Share

Gara-gara Harry

Author: Banin SN
last update Last Updated: 2021-05-10 09:26:25

Hari pertama bekerja di ruangan Tuan Griffin akhirnya dimulai juga. Pagi itu jam masih menunjukkan pukul sembilan pagi, Olivia Milan telah tiba di lantai tempat ruangan Tuan Griffin berada. Meski cukup yakin jika Tuan Griffin belum tiba di sana, Olivia Milan tetap datang tepat waktu. Kedatangan Tuan Griffin adalah sepenuhnya hak Tuan Griffin sementara kewajibannya adalah datang tepat waktu.

Maka, betapa kagetnya Olivia Milan ketika ia keluar dari lift, di sudut lift yang lain yaitu tepat di seberang dia berdiri, ia juga melihat Tuan Griffin sedang menuju ke arah yang sama dengannya. Tak seperti biasanya yang selalu berjalan diiringi pengawal, kali itu Tuan Griffin hanya berdua saja dengan seorang pria yang sepertinya seuasia dengan Tuan Griffin. Olivia buru-buru menundukkan kepalanya ketika pandangannya tak sengaja bertabrakan dengan tatapan tajam Tuan Griffin. Ia takut kalau-kalau hal tersebut dihitung sebagai kesalahan lagi.

Buuug!!!

“Aduuh!”

Kaki Olivia tersandung oleh sebelah kakinya sendiri, menunjukkan betapa gadis itu melangkah dengan kadar kegugupan yang tinggi. Gadis itu pun tersungkur ke lantai dengan posisi bersimpuh, membuatnya merasa sangat malu karena terjatuh dalam posisi yang tak estetik di depan pria-pria tampan.

“Hei, Kau tidak apa, Nona?” seseorang berseru dari seberang, itu adalah suara seorang pria yang berjalan beriringan dengan Tuan Griffin.

Sial dia mendekat ke sini. Ah, memalukan!

Olivia Milan mencengkram lututnya yang tak begitu sakit, ia seolah-olah menunjukkan ekspresi kesakitan hanya karena kebingungan harus berbuat apa dalam situasi yang memalukan seperti itu.

“Dia bisa bangun sendiri, kau mau apa?” terdengar Tuan Griffin mendengus kesal kepada rekannya yang masih bergegas menghampiri sosok Olivia Milan yang tersungkur di lantai.

“Bagaimana jika kakinya terkilir?” seru rekan Tuan Griffin. Dari suaranya, pemuda itu sepertinya merupakan sosok yang ramah dan penyayang.

“Nona, apakah kakimu terkilir?” pemuda itu segera memosisikan dirinya sama rendah dengan Olivia Milan.

“Ehm, saya kira saya baik-baik saja, Tuan.” jawab Olivia Milan seraya menyibakkan juntaian rambutnya ke belakang telinga. Sebuah gerakan refleks yang biasanya dilakukan perempuan ketika mereka gugup dan tersipu.

“Oh, syukurlah. Kau bisa berdiri sendiri?” pemuda itu terdengar sangat jujur ketika ia mengucapkan kalimatnya, menandakan bahwa ia memang bersimpati pada gadis manis di depannya itu. Tak bisa dipungkiri, pria itu menaruh kekaguman pada Olivia Milan dalam sekali pandang. Bukan karena paras Olivia yang cantik, tetapi lebih pada kesederhanaan penampilan Olivia Milan.

Bukankah wanita dengan paras sederhana sudah hampir punah di dunia modern ini? Dari mana bidadari tak bersayap ini berasal?

Ada sebuah lengkungan menawan di bibir pemuda itu, pria itu pun tak sadar jika telah melempar senyuman pada Olivia Milan. Hampir saja Olivia Milan membalas senyum menawan itu, tetapi sedetik sebelum senyum Olivia lepas landas, matanya menangkap sosok yang berdiri beberapa meter dari tempatnya berada. Sosok itu seolah sedang mengeluarkan aura hitam pekat, sorot matanya tajam dan menghujam. Dialah Tuan Griffin, dari aura gelap yang ia pancarkan, jelas Tuan Griffin tak menyukai pemandangan di depan matanya.

Olivia Milan buru-buru berdiri dan membenahi penampilannya. Ia mengucapkan beberapa kali terima kasih pada si pria menawan sambil sesekali mencoba melirik ke arah Tuan Griffin. Olivia melihat, pandangan bengis Tuan Griffin masih cukup tajam. Gadis itu pun menggerutu dalam batin membayangkan bagaimana nasibnya hari itu, berada di dalam satu ruangan dengan orang yang sorot matanya mengerikan.

