Share

Terpaksa Menikah dengan Paman Mantan
Terpaksa Menikah dengan Paman Mantan
Penulis: Tiffany

Pernikahan yang kacau

Ketika suara musik kebahagiaan berasal dari gedung salah satu hotel bintang 5 pusat kota untuk perayaan pergelangan akad nikah dan pesta perayaan pernikahan berganti keriuhan dan kericuhan serta tangis pilu yang memecah keadaan, hal tersebut seketika membuat keluarga Bastian Raharja panik dan takut mendapatkan malu yang luar biasa.

Pengusaha yang memiliki banyak relasi bisnis dan kenalan yang jelas bukan orang-orang kecil dan biasa tersebut seketika memundurkan langkahnya bersamaan sang istri yang terjatuh dan hampir pingsan karena keadaan. Tuan Bastian berusaha menahan degub jantung nya yang tidak baik-baik saja, dia pikir seperti nya tekanan darah tinggi nya mulai naik saat ini.

Putri Kesayangan nya, Safna terlihat bergetar menatap kearah orang-orang yang ada dihadapannya, dia terhenyak dan kehilangan kata-kata nya, tidak mampu menggerakkan bibirnya dimana secara perlahan air mata gadis tersebut luluh lantak tumpah membasahi kedua belah pipi indah nya.

Roger, calon suaminya, laki-laki yang menjalin kisah cinta dengan nya hampir 5 tahun ini mengkhianati dirinya. Lari dari pernikahan bersama sahabat baiknya.

"Habis sudah kita, Safna," suara seseorang memecah keadaan, menatap Safna dengan wajah cemas.

"Dia lari dari pernikahan, bersama Luna dan meninggalkan kamu dalam rasa malu luar biasa, dia benar-benar brengsek, aku sudah bilang Roger bukan laki-laki baik, setiap kali-," suara perempuan dihadapan nya terus memecah keadaan, itu adalah kakak sepupunya, Dita.

Perempuan itu terus bicara, meluapkan kemarahannya kepada Safna karena tidak pernah mendengarkan apa yang dia ucapkan selama ini, padahal dia telah mengingatkan safna berkali-kali tentang Roger dan Luna.

Yah berulang kali kakak sepupu nya itu berkata jika dia sering kali melihat Roger dan Luna pergi bersama dibeberapa kesempatan, bahkan perempuan itu pernah melihat kedua orang tersebut keluar masuk hotel ketika tanpa sengaja dia memiliki jadwal rapat dengan relasi bisnis nya di room rapat atau makan bersama teman-teman di restauran hotel, tapi nyatanya Safna tidak mempercayai ucapan kakak sepupu nya tersebut.

Safna selalu berbaik sangka, lebih percaya pada Ronger ketimbang orang lain, dia yakin Ronger tidak mungkin mengkhianati dirinya. tapi sekarang lihat, apa yang terjadi pada hubungan mereka? Gosip berkata, Luna hamil anak Ronger dan mereka menikah dibelakang Safna diam-diam, membatalkan pernikahan antara Safna dan Ronger sendiri dan kabur di hari akad nikah dan resepsi pernikahan.

Apa yang harus kita lakukan, pa?," Suara nyonya Reka terlihat tidak berdaya, bertanya pada suaminya apa yang seharusnya mereka lakukan saat ini.

Tuan Bastian terlihat memijat-mijar kepalanya untuk beberapa waktu, akal pikirannya seketika buntu.

"Apa kata dunia, pa?," Nyonya Reka terus bertanya khawatir.

Ditengah keadaan yang cukup kacau balau tiba-tiba saja keluarga Roger masuk kedalam ruangan dimana semua keluarga Bastian berada, sedangkan di luar sana, didalam gedung pernikahan semua tamu undangan sudah mulai resah dan bertanya-tanya karena belum melihat calon pengantin hadir dan melakukan akad nikah.

"Kalian benar-benar ingin mempermalukan keluarga Raharja," nyonya Reka terlihat membulatkan bola matanya ketika menyadari kedatangan keluarga calon besan nya.

"Lihat bagaimana Roger akan mempermalukan keluarga kami, apa kata semua orang jika pernikahan ini gagal? Astaghfirullahul'adzim," nyonya Reka hanya bisa istighfar sejak tadi.

Mama Roger jelas saja merasa sangat bersalah, dia benar-benar marah kepada putranya yang tidak tahu malu menggagalkan pernikahan yang seharusnya digelar hari ini demi seorang perempuan miskin yang tidak pernah dia sukai, wanita itu tidak pernah membayangkan jika putranya akan melakukan hal seperti itu dan di luar pemikirannya.

