Share

Bab 4. Berita Menggemparkan

Samuel terus menghubungi ponsel milik Bella namun tidak juga terjawab olehnya membuat Samuel sangat emosi dan marah, membanting pintu kamarnya dan keluar ingin menuju kerumah Bella, semua yang mendengar bantingan pintu langsung bergidik ngeri karena itu adalah tanda kalau emosi tuan mereka saat ini sedang sangat buruk dan tidak boleh siapapun yang mengganggunya kalau masih ingin hidup dengan tenang.

Dirumah mewah itu hanya ada Samuel, Mama dan papa nya sedangkan adik nya dia sekolahkan di luar negeri dengan diberi pengawal sebagai penjaganya dari berbuat yang tidak sepantasnya disana.  Papa Samuel bernama Bram seorang yang sangat disegani yaitu tuan besar keluarga Anandra, namun dia tidak ingin terjun lagi di dalam dunia bisnis dan hanya ingin menikmati masa tua nya bersama istrinya hingga semua ia serahkan kepada putra nya yang ternyata dapat meneruskan nya sangat baik dan semakin membuat Anandra Group semakin terkenal. 

Mama dan Papa nya yang sedang berada di ruang keluarga lantai 2  yang tidak jauh dari kamar Samuel sungguh terkejut dan menatap putranya dengan tajam namun Samuel tidak memperdulikan nya dan terus berjalan menuju garasi mobil untuk bertemu dengan Bella.

"Mas, kamu bilangin tuh sama Sam agar tidak terlalu emosian jadi orang! Pasti karena wanita itu lagi, aku tuh nggak setuju sama Bella itu, mas!" ujar Andin.

"Bella adalah cinta pertama nya Samuel, Ma! Biar dia yang mengurus cintanya sendiri," jawab Bram.

"Sebentar lagi mereka akan menikah, Mas! Perasaan ku selalu nggak tenang," 

"Sudahlah, pilihan dia pasti yang terbaik, kamu tenang aja ya sayang!" jawab Bram.

Setelah sampai garasi langsung Samuel melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah Bella, sedangkan Bella masih berada diluar.

Sesampainya Samuel dirumah Bella langsung mengetuk pintunya dan yang membuka pintunya adalah pembantunya lagi.

"Maaf, Tuan Samuel ya? Nona Bella nya belum kembali dari tadi pagi!" ujar bibi itu.

"Belum pulang? Lalu kemana dia?" tanya Samuel.

"Nggak tau, Tuan!"

Samuel meninju udara dengan kesal, saat dirinya ingin keluar dari perkarangan rumah Bella terlihat mobil berwarna putih milik Bella baru saja masuk membuat Samuel semakin marah sedangkan Bella yang mengetahui ada keberadaan Samuel disini membuatnya ketakutan.

Samuel berdiri tegak dengan tangan di genggam kuat menatap mobil Bella, lalu Bella dengan pelan- pelan keluar dari dalam mobil menghampiri Samuel yang sudah sangat emosi semakin membuatnya ketakutan.

Apa dia telah mengetahui semuanya, batin Bella.

"El, kenapa kau berada disini?" tanya nya gemetar. 

"Kenapa? Kau darimana pulang larut malam begini? Hanya karena dirimu aku paksakan kesini untuk menemuimu tapi kau dimana? Dari pagi hingga tengah malam begini baru pulang?" bentak Samuel.

Bella ketakutan hingga akhir nya memilih menangis agar Samuel tidak marah padanya.

Samuel mencengkram tangan Bella kuat dan menarik nya ke dalam pelukannya.

"Kau dari mana? Apa kau sebegitu marahnya padaku hingga pulang sampai larut malam begini?" tanya Samuel melembut.

Tangis Bella semakin pecah, Samuel mengajak Bella untuk masuk kedalam rumahnya agar tidak terlihat orang lain.

"Kenapa kau membentakku?" tanya Bella dengan tangisannya.

"Karena aku bingung, kau seharusnya nggak boleh ngelakuin ini, Bella!" ujar Samuel.

"Oke, oke aku salah, aku minta maaf!" ujar Samuel kembali membawa tubuh Bella kedalam pelukannya.

Bella akhirnya bernafas lega dan mengakhiri tangisannya lalu menatap Samuel dengan dalam.

"Sayang, kita akan menikah dalam Minggu ini!" ujar Bella.

"Iya, kau jangan sampai keluar malam lagi kalau kau tidak ingin aku suruh bodyguard ku untuk menjagamu setiaap saat!" ancam Samuel.