“Tuan, silakan tuan lanjutkan urusan Tuan. Saya mohon izin untuk ke toilet, permisi.” Olivia Milan membungkuk hormat lalu membalikkan tubuhnya dengan sangat hati-hati. Setelahnya, ia pun bergegas menuju ke toilet meski tak sedang ingin buang air. Setidaknya, berdiam diri di dalam toilet akan membuat perasaan gugupnya memudar.

Sekitar lima menit setelah menenangkan diri di dalam toilet, Olivia Milan melangkahkan kaki keluar dan memantabkan hatinya untuk segera memulai hari baru. Hari di mana ia akan berada dalam satu tempat yang sama dengan Tuan Griffin. Ketika telah sampai di depan ruangan Tuan Griffin, tanpa pikir panjang Olivia langsung membuka pintunya sebab tak ada pengawal yang berjaga.

“Adikku sepertinya sedang kerepotan membagi waktu antara bekerja dan menyelesaikan disertasinya, jadi kukira kau tak akan keberatan jika aku akan menggantikan posisinya sementara, haha bukankah itu terlihat menyenangkan, Rain? Kita terbiasa berkelahi bersama, sekarang aku akan menjadi bawahanmu selama beberapa waktu!”

“Maaf, sepertinya saya mengganggu perbincangan Tuan-tuan, saya akan keluar sekarang,” Olivia Milan lagi-lagi merasa telah berada di dimensi waktu dan tempat yang salah.

“Hei, tunggu. Kau adalah si nona yang terkilir tadi, bukan? Rain, apa dia bekerja di ruanganmu?” pemuda itu meminta Olivia untuk tetap tinggal sembari meminta Rainer Griffin untuk memberi penjelasan.

“Ya. Ini adalah hari pertamanya bekerja di sini!” Rainer Griffin menjawab singkat, ia tahu rekannya itu pasti tertegun keheranan dengan keadaan itu. Selama ini, Rainer Griffin memang terkenal pilih-pilih soal siapa saja perempuan yang boleh berada di sekitarnya. Dari sisi penampilan secara keseluruhan, bahkan seharusnya Olivia Milan tak memenuhi standar paling minimal.

“Hei, Kawan, apakah ini mimpi? Sejak kapan seleramu berubah? Oh, Nona, maaf bukannya aku merendahkanmu ya, tapi temanku ini tak pernah suka dengan perempuan sederhana seperti nona! Sebaliknya, aku sangat menyukai tipe perempuan apa adanya sepertimu!”

“Harry! Diam dan keluar kau dari ruanganku!” Rainer Griffin membentak rekannya yang bernama Harry tersebut. Harry merupakan teman dekat Rainer Griffin sekaligus kakak dari sekretaris pribadi Rainer yaitu Adelyn Scarlet. Adelyn Scarlet sedang sibuk menyelesaikan disertasinya sehingga gadis itu meminta kakaknya untuk menggantikan posisinya sementara waktu.

Rainer Griffin, Adelyn Scarlet, dan Harry memang memiliki kedekatan khusus di luar urusan pekerjaan. Tak heran, meskipun berada di kantor Rainer Griffin, Harry tetap bertingkah santai dan tidak formal. Bahkan, ketika Rainer Griffin membentaknya pun, Harry sama sekali tak terlihat sakit hati karenanya.

“Baiklah, Sobat! Aku akan pulang dulu dan jangan lupa pertimbangkan usulanku barusan. Jadikan aku sekretaris sementara selagi Adelyn mengerjakan disertasinya. Oke?” ucap pemuda itu seraya menyunggingkan senyum maklum dan menepuk-nepuk pundak Rainer Griffin.

“Jangan sentuh aku!” Rainer Griffin memundurkan pundaknya dengan ekspresi tak senang.

Harry makin tersenyum melihat tingkah kasar Rainer Griffin yang hampir tak pernah berubah sejak dulu. Harry pun membalikkan badan dan bergegas meninggalkan ruangan. Ketika ia berpapasan dengan Olivia Milan yang masih mematung di tempatnya, Harry mendekatkan kepalanya ke telinga Olivia.

“Nona, temanku itu memang menyebalkan. Kalau kau tak krasan bekerja di sini, aku bisa memberimu tempat di kantor ayahku,” ucapnya seraya melemparkan senyum menawannya lagi. Olivia mengangguk pelan, bukan sebagai tanda setuju melainkan hanya sebatas basa-basi kesopanan.

