Share

Terpaksa Menikahi Duda Impoten
Terpaksa Menikahi Duda Impoten
Author: Nona Vie

Pertemuan

Author: Nona Vie
last update Last Updated: 2023-08-24 12:25:35

Seorang gadis berlari kencang di pinggir jalan yang terlihat begitu sepi malam itu. Lecet di kakinya tidak lagi dia hiraukan, entah kemana sepatu heels yang sejak tadi sempat dia buka dengan paksa. Yang ada dipikirannya adalah bagaimana cara dia untuk pergi dari kejaran orang jahat itu.

"Hei, jangan lari kau!" teriakan seorang pria membuat gadis itu semakin mengencangkan langkah kakinya.

"Kanaya!" teriak pria itu lagi.

Namun, Naya terus berlari dengan kencang. Dia tidak ingin menjadi budak nafsu pria itu. Hingga ketika sebuah mobil melaju di jalanan itu, Naya langsung berlari ketengah dan menghadang mobil itu untuk berhenti.

Hampir saja tubuh kecilnya tertabrak jika saja supir mobil itu tidak menginjak rem dengan cepat.

"Hei, apa kau mau mati!" bentaknya dengan kuat.

"Tuan, tolong saya Tuan. Tolong selamatkan saya dari kejaran orang jahat itu, saya mohon," pinta Naya begitu memelas. Dia menggedor-gedor pintu mobil itu dengan kuat. Alex, pria itu sudah dekat kearah Naya hingga membuat dia semakin ketakutan.

"Tuan, tolong!" pinta Naya kembali. Dia terlihat ketakutan saat ini.

"Minggir!" seru supir mobil itu. Dia ingin melajukan mobilnya kembali, namun ucapan seorang wanita membuat dia mengurungkan niatnya.

Wanita itu membuka pintu mobil untuk Naya, "naiklah," ujarnya pada Naya.

Tanpa berpikir panjang Naya langsung masuk ke dalam mobil itu hingga akhirnya mobil melaju dengan kecepatan tinggi meninggalkan Alex yang nampak meradang.

"Naya! awas kau!" teriaknya begitu kesal.

Naya hanya bisa menahan tangis dan memandang Alex yang masih mengumpat di belakang sana. Dia takut jika pria itu akan menjadikannya budak nafsu. Naya sudah berhasil melarikan diri dari Alex yang membelinya di sebuah tempat pelacuran. Jadi sekarang, dia harus bisa pergi dari kejaran pria itu.

"Siapa dia?" tanya wanita paruh baya itu. Masih terlihat cantik dan begitu elegan di usianya yang tidak muda lagi.

Naya menarik nafas dalam-dalam dan mengusap air mata di wajahnya yang sudah berantakan, "dia orang yang ingin menjadikan saya pelacurnya, Nyonya," jawab Naya. Suaranya masih bergetar, karena dia memang sangat takut saat ini.

Wanita itu mengangguk pelan. Dia terus memperhatikan Naya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Cukup cantik dan masih muda, tapi sayang sudah menjadi seorang gadis malam.

"Siapa namamu, dan mau kemana?" tanya wanita itu.

Naya terdiam, dia bingung harus menjawab apa karena untuk sekarang dia sama sekali tidak tahu harus kemana. Hidup Naya sudah hancur dan berantakan. Dia diusir dari rumah oleh ayahnya sendiri dan malah berakhir di tempat pelacuran. Dimana lagi tempat yang aman untuk gadis malang seperti dia? Apakah masih ada orang baik di dunia ini setelah semua yang terjadi pada kehidupannya?

"Saya Kanaya, Nyonya. Saya, saya tidak tahu mau kemana," lirih Naya. Dia tertunduk, menyembunyikan wajahnya yang ingin menangis kembali.

"Kamu bisa kerumah saya," ujar wanita itu. Dia masih terus memandang Naya, namun kali ini dengan senyum penuh arti. Membuat Steve yang membawa mobil sesekali melirik kearah Nyonya nya. Sepertinya dia tahu apa yang diinginkan oleh Nyonya besar ini.

"Saya boleh ke rumah anda, Nyonya?" tanya Naya kembali.

Wanita itu mengangguk dan tersenyum tipis, "kamu bisa memanggilku Nyonya Dena, aku akan menolong mu dari kejaran pria itu, tapi dengan satu syarat," ucap Nyonya Dena.