Hubungan antara Roger dan Safna jelas tidak sebentar, dia tahu kedua orang itu saling mencintai, tapi sejak Luna masuk menjadi teman Roger, dia sudah merasa gelisah, berpikir satu hari gadis sialan itu akan mengacaukan hubungan putra nya dan Safna dan lihat hari ini, apa yang dia takutkan terjadi juga.

"Ini semua diluar pemikiran dan ekspektasi, aku tidak pernah berpikir Roger-," wanita tersebut bicara dengan ekspresi wajah panik, dia benar-benar merasa malu atas perlakuan putra nya.

"Aku tidak perduli dengan keadaan, sekarang katakan bagaimana kami harus menahan malu?" Tuan Bastian terlihat sangat marah, mengeratkan rahangnya, dia bergerak mendekati papa Roger dan menarik kerah pakaian nya dengan cara yang kasar.

Kepanikan jadi semakin jelas, semua orang berteriak histeris sebab didetik berikutnya laki-laki tersebut memukul tuan Adam.

"Akhhhh,"

"pa-,"

"No...papa...," Safna ikut panik, berusaha melerai papa nya.

Katakan pada Safna, apa yang harus dia lakukan? Apakah dia harus menghubungi seseorang, mencari temannya untuk menggantikan Roger menjadi pengantin laki-laki nya, pikiran nya saat ini kalut dan buntu, dia benar-benar merasa kacau dan hancur.

"Apa mungkin kita membatalkan pernikahan nya hah? Cari cara untuk tidak mengacaukan penikahannya, cari cara untuk membawa Roger kembali," teriak tuan Bastian penuh kemarahan.

"Itu tidak mungkin terjadi Bas," papa Roger bicara cepat, menahan rasa sakit karena pukulan tuan Bastian yang juga adalah teman baiknya sejak masa sekolah.

"kau bilang tidak mungkin?" Tuan Bastian mengeram, bola matanya memerah penuh kemarahan.

"kau ingin membuat keluarga Raharja benar-benar malu karena keadaan hah? Katakan Adam, kau ingin membuat ku malu besar?"

"Bukan seperti itu, aku tidak pernah berpikir untuk membuat keluarga kalian malu, maafkan aku bas, Roger benar-benar...," raut sesal terlihat jelas dibalik wajah tuan Adam saat ini, dia bahkan tidak punya muka untuk menatap sahabat baiknya.

Belum lagi rasa iba nya melihat keadaan Safna.

Tuan Bastian ingin menghajar tuan Adam sekali lagi, tapi buru-buru paman dan bibi Safna menghalangi semuanya.

"Memukul dan bertengkar bukan solusi Bas, kita butuh pemecahan permasalahan," paman Safna bicara dengan cepat.

Ditengah pembicaraan mereka, mama Safna langsung menoleh kearah Safna.

"katakan pada bibi, apakah Roger sudah menghancurkan masa depan mu, nak?" Dan kini mama Roger mendekati Safna, ingin tahu apakah mungkin putra nya sudah menghancurkan masa depan gadis dihadapannya tersebut.

Jika iya maka hancurlah sudah semua nya.

Safna memilih diam, menatap netra bola mata wanita tua dihadapan nya tersebut untuk beberapa waktu, dia tidak memikirkan soal itu saat ini, yang dia pikirkan apa yang harus mereka lakukan selanjutnya, tidak mungkin pernikahan ini di batalkan, mungkin bukan hanya orang tua nya yang malu, dia bahkan mungkin tidak akan sanggup untuk pergi ke luar rumah sekalipun saking malunya.

Jutaan macam pemikiran menghantam dirinya, dimana mama Roger menatap nya khawatir sedangkan kakak sepupu Safna, bibi dan paman nya juga papa nya dan papa Roger terlihat berusaha mencari pemecahan permasalahan yang semakin menghimpit. Mereka berdiskusi secara serius saat ini.

"Safna?" Satu suara mengejutkan pemikiran Safna.

"kita tidak punya pilihan lain, apakah kamu keberatan jika penikahan nya di ganti, nak?" Dan tiba-tiba suara papa Roger memecah keadaan, membuat Safna menoleh dan mengernyitkan keningnya.

"Apakah kamu bersedia jika pengantin laki-laki nya di ganti, nak?" Tanya tuan Adam lagi kemudian.

Hal tersebut membuat Safna semakin mengernyitkan keningnya.

"Diganti? Dengan siapa?" Safna bertanya didalam hati nya.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
jumpa lagi dengan karya Mak Eva ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status