Share

BAB 2

Author: desstinna1201
last update Last Updated: 2021-03-22 19:53:45

Ternyata Raven bukan orang sembarangan. Haryo cukup terkejut ketika orang tua Raven datang dengan kecemasan yang terlihat di wajah mereka. Ibu Raven adalah seorang dokter ternama yang sering muncul di televisi bernama Anggia, atau sering di panggil dengan sebutan Dokter Anggi, sementara ayah Raven adalah Raka Dirgantara, seorang pengusaha sukses yang namanya sudah tidak asing lagi di dunia bisnis. Haryo adalah seorang Dosen Ekonomi di sebuah Universitas ternama sehingga dia hapal nama-nama pengusaha sukses dan kaya raya termasuk wajah mereka. Karena Haryo gemar membaca majalah bisnis juga. Jika Raven merupakan putra dari Raka dan Aggi maka dia adalah Raven Alvero Dirgantara, CEO muda yang banyak dibicarakan di dunia bisnis karena kelihaiannya dalam memimpin perusahaan. Seorang pembisnis muda yang cukup misterius karena selalu menolak tampil di hadapan publik dan menutupi jati dirinya rapat-rapat. Dulu Haryo pikir mungkin saja Raven memiliki wajah yang buruk atau semacamnya sehingga menutup diri dari publik, rupanya Haryo salah karena wujud Raven ternyata sangat tampan.

"Maafkan putra kami karena sudah membuat keributan." Ucap Raka Dirgantara pada Haryo dan Yuli, orang tua Nana.

"Dia berada di atas tubuh putri saya tanpa pakaian di dalam kamar ketika saya masuk ke dalam kamar putri saya. Saya tidak tahu apa yang terjadi tapi saya menuntut pertanggungjawabannya." Ucap Haryo menjelaskan. Raka dan Anggi terlihat kaget dan langsung menoleh ke arah Raven yang saat ini terlihat menunduk.

"Benar seperti itu Raven?" Tanya Anggi tegas.

"Iya mah." Jawab Raven jujur yang membuat wanita itu mendesah, tapi kemudian menatap tertarik pada wanita di samping Raven yang juga sedang menunduk. Matanya bengkak sepertinya habis menangis.

"Apakah gadis ini putri yang anda maksud?" Tanya Anggi sambil menunjuk Nana sopan. Haryo mengangguk.

"Benar sekali, dia baru lulus SMA dan kejadian ini terus terang membuat kami sekeluarga terkejut." Ucap Haryo lagi.

"Kalau begitu kita nikahkan saja mereka." Ucap Raka tanpa ragu. Raven langsung mengangkat wajahnya, cukup kaget karena ayahnya memutuskan hal itu secepat itu. Bukan karena Raven tidak mau tanggungjawan tapi lebih karena heran sebab biasanya ayahnya akan sangat pemilih terhadap sesuatu apalagi gadis yang dekat dengan Raven.

"Saya juga ingin menuntut hal tersebut, jika anda mengusulkan hal itu berarti kita sepakat." Ucap Haryo cukup lega. Miko yang sudah duduk lumayan jauh dari adiknya sedikit tidak terima. Baginya Nana masih terlalu kecil, tapi mana berani dia membantah ayahnya.

"Baiklah setuju." Ujar Anggi sambil tersenyum pada Yuli yang juga di balas senyuman. "Bagaimana kalau sebulan lagi? Raven ada pekerjaan di luar kota bulan depannya lagi sehingga putri bapak bisa dibawa olehnya. Maaf namanya siapa?" Ucap Anggi lagi antusias.

"Namanya Kirana Anjani Sudibyo, biasa dipanggil Nana." Jawab Yuli memperkenalkan putrinya. Baik Raven maupun Nana masih diam saja sambil menunduk.

"Kamu dengar kan Raven? jangan diam saja! sebagai laki-laki kamu harus bertanggungjawan." Ucap Raka pada putranya. Raven menoleh.

"Iya pah Raven dengar dan Raven bersedia menikahi Nana." Ucap laki-laki itu membuat Raka dan Anggi lega. Kemudian Raka meneoleh ke arah Miko dan mengenalnya. Dia baru menyadari bahwa laki-laki itu berada di sana.

"Miko, jadi Nana ini adik kamu?" Tanyanya yang diangguki Miko. Haryo lumayan kaget melihat putranya mengenal pembisnis ternama sekelas Raka ini.

