Share

Bab30

last update Last Updated: 2025-06-14 05:51:47

"Kamu pasti kesal sama Oma?"

Tara menghela napas panjang. Ia mencoba memaksakan senyum, meski hatinya masih berdebur kencang. Ia berusaha menenangkan diri, menelan semua yang bergemuruh di dalam dadanya.

"Nggak, Kak. Aku cuma khawatir sama Ayah. Aku takut Ayah stres kalau sampai perusahaannya benar-benar tutup. Soalnya, berita ini udah kemana-mana."

Dewa tiba-tiba menginjak rem mendadak. Mobil berhenti seketika. Tubuh Tara terhempas ke depan, untung saja sabuk pengaman menahannya.

"Kenapa tiba-tiba berhenti?" tanya Tara, kaget.

"Apa kita ke rumah orang tuamu sekarang?" Dewa menatap lurus ke depan, suaranya tenang tapi tegas.

Tara terdiam. Wajahnya mendadak pucat. Sebelum Dewa menyebutkan itu, memang ada sedikit niat untuk pulang. Tapi bayangan satu kalimat itu muncul lagi…

"Jangan pernah kamu datang lagi!"

Ucapan Danu. Masih terdengar begitu jelas di telinganya. Masih tajam menusuk. Luka itu belum kering. Tapi perasaan cemas, khawatir, dan kasihan pada keluarganya—semuanya menumpuk ja
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terpaksa Menikahi Pacar Kakak   Bab 32

    "Kak Liora, kenapa?"Liora masih memegangi perutnya, wajahnya tampak menahan rasa tidak nyaman. Sementara itu, Dewa hanya memutar bola matanya dengan malas. Dalam hati, Dewa sangat paham dengan keadaan Liora yang berusaha menahan mualnya.Tara melangkah mendekat ke arah kakaknya, tapi tangannya sempat dicegah oleh Dewa. Meski begitu, Tara tetap bersikeras ingin menghampiri Liora."Aku nggak apa-apa, nggak usah sok khawatir," sahut Liora dengan nada ketus, berusaha menyembunyikan rasa sakitnya.Dewa mengangkat bahu, dingin, "Kita pulang saja. Manusia macam itu nggak pantas dikasihani."Tara hanya melangkah menjauh, berusaha keluar dari rumah, sedangkan Liora menatapnya dengan tatapan penuh kesal.Baru beberapa langkah, Liora tiba-tiba menghentikan langkah Tara. Ia tak mampu menahan keingintahuannya."Tara... apa yang kamu bawa itu?"Tara dan Dewa berbalik, saling berpandangan dengan dahi berkerut penuh tanya."Bukan apa-apa, ini cuma jajanan dari mini market," jawab Tara cepat."Sejak

  • Terpaksa Menikahi Pacar Kakak   Bab 31

    "Maaf, Tuan... t-tapi... Den Dewa memaksa."Mang Diman menunduk ketakutan, takut ia akan kehilangan pekerjaan. Tanpa banyak protes lagi, Danu menyuruh Mang Diman segera kembali ke pos penjaga.Danu melirik tajam ke arah Tara. Namun, begitu matanya berpindah ke arah Dewa, sorotnya berubah sinis."Mau apalagi kalian kemari? Pasti kamu nggak bisa memenuhi kebutuhan putri saya, kan, Dewa? Tapi meskipun begitu, saya nggak peduli," katanya dingin.Ucapan itu langsung menusuk relung hati Tara, seperti tertusuk sembilu berkarat. Tapi Dewa sama sekali tak terpancing. Ia tetap tenang, bahkan masih bisa mengulas senyum."Bukankah yang bikin malu keluarga itu Kak Liora? Aku udah tahu berita itu, Ayah. Rasanya nggak adil kalau Ayah masih membenciku," ucap Tara pelan, suaranya bergetar.Manik mata Danu membesar. Tenggorokannya tercekat, tidak sanggup berkata-kata. Sementara itu, Liora bergegas menuruni anak tangga. Ternyata, sejak tadi ia memperhatikan dari lantai atas."Jadi kamu mau memojokanku,

