Share

Pandangan Antah Berantah

“Nak sudah siap kita antar Rindu pulang hari ini. Ayah meminta tolong sebagai Bapakmu Nak untuk kali ini saja. Demi Ayah, Ibu dan mendiang Kakakmu Danang. Tolong besarkan hatimu dan tolong tetap lah pada jalan kisah turun ranjang ini. Ayah meminta maaf padamu anakku, tolonglah kami,” bahkan pagi ayah memohon padaku. Selayaknya beliau memohon pada atasannya terdahulu di kala aku masih begitu kecil.

Betapa tersentak kaget saat beliau berlutut kepadaku. Langsung dengan refleks seketika aku angkat lagi tubuh tua Ayah. Sungguh tidak pantas anak disembah oleh Ayah. Bahkan adalah satu hal haram menyembah manusia. Seharusnya yang disembah hannyalah Sang Pencipta.

“Ayah, tidak, tidak Ayahku aku anakmu jangan seperti ini. Berdirilah Ayah banyak orang melihat di rumah sakit ini. Jangan memohon kepadaku, jangan berlutut seperti itu. Seakan aku adalah Sang Pencipta, tolong jangan siksa anakmu dengan satu hal ini. Berdirilah Ayah dan bahkan demi Ayah dan Ibu akan kulakukan dengan ikhlas hati pern
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status