi berjalan menuju gudang. Nia dari tadi tak mau makan. Dia terus memanggil Mimi. Rudi dan bibi telah membujuk, tapi tetap bocah itu menangis. Padahal biasanya dia juga ditinggal dengan mama atau ibu mertuanya. Entah mengapa pagi ini dia merengek minta bersama indah.

Rudi membuka pintu gudang. Dia melihat Indah yang duduk di sudut gudang dengan memeluk kedua lututnya. Gadis itu tersenyum saat melihat suaminya. Bukannya marah atau menangis. Rudi melihat dengan penuh keheranan.

"Keluarlah...! Jangan cengegesan di situ." perintah Rudi.

"Kenapa cepat banget? Baru dua jam. Ibu saja pernah mengurungku selama seminggu hanya karena aku tak mau masuk perguruan tinggi sesuai keinginannya. Jadi kau salah memberiku hukuman, lebih dari ini sudah aku rasakan!" ucap Indah dengan suara serak menahan sebak di dada.

Indah ingat betul, saat ibunya mengurung dirinya seminggu di gudang dan tak boleh kemana-mana sebelum dia setuju mendaftar di kampus wanita yang diinginkannya.

Sejak ayahnya meninggal, Indah merasa ibunya semakin membenci dirinya. Hanya ayah yang menyayanginya dengan sepenuh hati. Mita, sang kakak sebenarnya juga sayang. Namun, dia terkadang tampak ada rasa iri pada Indah jika adiknya itu juara.

Mita dan Indah berbeda dalam prestasi. Jika Indah ke akademis, kalau Mita lebih ke prestasi non akademis, seperti model dan akting. Dia memang cantik dan modis.

Rudi terkejut mendengar pengakuan Indah. Dia tampak tak percaya dengan ucapan gadis itu. Yang dia tahu mertuanya baik dan lembut seperti Mita.

"Jangan membuat cerita bohong. Apa kamu pikir aku percaya. Mana mungkin ibu melakukan itu? Jika pun itu benar, pasti karena kamu yang tak bisa di atur dan membantah semua ucapan ibu!" ucap Rudi dengan suara yang penuh dengan emosi.

Belum sempat Indah menjawab, terdengar suara bocah memanggil namanya dan berlari ke arah gadis itu.

"Mimi...!" panggil Nia dan berlari ke arah gadis itu duduk.

Indah mengembangkan tangannya agar Nia masuk ke dalam pelukan. Tangisnya pecah saat memeluk bocah itu. Salah satu alasan dia menerima pernikahan ini.

"Mimi menangis ...," ucap Nia. Tangan mungilnya menghapus air mata Indah.

"Mata Mimi kelilipan," ucap Indah berbohong agar Nia tidak bersedih.

"Mimi kenapa di sini?" tanya Nia.

Pertanyaan Nia membuat Rudi terkejut, takut jika Indah mengatakan kebenarannya. Dia tak ingin Nia marah.

"Tadi Mimi mau membersihkan gudang ini," jawab Indah yang berbohong dan tidak mau ponakanya bersedih mengetahui kalo dia sedang di hukum ayahnya.

"Mimi, Nia lapar. Mau makan". Ucapan Nia yang mengadu sama miminya kalo dia lapar.

"Kasihan anak Mimi, lapar ya? Mimi suapin sekarang. Mari kita makan...." Indah bicara dengan suara riang seperti tidak terjadi sesuatu.

Dia lalu berdiri dan menggendong Nia. Rudi memandangi keduanya tanpa kedip. Dia melihat lutut gadis itu yang terlihat memar pasti karena tadi tersungkur saat mendorongnya. Pergelangan tangannya juga terlihat membiru.

Rudi mengusap wajahnya kasar. Dia juga menarik rambutnya frustasi. Melangkah mengikuti Indah yang telah lebih dahulu berjalan.

"Apa aku tadi sudah keterlaluan? Aku hanya tak ingin dia kerja, karena aku tahu kekasihnya bekerja satu kantor. Aku tak mau dia membujuk indah untuk meninggalkanku. Nia bisa menangis jika berpisah dari gadis itu. Aku butuh dia untuk putriku," gumam Rudi dalam hatinya.