"Syarat?" gumam Naya.

"Ya, kamu harus mau menikah dengan putraku," jawab Nyonya Dena.

Naya langsung meringis mendengar itu. Menikah? Dengan putranya? Apa Nyonya Dena tidak salah bicara. Bagaimana mungkin dia meminta Naya untuk menikah dengan putranya? Mereka baru bertemu beberapa menit yang lalu tapi dia sudah meminta hal itu.

Apa jangan-jangan putra Nyonya Dena cacat? atau lumpuh?

"Bagaimana? saya tidak menawarkan kesempatan ini dua kali. Jika kamu menolak, maka saya akan menurunkan kamu di tempat ini," ucap Nyonya Dena. Dia berkata dengan serius dan terdengar tidak bisa di bantah.

Naya bingung, harus apa dia sekarang? Jika dia menolak, sudah pasti Alex akan menemukannya. Tapi jika dia menerima, apa mungkin bisa. Naya masih berusia 21 tahun saat ini. Masih begitu muda.

"Pilihan ada di tanganmu, iya atau tidak," tegas Nyonya Dena kembali.

Naya tertunduk, dan akhirnya dia hanya bisa mengangguk pasrah. Daripada melayani banyak pria, lebih baik dia melayani satu orang pria, bukan.

Nyonya Dena tersenyum sinis melihat Naya, dia tahu ini tidak akan bagus. Tapi keluarga Bagaspati berada dalam keadaan genting saat ini. Putranya harus segera menikah untuk menyelamatkan perusahaan dan nama baik yang hampir hancur. Mungkin dengan menggunakan Naya bisa sedikit menjadi jalan keluar untuk keluarga mereka.

"Kamu tenang saja, kamu hanya perlu melayani putraku dengan baik. Hanya untuk beberapa waktu, setelah itu kamu bisa pergi," Nyonya Dena berucap dengan begitu tenang. Dia tidak tahu jika perasaan Naya yang saat ini tidak baik-baik saja.

Terusir dari rumah karena fitnah ibu tirinya, hampir menjadi seorang jalang juga karena ibu tirinya, dan sekarang dia harus menerima nasib untuk menikah dengan seorang pria yang tidak dia kenal. Terpaksa semua harus Naya lakukan, dia sangat berharap jika dia bisa terbebas dari kejaran Alex yang begitu menginginkan dirinya.

Satu jam kemudian, mereka tiba di sebuah rumah mewah yang cukup megah. Naya turun dan mengikuti Nyonya besar itu masuk kedalam rumah. Terlihat sepi karena hari sudah hampir larut. Hanya ada seorang pelayan yang menyambut mereka. Pandangan pelayan itu terlihat memandang Naya dengan sinis. Tapi tidak Naya hiraukan.

"Bantu dia bersihkan diri. Satu jam lagi temui aku di ruang tengah," ujar Nyonya Dena pada pelayannya.

Pelayan itu mengangguk patuh dan langsung beralih pada Naya.

"Ayo," ajaknya.

Naya hanya mengangguk, sebelum pergi dia menoleh ke arah Nyonya Dena yang sudah pergi meninggalkan mereka tanpa kata.

Naya membersihkan diri di kamar tamu. Mengganti pakaiannya dengan sebuah pakaian baru, tidak tahu dari mana pelayan itu mendapatkannya. Naya tidak lagi perduli. Dia masih mengenangkan nasibnya yang seperti ini. Terlunta-lunta kesana dan kemari padahal sebelumnya dia memiliki kehidupan yang indah. Semua berubah karena ibu tirinya.

"Ayo, Nyonya sudah menunggumu di luar," ucap pelayan itu.

"Bibi, apa Bibi tahu bagaimana putra Nyonya Dena?" tanya Naya. Dia sudah tidak sabar sekali. Dia penasaran seperti apa putra Nyonya Dena. Apakah seorang autisme atau pria yang lumpuh hingga Nyonya Dena mau menikahkan Naya pada putranya.

"Bibi tidak bisa menjawab. Lebih baik kita pergi," ajak pelayan itu.

Naya hanya bisa menghela nafas dan pergi keluar mengikuti pelayan itu berjalan ke ruang tengah. Rumah ini cukup besar, bahkan lebih besar dari rumah keluarga Naya. Tapi rumah ini terlihat menyeramkan dan sepi.

