Share

Bab 20. Mainan Baru (18+)

Tapak kaki Monika melewati pintu saat tiba-tiba hujan turun dengan begitu deras. Langit malam menumpahkan beribu-ribu bulir air yang jatuh dari angkasa. Sebagian mengalir ke sungai melalui saluran drainase yang ada, sementara sisanya tersimpan di dalam tanah.

Hawa dingin menyergap, membuat siapa saja enggan berada di luar rumah dan memilih berdiam di tempat mereka sendiri. 

"Untunglah..." ungkap wanita yang kini melepas dua sepatu di kakinya. Dia merasa beruntung karena tidak sampai kehujanan. Daya tahan tubuhnya sedikit lemah, mudah terserang flu setelah kehujanan.

Dengan langkah kaki lebar-lebar, Monika bergegas menuju dapur demi mengambil segelas air putih hangat. Tenggorokannya terasa kering dengan perut yang mulai meronta minta diisi. Terakhir dia makan pagi ini, setelahnya tak ada sebutir nasi pun yang masuk ke dalam perut.

Monika bersiap minum air di gelas yang kedua saat tiba-tiba netranya menangkap kalender meja di hadapannya.

"P

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status