Menghindari Rudi, gadis itu membawa Nia makan di taman. Saat ini dia tak ingin menatap wajah pria itu. Hatinya masih sangat sakit. Terkadang Indah bertanya dalam hati, apa yang membuat Mita begitu mencintai lelaki dingin itu.

Indah menyuapi Nia sambil bocah itu main. Tiba-tiba dia berdiri dekat kaki gadis itu. Memegang lututnya yang sakit. Dia sedikit meringis.

"Kaki Mimi sakit?" tanya bocah itu dengan polos.

"Tak apa, Sayang. Mimi sudah biasa merasakan sakit. Lebih dari ini saja Mimi kuat," ucap Indah lirih.

Rudi yang berdiri di balik pintu mendengar ucapan Indah. Hatinya merasa tertusuk. Dia bertanya dalam hati, kenapa gadis itu selalu mengatakan jika dia telah merasakan kesakitan yang lebih parah, sebenarnya apa yang telah dia alami dan jalani.

"Habis makan, cantiknya Mimi mandi dan setelah itu bobok," ucap indah.

"Nia bobok dengan Mimi," pinta sang bocah.

Indahmengangguk sambil tersenyum. Rudi melihatnya dengan tatapan tanpa kedip saat gadis itu mengembangkan senyumnya.

**

Indah yang menidurkan nia ikut tertidur. Dia melewatkan makan siangnya. Tak ingin bertemu dengan pria yang telah menjadi suaminya itu.

Rudi melihat jam telah menunjukkan pukul tiga sore, tapi tak melihat Indah turun dari lantai atas ke dapur untuk makan. Pria itu akhirnya melangkahkan kakinya menuju kamar putrinya.

Dengan pelan dia mencoba membuka pintu, ternyata tidak di kunci. Rudi melangkah masuk dan melihat Indah tertidur dengan memeluk putrinya. Masih tersisa air mata di pipi gadis itu.

"Sepertinya dia habis menangis. Apakah gadis keras kepala seperti dia masih bisa mengeluarkan air mata?" tanya Rudi dalam hatinya sambil menatap tanpa kedip ke wajah gadis itu.

Tiba - tiba Indah menggeliatkan tubuhnya. Rudi langsung berjalan cepat meninggalkan kamar. Tak mau gadis itu tahu jika dia masuk ke kamar sang putri sambil menatap wajahnya.

Indah bangun dan melihat ke samping, tenyata sang ponakan masih terlelap dalam alam mimpinya. Dia bangun dan berjalan menuju jendela. Menatap pemandangan di luar dengan perasaan yang sedih. Air matanya tak bisa di bendung lagi. Jatuh membasahi pipinya.

"Sebenarnya apa rencana-Mu Tuhan. Aku rasanya ingin menyerah dengan ujianmu ini. Mentalku benar-benar terkuras. Jiwaku tidak sedang baik-baik saja. Aku memendam semuanya tanpa seorangpun yang mengetahui keadaanku. Mereka tertipu dengan senyum manisku, wajah ceriaku, dan dengan tawaku. Kepalaku hampir pecah dan aku benar-benar lelah. Rasanya ingin berhenti sejenak untuk bernapas dengan lega," gumam Indah pada dirinya sendiri. Air matanya turun dengan deras membasahi pipinya.

Cukup lama Indah menangis. Tak ingin seorang pun tahu kerapuhan dirinya sehingga gadis itu memilih kuat dihadapan orang meski sebenarnya dia rapuh.

"Jangan menangis walau masalahmu berat. Anggap saja itu pelajaran yang membuat dirimu semakin kuat. Ingatlah, akan ada senyuman setelah air mata. Karena tidak akan ada perjuangan yang sia-sia. Tetaplah jaga hatimu agar tidak lagi disakiti," ucap Indah pada dirinya sendiri dengan mengusap air matanya dengan kasar.

Pintu kamar itu di buka secara perlahan oleh seseorang, membuat lamunan Indah buyar. Saat pintu telah terbuka lebar, tampak mama Rudi berdiri di balik pintu. Wanita itu masuk dan tersenyum dengannya.

