Share

Part 7

“Iya, Pak.”

Mereka berdua kemudian pergi ke sebuah pusat perbelanjaan, menghampiri toko berlian paling terkenal di Jakarta dan membeli kalung berliontin hati untuk Sania.

Semoga saja istriku senang dengan hadiah ini. Gumam Sadewa dalam hati.

“Kamu kembali ke kantor naik taksi onlen saja, Lia. Saya mau pulang ke rumah!” Sang pemilik alis tebal itu melirik benda bulat berwarna silver yang melingkar di pergelangan tangan, karena merasa sudah lama sekali berada di luar rumah meninggalkan Sania.

Masih jam satu siang. Tapi rasanya sudah kangen banget sama Sania. Gumamnya lagi.

Emilia mengernyitkan dahi melihat perubahan aneh bosnya. Di mata wanita berambut sebahu itu Sadewa terlihat lebih fresh, tidak segalak biasanya dan bahkan ketika dia melakukan kesalahan karena lupa membawa salah satu berkas yang dibutuhkan sang atasan tidak marah sama sekali. Dia hanya ditegur, lebih tepatnya diingatkan.

“Next time jangan teledor kalau bekerja.” Hanya itu yang dikatakan oleh Sadewa, dan itu membuat se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Daffa Anindya
bagus ceritanya...knp mantan istrinya selalu mengusik terus jdi penganggu
goodnovel comment avatar
Endo Triwulan
iya lagi enak2 baca mlh suruh bayar koin........
goodnovel comment avatar
Puspita Adi Pratiwi
konangan .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status