Di ruang tengah terlihat Nyonya Dena bersama dengan seorang pria. Pria yang nampak gagah dan berwibawa. Wajahnya tidak nampak karena dia duduk membelakangi Naya. Tidak mungkin pria itu adalah orang yang ingin dinikahkan padanya, bukan?

"Nyonya," sapa Bibi pelayan.

Nyonya Dena dan pria itu langsung menoleh kearah mereka. Hingga kini Naya bisa melihat wajah pria itu dengan jelas.

"Dia Kanaya, gadis yang akan menikah denganmu," ucapan Nyonya Dena membuat Naya terkejut. Begitu pula dengan pria itu.

"Dia? yang benar saja, Ma," sahut pria itu. Rayden Bagaspati. Matanya langsung menatap tajam pada Naya. Pasalnya dia tahu siapa Naya. Gadis yang pernah dia temui di sebuah club' malam dua hari yang lalu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Cerita Tentang Rayden

    Hari sudah larut malam, Naya masih belum bisa terpejam. Dia masih terbaring di samping Rayden. Pria itu sudah terlelap setelah dia menangis dan meluahkan rasa kesalnya tadi. Naya memandangi wajah Rayden dengan lekat, meski Rayden jahat tapi hati Naya yang memang lembut dan tidak tegaan begitu mengiba melihat pria ini. Pria yang gagah tapi tidak bisa melakukan hal itu, dan apa artinya kegagahan yang dia miliki, apa artinya kekuasaan yang dia punya jika sebagai seorang lelaki dia tidak berguna.Baru kali ini Naya melihat sisi lemah Rayden, dia yang angkuh, pemarah, dan bersifat bossy nyatanya hanyalah topeng dibalik kelemahan yang dia punya.Rumor yang beredar ternyata benar, dan pantas saja Nyonya Dena begitu berharap Naya bisa menyembuhkan pria ini. Tapi, bagaimana mungkin.Naya menghela nafas, dia beranjak dari sisi Rayden perlahan-lahan agar tidak membangunkan pria itu. Rasanya sangat haus dan dia juga belum bisa tidur saat ini.Naya memilih untuk keluar dari kamar, mencari udara s

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Percobaan yang Gagal

    Hari sudah larut malam, Rayden duduk di meja kerja dengan tatapan kosong. Tidak ada yang dia lakukan di sana selain duduk dan termenung. Beberapa saat lalu dia baru saja selesai mengecek laporan saham, dan sekarang tidak ada lagi yang bisa dikerjakan.Bukan tidak ada yang bisa dikerjakan, tapi entah kenapa sesuatu tiba-tiba mengganggu pikiran pria itu.Hingga tidak lama, suara pintu yang terbuka membuat Rayden menoleh. Naya masuk dengan membawa segelas teh hangat ke dalam. Gadis itu terlihat lesu meski dia sudah mencoba untuk tersenyum.“Teh anda, Tuan,” ujarnya.Rayden tidak menjawab, dia hanya memperhatikan Naya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Memandangi keseluruhan penampilan dan tubuh Naya. Gadis yang sudah membuat dia tidak menentu beberapa waktu terakhir. Naya cantik, putih dan lembut. Meskipun dia kurus dan lesu, tapi itu tidak mengurangi kecantikan alami yang dia miliki.Ini sudah hari ketiga dia membiarkan Rama tinggal di rumah mewahnya. Apa kini waktunya dia menagih jan

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Rasa Benci Ibu tiri Naya

    Naya memandang Evelyn yang berjalan mendekat ke arahnya bersama Nyonya Ambar, ibu tiri Naya. Dada Naya langsung bergemuruh, sudah lama sekali dia tidak bertemu dengan dua wanita ular ini. Masih Naya ingat bagaimana jahatnya mereka yang memfitnah Naya begitu kejam hingga membuat Naya masuk ke dalam rumah pelacuran itu.“Lihat, Ma, dia sudah kurus dan jelek. Meski memakai pakaian mahal tapi sepertinya dia kelelahan melayani sugar Daddynya,” Evelyn memandang Naya dengan pandangan meremeh. Dia tidak menyadari jika perkataannya itu membuat Rayden yang ada di sana juga ikut meradang.Nyonya Ambar melebarkan matanya dan memandang kesal pada Evelyn. Apa gadis itu tidak tahu jika ada Rayden di sini. “Tuan muda Bagaspati, anda ada di sini juga? Ada perlu apa? Apa anda ingin mengatakan sesuatu tentang perusahaan itu?” Nyonya Ambar langsung mendekat ke arah Rayden. Sedangkan Evelyn sedikit terkesiap, sepertinya dia tidak tahu jika Rayden adalah tuan muda Bagaspati itu.Rayden hanya diam, dia me

