Share

Membaik

Dua minggu setelah kedatangan Relin, Kamila mulai merenung akan sikap kerasnya selama ini.

Belum lagi Relin bercerita mengenai hubungan orang tuanya yang memburuk, alhasil perasaan bersalah mulai melingkupinya.

“Ibu, ada bunga sama makanan lagi. Sebenarnya siapa yang mengirim ini setiap hari?” tanya Saga sembari menuntun Kamila ke arah pintu utama.

Wanita itu mendesah berat, sudah ditebak—pasti ini kerjaan Arkam. Pria paruh baya itu memang pantang menyerah.

Kendati demikian, ia juga cukup terharu dengan usaha Arkam. Dia bahkan terus mendesak Aron supaya merayu Kamila untuk menerimanya, sampai sang suami kesal sendiri karena pria itu datang ke rumah sakit setiap hari.

“Waw! Bunga cantik itu lagi, apakah Ibu akan membuka toko bunga?” tanya Ayana yang baru saja datang.

Kamila menggeleng pelan. “Ini dari Pak Arkam, tolong panggilkan Mbak Sari sama yang lainnya untuk bawa bunga ini masuk, Sayang.”

“Siap, Ibu!” seru si kembar sigap.

“Mila, kenapa di luar?” Dona bertanya bingung, tapi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status