Hening beberapa saat setelah Harry meninggalkan ruangan. Baik Olivia maupun Rainer Griffin, tak satu pun dari mereka yang ingin memulai percakapan. Olivia Milan lebih tepatnya, ia tak berani memulai duluan sebab jangankan untuk mengucap sepatah kata, untuk bernapas saja ia melakukannya dengan cukup hati-hati dan pelan-pelan. Wajah Rainer Griffin sungguh-sungguh menyeramkan saat itu.

“Kau ini memang gadis penggoda, ya!” tiba-tiba Rainer Griffin memulai percakapan.

“Maaf, menggoda? Tuan, saya tak mengerti…

“Diam! Aku melihatmu tersenyum dan menyibakkan rambut pada Harry. Kau ingin menggoda temanku, ha?” Rainer Griffin berkata dengan kemarahan yang tertahan. Kemarahan yang sepertinya dilandasi dengan rasa cemburu yang cukup besar, tapi tentu saja, ia tak mau menganggap kemarahannya itu merupakan sebuah kecemburuan.

“Oh, maafkan saya. Maafkan saya yang selalu melakukan kesalahan,” Olivia Milan membungkuk beberapa kali. Percuma saja jika ia melakukan pembelaan, di saat-saat yang seperti itu, pembelaan hanya akan menyulut kemarahan.

“Kau tak boleh menebarkan senyuman kepadanya lagi!” gertak Rainer Griffin refleks, setelah hening beberapa saat, Rainer Griffin menyadari jika ia telah melakukan kesalahan besar. Bukankah itu akan menunjukkan jika ia tertarik pada Olivia Milan? Hal yang sangat memalukan jika sampai ketahuan siapapun!

“Maksudku, aku tak suka ada pegawaiku yang merayu-rayu temanku!” buru-buru Rainer Griffin mengoreksi kalimatnya dan berharap jika Olivia Milan tak sempat menyaksikan dirinya yang salah tingkah. Hari itu, Rainer Griffin sepertinya telah kesal pada tiga orang sekaligus. Kepada Harry yang telah berbaik hati pada Olivia Milan. Marah kepada Olivia Milan yang telah melemparkan senyum sangat manis untuk Harry. Sekaligus, Rainer Griffin juga marah pada dirinya sendiri sebab ia kesal mendapati Olivia Milan memberikan senyuman manis kepada pria lain.

======= 

Halo-halo, author menyapa. Dear readers, tolong beri semangat untuk author dalam melanjutkan cerita ini ya^^ Kalian bisa meninggalkan review bintang FULL ke cerita ini sambil kasih komen. Oh ya, kalau kalian mau nagih up, kalian bisa sapa author di IG @banin.sn atau kanal Yutub: iPus Channel Banin SN. Makasih, luv u...

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
FX Hari Winarto
amat jelek cerita yg mengada ada ............................................................
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terpaksa Menikahi CEO    T A M A T

    Ketika lampu ruangan telah menyala kembali, beberapa pria berseragam POLICE tengah berada di ruangan. Mereka membawa surat tugas penangkapan Alice Winterbourne yang didakwa sebagai dalang dari beberapa kasus kriminal ringan dan juga berat. Penangkapan tersebut merupakan buntut dari pelaporan Madam O-Mee yang selama enam tahun terakhir mulai giat mengumpulkan para korban Alice Winterbourne dan secara bersama-sama membangun aliansi guna merobohkan organisasi kriminal berkonsep Butterfly Effect yang digawangi Alice Winterourne.Maka, penangkapan Alice di hari pernikahannya bersama Rainer Griffin itu telah menjadi kabar yang paling mengejutkan di dalam gedung Treasury Luxurious Palace hari itu.“Jadi, Madam O-Mee adalah sosok gadis yang dulunya menjadi karyawan Rainer Griffin? Gadis itu telah bermetamorforsis menjadi Perempuan Hebat dan memiliki banyak privilege akibat kekayaannya yang berlimpah. Sepertinya ia sedang berada dalam misi membalas dendam kepada Alice Win

  • Terpaksa Menikahi CEO    Akhir Sebuah Dongeng

    Tak terasa, tiga puluh menit telah berlalu. Suasana di dalam gedung Treasury Luxurious Palace berubah drastis, dari yang awalnya para tamu undangan diajak tertawa renyah akan dongeng Madam O-Mee yang menarik, di menit ke tiga puluh suara isakan tangis terdengar nyaris di seluruh penjuru ruangan.Semua orang turut terbawa kesedihan tokoh utama dalam dongeng yang saat itu diceritakan tengah mengandung bayi sementara si ayah bayi justru mengusir si tokoh utama lantaran si ayah mengalami amnesia dan mendapat doktrin sesat dari teman wanitanya.“Apa-apaan ini?” Rainer Griffin mengusap air matanya yang terjatuh.“Madam O-Mee, cepat lanjutkan dongengnya! Di mana si ayah berengsek itu sekarang?!” Tiba-tiba, Rainer Griffi berteriak dengan suara lantang sambil melangkah maju mendekati posisi Madam O-Mee di sisi depan.Yang membuat para tamu undangan keheranan adalah, Rainer Griffin tiba-tiba berlutut beberapa meter dari Madam O