Indah berjalan menyusul ibu mertuanya. Menyalami dan mencium tangannya. Ibu membalas dengan mengusap pucuk kepala menantunya itu. Mama Reni, mamanya Rudi sangat berbeda dengan anak prianya. Wanita paruh baya itu sangat lembut. Mereka duduk di sofa dekat jendela.

"Indah, apakah Rudi memperlakukan kamu dengan baik atau dengan kasar?" tanya Mama Reni.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terpaksa Menikah Dengan Mantan Suami Mbak Ku   BAB 61

    Indah dan Mama Reni keluar dari kamar. Mereka langsung menuju ke meja makan. Dia menyediakan makanan yang tadi di pesan sama Rudi.Ibu Rahma memandangi keduanya dari tempat dia duduk. Setelah semua hidangan tersaji, Indah berjalan ke ruang keluarga untuk memanggil ibunya."Bu, kita makan sekarang. Ibu udah laparkan dari tadi belum makan?" tanya Indah dengan suara lembut.Suara lembut Indah tak membuat ibu jadi terenyuh. Dia tetap marah pada putrinya itu. Tak terima karena tadi Jack memalukan dirinya di hadapan Mama Reni dan Rudi."Jangan pura-pura baik! Aku tahu maksud dan tujuanmu. Kau sengaja berperan seperti wanita berhati peri agar Reni dan Rudi bisa kau jerat. Aku jadi berpikir kau akan membuang Nia setelah nanti memiliki anak. Semua untuk menguasai harta Rudi. Dasar anak pelakor! Pikiranmu hanya uang dan harta saja!" ucap Ibu Rahma dengan penuh penekanan. "Bu, kenapa ibu berpikir begitu. Tak pernah ada niatku untuk menguasai harta Mas Rudi. Aku benar-benar tulus ingin mengarung

  • Terpaksa Menikah Dengan Mantan Suami Mbak Ku   BAB 60

    Rudi yang mendengar Ibu Rahma membentak Indah tentu saja tidak terima dengan ucapan sang mertua. Dia lalu mendekati istrinya dan memeluk bahunya."Jangan membentak istriku, Bu! Apa yang dia katakan benar. Apa Ibu ingin menjadi pusat perhatian karena suara Ibu yang besar dan tinggi itu?" tanya Rudi dengan suara yang penuh penekanan.Jack tersenyum melihat kedua orang itu bertengkar. Dia memang menginginkan satu keluarga itu menjadi pecah belah.Ibu Rahma terdiam saat mendengar suara Rudi yang memarahinya. Dia tampak sangat kesal."Sebaiknya kita pulang, di sini hanya buat keributan," ujar Rudi lagi."Nenek jahat. Marahi Mimi," ucap Nia.Ibu Rahma yang mendengar itu jadi berubah wajahnya. Dia selalu saja dikatakan jahat oleh Nia jika marah dengan Indah. Padahal siapa pun ayah biologisnya, bocah itu keturunannya. Anak kandung Mita.Dari kecil dia lebih nurut dan manut apa yang Indah katakan. Dengan Ibu Rahma dia sedikit takut. Kalo Nia sampai membencinya. Ibu Rahma tidak mau kalo cucunya

  • Terpaksa Menikah Dengan Mantan Suami Mbak Ku   BAB 59

    "Apa kabar Ibu Rahma, sudah cukup lama kita tak bertemu. Ibu masih sama seperti saat terakhir kita jumpa. Masih tetap cantik," ucap Jack.Ibu Rahma hanya tersenyum simpul menanggapi ucapan Jack. Wajahnya terlihat tak suka atas sapaan pria itu. Dia juga terlihat gelisah.Hal itu tak luput dari perhatian Rudi. Dia jadi tersenyum miris dengan mertuanya itu. Tadi di rumah seolah dia tak mengenalnya, tapi kenyataannya mereka sudah akrab."Sepertinya kamu sangat mengenal mertuaku?" tanya Rudi. Pertanyaan pria itu membuat Ibu Rahma sedikit kikuk. Dia seperti tak nyaman. Jack tersenyum menanggapi pertanyaan Rudi. Dia makin mendekati Ibu Rahma. Dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman.Tapi tangannya tidak disambut wanita itu, sehingga pria itu menarik kembali tangannya."Aku lebih mengenal siapa Ibu Rahma dari kamu. Kami sudah saling kenal lebih kurang delapan tahun yang lalu. Sebelum kamu mengenal Mita, aku sudah mengenal dia dan ibu mertuamu ini, juga Indah yang manis," ucap Jack.Indah

