Share

Cahaya Tersadar

Author: YOSSYTA S
last update Last Updated: 2025-06-24 15:26:35

Suara teriakan Pak Hadi cukup keras, hingga membuat semua orang yang berada di dalam kamar terjingkat kaget, juga keheranan.

Lalu, dengan rasa panik juga penasaran, baik itu Bu Irma, dan Pak Bagus beserta istri, langsung saja berlari menuju ke depan ruang.

Begitu sampai, mereka bisa merasakan suasana di luar semakin mencekam dan menegang, di saat melihat amarah Pak Hadi yang seolah akan meledak.

"Ada apa lagi to, Pak? Dari tadi marah-marah terus?" Sang istri yang merasa khawatir, segera mendekat.

"Gimana Bapak gak marah? Kalau Ibu tahu apa yang telah dilakukan Nak Langit pada Cahaya, pasti Ibu bakalan marah juga kaya aku."

"Maaf, Pak Hadi. Memangnya apa yang telah dilakukan Langit?" sela Pak Bagus, yang bergerak mendekatinya juga.

"Anda bisa tanyakan saja pada mereka!" Dengan tatapan tajam, Pak Hadi menunjuk ke arah Revan dan Aditya. Seolah lelaki paruh baya yang suka sekali memakai kemeja batik itu, terlihat begitu marah pada keduanya.

Lagi dan lagi, dua pria itu tampa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
YOSSYTA S
oke, tapi harap sabar ya KK...
goodnovel comment avatar
Tiara Kasih
iyaaa lama banget up nya... bikin cellina ketauan thor bisa dituntut si ulat keket cellina membuat cahaya keguguran biar tau rasa dia pasti ada cctv rmh mewah hehehe
goodnovel comment avatar
YOSSYTA S
sabar KK .........
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Cahaya Syok

    Ceklleek. Belum sempat Thalita menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja terdengar suara pintu terbuka. Otomatis membuat ketiga gadis itu langsung menoleh ke arah sumber suara. Baru kemudian dari balik pintu, mereka melihat ada empat orang paruh baya yang masuk ke dalam kamar. "Ya Allah, Cahaya. Syukur alhamdulillah, akhirnya kamu sadar juga." Dengan wajah berseri, Bu Irma tampak sumringah, merasa sangat senang melihat keponakannya sudah siuman. Begitu juga dengan ketiga paruh baya yang lainnya, merasakan hal yang sama dengan Bu Irma. Ketiga orang tersebut tampak tersenyum dan merasa sedikit lega melihatnya sudah tersadar. "Cahaya, tolong maafin Langit ya, Aya! Mama mohon berilah dia kesempatan untuk bisa memperbaiki pernikahan kalian." Penuh haru biru, Bu Sintya langsung memeluk Cahaya. Namun, tanpa terduga, tiba-tiba saja Pak Hadi melepas paksa pelukan Bu Sintya, sambil berkata, "Tidak bisa. Sudah cukup Nak Langit menyakiti Cahaya. Jadi, sebaiknya mereka pisah saja sekarang!

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Cahaya Tersadar

    Suara teriakan Pak Hadi cukup keras, hingga membuat semua orang yang berada di dalam kamar terjingkat kaget, juga keheranan. Lalu, dengan rasa panik juga penasaran, baik itu Bu Irma, dan Pak Bagus beserta istri, langsung saja berlari menuju ke depan ruang. Begitu sampai, mereka bisa merasakan suasana di luar semakin mencekam dan menegang, di saat melihat amarah Pak Hadi yang seolah akan meledak. "Ada apa lagi to, Pak? Dari tadi marah-marah terus?" Sang istri yang merasa khawatir, segera mendekat. "Gimana Bapak gak marah? Kalau Ibu tahu apa yang telah dilakukan Nak Langit pada Cahaya, pasti Ibu bakalan marah juga kaya aku." "Maaf, Pak Hadi. Memangnya apa yang telah dilakukan Langit?" sela Pak Bagus, yang bergerak mendekatinya juga. "Anda bisa tanyakan saja pada mereka!" Dengan tatapan tajam, Pak Hadi menunjuk ke arah Revan dan Aditya. Seolah lelaki paruh baya yang suka sekali memakai kemeja batik itu, terlihat begitu marah pada keduanya. Lagi dan lagi, dua pria itu tampa