  • Terpaksa Menikahi CEO    Sebuah Dongeng

    “Apa maksudmu?! Aku tak percaya! Madam O-Mee berasal dari negara Clarksville, tak ada alasan baginya untuk berada di kota ini! Kau mungkin hanya seorang pembual! Lagi pula, sosok Madam O-Mee masihlah sangat misterius, meski tercatat memiliki kekayaan yang berlimpah, ia tak pernah menampakkan diri di muka publik!” Alice Winterbourne berteriak marah-marah, ia lantas menjerit memanggil security dan memintanya untuk mengusir Madam O-Mee.Tetapi, begitu si security datang mendekat, security tersebut justru meminta maaf berulang kali kepada sosok Madam O-Mee.“Madam O-Mee, maafkan kekacauan yang terjadi di sini.” Security tersebut lantas menoleh ke arah Alice Winterbourne yang masih terlihat marah. “Nona, harap jaga bicara Nona, Madam O-Mee bisa saja mengusir semua yang ada di sini sebab dia adalah pemilik tunggal dari gedung ini…”Seketika, Alice Winterbourne disergap kegelisahan, kemarahan, dan juga rasa malu yang menggunun

  • Terpaksa Menikahi CEO    Madam O-Mee

    Treasury Luxurious Palace yang berada di kota Gapi tengah dipenuhi oleh deretan tamu-tamu undangan pernikahan. Hari itu, adalah hari bersejarah di kota Gapi lantaran dua pemuda brilliant dari kota tersebut akan segera melangsungkan pernikahan. Setelah enam tahun berada dalam masa-masa terpuruk, Rainer Griffin akhirnya terpaksa menyetujui permintaan ayah dan ibunya untuk menikah dengan Alice Winterbourne.Kala itu, prosesi pernikahan telah usai dan Rainer Griffin terlihat tengah dengan malas meladeni tamu-tamu dan kolega kerjanya yang datang. Sementara itu, Alice Winterbourne sedang sangat gembira dan menempel lekat-lekat di tubuh Rainer Griffin, seolah gadis itu ingin menunjukkan pada dunia bahwa hari itu, Rainer Griffin telah resmi menjadi miliknya seorang.Suasana di dalam Treasury Luxurious Palace tiba-tiba bising sesaat setelah masuknya dua tamu yang tak terdaftar dalam deretan tamu undangan. Dua orang tamu itu adalah seorang perempuan bergaun putih layaknya mempel

  • Terpaksa Menikahi CEO    Lionel Griffin!

    “Alice berengsek sialan! Di mana gadis itu sekarang?! Bajingan, dia telah membuatku kehilangan kekasih dan juga darah dagingku sendiri!”Setiap hari sejak mendapatkan ingatannya kembali, tak ada hal yang dilakukan Rainer Griffin selain marah dan mengamuk. Sayangnya, sekuat apapun ia meminta orang-orang hebat untuk menyelidiki Alice Winterbourne, Rainer Griffin tak menemukan bukti apa-apa.“Sayangku, Rain… Sudah kukatakan bahwa Alice menceritakan tentang kisah Varen Omkara itu, lantaran ia khawatir jangan-jangan Olivia memang memanfaatkanmu gara-gara ada jantung suaminya di tubuhmu… Tenanglah…” lerai ibu Rainer Griffin kala anaknya mengamuk kembali.“Ibu, sedetik pun Olivia Milan tak pernah menuntutku atas kasus jantung suaminya. Ia sepertinya juga tak pernah tahu jika jantung suaminya ada di tubuhku! Ini adalah akal-akalan busuk dari Alice yang ingin memisahkan kami!”Begitulah, sepanjang hari kehid

  • Terpaksa Menikahi CEO    Hamil!!!

