Share

chapter tujuh belas

"Ma!" pekik Vio."Bukankah kita masih memiliki perusahaan? Apakah kita tak memilikinya sama sekali?"

"Apa? Enak sekali omonganmu didengar! Kita sedang dalam masa genting seperti ini! Kita membutuhkan uang banyak untuk mempertahankan perusahaan." ketus Mariah

"Bagaimana dengan papa? Apa dia tidak lebih penting?"

"Perusahaan kita sedang kritis juga. kau hanya di serahi satu nyawa papamu saja...."

Vio mendengarnya tak percaya. Bagaimana bisa....? Bukankah dia istrinya? Nyawa papanya tidak penting? Demi perusahaan? Cuiihh! kalian hanya tak ingin jatuh bangkrut saja. Tega sekali.

Vio memutar otak nya. Saat ini tak mungkin untuknya melakukan pinjaman bank. Vio juga sudah menghubungi kerabatnya. Terutama kerabat yang pernah ditolong oleh keluarga Hendrawan.

Namun, hebatnya mereka tak punya dan tak bisa. Luar biasa pulak alasannya.

"Oohh vio ya? Kami sangat ingin membantu, tapi sebentar lagi anak pertama kami akan menikah. Kamu tau kan kami akan berbesanan dengan keluarga terpandang. Harus meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status