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Amarah Pak Hadi

    "Em, jadi begini, Pak. Biar saya jelaskan," ucap Revan ingin menceritakan kejadian yang sebenarnya. "Cahaya dan Langit memang sedang ada masalah. Hingga membuat Cahaya yang marah, memilih untuk pergi dari rumah dan tinggal di apartemennya Aditya." "Apa! Ca-cahaya tinggal di apartemennya Aditya?!" Jelas, baik itu Pak Hadi beserta istri, Pak Bagus dan Bu Sintya juga yang lainnya langsung terpekik syok bersamaan. "Tenang dulu, Pak, Om, Tante! Memang benar Cahaya tinggal di apartemen saya. Tapi saya tidak tinggal di sana, kok," sela Aditya. Seketika raut wajah tegang juga syok semua orang itu langsung tampak lega. "Terus, apa penyebab Cahaya bisa sampai keguguran?" tanya Pak Hadi penuh selidik. "Em, kalau itu saya juga tidak tahu, Pak. Supaya lebih jelasnya lagi, nanti biar saya tanyakan soal ini pada dokter," jawab Aditya. "Sebenarnya apa penyebab Cahaya marah, hingga membuatnya memilih pergi dari rumah? Pasti ini masalah yang sangat serius 'kan?" lanjut Pak Hadi yang masih sa

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Mulai Mengorek Keterangan

    "Apa! Cahaya keguguran?!" Reflek semua orang terpekik syok bersamaan. "Jadi, Cahaya mengalami keguguran dan ke mana Nak Langit sekarang?" seru Pak Hadi merasa sangat emosi ketika menyadari tak ada sosok suami Cahaya di sana. Yang lainnya baru tersadar, kalau lelaki yang berstatus sebagai suaminya Cahaya ternyata tak terlihat belang hidungnya. "Revan, di mana Langit?" Kali ini Bu Sintya yang bertanya. "Duh, bagaimana ini? Aku harus jawab apa, coba?" Sembari memasang senyum cengir kuda, lelaki berkumis tipis itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sungguh kali ini dirinya benar-benar merasa kebingungan tak tahu harus berkata apa. "Jawab, Revan! Di mana Langit sekarang!" tandas Pak Bagus. Membuat lelaki berkumis tipis itu semakin tertekan. "Em, i-itu Om. Tadi La-langit sudah sempat datang ke sini. Tapi, karena ada urusan, dia sekarang sedang keluar sebentar," jawabnya asal. "Oh, jadi Nak Langit tidak ada di sini? Sementara Cahaya malah dibiarkan menanggung kesakitan sendi

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Semakin Runyam

    Begitu sampai di depan Aditya, dengan amarah yang menggebu-gebu, Langit yang sudah tidak bisa menahan gejolak emosi yang telah membakar jiwa pun, langsung melayangkan bogem mentah padanya. Bugh ... bugh! "Dasar brengsek! Kau benar-benar sudah sangat keterlaluan, Aditya! Bisa-bisanya kau malah berkhianat di belakangku, huh!" teriak Langit, dengan mata berapi-api ia menyerangnya membabi-buta. Tubuh Aditya yang tidak siap dengan serangannya pun menjadi oleng dan otomatis ia jatuh tersungkur di lantai. Sementara Revan langsung syok juga terperangah melihatnnya. Dengan segera ia menghampiri keduanya dan berusaha untuk menghalangi Langit agar tidak menyerang Aditya lagi. "Udah, stop, Langit! Apa kau sudah gila? Kenapa kau malah menyerang Aditya, huh?" bentak Revan kesal, juga keheranan melihat tingkah arogan temannya yang satu ini. Ia bergegas menolong Aditya untuk bangun. Aditya yang sama syoknya dengan Revan, tampak meringis kesakitan. Sembari mengusap darah di sudut bibir yang

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Semakin Salah Paham

    "Ya, si pasien mengalami keguguran. Apakah Anda suaminya?" tanya sang dokter. Aditya langsung menggelengkan kepala. "Oh, bukan. Sa-saya ... adalah kakaknya." Ia terpaksa berbohong. "Oh, jadi Anda kakaknya. Lalu, ke mana suaminya? Kami sangat membutuhkan tandatangan persetujuan dari keluarga pasien, untuk melakukan tindakan operasi ini." "Tapi, jika suaminya tidak ada, Anda bisa sebagai wakilnya saja. Jadi, mari silahkan Anda harus menandatangani beberapa dokumen untuk data dan pertanggungjawaban atas pasien nanti." "Baiklah, Dok. Tapi kalau boleh saya tahu, sebenarnya apa penyebab sampai adik saya keguguran, Dok?" "Em, kami juga belum tahu pasti apa penyebabnya. Tap, kami akan menyelidikinya nanti. Untuk sekarang ini kami harus segera melakukan tindakan operasi pengangkatan janin. Kalau tidak segera ditangani sekarang, saya takut malah akan membahayakan pasien." "Baiklah, Dok. Tolong lakukan yang terbaik untuk adik saya. Jangan sampai dia kenapa-kenapa." "Pasti, sebisa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status