    Malam itu, Olivia Milan meninggalkan kota tempat Rainer Griffin berada. Ia bahkan diminta untuk membatalkan perjanjian kerjanya bersama Alexander Brown yang susah payah telah ia dapatkan. Tak hanya itu, Olivia Milan juga harus memutus kontak dari seluruh kenalannya di kota Gapi. Ia dituntut untuk menjadi manusia yang benar-benar baru, dan menjalani kehidupan yang baru di pulau Dewata, Bali, Indoensia.Jika ia melanggar, kemungkinan besar Alice Winterbourne akan menjalankan rencana Butterfly Effectnya lagi dan mengancam akan membuat tubuh Rainer Griffin cacat selama-lamanya. Setidaknya, itulah pesan yang dikatakan oleh bodyguard Alice kepada Olivia Milan.“Lalu, apa tujuan Alice melakukan semua ini? Kukira, ia mencintai Rainer Griffin. Bagaimana bisa ia berniat mencelakai orang yang ia cintai?!” Olivia Milan bertanya pada bodyguard Alice dalam perjalanan menuju ke bandara.“Butterfly Effect Project merupakan proyek underground yang melibatkan ba

  • Terpaksa Menikahi CEO    Pergi ke Indoensia

    “Alice!!! Aku ingin bertemu Rain sebelum berpisah sepuluh tahun! Aku ingin menemuinya! Kumohon! Kumohon!”Olivia Milan bersujud di kaki Alice Winterbourne, ia tahu setelah menandatangani surat perjanjian tertutup itu, seharusnya ia sudah tak boleh lagi berhubungan dengan Rainer Griffin selama sepuluh tahun ke depan. Tetapi, begitu ia tahu bahwa jantung Varen Omkara ada di tubuh Rainer Griffin dan Rainer Griffin tak pernah berbuat kejahatan apapun pada suaminya, Olivia Milan ingin memeluk tubuh yang berisi dua manusia yang paling ia cintai di dunia.“Kau tahu mengapa Rain mengalami hilang ingatan dan membencimu saat ini?”Alice menyingkrikan kakinya yang disembah oleh Olivia Milan, lantas mengangkat pundak Olivia untuk bangun dan sejajar dengannya.“Aku bekerja pada sebuah proyek Butterfly Effect, pekerjaan merencanakan dan mengeksekusi kejahatan menggunakan konsep Buttlerfly Effect, menjadikan tindak criminal seolah-olah hany

  • Terpaksa Menikahi CEO    Mencintai Dua Pria

    Plok Plok Plok!Alice Winterbourne memberi applause kepada Olivia Milan yang baru saja menandatangi surat perjanjian kontrak. “Kau telah mengambil pilihan yang bagus, Nona Manis! Baiklah, bersiap-siaplah untuk menerima kabar mengejutkan ini!”Alice Winterbourne menarik napas dalam, bersiap untuk memberi kejutan pada Olivia Milan yang duduk dengan tubuh sedikit gemetar. Akhirnya, ia berhasil menggiring pikiran Olivia Milan dengan cara terus menerus menghubungkan kematian Varen Omkara dengan Rainer Griffin, seolah orang yang mendengar statement Alice akan berpikir jika Rainer Griffin telah berbuat kejahatan pada Varen Omkara.“Suamimu saat ini hidup di tubuh Rainer Griffin, Nona Manis!”“A… Apa maksudmu?!”Alice Winterbourne mengambil sesuatu dari dalam saku pakaiannya, semacam member card yang berwarna merah. Ia lantas melemparkan member card tersebut pada Olivia Milan.“Suamiku menjadi anggota

  • Terpaksa Menikahi CEO    Mendadak Kaya

    “Ah… Aku lupa… Aku baru akan mengatakannya jika kau menandatangani surat perjanjian yang kubuat. Hihi, tentu saja, kau boleh menandatanganinya dan mengetahui bagaimana Rainer Griffin memanfaatkan suamimu. Atau, kau juga boleh untuk pergi begitu saja tanpa perlu tahu jika nyatanya sampai saat ini suamimu masih hidup!”“Cih! Ini pasti jebakan! Jika aku menandatanganinya, aku berarti setuju untuk pergi dari kota ini dan menetap di negara yang kau pilihkan, menghilang dari kehidupan Rainer Griffin selama sepuluh tahun dan sekaligus tak diberi izin untuk menggunakan nama asliku dalam kehidupan sehari-hari! Semua pasal ini berisi hal-hal yang memberatkan posisiku, itu sungguh harga yang terlalu mahal hanya demi sebuah informasi yang mungkin juga palsu! Kau bilang suamiku masih hidup, ah, aku bahkan menghadiri pemakamannya!”Sejenak setelah mengatakan kalimat terakhirnya, Olivia Milan tersentak kaget oleh ingatannya sendiri. Bahwa, ia seb

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status