"Anda mengenal putra saya?" Tanya Haryo yang dibalas senyuman oleh Raka.

"Kebetulan perusahaan kami menggunakan jasa milik Miko untuk urusan IT." Jawab Raka membuat Haryo sedikit bangga dalam hati. Putranya memang cenderung tidak banyak bicara tapi sangat bertanggungjawan hingga mampu mendirikan perusahaan jasa sendiri. Belum besar tapi berjalan dengan lancar. Dan tentu saja sebuah kemajuan besar karena bisa di pakai oleh perusahaan besar sekelas milik Dirgantara.

"Nana, ayo beri salam pada ayah dan ibu Raven! jangan diam saja." Perintah Yuli lembut. Untuk pertama kalinya Nana mengangkat kepalanya dan tersenyum canggung pada calon mertuanya. Kemudian bangkit dan menyalami mereka. Anggi senang sekali melihat Nana ternyata begitu manis dan sopan begitupula dengan Raka yang langsung tersenyum ke arah gadis itu membuat Raven heran. Ayahnya bukan tipe orang yang mudah menerima orang lain tapi kenapa dia mudah sekali menerima Nana?

***

Sudah seminggu sejak kejadian memalukan itu. Miko sudah mendebat ayahnya untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka tapi tentu saja berakhir dengan gagal total. Nana sendiri sudah pasrah, dan hari ini dia diajak ke rumah Raven untuk pertama kali. Dia berdandan seadanya, hanya mengenakan dress sederhana dan sepatu cat kesayangannya. Serta polesan liptint sederhana. Nana sudah di beri wejangan panjang oleh ayah dan ibunya mengenai banyak hal dan dia akan berusaha menerima segalanya. Menerima bahwa hidup memang tidak selalu berjalan sesuai keingingannya. Lima menit kemudian Raven datang menjemput, masuk ke rumah dengan sopan dan menyalami Haryo serta Yuli. Nana pikir Raven anak berandalan tapi sepertinya dia baik sehingga Nana memutuskan untuk menerima semua ini. Mungkin memang ini jalan hidupnya.

"Ayo Na kita berangkat." Ucapnya lembut setelah berpamitan pada Haryo dan Yuli.

"Jam lima sore sudah di rumah ya Raven!" Ujar Haryo tegas yang diangguki Raven dengan sopan. Kemudian melajukan mobilnya ketika Nana sudah duduk dengan nayaman di kursi penumpang.

"Kamu udah makan?" Tanya Raven basa-basi. Sesungguhnya mereka diliputi kecanggungan yang berat. Raven sendiri sebenarnya adalah tipe cowok yang jarang dekat dengan wanita lebih sering di dekati sehingga dia tidak tahu cara mendekati Nana yang terlihat pendiam. Dia malah menanyakan makan padahal sekarang belum jamnya makan siang. Kemudian dia menyesal menanyakan itu karena merasa bodoh.

"Belum, kan ini masih pagi. Kalau sarapan udah." Jawab Nana polos yang membuat Raven mengulum senyum geli. Rupanya Nana sangat polos sehingga tidak menyadari kebodohannya. Hal itu malah membuatnya gemas.

"Iya maksud aku sarapan." Ucap Raven menanggapi.

"Udah tadi dimasakin nasi goreng sama bunda." Jawab gadis itu polos. Raven terkekeh dalam hati. Nada bicara Nana sedikit lucu dan suaranya menggemaskan. Mungkin tidak akan sulit menerima gadis itu menjadi istrinya nanti.

"Tapi mas, malam itu kamu terluka apa tidak papa?" Tanya Nana malu-malu. Dia penasaran hingga akhirnya memberanikan diri.

"Nggak papa, kamu mau liat lukanya? nanti sampai rumah aku kasih lihat." Ujar Raven menggoda. Wajah Nana langsung merah padam dan itu menggemaskan sekali.

"Mas Raven gak boleh begitu, mana boleh buka-buka baju begitu. Kita kan belum menikah." Jawab gadis itu lirih sekali dengan malu-malu Raven benar-benar gemas sekali.

"Kan sebentar lagi kita Nikah, jadi gak papa. Kan cuma buka baju buat liatin luka doang, gak papa kan?" Raven belum ingin berhenti menggoda padahal wajah Nana sudah merah padam.