  • Terpaksa Menikah Dengan Mantan Suami Mbak Ku   BAB 58

    "Apakah ini putriku ...?" tanya pria itu, yang tak lain adalah Jack. Dia tersenyum pada Nia dan Indah.Indah menengadahkan kepalanya dan terkejut melihat siapa yang menyapanya. Dia langsung memeluk Nia dan menggendong bocah itu. Berjalan meninggalkan Jack.Jack lalu memegang dengan memegang tangan Indah. Wanita lalu berusaha melepaskan."Apa maumu ...?" tanya Indah dengan suara gemetar."Aku hanya ingin melihat dan berkenalan dengan putriku!" ucap Jack dengan tersenyum."Dia putriku, bukan putrimu!" balas Indah."Jika dia putrimu juga, berarti kita berjodoh," ujar Jack masih dengan senyuman."Mimi, Om itu siapa?" tanya Nia.Indah terdiam saat mendengar pertanyaan Nia. Dia tampak berpikir mencari jawaban yang tepat. Belum sempat dia menjawab, Rudi telah berucap terlebih dahulu."Bukan siapa-siapa, Nia," jawab Rudi. Dia lalu mengambil putrinya dari gendongan Indah.Jack tersenyum menanggapi ucapan Rudi. Indah lalu memeluk lengan suaminya. Tak mau pria itu terbawa emosi lagi."Mas, janga

  • Terpaksa Menikah Dengan Mantan Suami Mbak Ku   BAB 57

    Indah masih tertidur. Subuh tadi kembali sang suami meminta jatahnya. Setelah mandi, dia kembali memejamkan matanya. Mungkin kelelahan dan Rudi-pun tak tega mengganggu.Rudi berdiri dekat jendela kamar. Memandangi jalanan dari lantai atas ini. Mata pria itu menerawang entah kemana. Terlihat banyak sekali yang sedang dia pikirkan."Mita, hingga detik ini rasanya aku tak percaya, kau tega mengkhianati aku. Dan pengkhianat yang kau lakukan di luar batas. Jika kau memang tak mencintaiku, seharusnya kau jujur. Walau itu sangat menyakitkan tapi mungkin tak sesakit yang kini aku rasakan," ucap Rudi dalam hatinya.Setengah jam lagi mama dan Nia sampai. Rudi tak tahu harus bersikap bagaimana dengan bocah itu. Memang dia lahir dalam pernikahan mereka, tapi tidak menutup kemungkinan jika anak itu bukan darah dagingnya. Bisa saja anak dari Jack. Rudi menarik rambutnya frustasi. Dia sudah sangat menyayangi putrinya itu. Indah juga memohon padanya, darah dagingnya atau pun bukan, dia mau Nia tetap

  • Terpaksa Menikah Dengan Mantan Suami Mbak Ku   BAB 56

    Indah langsung meraih ponsel Rudi. Dia menyimpan ke dalam tas. Wanita itu yakin video yang dikirim Jack pasti sesuatu yang tidak baik."Kenapa kamu simpan ponselku?" tanya Rudi."Sebaiknya kita lihat di kamar saja nanti, Mas. Sekarang makan dulu. Perutku lapar. Apa Mas mau asam lambungku kambuh?" tanya Indah.Indah sengaja mengatakan asam lambungnya agar suaminya kuatir dan tak jadi meminta ponselnya. Terbukti Rudi langsung panik."Kamu tak pernah mengatakan jika memiliki riwayat penyakit asam lambung," ucap Rudi.Rudi lalu meminta Indah duduk. Pesanan mereka kebetulan telah siap dihidangkan. Dia lalu mengambil nasi dan langsung menyuapi istrinya.Air mata Indah tanpa sadar jatuh. Dia tak menyangka jika Rudi sekuatir ini mendengar dia memiliki satu penyakit. "Lain kali, kamu jangan pernah telat makan," omel Rudi sambil terus menyuapi istrinya."Kamu juga harus makan, Mas. Aku tak mau kamu sakit lagi. Badanmu juga masih sedikit panas," balas Indah.Rudi tersenyum dan mengacak rambut i