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Bertemu Rama

    Naya langsung bersembunyi di sebalik tubuh Rayden. Dia langsung gemetaran ketika mereka malah berpasasan di depan lobi restauran.Alex tersenyum sinis, dia terus memandangi Naya dengan lekat dan tajam. “Sejauh apapun kau mencoba untuk pergi, kau akan tetap bertemu denganku, Naya.”“Jangan coba-coba untuk menyentuhnya. Apa kau mau masuk rumah sakit lagi?” Rayden menatap tajam Alex. Pria ini tidak juga jera untuk mengganggu dan menakuti Naya. Masih Rayden ingat betapa kejamnya Alex memperlakukan Naya beberapa waktu lalu.Dia memang ingin menjadikan Naya sebagai pelampiasan untuk membuat Alex marah dan cemburu. Tapi jika mengingat bagaimana takutnya Naya dengan pria ini, entah kenapa Rayden menjadi tidak tega.“Untuk kali ini kau bisa membawanya, tapi jangan harap hidup kalian akan tenang sampai kapanpun,” ancam Alex. Dia memandang Rayden penuh benci, dan setelah itu langsung masuk ke dalam restauran.Tapi sebelum itu Alex menyempatkan diri untuk menoleh ke arah Naya. Naya tidak memanda

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Kelaparan

    Naya terbangun, dia menggeliatkan tubuhnya yang sudah terasa pegal. Perutnya yang lapar membangunkan dia dari tidurnya yang terasa nyaman. Atau mungkin karena dia sudah merasa bosan.Naya terkesiap saat merasa ada sesuatu yang menyelimuti tubuhnya. Sebuah jas, jas siapa. Pikirnya. Dan yang lebih membuat Naya terkejut tentu saja tatapan mata Rayden yang kini sedang menatapnya dari meja kerja.“Sepertinya kau terlalu nyaman berada di kantorku, ya,”Ucapan Rayden membuat Naya tersenyum getir, dia beranjak dan duduk sambil meraih jas itu. Terasa hangat dan harum aroma maskulin yang ada di jas ini mirip seperti harum aroma … tubuh Rayden.‘Apa ini jasnya,’ batin Naya heran. Dia melirik ke arah Rayden. Pria itu nampak mengemasi barang-barangnya yang ada di atas meja.“Bersihkan wajahmu, kita pergi sekarang.”“Kemana?” tanya Naya tanpa sadar. Bahkan suaranya masih terdengar serak dan berat.Rayden menoleh, memandang Naya dengan pandangan datar tapi itu sudah cukup membuat Naya mengerti untuk

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Perusahaan Bagaspati

    “Mau apa kau kemari?” Rayden langsung menyerang Rengga dengan pertanyaan. Wajahnya datar dan tentunya kembali tidak bersahabat. Dan itu membuat Naya semakin merasa takut.Naya memilih mundur, dan berdiri dibalik tubuh Rayden, mengabaikan tatapan Rengga yang sejak tadi tidak pernah lepas dari tubuhnya. Entah apa yang ada di dalam kepala pria itu, tapi Naya benar-benar tidak suka dengan cara Rengga menatapnya. Apalagi Rayden.“Aku hanya ingin meminta laporan keuangan bulan lalu, sekaligus mengajukan beberapa klien seperti biasa.”“Urus itu dengan Agra. Aku tidak punya waktu untuk mengurus kecurigaan kalian,” Rayden kembali menarik tangan Naya dan langsung masuk ke dalam lift. Meninggalkan Rengga yang hanya bisa mencebikkan bibirnya. “Sombong sekali, lihat saja kalau sampai satu tahun kau juga tidak bisa memiliki pewaris, maka kau yang akan merasakan ada di posisiku!” Meskipun mendengar, tapi Rayden tetap mengabaikan perkataan Rengga. Dia memilih dan berdiri di balik pintu lift. Meman

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status