"Tapi aku gak mau lihat ah mas, kalau udah sembuh ya sudah." Ujar Nana sambil menunduk. Raven ingin tertawa tapi tidak tega.

"Aku suka dipanggil mas sama kamu. Siapa yang ajarin?"

"Disuruh bunda sama ayah. Katanya mas lebih dewasa dari Nana jadi harus sopan. Apalagi mas kan sebentar lagi jadi suami Nana." Jawab gadis itu masih tidak berani menatap wajah Raven. Wajahnya masih merah akibat godaan Raven soal buka baju tadi dan itu menggemaskan. Raven baru sadar setelah bertemu kembali dengan Nana sekarang, bahwa gadis itu rupanya manis dan cantik. Selain itu dia juga polos dan sederhana. Jenis gadis yang seolah-olah minta dilindungi.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (12)
goodnovel comment avatar
Maria Hamdah
mirip di sebelah judul nya tapi beda
goodnovel comment avatar
Ivan Haws
euh euh euh.....
goodnovel comment avatar
Neng Yullie
Astaga nama gua debut dimari ... "Yuli" ...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terpaksa Menikah dengan CEO   Ekstra 5. Happy Ending.

    Sejak kehadiran Vena di rumah, semua orang harus rela mengucapkan selamat tinggal pada ketentraman dan kedamaian. Pertama karena anak kecil itu sangat cengeng dan kedua karena anak itu tidak suka jika tidak digendong. Selain itu orang favoritnya adalah Jayden. Dia terpaksa menjadi korban hingga tangannya pegal dan punggungnya sakit setiap hari karena Vena akan menangis jika lepas dari gendongannya ketika sudah nyaman. Sebenarnya Jayden bisa saja tidak menggendong Vena agar tidak terjebak dalam kelelahan, Tapi dia juga tidak tahan jika sehari saja tidak menggendong keponakan lucunya itu.Lalu setelah umurnya genap setahun, yang menjadi favoritnya gantian Raven. Vena benar-benar tidak bisa ditinggal oleh Raven pergi jika ketahuan. Karena itu Nana akan mengajak Vena jalan-jalan sebentar ke luar agar Raven bisa berangkat kerja. Anggi benar-benar menghentikan segala kegiatannya di luar kecuali Rumah Sakit semenjak kehadiran Vena di rumah. Nana sendiri tetap melanjutkan kuliahnya s

  • Terpaksa Menikah dengan CEO   Ekstra 4. Davena Prameswari Dirgantara.

    Menjelang minggu-minggu terakhir kehamilan Nana, Raven mulai mempersiapkan pekerjaanya agar bisa segera di kerjakan di rumah saja. Raven tidak ingin kehilangan moment paling penting sebagai seorang ayah dan seorang suami hanya gara-gara pekerjaan saja. Raven ingin berada di samping Nana ketika istri kecilnya itu melahirkan nanti.Anggi dan Raka juga sudah mewanti-wanti kepada Raven agar lebih siaga di rumah. Raka bahkan sudah mengomel karena sampai sekarang Raven masih saja berangkat ke kantor padahal kehamilan Nana sudah besar. Raven bukan bermaksud kejam, dia hanya berusa untuk bertanggung jawab baik itu usrusan kantor maupun urusan keluarga. Hari ini Raven benar-benar mengerjakan semua pekerjaan yang harus di selesaikannya sampai tuntas, dia juga menyerahkan beberapa hal penting pada Fitri dan sebagian lagi di pegang oleh Raka sehingga besok dia sudah bisa bekerja dari rumah dan menemani Nana hingga melahirkan kelak.Dokter bilang, sekitar tiga minggu lagi Nana akan

  • Terpaksa Menikah dengan CEO   Ekstra 3. Raven Ngidam?