  • Terpaksa Menikahi Pacar Kakak   Bab30

    "Kamu pasti kesal sama Oma?"Tara menghela napas panjang. Ia mencoba memaksakan senyum, meski hatinya masih berdebur kencang. Ia berusaha menenangkan diri, menelan semua yang bergemuruh di dalam dadanya."Nggak, Kak. Aku cuma khawatir sama Ayah. Aku takut Ayah stres kalau sampai perusahaannya benar-benar tutup. Soalnya, berita ini udah kemana-mana."Dewa tiba-tiba menginjak rem mendadak. Mobil berhenti seketika. Tubuh Tara terhempas ke depan, untung saja sabuk pengaman menahannya."Kenapa tiba-tiba berhenti?" tanya Tara, kaget."Apa kita ke rumah orang tuamu sekarang?" Dewa menatap lurus ke depan, suaranya tenang tapi tegas.Tara terdiam. Wajahnya mendadak pucat. Sebelum Dewa menyebutkan itu, memang ada sedikit niat untuk pulang. Tapi bayangan satu kalimat itu muncul lagi…"Jangan pernah kamu datang lagi!"Ucapan Danu. Masih terdengar begitu jelas di telinganya. Masih tajam menusuk. Luka itu belum kering. Tapi perasaan cemas, khawatir, dan kasihan pada keluarganya—semuanya menumpuk ja

  • Terpaksa Menikahi Pacar Kakak   Bab 29

    Tara menatap Dewa, matanya dipenuhi keraguan. Ia sendiri bingung harus memberi jawaban apa. Apakah ini saat yang tepat untuk jujur? Tapi Dewa cepat-cepat menggeleng halus, memberi isyarat bahwa belum waktunya Tara membuka semuanya."Ng-nggak kenal, Oma. Tara cuma terpancing suasana, maaf kalau Tara berbeda pendapat dengan Oma," ucap Tara pelan, terdengar gugup, hampir seperti berbisik."Bagus kamu nggak kenal, lebih baik begitu. Soal beda pendapat, nggak papa, Tara. Oma dan Dewa pun sering kok berbeda pendapat," ujar Oma sambil mengelus lembut bahu Tara, seolah ingin menenangkan kegelisahan yang belum sepenuhnya ia mengerti.Senyum paksa menyembul di wajah Tara, kaku dan rapuh. Hatinya dipenuhi kegundahan. Jika nanti Oma tahu yang sebenarnya, apakah kasih sayang yang Oma berikan akan lenyap begitu saja?Tanpa berkata apa-apa, Dewa menggenggam tangan Tara. Genggamannya hangat dan menenangkan, seolah ingin berkata, aku ada di sini. Ia menarik Tara perlahan ke dalam, menjauhkannya dari p

  • Terpaksa Menikahi Pacar Kakak   Bab 28

    "Kita pulang sekarang?"Dewa mengusap pelan lengan Tara, ajakan itu terdengar lembut namun tegas. Suasana pesta resepsi sudah jauh dari nyaman, semua tamu seperti tidak lagi menikmati acara, bisik-bisik tentang keluarga Danu terdengar di mana-mana.Oma yang masih berdiri di antara Handoko dan Siska segera berpamitan. Sementara Yasmin, hanya terpaku, tidak tahu harus berbuat apa atau menunjukkan sikap seperti apa."Kak, aku benar-benar malu," suara Tara nyaris bergetar, "gimana kalau semua orang tahu kalau aku ini adiknya Kak Liora? Udah pasti itu semua akan berdampak pada citra baik Kakak sebagai CEO di Eonik..."Dewa menggenggam kedua tangan Tara, kuat namun tetap lembut. "Kamu nggak perlu pikirin itu. Biar itu jadi urusanku. Yang penting sekarang, orang tuamu sadar kalau yang bikin malu keluarga, itu bukan kamu."Ia menegakkan dagu Tara dengan jemarinya, menatap langsung ke matanya. Dengan hati-hati, Dewa menghapus air mata yang perlahan jatuh di kedua pipi Tara."Berhentilah menang

  • Terpaksa Menikahi Pacar Kakak   Bab 27

    "Ada apa ini, Sam?"Handoko mendekat dengan wajah penasaran, sementara wajah Samuel tampak pucat pasi. Yasmin masih berdiri di sampingnya, matanya menyapu penuh kebingungan.Dari kejauhan, Dewa dan Tara menyaksikan segalanya. Dewa menggenggam tangan Tara erat, menahannya agar tidak melangkah mendekat, mencegahnya ikut campur membantu Liora."Siapa wanita ini, Sam? Jelaskan sekarang!" bentak Yasmin, suaranya tajam menembus keramaian."B-bukan siapa-siapa... Aku nggak kenal. Kayaknya dia ODGJ, lihat aja penampilannya..." Samuel mencoba mengelak, suaranya goyah.Tara terperangah. Tidak percaya. Samuel, laki-laki itu, benar-benar tega menyebut Liora orang dengan gangguan jiwa. Darahnya seketika naik, tapi genggaman Dewa tetap kokoh, menjadi satu-satunya penghalang antara Tara dan amarahnya sendiri."Kamu bilang aku ODGJ? Brengsek kamu, Sam!" Liora berteriak, suaranya pecah penuh luka. Tangannya mencengkeram kerah kemeja Samuel dengan gemetar. "Setelah apa yang sudah kamu perbuat, setelah

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status