Share

S2 : 21. Seperti Ingin Mati Rasanya

"Sweety?" panggil Rio karena Monika tak kunjung menunjukkan ekspresi apapun. Wajahnya terlihat pucat seperti mayat hidup dengan pandangan mata sayu.

"Ha-us." Monika menunjuk lehernya sendiri, membuat Rio terperanjat. Suaranya terdengar begitu lirih, hampir tidak terdengar sama sekali.

Rio tergopoh-gopoh berlari keluar, mengambilkan segelas air putih untuk Monika. Dia seharusnya menyadari jika salah satu efek obat kimia yang dia berikan adalah membuat kerongkongan terasa kering. Bahkan untuk beberapa orang, mungkin saja akan mengganggu saluran pernapasan dan detak jantung mereka.

"Lagi?" Rio menawarkan gelas kedua, tapi Monika menggeleng lemah. Masih dengan wajah tanpa ekspresi, wanita itu menatap suaminya lekat-lekat.

Hening. Tak ada satu pun kata yang terucap dari mulut keduanya, mereka sibuk dengan isi kepala masing-masing.

Rio memberanikan diri, menghapus bulir keringat yang kembali muncul di kening Monika.

"Rio," lirih Monika, meng

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status