    Raven tidak pernah menyangka bahwa akan memiliki seorang anak membuat hari-harinya berubah drastis. Pertama dia jadi tidak betah berada di kantor lama-lama. Lebih tidak betah dibanding ketika dia menikahi Nana. Kedua dia jadi merasa selalu was-was, sehingga menambah jumlah orang yang dia suruh mengawasi Nana. Dan yang paling berubah adalah dia jadi sangat sensitif dengan berbagai macam wewangian. Untuk hal yang satu ini, Raven bahkan sampai membuat peraturan bahwa karyawannya tidak boleh memakai parfum ketika meeting dengannya.Anggi dan Raka saja selalu dia protes jika pagi-pagi sudah wangi sekali. Awalnya kedua orang tua Raven itu merasa sedikit aneh dengan sifat Raven itu tapi sekarang sudah paham dan malah tertawa geli. Rupanya bayi yang di kandung Nana sangat adil, tidak hanya membuat ibunya merasakan penderitaan mual muntah saja tapi juga menyiksa ayahnya agar tidak tahan mencium berbagai wewangian. Raven akan mual dan muntah jika mencium wangi yang tidak dia sukai. Dan

  • Terpaksa Menikah dengan CEO   Ekstra 2. Nana Jadi Aneh

    Semenjak Nana hamil, Raven mulai tidak tenang berada di kantor. Hampir setiap sepuluh menit sekali dia akan mengirim pesan pada istrinya itu atau sedikit menyusahkan Laras jika Nana sedang di kampus. Raven merasa jam di kantor setiap hari jadi lebih panjang padahal sebenarnya sama saja.Sejauh ini belum ada permintaan aneh dari istrinya yang membuat Raven kesulitab. Nana hanya lebih sensitif kadang menangis tanpa sebab yang jelas. Atau kadang suka marah-marah dengan menggemaskan. Sejauh ini hanya tentang mood Nana saja yang berubah.Tapi sehari yang lalu, Laras melaporkan sesuatu yang mengejutkan. Dia bilang Nana mendorong kakak kelas yang mengganggu hingga terjatuh dengan keras ke tembok dan dia tidak merasa bersalah. Nana bukan orang yang seperti itu, apa kehamilan mempengaruhi hal itu? Raven sendiri sejujurnya masih belum mau percaya tapi Laras untuk apa berbohong bukan?“Ven, ngalamun aja? Nih berkas yang papa pengen kamu lihat.” Raka tiba-tiba s

  • Terpaksa Menikah dengan CEO   Ekstra 1. Menghadapi Calon Pelakor

    Raven tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan rasa bahagianya ketika mengetahui bahwa istrinya yang kini sudah tumbuh dewasa itu sedang mengandung anaknya. Seisi rumah langsung bersuka cita membuat ruang gerak Nana seketika berkurang. Nana tidak boleh ke dapur, tidak boleh mngerjakan hal berat pokoknya tidak boleh mngerjakan pekerjaan rumah apapun. Dan ketika berita itu sampai ke telinga keluarga Nana pun mereka langsung bergembira sekali. Haryo, Yuli dan Miko datang dan menginap beberapa hari untuk menemani Nana dan membuat gadis itu merasa senang sekali karena keluarganya berkumpul.Dan Nana mulai menyadari bahwa kehamilan ternyata tidak mudah. Nana mual dan muntah hebat pada awalnya sampai tidak bisa makan apapun dan membuat Raven panik sekali. Untung saja Anggi adalah seorang dokter yang bisa menenangkan keluarganya megenai kondisi Nana.Tapi Raven berubah jadi lebih romantis menurut Nana. Seperti sekarang ketika Nana bangun, maka secangkir teh mint dan biskuit per

  • Terpaksa Menikah dengan CEO   DEAR PEMBACA

    Hallo teman-teman pembaca. Kenalkan saya Desti penulis kisah manis ini yang semoga saja mampu menghibur kalian semua. Kisah ini saya akhiri di bab 54 setelah mengantarkan Nana dan Raven pada kebahagiaan yang mereka harapkan. Tapi semua belum benar-benar berakhir karena akan ada beberapa ekstra part bonus berisi keseruan pasangan gemas ini dalam menantikan buah hati. Terimakasih pada teman-teman yang bersedia menunggu cerita ini setiap hari sedikit demi sedikit hingga akhirnya selesai. Terimakasih untuk setiap komentar kalian baik di review maupun di setiap bab yang membuatku seperti merasa lebih bersemangat ketika membacanya. Terimakasih buat kalian yang mencintai Raven dan Nana dengan tulus. Terimakasih karena mau memaklumi segala kekuranganku yang masih banyak ini. Tidak ada kisah yang sempurna, layaknya sebuah kehidupan. Tapi terimakasih banyak karena cinta kalian pada karya ini, menyempurnakan kebahagiaanku. Aku bukan penulis hebat, kesalahanku masih ribuan atau

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status