  • Terpaksa Menikah Dengan Mantan Suami Mbak Ku   BAB 55

    Setelah mandi, Rudi mengajak istrinya Indah untuk makan malam yang romantis di restoran hotel itu. Rudi pamit keluar sebentar, entah apa yang mau dia lakukan.Indah mencari gaun yang dia bawa di dalam tas kopernya. Beruntung ada satu dress merah selutut dengan model ikat di bahu. Entah kenapa dia kemarin teringat membawa satu baju gaun.Setelah memakai bajunya, Indah merias wajahnya dengan sapuan make up yang tipis dan natural. Dia lalu mematut dirinya di cermin. Walau dia tidak se modis Mita, dia sebagai istri juga ingin tampil cantik."Apakah baju ini pantas untuk dipakai pergi makan malam?" tanya Indah dalam hatinya. Dia merasa kurang percaya diri.Ketika dia sedang memutar tubuhnya, mematut penampilannya, Rudi muncul. Wajah pria itu tampak tegang. Rahangnya mengeras. Memandangi Indah tanpa kedip. Tentu saja hal itu membuat istrinya heran dan terkejut. Dia takut melihat wajah sangar sang suami."Siapa yang suruh kamu pakai baju seperti itu?" tanya Rudi."Maaf, Mas. Jelek ya. Aku ta

  • Terpaksa Menikah Dengan Mantan Suami Mbak Ku   BAB 54

    Rudi langsung menuju kamar dan membaringkan tubuhnya. Pikirannya benar-benar kacau setelah melihat langsung pria selingkuhan istrinya Mita.Dalam hatinya Rudi masih berharap jika semua yang orang suruhannya lapor itu salah. Dia juga sangat berharap jika Nia adalah putri kandungnya. Tapi kenyataannya, Mita memang mengkhianati dirinya hingga sejauh ini. Selama ini dia telah ditipu.Indah naik ke atas tempat tidur. Dia mengerti pasti saat ini Rudi sangat terluka dan hancur. Wanita itu memeluk tubuh suaminya sebagai penguat, dia berharap suaminya itu bisa tenang dengan dia memeluk suaminya itu.Rudi membalikkan tubuhnya menghadap sang istri. Dia lalu membalas pelukan Indah dan menenggelamkan kepalanya di dada wanita itu. Dapat dirasakan jika air mata pria itu jatuh membasahi bajunya."Aku suami yang jahat ya? Kenapa Mita tega mengkhianati aku sejauh itu? Aku berharap jika dia hanya sekedar selingkuh dan tidak sampai berhubungan badan," ucap Rudi."Mas, semua sudah jalannya. Kita tak tahu

  • Terpaksa Menikah Dengan Mantan Suami Mbak Ku   BAB 53

    "Saya hanya ingin tahu kabar mengenai anak saya. Saya mendengar Mita melahirkan dia dengan selamat, hanya nyawa dia sendiri yang tak tertolong," ucap Jack.Tangan Indah gemetar mendengar ucapan pria yang mengaku bernama Jack itu. Walau dia telah mengetahui dari Rudi jika Mita berselingkuh saat masih bersama Rudi, tapi dia masih berharap semua itu tidak benar. Apa lagi mengenai Nia. Dia tak mau di ambil orang lain."Maksud Anda apa...?" tanya Indah dengan suara gemetar.Jack memasukan kedua tangannya di saku celana. Menatap Indah dengan tersenyum. Matanya tak berkedip memandangi wanita itu. Merasa di perhatian begitu, wanita itu menunduk, dia tidak suka dengan tatapan pria itu."Aku ayah anak dari Mita, apakah kata-kataku ini juga tidak kamu pahami, Indah!" ucap Jack dengan penuh penekanan. "Kaka mita memiliki suami, tentu saja ayah Nia adakah Mas Rudi yang merupakan suaminya saat itu. Bagaimana kamu bisa mengaku ayahnya?" tanya Indah, dia masih tidak ingin mempercayai pria itu."Aku

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status