Share

19. Dasar, Nggak Peka!

“Assalamualaikum …. ”

Aku tengah menonton televisi ketika Yura datang dan mengucap salam.

“Waalaikum salam,” jawabku.

Setelah melepas sepatu dan meletakkannya di rak, ia merapikan sepatuku yang sengaja kuletakkan sembarangan.

Biasanya dia akan mengomel dan aku kesal mendengarnya. Tapi kali ini justru aku menunggu omelannya.

“Tumben nggak marah,” kataku.

“Capek!” jawabnya singkat lantas melewatiku begitu saja.

“Tunggu Yura!” Aku mencekal pergelangan tangannya hingga ia menghentikan langkahnya.

“Lebih baik kamu marah. Ngomel sepanjang kereta api. Tapi jangan diam.”

Ia menghela napas, lalu menarik tangannya, dan tanpa sepatah katapun langsung masuk ke dalam kamar. Kukejar, tapi dia buru-buru menutup pintu kamar. Ugh! Aku mengacak rambutku kesal. Mengapa serumit ini memahami wanita.

Esok harinya aku bangun pagi-pagi sekali, sebelum Yura terjaga. Mencoba mengikuti saran Bimo.

“Lu di rumah ngerjain apa?” tanya Bimo usai aku curhat tentang Yura kemarin. Bimo emang belum pernah pun
Rahmi Aziza

Duuh Arka harus ngapain, nih!

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Siti Asih
beliin lg daster yg adem Ka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status