Share

S2 : 22. Berbagi Kehangatan

Tepat pukul tiga pagi, pintu kamar utama apartemen ini terbuka, menampilkan Lidya dalam balutan bathrobe yang dipakainya.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" ketus wanita hamil sembilan bulan ini, melihat Rio yang menampilkan wajah penuh kekhawatiran.

"Dimana Pram?" Bukannya menjawab, Rio justru melontarkan pertanyaan lain sembari mengekori langkah kaki Lidya yang kini berjalan menuju dapur.

"Dia tidur. Kenapa? Ada masalah?"

Sebenarnya Rio enggan mengatakan ini pada Lidya. Dia lebih leluasa jika berbicara dengan sahabatnya Prambudi Bagaskara.

"Tolong Monika. Dia mengunci diri di dalam kamar mandi setelah mengusirku." Suara Rio terdengar parau, sungguh tidak bisa mengatasi situasi yang terjadi.

Lidya melirik jam digital yang tertanam di dinding. Dia dan Pram terlalu asik dengan kegiatan panas mereka sendiri, sampai lupa pada keberadaan Rio dan istrinya. Otak Lidya berhitung cepat. Rio membawa Monika sekitar jam sembilan malam. Itu artinya wanita cantik itu sudah berendam hampir enam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status