Share

Bab 16 Kejutan Duka

Liyana tampak memperhatikan nama yang tertera pada nisan itu. Dia tak mengenal namanya.

"Siapa, Mas?" Gadis itu bertanya lagi.

"Orang tua saya," jawab Arya lesu. Seketika kepalanya menunduk seperti tengah menutupi kesedihan.

"Jadi, orang tua Mas Arya telah meninggal? Aku turut berduka ya, Mas." Liyana mengusap bahu suaminya. Ia turut merasakan kesedihan yang dirasakan Arya saat ini.

Mereka berdua mengangkat kedua tangan kemudian berdo'a bersama-sama. Setelah itu, Liyana kembali mengemukakan pertanyaan karena masih merasa penasaran.

"Kenapa harus menutupi semuanya, Mas?" Gadis itu bertanya lagi.

"Aku tidak mau semuanya berpikir tentang materi. Aku melihat kalau kamu tidak memikirkan itu. Kamu adalah gadis satu-satunya yang tak memandang manusia dengan materinya. Aku suka dengan itu. Kamu gadis yang baik, Li." Arya menjelaskan.

Liyana tampak berpikir dalam beberapa detik. Sepertinya Arya sudah mulai terbuka padanya. 'Sepertinya tak ada salahnya jika aku bertanya tentang foto Ari yang te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status