"Enggak, Sayang! Janji," ujar Bella.

"Yaudah, tidurlah! Aku pulang dulu!" pamit Samuel dan langsung keluar dari rumah Bella dan melajukan kembali mobilnya.

Drrrttt...drrrttt

Ponsel Samuel terus berdering memperlihatkan bahwa yang menelepon nya tengah malam ini adalah Leo Sekretaris nya itu.

"Hmmm!"

"Maaf tuan, saya dengar dari nyonya besar kalau tuan muda sedang keluar dalam keadaan emosi, ada yang bisa saya bantu?" tanya Leo.

"Apa kau sudah memberikan berkas itu kepada Bella?"

"Belum, nona Bella tidak saya temukan saat siang hari tadi!"

"Leo, cari tahu sebenarnya kemana Bella sampai tengah malam begini!"

"Tuan muda, maaf kalau saya lancang! Saya memiliki beberapa bukti perselingkuhan nona Bella!" ujar Leo berhati-hati.

"Sialan, kirimkan kepadaku sekarang juga!" perintah Samuel dengan emosi.

"Baik, tuan!" ujar Leo.

Leo langsung mengirimkan alamat Bella saat siang tadi disebuah hotel Light Star dengan nomor kamar 105 yang dihuni oleh seorang pria bernama Ken Alexander. Dan juga beserta biodata lelaki tersebut yang tidak lain adalah mantan kekasih Bella sebelumnya.

"Jalangg... Terkutuk wanita sialan!" 

Samuel langsung melajukan mobil nya dan berputar arah untuk menuju ke arah hotel tersebut dan memberikan pelajaran berharga kepada Ken Alexander.

Leo yang telah memberi tahukan perihal perselingkuhan tersebut langsung menuju ke hotel karena sudah pasti kalau tuan muda nya akan menuju kesana dan bisa saja namanya akan buruk di media dan bahkan lebih parah. 

Leo menyuruh beberapa bodyguard untuk pergi kesana dan suruh mengosongkan atau mengunci dari luar seluruh kamar hingga tidak ada yang mengetahui kejadian besar disana. 

Semua langsung menuju kelokasi dan manager hotel tersebut ketakutan dan langsung melakukan sesuai perintah karena mereka tidak ingin kalau nyawa mereka dalam bahaya, aura dan pesona Samuel sangat kuat hingga tidak ada yang berani membantah perintahnya ataupun bawahannya yang mengatasnamakan Samuel, bahkan selain Samuel mereka juga tidak ingin berurusan dengan Leo yang sama kejamnya dengan Samuel. 

Setelah sampai di sebuah hotel tersebut, Samuel langsung masuk kedalam menuju ke kamar nomor 105 dengan sangat emosi, bahkan salah satu petugas yang tidak sengaja melihat Samuel ketakutan melihat auranya yang lebih mengintimidasi dan sangat tidak bersahabat itu.

Setelah sampai di depan kamar tersebut, Samuel menendang keras pintu hingga membuatnya hancur dan lepas. Ken yang berada di dalam dengan wanita lain merasa ketakutan bahkan wanita yang bersamanya pun juga ikut ketakutan melihat Samuel datang tiba-tiba dengan ekspresi yang mengeringkan.

Wanita tersebut langsung memakai kembali bajunya dan keluar melarikan diri, sedangkan Ken ketakutan dan memanggil wanita tersebut agar tetap menetap disini menemani nya.

Samuel tanpa aba-aba lagi langsung mendekat.

Bughh!

Bogeman mentah tepat di wajah Ken, Leo yang baru saja datang dengan cepat kilat menahan tubuh tuannya agar tidak mengotori tangan nya dengan membunuh hama di depannya. 

"Kalian, lakukan!" perintah Leo kepada para bodyguard. 

"LEPASKAN!" perintah Samuel dengan menatap tajam Leo.

"Maaf tuan muda, saya tidak akan membiarkan citra anda hancur begitu saja! Biarkan kami yang menghajarnya tuan muda!" ujar Leo memohon.

"Leo, LEPASKAN!"

Saat mereka berdua sibuk dengan perdebatan pelepasan ternyata Ken telah babak belur dibuat para bodyguard hingga wajahnya tidak berbentuk lagi, bahkan saat ini nyawanya sedang dalam keadaan darurat. 

"Bawa dia kerumah sakit Anandra! Jangan biarkan dia lepas, setelah sadar tahan dia!" perintah Leo.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status